共有

Bab 12

作者: Erlina
Naomi pun merasa panik dan berseru, “Yang kubilang itu kenyataan, tapi kamu nggak percaya. Apa sebenarnya yang mau kamu dengar? Kamu mau aku bilang apa? Aku nggak berniat untuk mendekatimu dan nggak ada juga yang beri aku perintah. Kalau bisa, aku malah ingin menjauh darimu dan nggak mau bertemu denganmu lagi selamanya!”

Caden menjawab dengan ekspresi kelam, “Bukannya kamu nggak kenal sama aku? Kalau begitu, kenapa kamu mau menjauhiku dan nggak mau bertemu denganku lagi selamanya? Memangnya ada dendam di antara kita?”

Naomi menyadari dirinya sudah keceplosan. Dia pun merasa panik untuk sesaat, lalu membantah, “Nggak, kok!”

“Kalau begitu, apa maksudmu tadi?”

“A ... aku merasa kamu sangat jelek dan nggak ingin ketemu sama kamu lagi. Begitu melihatmu, aku langsung teringat raja neraka. Makanya, aku ingin menjauhimu.”

Caden pun terdiam.

Sementara itu, berhubung pintu mobil terbuka, beberapa pengawal yang berdiri di sisi mobil juga mendengar ucapan itu dan menunjukkan ekspresi yang sangat menarik. Meskipun Caden memang dijuluki raja neraka di luar sana, tetapi ... Naomi adalah orang pertama yang berani langsung mengungkapkannya di depan Caden. Selain itu, Naomi juga mengatakan bos mereka itu jelek!

“Jebloskan dia ke penjara! Biarkan saja dia kelaparan selama 3 hari. Tanpa izinku, dia nggak boleh diberi makan! Kurung dia sampai dia bersedia berkata jujur!” perintah Caden. Setelah itu, dia pun memejamkan matanya dan tidak menghiraukan Naomi lagi.

Setelah mendapat perintah dari Caden, dua orang pengawal buru-buru membawa Naomi keluar dari mobil.

Naomi pun merasa panik. Jika dia dijebloskan ke penjara, bagaimana dengan anak-anaknya? Kemudian, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan berseru, “Bajingan! Kamu nggak boleh menangkapku! Aku ini istrinya Caden Pangestu!”

Begitu mendengar ucapan Naomi, Caden langsung membuka matanya dan menatap Naomi dengan kening berkerut. Di sisi lain, Steven dan para pengawal juga langsung tercengang.

Naomi memberanikan diri untuk melanjutkan, “Aku ini benar-benar istrinya Caden Pangestu! Kalau nggak percaya, selidiki saja sendiri. Kamu pernah dengar tentang Keluarga Pangestu, ‘kan? Mereka itu keluarga terbesar dan paling berkuasa di Jawhar. Biarpun lumpuh dan kurang dihargai dalam keluarga, Caden tetap adalah anggota Keluarga Pangestu.”

“Aku ini istrinya dan termasuk anggota Keluarga Pangestu. Menindasku setara dengan menindas Caden dan seluruh Keluarga Pangestu. Keluarga besar biasanya sangat mementingkan harga diri. Apa kamu nggak takut Keluarga Pangestu menghabisimu?” ancam Naomi.

Melihat Caden yang tidak berbicara, Naomi melanjutkan, “Asal kamu tahu, Ca ... Ca ... Caden cinta banget sama aku dan nggak bisa hidup tanpa aku! Coba saja kalau kamu berani melukaiku! Dia nggak akan mengampunimu!”

Begitu mendengar ucapan Naomi, Caden dan para pengawal pun terdiam. Keheningan saat ini terasa sangat mencekam.

Caden ada di hadapan Naomi, tetapi Naomi malah tidak mengenalinya. Selain itu, Naomi juga berani berkata Caden sangat mencintainya dan bahkan tidak bisa hidup tanpanya. Siapa pun yang mendengar ucapan ini pasti tahu ini adalah sebuah kebohongan yang sangat tidak masuk akal.

Jika Naomi hanya berkata dia adalah istrinya Caden, Caden mungkin masih akan percaya. Sekarang, Caden sama sekali tidak dapat memercayai omongan Naomi. Dia menggigit bibirnya dan terlihat jelas merasa sangat kesal. Namun, dia malas membongkar kebohongan Naomi. Dia hanya melirik Naomi, lalu memberi perintah dengan dingin, “Bawa dia pergi!”

“Woi! Kamu ... umph!”

Pengawal segera membekap mulut Naomi dan menyeretnya turun dari mobil agar bisa mengantarnya ke kantor polisi. Namun, Steven yang sedang membawa rekaman CCTV tiba-tiba berlari mendekat dan berpesan pada para pengawal, “Tunggu dulu!”

Kemudian, Steven naik ke mobil dan berbisik, “Kak Caden, aku sudah menemukan wanita yang dimaksud Robbin. Wanita itu ternyata adalah Bu Naomi yang kita cari-cari! Lihat, tadi dia benar-benar berhasil menenangkan Calvin!”

Caden merasa sangat terkejut dan buru-buru mengambil tablet dari tangan Steven. Setelah menonton rekaman CCTV itu, dia melirik ke arah Naomi yang ada di luar mobil dengan ekspresi campur aduk. Dia tidak menyangka wanita yang ingin dicari Robbin ternyata adalah Naomi.

Calvin adalah keponakan Dylan Hermanto, sahabat Caden. Dua tahun yang lalu, Calvin pernah diculik dan mengalami trauma sehingga mengidap penyakit bipolar. Saat penyakitnya kambuh, kondisinya kurang lebih sama dengan Rayden.

Keluarga Himawan juga sudah memeriksakan Calvin ke seluruh dokter spesialis anak seperti Caden, tetapi masih tidak menemukan orang yang mampu menyembuhkan Calvin. Tak disangka, Naomi malah mampu melakukannya. Wanita ini ....

Jika bukan karena hal sebelumnya, Caden pasti akan segera meminta Naomi untuk membantunya merawat Rayden. Sekarang, dia merasa agak khawatir. Dia takut insiden Calvin adalah jebakan yang sengaja dibuat Naomi. Bagaimana jika ini hanyalah sandiwara Naomi demi mendekatinya dan Rayden? Bagaimanapun juga, telah terjadi banyak masalah setelah kemunculan Naomi. Jadi, Caden merasa Naomi tidak sesederhana yang terlihat di permukaan.

Setelah berpikir sejenak, Caden berkata dengan nada dingin, “Lepaskan saja dulu dia.”

Caden berencana untuk terlebih dahulu mengawasi Naomi dengan baik. Jika Naomi memang mendekatinya dengan maksud tertentu, Naomi pasti akan memikirkan cara untuk muncul di hadapannya lagi. Sebelum meminta Naomi merawat Rayden, dia harus memastikan Naomi tidak berniat jahat.

Naomi yang tiba-tiba dibebaskan pun merasa agak terkejut dan menatap ke dalam mobil dengan bingung. Apa pria itu sudah mengetahui dirinya benar-benar adalah istrinya Caden, makanya dia takut? Seharusnya begitu!

Sepertinya, meskipun Caden hanyalah orang lumpuh dan kurang dihargai di Keluarga Pangestu, namanya tetap berguna. Bagaimanapun juga, Keluarga Pangestu adalah keluarga paling hebat di Kota Jawhar.

Naomi tidak lagi berpikir panjang dan buru-buru kabur. Di sebuah tempat yang gelap, seorang pria berperawakan tinggi yang terlihat bagaikan hantu sedang mengamati semua kejadian ini. Dia pun tersenyum penuh arti dan bergumam, “Menarik, menarik! Hehehe ....”

Caden sepertinya merasakan sesuatu yang aneh. Dia pun menurunkan kaca jendela mobil dan melirik ke arah kerumunan orang. Namun, dia tidak menemukan hal yang mencurigakan.

“Kak Caden, kenapa?”

“Nggak apa-apa. Ayo jalan!”

...

Di sisi lain, Naomi sudah kembali ke rumah. Begitu masuk ke rumah, tercium aroma yang sangat harum. Saat ini, Jayden sedang berdiri di atas kursi kecil dan memasak nasi goreng.

Berhubung sudah melampiaskan emosinya tadi, suasana hati Naomi pun menjadi jauh lebih baik. Meskipun masih belum bisa bercerai, dia juga tidak begitu marah lagi. Terutama setelah melihat anaknya, seluruh amarahnya pun sirna. Tidak peduli kapan pun itu, anak-anaknya adalah sumber kebahagiaannya.

“Jayden,” panggil Naomi dengan penuh kasih sayang.

Jayden pun menoleh dan langsung merasa gembira begitu melihat Naomi. Dia juga menyapa Naomi dengan suara yang imut, “Mama.”

Sapaan itu terdengar sangat merdu dan langsung meluluhkan hati Naomi. Dia berjalan ke dapur, lalu mengecup pipi Jayden dan berkata, “Pergilah bermain! Biar Mama saja yang masak.”

“Nggak usah, masakannya sudah siap kok. Mama tunggu saja di meja makan,” kata Jayden sambil mematikan api. Kemudian, dia memindahkan nasi goreng itu ke piring.

Selain menggunakan telur, Jayden juga menaruh udang, sosis, daging cincang, wortel, dan buncis. Nasi goreng itu terlihat sangat menggugah selera.

Begitu mendengar pergerakan di luar, Braden dan Hayden juga berjalan keluar dari kamar. Setelah melihat Naomi, mereka buru-buru menghampirinya.

Braden bertanya, “Mama, bagaimana urusannya? Sudah selesai?”

Naomi menggeleng dengan tidak berdaya dan menjawab, “Belum. Kita mungkin masih harus tinggal di Jawhar selama beberapa hari.”

“Kenapa belum selesai?”

“Orang yang mau aku temui lagi dinas. Setelah dia pulang, urusannya baru bisa ditangani,” jawab Naomi. Dia tidak memberi tahu anak-anaknya mengenai tujuan kepulangannya kali ini. Anak-anak tidak mengetahui keberadaan Caden dan dia juga tidak ingin mereka mengetahui kejadian di masa lalu. Dia hanya berharap anak-anaknya tumbuh besar dengan sehat dan bahagia, tanpa perlu mengkhawatirkan masalah orang dewasa.

“Ya sudah, kalian nggak usah khawatir soal urusan Mama. Ayo makan!”

“Oke!”

Setelah makan siang, ketiga bocah itu pun beristirahat. Sementara itu, Naomi duduk di sisi tempat tidur dan menghitung uangnya. Saat ini, seluruh uangnya yang tersisa tidak sampai 20 juta. Dia benar-benar miskin ....

コメント (7)
goodnovel comment avatar
July Elly
siapa sosok misterius itu
goodnovel comment avatar
Yuliana Hari
menarik ceritanya
goodnovel comment avatar
Fetrinaelfita
siapa tau... besok uang jadi banyak.. dan hutang pun udah beres
すべてのコメントを表示

関連チャプター

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 13

    Naomi harus membayar biaya tempat tinggal, makan, dan kebutuhan hidup sehari-hari. Meskipun anak-anak makannya tidak banyak, mereka sedang berada dalam masa pertumbuhan dan tidak mungkin mengikutinya makan roti setiap hari. Mereka harus makan makanan yang bergizi seperti buah, kacang-kacangan, sayur, susu, telur, makanan laut, daging, dan sebagainya.Setelah dihitung-hitung, biaya hidup mereka berempat juga tidak kecil. Uang yang dimiliki Naomi tidak akan cukup untuk menopang kebutuhan hidup mereka terlalu lama. Berhubung tidak memiliki uang, dia pun mulai cemas.Naomi merasa dia harus terlebih dahulu mencari pekerjaan sampingan yang gajinya dibayar per hari. Bagaimanapun juga, dia tidak tahu kapan Caden akan kembali. Tidak mungkin dia baru pergi bekerja setelah uangnya habis. Namun, masyarakat zaman sekarang sangat mementingkan ijazah. Berhubung tidak memiliki ijazah, dia tidak akan bisa melakukan pekerjaan yang disukainya.“Haih ....” Naomi menghela napas dengan tidak berdaya. Di saa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 14

    Caden menatap Naomi dengan kening berkerut dan menunjukkan ekspresi yang tidak dapat ditebak. Sementara itu, Steven menyapanya sambil tersenyum, “Halo, Bu Naomi.”Naomi menebak mereka pasti sudah melihat apa yang terjadi. Dia pun menelan ludah dengan susah payah karena merasa agak takut. Namun, sebelum sempat berbicara, tiba-tiba terdengar suara Brian berkata, “Ste ... Steven? Wah, kamu juga datang kemari? Baguslah! Tadi, aku tiba-tiba diserang orang. Cepat bantu aku selidiki siapa pelakunya!”Setelah Jessica menolong Rayden, seluruh Keluarga Senjaya pun ikut keciprat keuntungan. Brian tentu saja mengenal Caden dan Steven. Dari sudut pandangnya saat ini, dia hanya melihat Steven. Jadi, dia pun meminta bantuan pada Steven.Di sisi lain, sudut mulut Naomi tidak berhenti berkedut. Ekspresinya juga terlihat sangat menarik. Dia menatap Steven dengan ekspresi tidak percaya .... Ternyata mereka saling mengenal? Ke ... kenapa dia begitu sial?Steven masih menunggu Caden bersuara. Jadi, Naomi b

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 15

    Dylan sangat memahami Caden. Dia tahu hanya ada ibu kandung Rayden seorang di hati Caden. Selama ini, Caden benar-benar sangat menjaga diri. Meskipun ada banyak wanita yang mendekatinya, tidak ada seorang pun yang berhasil meluluhkan hatinya. Bahkan Jessica yang sudah berinteraksi dengannya begitu lama juga sama sekali tidak pernah menyentuhnya.Ekspresi Caden pun bertambah muram. Di benaknya, tidak berhenti berputar adegan di mana Naomi berjinjit, lalu menciumnya sambil menarik dasinya.Melihat Caden yang diam saja, Dylan juga tidak bertanya lagi. Dia hanya berkata, “Biarpun kesetiaanmu terhadap ibu kandung Rayden sangat mengharukan, kamu bahkan nggak tahu apa dia masih hidup atau sudah mati. Mungkin juga dia sudah nikah sama orang lain. Kalau sekarang dia sudah punya suami dan anak, juga hidup bahagia, apa kamu tega memisahkan mereka secara paksa?”“Ada banyak cara untuk balas budi, kok. Nggak harus paksakan diri untuk bersama. Buat apa kamu begitu jaga diri? Mungkin saja dia lagi a

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 16

    Kedua pengawal itu buru-buru menoleh. Namun, sebelum sempat melihat jelas tampang orang itu, mereka sudah diserang dari belakang dan langsung pingsan.Setelah melihat Naomi menghentikan taksi dan pergi, Hayden baru merasa tenang. Jika bukan karena Braden berpesan padanya untuk mengikuti ibu mereka secara diam-diam dan jangan menunjukkan diri selain dalam keadaan terpaksa, dia sudah langsung keluar dari tadi. Beraninya orang-orang ini melukai ibunya, apa mereka sudah bosan hidup? Setelah Naomi pergi, Hayden langsung pergi untuk mencari Jessica. Berhubung kakinya sudah terkilir, Jessica masih belum berdiri dari lantai sampai sekarang. Hayden berlari ke arah Jessica, lalu mulai berteriak dari kejauhan, “Bibi, minggir! Jangan halangi jalan!”Jessica menoleh ke arah datangnya suara dan melihat Hayden sedang berlari ke arahnya dengan kecepatan tinggi. Akan sangat sakit apabila ditabrak anak yang larinya secepat kilat itu. Oleh karena itu, dia pun buru-buru berseru, “Ka ... ka ... kamu pela

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 17

    Pada saat yang sama, di Vila Maison.Vila yang besar ini terasa sangat dingin. Caden membawakan mie yang dimasaknya sendiri ke kamar Rayden. Saat ini, Rayden masih duduk di depan jendela sambil menatap ke luar. Sosoknya terlihat sangat kesepian.Melihat sosok Rayden yang seperti itu, Caden pun merasa sangat sedih. Dia berjalan menghampiri Rayden dan berkata, “Rayden, ayo makan dulu!”Rayden tidak bergerak dan masih tetap memandang ke luar.Caden menaruh semangkuk mie itu ke meja kecil di hadapan Rayden, lalu berkata, “Kalau kamu nggak makan, Mama akan sedih.”Begitu mengungkit tentang ibu, mata Rayden baru sedikit berbinar. Dia menatap Caden dan bertanya, “Apa kamu rasa Mama akan tahu?”“Tentu saja. Hati seorang ibu dan anaknya selalu terhubung. Dia akan tahu apa yang kamu pikirkan, juga tahu kamu nggak makan.”“Bagaimana kalau perasaan rindu? Apa dia akan tahu aku merindukannya?”“Dia pasti tahu.”“Kalau tahu aku merindukannya, kenapa dia nggak pulang untuk menjengukku?”Begitu menden

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 18

    Kecelakaan? Begitu mendengar jawaban itu, Jessica langsung merasa tenang. Sepertinya, tebakannya benar. Caden tidak menyukai wanita itu, tetapi wanita itu yang menggoda Caden. Ternyata wanita itu memang adalah wanita penggoda yang tidak tahu diri.Kemudian, Jessica mulai bersandiwara. Dia berkata, “Dia seharusnya salah paham soal hubungan kita. Jadi, dia bawa orang untuk memukulku dan hampir menghancurkan wajahku. Huhuhu ....”Jessica sengaja memutarbalikkan fakta supaya Caden membenci Naomi dan kasihan pada dirinya. Dia akan lebih gembira lagi apabila Caden mematahkan kaki wanita jalang itu demi dirinya. Bahkan dirinya yang sudah berjasa besar bagi Caden juga tidak pernah mencium Caden. Atas dasar apa wanita itu mencium Caden?“Di mana pengawalmu? Memangnya pengawalmu nggak peduli kamu dipukul?” tanya Caden.“Pengawalku juga dilukai orang yang dibawanya. Dia bawa sekelompok orang untuk datang menghajarku. Kalau bukan karena ada orang baik yang menemukan kami dan melapor polisi, mungki

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 19

    Caden mengerutkan kening dan terdiam sesaat. Setelah itu, dia berkata, “Tarik kembali dana sebesar 100 miliar yang kita investasikan pada Grup Senjaya. Sekalian telepon Jessica dan sampaikan padanya, aku nggak suka dibohongi.”Jessica sudah berulang kali berbohong pada Caden. Apa Jessica menganggapnya bodoh?Steven tahu Caden sudah marah. Dia pun mengangguk dan menjawab, “Oke!”Setelah kembali ke kamar Rayden dirawat, semua kedinginan yang terkandung dalam mata Caden langsung sirna dan digantikan dengan kasih sayang, rasa kasihan, serta ketidakberdayaan. Rayden masih tertidur lelap. Jadi, Caden duduk di sisi ranjang pasien dan mengelus-elus wajahnya dengan lembut.“Mama ...,” gumam Rayden dalam tidurnya.Melihat situasi ini, hati Caden pun bertambah sakit. Dia mengumpat dalam hati, ‘Wanita kejam, kapan kamu mau baru mau pulang? Putramu sangat merindukanmu. Begitu kamu pulang, penyakitnya akan langsung sembuh. Dia itu juga darah dagingmu, apa kamu sama sekali nggak menyayangi ataupun k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 20

    Keesokan paginya, Naomi bangun sangat awal hari ini. Dia masih belum mengetahui dirinya sedang dipantau.Begitu melebarkan mata, dia langsung menelepon ke Vila Uwana untuk bertanya apakah Caden sudah pulang atau belum. Namun, dia malah tidak mendapat jawaban yang memuaskan dari ujung telepon. Kepala Naomi sungguh terasa sakit. Entah kapan dia bisa terbebas dari ikatan pernikahan ini?Naomi tidak dapat melihat secercah cahaya sama sekali! Dia tidak menemukan harapan!“Haih ….” Naomi menghela napas. Berhubung masih pagi, Naomi kembali berbaring di atas ranjang sembari mengutak-atik ponselnya. Awalnya dia ingin melacak jejak keberadaan Caden. Alhasil, dia malah menemukan pengumuman pencarian orang hilang. Keluarga Himawan tidak berhasil menemukannya, mereka terpaksa mengunggah pengumuman pencarian orang hilang di internet.Sekarang setiap sosial media dan stasiun televisi sedang menyiarkan berita ini. Hanya saja, tidak terdapat foto dan nama dalam pengumuman tersebut. Mereka hanya menuli

最新チャプター

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1202

    “Rayden, kebahagiaan orang datang dari 2 tempat, yang satu dari luar, yang satu lagi dari dalam diri sendiri. Meski hidup Mama penuh dengan liku dan Mama juga sudah mengalami banyak kesulitan, kehidupan Mama dan saudara-saudaramu selama di gunung itu sangat gembira.”“Kehidupan di gunung memang nggak sebagus kehidupan di kota, tapi kami benar-benar bahagia. Jadi, Rayden nggak perlu merasa sedih karena merasa Mama hidup menderita.”Naomi mengelus rambut Rayden dan melanjutkan, “Tapi, Mama terharu banget karena Rayden begitu perhatian sama Mama. Sekarang, Mama sudah makin bahagia.”Bibir Rayden bergerak, tetapi tidak ada suara yang keluar. Saat ini, penyakit mental Rayden sudah jauh lebih baik. Namun, dibandingkan dengan Braden, Hayden, dan Jayden, dia masih jauh lebih diam. Di antara semua anak, dia yang paling pendiam.Naomi menyentuh wajah Rayden dengan lembut, lalu memeluknya. “Mama sayang banget sama Rayden.”Rayden menepuk-nepuk punggung Naomi seperti orang dewasa yang menghibur an

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1201

    Hanya saja, siapa sebenarnya kakek dan nenek itu?Menurut logika, meskipun tidak kenal, Caden seharusnya pernah mendengar tentang tokoh pemimpin berbagai industri yang masih hidup. Namun, setelah mendengar cerita Naomi, dia masih tidak dapat menebak identitas orang-orang itu.Melihat Caden yang mengerutkan kening, Naomi mengira dia merasa gugup dan menghibur, “Kamu nggak usah gugup. Nenek dan para kakek sangat bersahabat. Mereka memperlakukan aku dan anak-anak layaknya keluarga. Mereka juga pasti akan memperlakukanmu layaknya keluarga.”Caden mengesampingkan pemikirannya dan bertanya, “Emm. Apa pekerjaan mereka sebelum hidup menyendiri?”“Ya cuma rakyat biasa. Waktu kumpul bersama, topik yang paling sering mereka obrolkan itu tentang bercocok tanam. Mereka semua sangat suka bercocok tanam.”Caden tidak lagi berbicara.Tanpa terasa, Naomi sekeluarga sudah tiba di bandara. Pesawat pribadi Caden juga sudah siap untuk terbang. Dua jam kemudian, mereka tiba di Kota Hedem. Baru saja mereka t

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1200

    “Putih bukan sekadar hewan peliharaan Hayden. Mereka itu lebih mirip saudara kandung. Bahkan Braden dan Jayden juga nggak menganggap Putih sebagai hewan peliharaan. Putih itu bagian dari keluarga kita,” jawab Naomi sambil tersenyum lembut.Tatapan Caden juga melembut. Pantas saja hubungan Putih dan Caden begitu dekat. Ternyata mereka itu saudara sehidup semati.“Kakek buyut kedua? Gurunya Hayden?”“Emm, aku panggil dia Kakek Kedua.”Dulu, Naomi tidak mungkin menceritakan tentang kehidupannya di gunung kepada Caden. Meskipun mereka saling mencintai, dia juga tidak akan menceritakannya. Sekarang, dia akan membawa Caden menemui kakek dan nenek. Jadi, dia tidak perlu menyembunyikannya lagi.“Sifat Braden mirip sama Kakek Pertama, jadi dia lengket sama Kakek Pertama. Sifat Hayden mirip sama Kakek Kedua, jadi dia lengket sama Kakek Kedua. Kalau sifat Jayden lebih mirip sama Kakek Ketiga, jadi dia lengket sama Kakek Ketiga. Aku lebih banyak habiskan waktu sama Nenek.”Caden bertanya, “Ada 1 n

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1199

    Semua orang pun menoleh ke arah Hayden secara serentak. Sebelum Hayden sempat menjawab, Putih sudah terlebih dahulu muncul dan menjulurkan lidahnya. Kemudian, ia melompat ke bahu Naomi dan mengeluskan kepalanya ke dagu Naomi.Putih seolah-olah ingin berkata, ‘Jangan khawatir, ada aku!’Hayden menjawab dengan yakin, “Mama tenang saja. Aku dan Putih pasti bisa temukan jalan pulang.”Rayden bertanya dengan penasaran, “Di hutan kan nggak ada jalan yang jelas. Kok kamu bisa ingat jalan pulang?”“Kita nggak ingat, tapi binatang-binatang di sana ingat. Mereka itu agen intelijenku dan Putih,” jawab Hayden dengan sangat bangga.Rayden bertanya dengan terkejut, “Kamu ngerti bahasa semua binatang?”Hayden tertawa dan menjawab, “Bukan begitu. Aku cuma sudah berinteraksi lama dengan mereka, jadi aku bisa analisis apa yang mau mereka ungkapkan dari bahasa tubuh mereka. Kayak aku dan Putih. Begitu Putih kasih aku sebuah lirikan, aku bisa langsung tahu apa maksudnya! Begitu aku kasih Putih sebuah liri

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1198

    “Kamu nggak punya latar belakang maupun koneksi apa pun di dunia medis. Selain aku, nggak akan ada yang bisa membantumu! Kamu seharusnya merasa terhormat karena aku memintamu meneliti virus ini bersamaku!” seru Salvia.Naomi menjawab dengan dingin, “Aku nggak butuh latar belakang dan koneksi maupun bimbinganmu, apalagi kehormatan ini! Selamat tinggal!”“Kamu .... Mengendalikan virus dan meneliti obat penawar adalah tugas setiap ilmuwan. Dengan menolak tawaranku, itu setara dengan kamu nggak punya cinta kasih, juga nggak peduli sama negara!”Salvia bukan hanya meninggikan suaranya, juga membesar-besarkan keseriusan masalah dari Naomi yang menolak untuk bergabung dengannya.Naomi malas meladeni Salvia lagi dan langsung memutuskan sambungan telepon. Mau dia memiliki cinta kasih atau tidak maupun peduli pada negara atau tidak, itu semua bukanlah sesuatu yang dapat dinilai oleh Salvia. Dia tidak akan mendengar ucapan-ucapan penuh manipulasi itu.Tidak lama kemudian, Salvia mengirim pesan ke

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1197

    Melihat anak-anak yang antusias, orang dewasa juga merasa gembira.Setelah menenangkan Maria, Naomi mulai mengemasi barang-barangnya. Dia sangat ingin membawakan segala sesuatu yang dia anggap bagus untuk kakek dan nenek. Selain merupakan penyelamatnya, mereka semua juga sudah hidup bersama selama 5 tahun. Jadi, dia sudah menganggap mereka sebagai keluarga.Joseph mengingatkan Naomi, “Celine, bukannya kalian harus lewat jalan gunung? Apa kamu bisa bawa barang sebanyak itu?”Naomi baru tersadar bahwa mereka harus melewati gunung, sungai, dan hutan primer. Dia memang tidak bisa membawa terlalu banyak barang. Akhirnya, dia terpaksa mengeluarkan lagi barang-barang yang dikemasnya.Saat Hayden kembali ke Vila Maison, Naomi dan anak-anak sudah hampir selesai mengemas barang masing-masing. Hayden langsung mencari Caden dan berkata, “Papa, dia akan ikut bersama kita.”Caden memicingkan matanya. “Kalian sudah selesai diskusi?”“Emm! Dia janji akan dengar semua perintahku setelah tiba di sana. A

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1196

    Kota Jawhar adalah markas utama Caden. Dia bisa menghadapi seseorang dengan mudah. Hanya saja, master memiliki hubungan yang aneh dengan Hayden. Jadi, dia tidak bisa langsung turun tangan.Master memiliki konflik dengan gurunya Hayden. Menurut logika, Hayden seharusnya adalah musuhnya. Namun, dia juga begitu melindungi Hayden ....Hayden terlihat khawatir. Setelah berpikir sejenak, dia berkata, “Aku akan bicara dengannya.”Seusai berbicara, Hayden lagi-lagi melompat keluar dari jendela. Melewati halaman belakang lebih dekat dengan gunung belakang.Caden tidak menghentikan Hayden. Ini adalah masalah di antara Hayden dengan orang aneh itu. Sebagai ayah, dia tidak akan menggantikan putranya mengambil keputusan dengan seenaknya. Dia hanya akan selalu berdiri di belakang putranya dan membantu putranya ketika putranya membutuhkan bantuannya.Di gunung belakang.Begitu melihat Hayden kembali, master pun mengamatinya dengan bingung.Hayden mengerutkan keningnya, lalu langsung bertanya, “Apa se

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1195

    Caden langsung menarik selimut yang menutupi Naomi. Sebelum sempat berbicara, dia sudah melihat sosok yang ramping dan putih.Rambut panjang, pinggang ramping, kaki jenjang, lekuk tubuh yang indah, dan kulit yang halus ....Meskipun sudah pernah melihat, menyentuh, dan menggigit tubuh indah ini, Caden masih tetap tergoda. Dia menelan ludah lagi. Di benaknya, muncul sebuah adegan di mana dia menekan seseorang ke pintu kaca, lalu mengangkat sebelah kakinya dan melakukan hal itu ....Caden yang pada dasarnya belum puas pun mulai terangsang lagi. Dia sangat ingin menyiksa Naomi lagi, tetapi juga tidak berani.Naomi sudah tidak sabar untuk membawa sampel virus kembali ke gunung. Jika Caden menyiksa Naomi sampai dia tidak bisa turun dari tempat tidur, Naomi pasti murka. Masih mending jika Naomi hanya tidak menghiraukannya. Bagaimana jika Naomi tidak mengizinkannya naik ke tempat tidur setiap malam? Menghancurkan kebahagiaan masa depan demi kesenangan sesaat tidaklah menguntungkan.Caden meng

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1194

    Naomi mengangkat tangannya, lalu diam-diam menyentuh Caden. Naomi menyentuh wajahnya, alisnya, hidungnya, dan bibirnya ....Jari Naomi tidak berhenti menelusuri bibit Caden. Kemudian, hatinya mulai berdebar kencang dan dia tanpa sadar menelan ludah. Sebuah adegan panas tiba-tiba melintasi benaknya. Dia pun merasa malu dan buru-buru menarik kembali tangannya.Namun, sebelum Naomi sempat menarik kembali tangannya, Caden sudah menggigit jarinya.Naomi pun membelalak karena merasa terkejut. Dia berusaha menarik tangannya, tetapi Caden tidak melepaskan gigitannya. Saat merasakan lidah Caden yang menyentuh jarinya, hatinya langsung berdebar tidak karuan. Matanya juga membelalak makin lebar.Kemudian, mata Caden yang terpejam perlahan-lahan terbuka. Naomi sontak terkejut dan berseru, “Kamu pura-pura tidur?”Mata Caden yang hitam pekat terlihat sangat mendalam. Dia menatap Naomi bagaikan serigala kelaparan yang baru bangun dari tidurnya dan langsung menemukan mangsanya ....Naomi langsung meny

コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status