Share

Bab 24

Author: Erlina
Naomi terbengong sejenak.

Raut wajah Caden tampak muram. Dia tidak memberi Naomi kesempatan untuk merespons, langsung menariknya ke kamar kosong di sebelah. Dia mendorong Naomi ke belakang pintu, lalu menindihnya.

Caden menunduk, terus menatap ke sisi Naomi.

Punggung Naomi sudah menempel di daun pintu. Betapa inginnya dia melangkah mundur, tetapi dia sudah tidak memiliki jalan mundur lagi. Dia terpaksa memberanikan diri untuk menatap Caden.

“Kamu … kamu lagi ngapain?”

Akhirnya dia ingin marah? Akhirnya badai pun tiba? Apa dia ingin menagih utang?

Caden masih tidak berbicara. Dia hanya menatap Naomi dengan perasaan kalut. Dia sungguh tidak tahu apakah wanita di hadapannya benar-benar adalah orang yang dicarinya selama ini!

Lantaran merasa tidak yakin, Caden juga tidak tahu bagaimana memperlakukan wanita ini. Dia bahkan tidak tahu harus berkata apa.

Naomi sungguh kehabisan akal. Sewaktu di mobil tadi, dia dapat merasakan ada yang aneh dengan pria ini. Sekarang, dia semakin yakin bahwa a
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Lanny Roveri
lama kali rayden diobati oleh ibu kandungnya naomi cepatlah bertemu ceritanya kesitu" aja hadeh
goodnovel comment avatar
Dew Dewi
tolong donk kunci nya jgn banyak bnyk
goodnovel comment avatar
Nelfiarida
sangat bagus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 25

    “Rayden, kamu yang tenang ….”Rayden tidak berbicara, hanya berdiri di sisi jendela sembari memelototinya.Dokter spesialis anak di rumah sakit segera ke kamar. Mereka juga tidak berani bertindak gegabah, hanya berdiri di depan pintu saja.Robbin berbisik pada perawat wanita muda, “Apa yang terjadi?”Perawat itu berkata dengan menangis, “Aku juga nggak tahu. Dari tadi aku menjaganya di samping. Ketika melihat dia bangun, aku nanya apa dia haus. Tapi dia nggak ngomong apa-apa, malah memelototi aku dan bersikap seperti ini ….”Rayden berbicara dengan nada dingin, “Aku sudah pernah bilang sebelumnya. Aku hanya ingin ditemani Mama saja.”“Rayden, kamu dengar penjelasanku. Dia hanya perawat yang aku dan Paman Robbin-mu carikan untukmu. Aku ….”“Aku sudah pernah bilang sebelumnya. Aku nggak mau siapa pun, kecuali Mama! Aku nggak perlu dijaga oleh wanita lain. Aku hanya mau Mama saja! Aku mau Mama! Aku mau Mama! Ahhhh ….”Saat ini, Rayden bagai seekor binatang buas saja. Dia menangis sembari

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 26

    Kedua mata Caden yang memerah itu tampak mengerikan. Naomi terkejut hingga sekujur tubuhnya merinding. Dia segera menjelaskan, “Aku hanya ingin membuatnya tidur dengan nyenyak. Dia terlalu menderita saat ini. Tubuhnya ingin tidur, tapi otak besarnya malah menolak, seolah-olah dia lagi beradu dengan diri sendiri. Kalau dibiarkan begitu saja, kondisinya akan semakin memburuk.”Caden menatap Naomi sejenak. Dia merasa Naomi tidak sedang berbohong. Kemudian, dia baru melepaskan tangan Naomi.Naomi menghela napas ringan, lalu segera melakukan pengobatan. Tak lama kemudian, detak jantung Rayden kembali normal.Robbin menghela napas. “Akhirnya detak jantungnya kembali normal.”Naomi menyimpan jarum peraknya, lalu berkata, “Sekarang kita hanya bisa menunggunya sadar, baru memeriksa kondisinya lagi. Dengar-dengar kondisinya hampir mirip dengan Calvin, mereka sama-sama mengidap penyakit bipolar. Calvin bisa begini karena trauma diculik sewaktu kecil. Bagaimana dengan dia?”“Anak ini sangat merind

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 27

    Naomi merasa sakit hati. “Dia nggak sekolah?”“Nggak sekolah. Kondisinya nggak memungkinkan dia buat sekolah seperti anak biasa.”“Apa kalian pernah ngobrol sama dia?”Robbin menggeleng. “Kami nggak punya kesempatan itu.”“Gimana dengan dihipnotis?”“Sudah dicoba, tapi nggak berhasil.”Naomi sungguh kehabisan kata-kata.Robbin berkata, “Rayden berbeda dengan anak lainnya. Dia terlalu pintar, sensitif, dan sangat waspada. Kamu nggak bisa memperlakukannya seperti anak kecil lainnya.”Naomi kembali melirik ke dalam ruangan. Dia berpikir sejenak, lalu berkata, “Aku tahu tujuan kalian membawaku ke sini. Tapi aku bukan dokter. Aku hanya pernah mendalami ilmu pengobatan tradisional dan psikologi anak di saat senggang. Jadi, kalian jangan memeluk harapan yang terlalu besar dari aku.”“Aku bisa menenangkan Calvin juga hanya kebetulan saja. Aku bisa mencobanya. Setelah dia bangun nanti, aku akan ajak dia bicara. Siapa tahu aku bisa masuk ke dalam dunianya untuk mencari cara penanganannya.”Robbi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 28

    Caden sedang duduk di dalam kamar pasien. Dia sedang menemani Rayden sembari menggenggam tangan kecilnya.Robbin berusaha menenangkannya. “Jangan khawatir. Setidaknya sekarang dia baik-baik saja.”Ketika tidak menemukan batang hidung Naomi, Caden pun bertanya, “Di mana dia?”“Dia sudah pulang, katanya ada urusan mendadak.”Caden mengangkat kepalanya. “Sudah pulang?”“Emm, katanya ada urusan mendadak yang mesti diselesaikan.”Kening Caden tampak berkerut.Robbin menimpali, “Kita juga nggak bisa mengurungnya. Lagi pula, kita juga butuh bantuannya. Kalau kamu kurung dia, bukannya kamu lagi merusak hubungan dengannya? Kalau sampai dia marah, apa kamu tenang menyerahkan Rayden kepadanya?”Sebelum Caden mengetahui masalah itu, dia pasti tidak bersedia untuk menyerahkan Rayden kepadanya. Namun sekarang, Caden sendiri juga tidak yakin apakah Naomi adalah ibu kandungnya Rayden atau bukan. Dia juga tidak berani memastikan apakah Naomi bisa membantu Rayden untuk menghilangkan trauma di hatinya at

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 29

    Rumah ini masih sama seperti sebelum Naomi pergi. Tidak ada perubahan sama sekali. Hanya saja, isi orang di dalam rumah sudah berubah.Sebelumnya Naomi pernah tinggal 3 tahun di sini. Boleh dikatakan bahwa dia adalah nyonya rumah ini. Namun sekarang, dia bukanlah siapa-siapa lagi di rumah ini.Dulu, Naomi mengira dirinya akan tinggal selamanya di rumah ini. Dia bahkan sempat membayangkan setelah tua nanti, dia dan Caden akan hidup bahagia bersama anak mereka …. Alhasil … haih, hidup memang tidak bisa ditebak.Hati Naomi terasa sangat penat. Dia mengalihkan pandangannya, lalu menyesap tehnya. Dia sedang menunggu kepulangan Caden untuk menandatangani surat perceraian mereka.Setengah jam kemudian, akhirnya Caden tiba di Vila Uwana. Caden baru pernah mengunjungi rumah ini sekali, pada saat dia mencari istrinya untuk membahas soal perceraian. Setelah itu, Caden tidak pernah datang lagi.Mobil berhenti dengan perlahan. Baru saja Caden menuruni mobil, ponselnya pun berdering. Dia menerima pa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 30

    Pembantu berjalan kembali ke rumah.“Nona, Tuan suruh aku sampaikan kepadamu, tiba-tiba dia ada urusan penting. Masalah perceraian kalian terpaksa diundur. Dia juga bilang dia bakal menghubungimu besok.”Kening Naomi seketika berkerut. “Tadi yang datang itu Caden?”“Emm, benar.”Naomi segera berlari ke luar rumah. Dia masih bisa melihat mobil Caden. Dia mengejar sembari menjerit, “Hei! Berhenti! Caden, berhenti ….”Namun, mobil hitam itu sudah melaju kencang. Saat Naomi berlari ke depan pagar, dia pun sudah tidak bisa melihat mobil itu lagi.Naomi sungguh emosi. Apa-apaan ini? Bukannya hanya tanda tangan saja? Padahal Naomi juga tidak menginginkan pembagian harta, kenapa susah sekali?Memangnya Caden ada urusan penting apa? Kenapa dia tidak bisa tanda tangan sejenak sebelum pergi?Kali ini, Naomi benar-benar gusar. Dia hampir saja berhasil untuk mengurus perceraiannya! Namun, sekarang dia malah gagal lagi!Sebenarnya siapa yang sedang menindasnya? Kenapa proses perceraian ini bagai hen

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 31

    “Berhubung Mama nggak menceritakan masalah ini, berarti Mama nggak ingin kita tahu masalah ini. Jadi, kita tenangkan diri kita dulu. Masih banyak kesempatan untuk balas dendam.”Tangan kecil Hayden dikepal erat.“Aku nggak bisa bersabar! Mama itu orang yang sangat baik. Dia malah ditindas mereka! Dulu Mama nggak punya sandaran. Jadi, dia hanya bisa menerima nasibnya. Sekarang, Mama sudah memiliki kita bertiga. Kita nggak boleh biarin Mama ditindas begitu saja!”“Meski kamu nggak bisa bersabar, kamu juga mesti bersabar! Meski kita meninggalkan Kota Jawhar, kita tetap akan balas dendam Mama. Tapi yang paling penting sekarang adalah si Caden! Tujuan utama Mama kembali ke Kota Jawhar adalah demi bercerai dengan Caden. KIta mesti bantuin Mama agar bisa bercerai!”Jayden merasa ucapan Braden cukup masuk akal. Dia menyeka air matanya, lalu bertanya dengan suara imutnya, “Kenapa dia nggak bersedia untuk bercerai? Apa karena dia suka sama Mama?”“Sudah pasti bukan! Kalau dia suka sama Mama, man

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 32

    Keesokan harinya, Naomi bangun sangat pagi hari ini. Naomi melihat ponselnya untuk mengecek apakah Caden menghubunginya atau tidak. Namun, Naomi juga tahu dirinya tidak seharusnya buru-buru, sebab sekarang baru jam 6 pagi. Namun, Naomi tetap menelepon ke Vila Uwana untuk memastikan.Kemudian, Naomi pun mendapat balasan bahwa Caden ada urusan di pagi hari. Masalah perceraian dijadwalkan di sore hari. Lantaran sudah ditetapkan di sore hari, Naomi juga tidak berkata lain.Selesai mandi, Naomi pun meninggalkan memo untuk ketiga bocah cilik.Masih ada waktu luang di pagi hari, Naomi pun ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menemui 2 teman baiknya.Setelah kejadian waktu itu, demi melindungi Naomi, Tiara dan Camila juga ikut dicaci maki orang-orang. Bahkan, ada yang mengirim karangan bunga dukacita, jasad binatang, dan lain sebagainya kepada mereka.Kali ini, Naomi tidak langsung mencari sahabatnya setelah pulang, juga karena khawatir dirinya akan disorot warganet, kemudian akan melibatk

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1390

    Angeline pun terdiam.Sementara itu, Dylan mengucapkan kata-kata yang sangat menusuk hati dan menghancurkan mental Angeline.“Awalnya, aku nggak berpikiran untuk putus denganmu. Tapi, aku paling benci sama wanita yang suka pakai trik kotor. Berhubung kita pernah pacaran, aku akan berbaik hati dan memperingatimu. Camila itu bukan orang yang bisa disinggung seenaknya, apalagi sahabatnya itu. Menyinggung Camila setara dengan menyinggung Naomi. Berhati-hatilah.”Seusai berbicara, Dylan langsung mengusir Angeline. Dia bahkan sudah tidak berniat untuk membawa Angeline ke rumah sakit. Awalnya, dia hendak membawa Angeline ke rumah sakit karena ingin menjalankan tugasnya sebagai seorang pacar. Sekarang, mereka sudah putus, juga putus dengan tidak gembira. Dia pun malas meladeni Angeline lagi.Angeline tidak ingin meninggalkan Dylan. Namun, Dylan mengancam, “Ibuku itu penggemar berat Camila. Kalau dia tahu kamu ada di sini, dia pasti akan datang dan memukulmu. Kalau dia memukulmu, aku nggak akan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1389

    Dylan menyimpan ponselnya, lalu membuka pintu kaca balkon dan kembali ke ruang tamu.Angeline masih menangis tersedu-sedu dan terlihat sangat sedih. Melihat wajahnya yang babak belur, Dylan menyodorkan tisu untuknya.“Jangan nangis lagi. Nih, seka air matamu. Aku bawa kamu ke rumah sakit dulu.”Angeline menerima tisu itu dan menangis makin kencang. “Sayang, kamu harus membelaku. Aku memukulnya benar-benar karena salah paham, bukan sengaja.”Dylan langsung menjawab dengan jujur, “Aku bisa tanggung konsekuensi dari kamu yang melukai Camila. Tapi, aku nggak bisa bela kamu.”Angeline bertanya dengan mata berkaca-kaca, “Kenapa?”Dylan menyahut, “Aku ini pacarmu, jadi aku bersedia terima konsekuensinya. Aku akan keluar semua biaya pengobatan Camila, termasuk ganti rugi atas tekanan mentalnya. Kamu nggak usah khawatir. Tapi, aku benar-benar nggak bisa bela kamu.”Angeline bertanya dengan tampang yang sangat sedih, “Kamu nggak peduli meski dia sudah memukul pacarmu?”Dylan menjawab, “Kalau dia

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1388

    Naomi pun menjawab dengan marah, “Tanyakan saja sama sahabatmu itu! Pacar barunya itu memukuli Camila sampai kepala Camila berdarah. Sekarang, aku lagi bawa Camila ke rumah sakit untuk menjahit lukanya!”Caden sangat terkejut dan bertanya, “Apa yang terjadi?”Naomi menjawab dengan kesal, “Suruh saja Dylan menjelaskannya padamu. Kalau dia nggak cari tahu masalahnya sampai jelas, aku nggak akan diam saja!”Seusai berbicara, Naomi langsung memutuskan sambungan telepon.Camila berkata, “Buat apa kamu marah sama Pak Caden? Dia kan nggak salah.”Naomi menjawab dengan marah, “Dia tentu saja salah! Siapa suruh dia punya hubungan yang begitu dekat sama Dylan! Dia juga harus ikut menanggung kesalahan Dylan!”Naomi tahu bahwa Dylan sebenarnya juga tidak bersalah. Namun, masalah ini terjadi gara-gara Dylan. Dia yang membawa pulang Angeline. Jadi, dia harus bertanggung jawab!Di sisi ini, Naomi dan Camila sudah naik ke ambulans. Di sisi lain, kedua orang yang tidak bersalah itu juga sedang melakuka

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1387

    Angeline mengamati Camila sekali, lalu meminta maaf.“Maaf, Bu Camila. Aku yang salah paham. Aku akan bayar biaya pengobatanmu. Aku masih muda dan masih belum bisa berpikir dewasa. Maafkan aku, ya?”Angeline meminta maaf bukan demi Camila, melainkan untuk menenangkan Naomi. Dia tidak berani menyinggung Naomi. Selain itu, dia juga ingin meninggalkan kesan baik di depan Dylan.Angeline memang sudah memikirkan semuanya dengan baik. Sayangnya, Camila sama sekali tidak berniat untuk mengampuninya. Camila langsung menjawab, “Nggak bisa! Aku nggak terima permintaan maafmu!”Angeline pun tercengang.Camila lanjut berkata, “Kalau kamu benar-benar salah paham, aku bisa memaafkanmu. Lagian, aku ngerti siapa pun pasti bisa salah paham waktu lihat ada wanita asing yang tidur di rumah pacarnya. Tapi, kamu memukulku bukan karena salah paham!”“Tadi, kamu baru mau memukulku karena melihat wajahku! Kalau bukan karena aku menghindar tepat waktu, wajahku pasti sudah hancur dipukulmu! Jadi, kamu bukan pu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1386

    Angeline sudah bangkit dan berdiri dengan sangat dekat di sisi Dylan sambil memelototi Camila. Melihat Camila yang menunjukkan ekspresi kesakitan, dia hanya memasang tampang mengejek.Seusai Naomi menghentikan darahnya, ambulans masih belum tiba. Tubuh Camila sudah dibasahi keringat dingin saking sakitnya. Amarahnya pun memuncak. Dia memelototi Dylan, lalu berseru sambil menggertakkan gigi, “Jangan pura-pura mati! Cepat bicara!”Begitu Camila berseru, lukanya terasa sakit lagi. “Hk!”Naomi buru-buru berujar, “Kamu tenang dulu. Aku akan gantikan kamu bertanya padanya.”Kemudian, Naomi memelototi Dylan dan Angeline sambil bertanya, “Katakanlah, atas dasar apa dia memukul orang!”Dylan menjawab dengan ekspresi menyesal, “Begitu lihat ada wanita yang tidur di rumahku, dia pun salah paham dan mengira Camila datang untuk merayuku. Dia langsung ambil sebuah pajangan dan mulai memukuli orang.”Naomi mencibir, “Dia langsung main pukul tanpa bertanya dulu? Apa dia itu orang normal?”Angeline ber

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1385

    Dylan menghela napas. “Otak itu barang yang penting. Bisa nggak kamu punya otak sedikit? Orang yang agak-agak bodoh memang imut. Tapi kalau terlalu bodoh, siapa yang suka?”Angelina sangat peka dan segera meminta maaf. “Aku salah, Sayang. Jangan marah, ya. Aku begitu nggak suka sama mereka kan cuma karena aku takut mereka merebutmu. Jangan marah lagi, ya. Aku yang salah. Kalau kamu masih marah, aku ... aku pergi minta maaf sama mereka deh. Gimana?”Sebelum Dylan sempat berbicara, Angeline sudah berlari ke sisi Naomi dan berkata, “Kak, aku salah. Maaf ....”Naomi hanya menjulingkan matanya tanpa mengatakan apa-apa. Dia langsung mengabaikan Angeline, lalu lanjut berjalan ke depan rumah Camila dan membuka pintu dengan memindai wajahnya.Angeline sangat terkejut. Dia menoleh ke arah Dylan dan bertanya, “Sayang, kamu tinggal di samping rumah Camila?”“Emm.”Angeline langsung merasa cemburu. “Kenapa kalian tinggalnya begitu dekat ....”Setelah masuk ke rumah, Naomi menjulingkan matanya lagi.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1384

    Naomi membawa sarapan yang dipersiapkannya untuk Camila masuk ke vila.“Nana!” Tiba-tiba, ada suara seseorang yang familier memanggil Naomi dari belakang. Begitu menoleh, Naomi langsung melihat Dylan yang baru kembali Di sampingnya, terdapat seorang gadis bertubuh seksi dan bertampang imut. Gadis itu terlihat sangat muda, sepertinya baru berusia sekitar 20 tahun. Dia adalah tipikal gadis bertubuh seksi, tetapi berwajah bak malaikat yang sangat disukai para pria.Dylan hanya menyukai wanita yang cantik alami. Semua pacarnya adalah wanita cantik yang memiliki pesona masing-masing. Gadis ini merangkul lengan Dylan dan keduanya terlihat sangat mesra.Begitu melihat Naomi, gadis itu langsung mengamatinya dengan penuh rasa permusuhan. Naomi hanya mengatupkan bibirnya dan merasa agak pusing. Camila pernah memberi tahu Naomi bahwa hanya dalam waktu 20-an hari, Dylan sudah mengganti 3 pacar. Sebelum tubuhnya pulih, dia sudah langsung mulai berpacaran. Gadis di hadapannya ini seharusnya adalah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1383

    Naomi memeluk Caden sambil berbisik, “Sekarang, semua orang nggak berhenti memuji Ayah dan Ibu. Negara sudah turun tangan untuk bersihkan nama mereka dan mereka bisa beristirahat dengan tenang. Kamu juga nggak perlu khawatir lagi.”Caden menyahut, “Menemukan abu Ibu dan membiarkannya dikubur bersama Ayah secara terang-terangan adalah impianku selama ini. Sekarang, impian itu sudah terwujud. Aku senang banget kok. Kamu nggak usah khawatirkan aku.”Naomi merasa sangat sedih dan menepuk-nepuk punggung Caden. Setelah terdiam sejenak, Naomi memanggil, “Sayang.”“Hmm?”“Kamu sudah mau ulang tahun.”Caden membuka matanya, lalu menengadah dan menatap Naomi. “Lalu?”“Apa kamu harus tinggal di aula leluhur di kediaman lama selama beberapa hari ini?”“Nggak juga sih. Kalau ada masalah mendesak, aku bisa pulang kapan saja. Ada para biksu yang melakukan upacaranya, aku nggak ada di sana juga nggak apa-apa.”Naomi berkata, “Kalau begitu, kamu harus makan dan tidur yang baik di sana. Di hari ulang ta

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1382

    Braden mengalihkan perhatiannya dari virus ke orang misterius. “Papa, kamu sudah temukan petunjuk baru mengenai orang misterius?”Caden mengernyit lagi. Ketika mengungkit tentang orang misterius, ekspresinya langsung berubah menjadi sangat dingin. Ada amarah, kebencian, dan kekecewaan yang terkandung dalam matanya.Setelah sesaat, Caden baru menjawab, “Mengenai masalah orang misterius, itu masalah pribadiku dengannya. Kalian nggak perlu ikut campur atau menyelidiki tentangnya. Kalau butuh bantuan, aku akan cari kalian. Waktu kalian senggang, carilah informasi tentang Kakek Buyut Pertama dan Kakek Buyut Keempat kalian.”Kakek Pertama dan Kakek Keempat sudah turun gunung untuk beberapa saat. Anehnya, masih tidak ada informasi mengenai keberadaan mereka sampai sekarang.Braden dan Rayden menatap Caden dengan kening berkerut, lalu mengangguk dan menjawab, “Kami mengerti.”Seusai menyiapkan makanan, Naomi mengetuk pintu dan berjalan masuk. “Ayo makan.”Setelah berjalan mendekat dan melihat

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status