Awalnya Steven ingin segera menuruni mobil untuk menyelamatkan Naomi. Namun, setelah melihat Brian sudah kehilangan kesadarannya, dia pun menghentikan langkahnya.Dari kaca depan mobil dapat terlihat Brian yang berpakaian tidak rapi. Dia spontan berkata pada Caden, “Si Brian ini cowok nggak beres. Aku saja nggak bersedia untuk mengaku kalau aku mengenalinya. Memalukan sekali!” Caden mengangkat kepalanya menatap ke luar jendela. Dia pun berkata dengan sinis, “Berhubung dia nggak suka pakai baju, biarkan dia berlari keliling Kota Jawhar 3 keliling tanpa mengenakan sepotong pakaian pun.”Ujung bibir Steven berkedut. Di cuaca yang dingin ini, Brian malah disuruh keliling Kota Jawhar tanpa berbusana?Menakjubkan sekali. Rasakan!Seorang pria malah menindas seorang wanita. Dia malah ingin melakukan pemaksaan?Steven menuruni mobil untuk menjemput Naomi.Baru saja Naomi membuka pintu mobil, hendak melarikan diri. Dia malah melihat keberadaan Steven. Alhasil, Naomi pun terbengong di tempat ….
Apa satu ciuman Naomi berhasil meluluhkan hati Caden? Sebenarnya, Steven sungguh berharap Caden bisa melepaskan ibu kandungnya Rayden. Sudah 6 tahun mereka melakukan pencarian, tetapi masih saja tidak ditemukan kabar apa pun. Jadi, kemungkinan untuk bisa menemukan wanita itu sangatlah kecil.Lagi pula, meskipun wanita itu berhasil ditemukan, bagaimana kalau wanita itu sudah menikah dan memiliki anak? Dengan karakter Caden, dia tidak mungkin akan memaksa wanita itu untuk bercerai.Steven sudah bekerja dengan Caden dalam waktu lama. Dia bisa memanggil Caden dengan panggilan “Kak” dan bukan “Tuan”, membuktikan hubungannya dengan Caden cukup dekat.Boleh dikatakan bahwa mereka adalah teman senasib seperjuangan. Jadi, Steven sungguh berharap yang terbaik untuk Caden.Di sisi lain, Naomi sudah tiba di kamar pasien Calvin. Baru sehari tidak bertemu, raut anak ini kelihatan sangat pucat.Saat ini, Calvin tidak menjerit dan beronar. Tubuhnya tampak gemetar. Dia memejamkan matanya sembari bergu
Naomi terbengong sejenak.Raut wajah Caden tampak muram. Dia tidak memberi Naomi kesempatan untuk merespons, langsung menariknya ke kamar kosong di sebelah. Dia mendorong Naomi ke belakang pintu, lalu menindihnya. Caden menunduk, terus menatap ke sisi Naomi.Punggung Naomi sudah menempel di daun pintu. Betapa inginnya dia melangkah mundur, tetapi dia sudah tidak memiliki jalan mundur lagi. Dia terpaksa memberanikan diri untuk menatap Caden.“Kamu … kamu lagi ngapain?”Akhirnya dia ingin marah? Akhirnya badai pun tiba? Apa dia ingin menagih utang?Caden masih tidak berbicara. Dia hanya menatap Naomi dengan perasaan kalut. Dia sungguh tidak tahu apakah wanita di hadapannya benar-benar adalah orang yang dicarinya selama ini!Lantaran merasa tidak yakin, Caden juga tidak tahu bagaimana memperlakukan wanita ini. Dia bahkan tidak tahu harus berkata apa.Naomi sungguh kehabisan akal. Sewaktu di mobil tadi, dia dapat merasakan ada yang aneh dengan pria ini. Sekarang, dia semakin yakin bahwa a
“Rayden, kamu yang tenang ….”Rayden tidak berbicara, hanya berdiri di sisi jendela sembari memelototinya.Dokter spesialis anak di rumah sakit segera ke kamar. Mereka juga tidak berani bertindak gegabah, hanya berdiri di depan pintu saja.Robbin berbisik pada perawat wanita muda, “Apa yang terjadi?”Perawat itu berkata dengan menangis, “Aku juga nggak tahu. Dari tadi aku menjaganya di samping. Ketika melihat dia bangun, aku nanya apa dia haus. Tapi dia nggak ngomong apa-apa, malah memelototi aku dan bersikap seperti ini ….”Rayden berbicara dengan nada dingin, “Aku sudah pernah bilang sebelumnya. Aku hanya ingin ditemani Mama saja.”“Rayden, kamu dengar penjelasanku. Dia hanya perawat yang aku dan Paman Robbin-mu carikan untukmu. Aku ….”“Aku sudah pernah bilang sebelumnya. Aku nggak mau siapa pun, kecuali Mama! Aku nggak perlu dijaga oleh wanita lain. Aku hanya mau Mama saja! Aku mau Mama! Aku mau Mama! Ahhhh ….”Saat ini, Rayden bagai seekor binatang buas saja. Dia menangis sembari
Kedua mata Caden yang memerah itu tampak mengerikan. Naomi terkejut hingga sekujur tubuhnya merinding. Dia segera menjelaskan, “Aku hanya ingin membuatnya tidur dengan nyenyak. Dia terlalu menderita saat ini. Tubuhnya ingin tidur, tapi otak besarnya malah menolak, seolah-olah dia lagi beradu dengan diri sendiri. Kalau dibiarkan begitu saja, kondisinya akan semakin memburuk.”Caden menatap Naomi sejenak. Dia merasa Naomi tidak sedang berbohong. Kemudian, dia baru melepaskan tangan Naomi.Naomi menghela napas ringan, lalu segera melakukan pengobatan. Tak lama kemudian, detak jantung Rayden kembali normal.Robbin menghela napas. “Akhirnya detak jantungnya kembali normal.”Naomi menyimpan jarum peraknya, lalu berkata, “Sekarang kita hanya bisa menunggunya sadar, baru memeriksa kondisinya lagi. Dengar-dengar kondisinya hampir mirip dengan Calvin, mereka sama-sama mengidap penyakit bipolar. Calvin bisa begini karena trauma diculik sewaktu kecil. Bagaimana dengan dia?”“Anak ini sangat merind
Naomi merasa sakit hati. “Dia nggak sekolah?”“Nggak sekolah. Kondisinya nggak memungkinkan dia buat sekolah seperti anak biasa.”“Apa kalian pernah ngobrol sama dia?”Robbin menggeleng. “Kami nggak punya kesempatan itu.”“Gimana dengan dihipnotis?”“Sudah dicoba, tapi nggak berhasil.”Naomi sungguh kehabisan kata-kata.Robbin berkata, “Rayden berbeda dengan anak lainnya. Dia terlalu pintar, sensitif, dan sangat waspada. Kamu nggak bisa memperlakukannya seperti anak kecil lainnya.”Naomi kembali melirik ke dalam ruangan. Dia berpikir sejenak, lalu berkata, “Aku tahu tujuan kalian membawaku ke sini. Tapi aku bukan dokter. Aku hanya pernah mendalami ilmu pengobatan tradisional dan psikologi anak di saat senggang. Jadi, kalian jangan memeluk harapan yang terlalu besar dari aku.”“Aku bisa menenangkan Calvin juga hanya kebetulan saja. Aku bisa mencobanya. Setelah dia bangun nanti, aku akan ajak dia bicara. Siapa tahu aku bisa masuk ke dalam dunianya untuk mencari cara penanganannya.”Robbi
Caden sedang duduk di dalam kamar pasien. Dia sedang menemani Rayden sembari menggenggam tangan kecilnya.Robbin berusaha menenangkannya. “Jangan khawatir. Setidaknya sekarang dia baik-baik saja.”Ketika tidak menemukan batang hidung Naomi, Caden pun bertanya, “Di mana dia?”“Dia sudah pulang, katanya ada urusan mendadak.”Caden mengangkat kepalanya. “Sudah pulang?”“Emm, katanya ada urusan mendadak yang mesti diselesaikan.”Kening Caden tampak berkerut.Robbin menimpali, “Kita juga nggak bisa mengurungnya. Lagi pula, kita juga butuh bantuannya. Kalau kamu kurung dia, bukannya kamu lagi merusak hubungan dengannya? Kalau sampai dia marah, apa kamu tenang menyerahkan Rayden kepadanya?”Sebelum Caden mengetahui masalah itu, dia pasti tidak bersedia untuk menyerahkan Rayden kepadanya. Namun sekarang, Caden sendiri juga tidak yakin apakah Naomi adalah ibu kandungnya Rayden atau bukan. Dia juga tidak berani memastikan apakah Naomi bisa membantu Rayden untuk menghilangkan trauma di hatinya at
Rumah ini masih sama seperti sebelum Naomi pergi. Tidak ada perubahan sama sekali. Hanya saja, isi orang di dalam rumah sudah berubah.Sebelumnya Naomi pernah tinggal 3 tahun di sini. Boleh dikatakan bahwa dia adalah nyonya rumah ini. Namun sekarang, dia bukanlah siapa-siapa lagi di rumah ini.Dulu, Naomi mengira dirinya akan tinggal selamanya di rumah ini. Dia bahkan sempat membayangkan setelah tua nanti, dia dan Caden akan hidup bahagia bersama anak mereka …. Alhasil … haih, hidup memang tidak bisa ditebak.Hati Naomi terasa sangat penat. Dia mengalihkan pandangannya, lalu menyesap tehnya. Dia sedang menunggu kepulangan Caden untuk menandatangani surat perceraian mereka.Setengah jam kemudian, akhirnya Caden tiba di Vila Uwana. Caden baru pernah mengunjungi rumah ini sekali, pada saat dia mencari istrinya untuk membahas soal perceraian. Setelah itu, Caden tidak pernah datang lagi.Mobil berhenti dengan perlahan. Baru saja Caden menuruni mobil, ponselnya pun berdering. Dia menerima pa
Setelah Naomi ditahan, Salvia akan memanfaatkan hubungan dan kekuatan Keluarga Salvia untuk menjatuhkan kesalahan kepada Naomi!Asalkan Naomi terbukti bersalah, siapa pun tidak bisa menyelamatkannya!Naomi tahu apa yang sedang dipikirkan Salvia. Dia menggigit bibirnya dan menjulingkan bola matanya. Dia memalingkan kepalanya berbicara kepada polisi, “Aku difitnah. Aku juga ada bukti.”Naomi membuka rekaman pembicaraan Salvia dan dirinya. Ada juga rekaman CCTV ruangan rapat sehari sebelum mereka menggunakan ruangan. Rekaman itu adalah pemberian Robbin. Dengan adanya bukti-bukti ini, semuanya akan lebih tepercaya daripada para saksi mata yang dicari Naomi!Saat Anton melihat rekaman mencuri sampel virus, dia merasa syok hingga tidak bisa bernapas dan juga berkata-kata.Begitu pula dengan Salvia, dia juga merasa sangat syok. Beberapa saat kemudian, dia baru berkata, “Palsu! Semua itu palsu! Jelas-jelas CCTV malam itu rusak. Bagaimana mungkin kamu bisa punya rekaman CCTV? Video ini pasti p
Naomi melihat ke sisi Anton yang mengerutkan keningnya, dia pun berkata, “Kalau aku dibuktikan bersalah, aku juga bersedia untuk menerima hukuman. Aku akan terima semua hukuman yang mesti aku tanggung. Aku juga nggak akan biarkan Caden dan ayahku untuk memperbesar masalah!”Anton menatap Naomi dengan ekspresi kalut. Dia mengerti Naomi bisa berbicara seperti ini supaya dia bisa menunjukkan sikapnya.Tatapan Anton ketika melihat cucu perempuannya kelihatan ragu. “Salvia, masalah ini sangat serius. Kalau sampai kamu berbohong, kamu pasti akan menerima hukuman. Kakek nggak akan membelamu! Kakek tanya sekali lagi, apa kamu berbohong?” Anton langsung bertanya secara langsung.Sengaja menyebar virus ke tim medis adalah perbuatan yang sangat keji! Perbuatan itu bukan hanya merugikan tim medis, bahkan akan mengancam keselamatan negara.Bagaimanapun juga, jika sampai virus itu tersebar, manusialah yang akan menjadi korbannya. Seandainya Salvia tidak berbohong, riwayat Naomi pun akan berakhir! Se
Naomi menghela napas panjang. Namun begitu kepikiran soal virus, perasaannya pun terasa tertekan. Sebab, di hadapan virus, nyawa manusia sangatlah lemah!Meskipun bisa diobati, kondisi tubuh juga sudah rusak. Saat terinfeksi virus, mereka akan merasa sangat menderita. Setelah sembuh, tetap ada risiko efek sampingnya.Naomi kepikiran lagi dengan kabar monyet-monyet yang membawa virus dan melarikan diri dari Negara Amuriko baru-baru ini, membuatnya merasa marah sekaligus pusing.Ada orang yang menghormati kehidupan, tetapi ada juga yang menginjak-injaknya!Naomi menoleh ke Caden dengan sikap tegas, “Kalau situasinya sulit diatasi, jangan lagi menyembunyikannya dariku. Bagaimanapun juga, kita nggak boleh membiarkan Salvia naik ke posisi itu!”Naomi lebih memilih identitasnya terbongkar daripada membiarkan Salvia menjadi ketua Asosiasi Medika!Jika setelah Anton pensiun nanti, tidak ada yang pantas menggantikan posisi beliau, Naomi lebih memilih untuk menduduki posisi itu sendiri!Sebab, S
“Apa yang terjadi?” tanya Caden.Robbin berkata dengan gusar, “Naomi nggak bisa terlepas dari masalah virus! Salvia memang sudah gila! Dia malah lapor polisi. Katanya Naomi sengaja meracuni mereka. Polisi sudah memulai pemeriksaan. Nggak lama kemudian, seharusnya Naomi akan ditelepon.”Raut wajah Caden berubah serius. “Mereka lapor Naomi ke polisi?”“Emm!”“Apa dia punya bukti?”“Katanya ada, tapi mengenai bukti apa yang ada di tangannya, aku juga nggak tahu. Dia sangat mewaspadaiku.”“Aku mengerti.”Baru saja Caden memutuskan panggilan, Naomi pun menerima panggilan dari pihak kepolisian ….Pada jam 7 malam, mereka sekeluarga kembali ke kota.Joseph dan Maria telah mengetahui Naomi sedang ada urusan. Mereka pun membawa anak-anak pulang untuk beristirahat.Naomi membawa Tiara untuk mengobati kakinya, lalu mengantarnya ke rumah Camila. Saat di perjalanan, Camila mengirim pesan kepadanya.[ Tiara nggak berhenti menangis. Apa Andrew nggak akan kembali lagi? ]Naomi mengerutkan keningnya, l
Andrew terdiam sejenak, lalu menyimpannya.Tiara segera berkata, “Kalung itu sudah aku pakai dari kecil. Kalung itu sangat penting bagiku. Jangan sampai kamu menghilangkannya! Kamu mesti balikin ke aku! Setelah misimu selesai, kembalilah, lalu kembalikan kalung itu kepadaku!”Andrew tidak menjawab. Dia menutup pintu mobil dengan paksa. Mesin mobil dinyalakan. Mobil pun melaju pergi. Andrew memang dingin dan tidak punya hati!Setelah mobil menjauh, Andrew baru mengintip melalui kaca spion tengah. Saat ini, Tiara masih berdiri di tempat dengan menangis. Dia kelihatan mirip dengan anak-anak saja.Kening Andrew berkerut. Dia mengalihkan pandangannya untuk melihat kalung di telapak tangannya, kemudian memasukkannya ke dalam kantong.Saat meninggalkan arena ski, kebetulan Andrew bertemu dengan para gadis yang menindas Tiara.Mereka sudah melepaskan perlengkapan ski, bersiap-siap untuk meninggalkan tempat.Mereka semua mengenakan pakaian yang norak dengan rambut yang dicat dengan warna norak
Steven berdiri di samping. Matanya sudah kelihatan merah. Dia tahu kepergian Andrew kali ini ke Yenar sangat berbahaya. Hanya saja, dia tidak sanggup untuk menghalangi Andrew. Jika Andrew tidak mencabut duri itu, hidupnya juga tidak akan tenang!Suara Steven terdengar serak. “Kita akan rayakan keberhasilanmu setelah kamu pulang nanti. Ingatlah, apa pun yang terjadi, kamu mesti pertahankan nyawamu!”Andrew menatapnya sekilas, lalu mengangguk. “Emm.”Naomi memapah Tiara ke sisi mereka. Steven segera mengusap air matanya. Caden juga segera mematikan rokoknya.Dari kejauhan, Naomi pun berkata, “Kaki Tiara keseleo. Dia perlu dibawa ke rumah sakit.”Tiara menatap Andrew dengan sedih. Maksudnya sudah sangat jelas. Dia ingin diantar oleh Andrew. Ketika melihat Andrew tidak berbicara, Caden pun bertanya. “Kebetulan kamu mau kembali ke kota. Gimana kalau kamu sekalian bawa Tiara ke rumah sakit?”“Nggak bisa,” tolak Andrew secara langsung.Andrew membalikkan tubuhnya hendak berjalan ke sisi mobi
Pagi harinya, Leon baru menghubungi seseorang untuk menemuinya di rumah sakit. Sekarang Andrew pun telah mendapatkan informasi.Demi tidak menghebohkan massa, mereka tidak segera beraksi. Setelah orang itu meninggalkan kamar pasien Leon, mereka baru memulai pemeriksaan.Hasil dari pemeriksaan adalah orang yang menerima misi membunuh Caden adalah berasal dari Warma.Warma terletak di dalam perbatasan Yenar, berbatasan langsung dengan negara kita, juga merupakan salah satu daerah otonom Yenar.Keadaan di Warma sangat kacau, dengan kasus penipuan yang tersebar di mana-mana, serta marak dengan perdagangan organ manusia.Banyak pelaku kejahatan bersembunyi di sana, melakukan pembunuhan, perdagangan manusia, dan penyelundupan. Intinya, mereka melakukan segala bentuk kejahatan tanpa batas.Tempat itu benar-benar pantas dijuluki sebagai neraka di dunia!Kening Caden berkerut. “Apa orang itu berasal dari Keluarga Panoma?”Andrew berkata, “Bos yang menerima misi biasanya kerap disapa Bos Arden.
Pada jam 5 sore, di arena ski.Tiara masih meminta bantuan Andrew untuk mengajarinya bermain ski. Dia sudah mengganggu Andrew selama seharian. Andrew bahkan tidak mengenakan busana ski. Jelas sekali dia bukan datang untuk bermain ski. Dia juga tidak meladeni Tiara.Tiara juga tidak marah. Semakin Andrew tidak meladeninya, Tiara pun akan mengusiknya.Lagi pula, Tiara juga bukan datang demi bermain ski! Demi mengejar Andrew, Tiara pun sudah latihan untuk bersikap semakin tidak tahu malu saja.Saat Andrew memelototi Tiara, Tiara malah tersenyum padanya. Saat Andrew menjulingkan bola matanya, Tiara malah mengedipkan mata genitnya.Hingga ponsel Andrew berdering, Tiara baru menghentikan aksinya.Andrew pergi ke samping untuk mengangkat telepon. Dia berdiri di dekat untuk melihat Andrew. Dia sungguh mirip dengan seorang penggemar yang jatuh cinta dengan idolanya, terus menatap si pria idaman dengan tatapan berkilauan.Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon, kening Andrew kelihatan
Tanpa organ vital itu, bagaimana Leon bisa bersama dengan Naomi?Bagaimana Leon bisa memberikan kebahagiaan yang utuh kepada Naomi?Anika masih sedang menangis di samping. “Camila si wanita jalang itu sadis sekali. Kalau tahu seperti ini, nggak seharusnya kamu menikahi dia! Waktu kamu menikahi dia dulu, aku memang nggak setuju. Dia kurus kering begitu, pasti nggak bisa melahirkan anak laki-laki buat kamu!”“Sekarang, dia bukan hanya nggak bisa melahirkan anak laki-laki buat keluarga kita, dia malah membuat kamu juga nggak bisa mempunyai anak lagi! Sebenarnya dosa apa yang kita perbuat! Kenapa kita bisa bertemu dengan wanita jalang yang sadis itu!”“Anakku kasihan sekali. Padahal kamu belum memiliki anak sama sekali. Huhuhu …. Kalau tahu masalah akan menjadi seperti ini, seharusnya aku suruh Sanny untuk melahirkan anak itu. Huhu ….”Anak di dalam kandungan Sanny adalah milik Leon!Janin sudah berumur 5 bulan. Anak juga sudah berwujud. Leon dan Anika malah menggugurkan anak itu! Alasanny