Share

Bab 1496

Author: Erlina
Naomi membaca berita di ponselnya. Hati yang tadinya tegang akhirnya menjadi lega. Dia mengangkat kepalanya menatap Morris dengan penuh rasa terima kasih.

Naomi mengerti Morris bisa mendukung Camila juga karena melihat hubungan mereka. Naomi sungguh merasa beruntung bisa bertemu lebih banyak orang yang berhati baik daripada yang jahat.

Camila mengirim sebuah emotikon memeluk dan mencium.

[ Nanti saat kamu dan Jayden pulang, aku akan bersujud dan berterima kasih sama kamu! ]

Naomi membalas dengan tersenyum.

[ Aku lagi temani Pak Morris makan. Sampai jumpa besok. ]

Camila segera membalas.

[ Bantu aku sampaikan rasa terima kasihku yang sebanyak-banyak … banyaknya kepada Pak Morris! ]

[ Aku mengerti. ]

Camila mengirimkan emotikon cium. Dia berpikir sejenak, lalu menelepon Dylan. “Aku berterima kasih kepadamu atas masalah Pak Morris. Tapi, kamu nggak usah keluarkan uang itu. Berapa pesanan itu? Biar aku transfer ke kamu.”

Dylan berkata, “Sudah seharusnya aku yang mengeluarkan uang itu. Uang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Siti Khofifah Amna
tolong banyakin lagi donk kak babnya
goodnovel comment avatar
Rosi Mauliana
nah akhirnya ada yg punya pikiran bagus.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1497

    Camila merias wajahnya sembari berkata, “Aku dan Dylan cuma berteman saja. Hubungan kami cukup bagus. Mengenai masalah terlibat, anggap saja aku lagi sial.”Tiara berkata, “Dia menghabiskan uang begitu banyak buat kamu. Warganet saja nggak bisa tinggal diam lagi. Coba kamu terus terang sama aku. Sebenarnya apa hubungan kalian?”Camila berkata dengan tersenyum, “Kalau ada apa-apa dengan kami, apa mungkin aku nggak beri tahu kamu dan Naomi? Kami nggak ada hubungan apa-apa.”Tiara menghela napas panjang. “Baguslah kalau nggak ada hubungan apa-apa. Aku benar-benar khawatir kamu akan terluka lagi.”Camila tahu Tiara sedang mencemaskannya. Setelah merias wajahnya, dia pun berdiri untuk memeluk Tiara. “Tenang saja. Kelak aku yang boleh menindas cowok berengsek, aku nggak akan ditindas cowok berengsek lagi!”Tiara mengangguk dengan tersenyum. “Emm!”Camila ingin mengatakan mengenai persoalan Tiara dengan Andrew. Namun, begitu mengungkit soal Andrew, Camila pasti akan merasa sedih. Jadi, dia la

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1498

    Dylan berkata dengan tersenyum, “Aku nggak melakukan apa-apa. Pandangan Paman dan Bibi itu memang bagus. Dalam sekilas mata, mereka bisa menyadari keunggulanku!”Camila tersenyum sinis. “Apa kamu nggak malu ketika mengatakannya? Apa kamu nggak sadar dengan perilakumu?”Dylan berkata, “Berwajah tampan, beretika bagus, disukai wanita!”Camila menjulingkan bola matanya. Dia malah menyindir Dylan lagi. Pada saat ini, Camila kepikiran sesuatu, lalu membuka aplikasi navigasi di dalam ponselnya. “Kita ke sini dulu.”Dylan melihat sekilas. “Ngapain?”“Kak Fiona juga lagi di rumahmu. Aku mau beliin sedikit makanan buat dia. Toko camilan itu dibuka khusus untuk ibu hamil. Makanannya enak, aman, dan bergizi.”Dylan menyipitkan matanya. “Ngapain kamu menyenangkan kakakku?”Camila kembali menjulingkan matanya. “Aku bukan lagi menyenangkannya. Aku dan Kak Fiona itu teman baik.”Dylan bergumam, “Nanti dikira orang kamu suka sama aku, makanya kamu sengaja ingin menyenangkan anggota keluargaku.”Camila

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1499

    Joana masih mengira Lyana sedang merahasiakannya. Dia pun berkata, “Aku sudah melihatnya. Putramu membawa seorang gadis cantik untuk beli kue di toko khusus ibu hamil. Perut wanita itu masih belum kelihatan. Sepertinya dia baru saja hamil.”Kevin sungguh merasa gembira. Dia ingin merebut ponsel untuk berbicara! Namun, dia malah dipelototi oleh Lyana. Kemudian, dia bertanya pada Joana dengan tersenyum, “Jangan-jangan kue itu buat kakaknya. Fiona lagi hamil anak kedua. Sekarang sudah hamil bulan keempat.”“Bukan, tadi saat pelayan toko memanggil dengan sebutan “istrimu”, mereka berdua juga tidak membantah. Saat mengatakan usia kehamilannya masih trimester awal, mereka berdua juga nggak membantah.”Kevin tidak bisa menahan dirinya, lalu bertanya dengan suara keras, “Serius?”Joana terbengong sejenak, kemudian berkata dengan tersenyum, “Pak Kevin juga lagi di rumah, ya. Serius! Kalian tunggu saja. Aku sudah merekam video. Aku akan kirimkan kepada kalian.”Joana mengakhiri panggilan, lalu m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1500

    Lyana berkata dengan tersenyum, “Pergilah, pergi, laporkan kabar gembira ini.”Kevin pergi melaporkan kabar gembira ini ke aula persembahan dengan riang. Baru saja berjalan ke sisi pintu, dia malah kembali lagi.“Dengar-dengar sekarang banyak gadis muda nggak bersedia untuk melahirkan. Kalau putramu nggak menginginkan anak, kami bisa memberi pelajaran kepadanya. Tapi, kalau masalah itu kehendak Camila, kita juga nggak bisa ikut campur.”“Kita mesti membuat Camila melihat ketulusan hati Keluarga Hermanto kita. Kamu persiapkan aset properti atau saham dulu. Nanti malaman kita ajak Camila untuk ketemuan.”Lyana tahu apa maksud Kevin. Dia pun sangat memberi dukungan penuh. “Oke!”Kali ini, Kevin baru meninggalkan tempat dengan gembira. Dia pergi mencari leluhur!Putranya bisa diandalkan. Sekarang Kevin juga bisa merasa bangga di hadapan para leluhur!Lyana mengusap air matanya, lalu tersenyum dan membalas pesan Joana dengan riang.[ Bukan kami sengaja menyembunyikannya, hanya saja mereka b

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1501

    Camila tidak tahu ternyata statusnya di Keluarga Hermanto begitu agung? Seperti level barang berharga di negara dan juga level leluhur!Setelah menyapa semua orang, Camila dan Dylan sama-sama berjalan ke gedung utama.Lyana mengenakan terusan batik berwarna merah terang duduk di ruang tamu untuk menunggu kedatangan mereka. Ketika melihat kedatangan Dylan dan Camila, dia segera melangkah maju untuk menyambut.Hanya ada Camila di dalam mata Lyana, tidak ada putranya!Lyana menggenggam tangan Camila, lalu berkata dengan sakit hati, “Sudah semalam ini, kenapa kamu mengenakan pakaian sesedikit ini? Apa kamu merasa dingin?”Camila menggeleng dengan tersenyum. “Bibi Lyana, aku nggak dingin.”Dylan berusaha untuk menonjolkan keberadaannya. “Mama, aku dingin.”Lyana meliriknya sekilas. “Biar membeku saja!”Dylan juga tidak marah. Dia menyipitkan matanya, lalu bertanya dengan tersenyum, “Ma, kamu terus terang sama aku, sebenarnya aku itu anak pungut atau bukan?”Lyana menjulingkan bola matanya.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1502

    Lyana mengangguk dengan tersenyum. “Sudah baca, sudah. Untung ada Pak Morris! Respons Dylan kali ini juga bagus. Dia tahu juga mencari Pak Morris untuk membantumu. Tapi, Dylan, kelak jangan lagi sengaja membuat gosip! Furla itu yang terakhir!”Lyana mengira Furla adalah wanita yang sengaja dicari Dylan untuk merahasiakan hubungannya dengan Camila.Camila tidak mengerti, tetapi Dylan mengerti! Dia takut ibu kandungnya akan melanjutkan omongannya, jadi dia segera berkata, “Aku mengerti, kamu tenang saja. Aku akan mendengar kata mama kandungku.”Lyana tersenyum. Suasana hatinya sangat bagus. Beberapa kali dia kepikiran untuk bertanya masalah kehamilan Camila. Namun, berhubung Camila dan Dylan tidak mengungkitnya, dia pun terpaksa menahan rasa penasarannya.Mereka bertiga mengobrol sebentar. Dylan bertanya, “Di mana papaku?”Lyana menjawab, “Di aula persembahan.”Dylan merasa syok. Dia langsung duduk tegak. “Aula persembahan? Apa dia mau menghukumku lagi?”Camila juga merasa kaget. Dia tah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1503

    Kevin tersenyum lebar. “Nggak menghukumnya. Camila, kamu jangan gugup. Aku nggak menggunakan aturan keluarga.”Kevin melihat ke sisi Dylan. “Kamu ikut aku keluar!”Dylan mewaspadainya. “Mau ngapain?”Kevin berkata, “Ke aula persembahan.”Kedua mata Dylan terbelalak lebar. “Bukannya kamu bilang nggak menggerakkan aturan keluarga?”Kevin terbengong sejenak, baru berkata, “Apa pergi ke aula persembahan pasti harus menggerakkan aturan keluarga? Apa aku nggak boleh memujimu?”Dylan merasa bingung. “Untuk apa kamu memujiku?”Bibir Kevin bergerak. Berhubung ada Camila, dia tidak enak hati untuk langsung mengatakannya. Dia hanya berkata, “Anak baik! Ayo, keluar!”Anak baik?Dylan merasa dimanjakan saja!Selama ini, ayahnya selalu menganggap Dylan sebagai anak bandel, pembangkang, durhaka, dan berengsek! Kenapa tiba-tiba menjadi anak baik?Dylan semakin bingung lagi. “Kamu nggak pukul, ‘kan?”Kevin berkata dengan tersenyum, “Aku sudah bilang, aku nggak pukul! Camila juga sudah mendengarnya. Apa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1504

    Dylan terpaksa menekan rasa bingung di hati, lalu mendengar dengan tenang. Ketika melihat uban di samping telinga Kevin, dia merasa sedikit bersedih.Dalam persoalan pernikahan, Dylan memang memiliki perbedaan pendapat dengan Kevin. Dia tidak ingin mengalah, jadi dia terpaksa membuat orang tuanya bersedih.Mereka berdua berjalan ke sisi aula persembahan. Kevin melihat papan nama para leluhur, lalu menghela napas panjang lagi. “Semuanya sudah berlalu. Sebenarnya Papa sangat mencintaimu.”Tentu saja Dylan mengetahuinya. Dia tersenyum untuk meredakan situasi. “Pak Kevin, tolong jaga sikapmu. Kalau kamu bersikap melow lagi, nanti aku pun akan menangis. Kamu saja sudah bilang kamu mencintaiku. Kelak jangan menghukumku dengan aturan keluarga lagi. Kalau kamu merasa nggak senang, kamu bisa tampar aku beberapa kali atau tendang aku saja. Jangan gerakkan aturan keluarga!”Kevin berkata dengan tersenyum, “Tadi aku sudah menunjukkan sikapku di hadapan leluhur. Kelak aku nggak akan memukulmu lagi,

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1524

    Dylan berkata pada Camila dengan berlagak tenang, “Kamu tunggu sebentar, ya. Aku akan goreng 2 telur buat kamu. Selesai makan, kita baru bicara baik-baik. Jangan sampai kamu kelaparan.”Dylan mengulurkan tangannya. Dia menyadari belasan telur ayam yang baru diantar tadi sudah disia-siakannya! Tumpukan masakan gosong di dalam tong sampah adalah “hasil karya” Dylan! Dia tidak terlalu jago dalam soal memasak ….Lebih tepatnya bukan tidak terlalu jago, melainkan tidak bisa sama sekali!Dulu Dylan tidak pernah memasak. Dia sama sekali tidak tertarik dalam soal memasak. Dia bisa turun tangan untuk memasak hari ini juga karena kondisi agak berbeda.Tempat ini jauh dari pusat kota, jadi tidaklah gampang untuk memesan makanan. Mereka berdua telah berhubungan sangat lama semalam, Camila sedang krisis tenaga. Dia belum sarapan dan juga belum makan siang. Sekarang dia pasti kelaparan.Jadi, Dylan baru memutuskan untuk memasak. Dia ingin memasak 2 telur goreng untuk mengisi energi Camila. Dia juga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1523

    Ruangan kamar menjadi hening dalam seketika. Camila baru mencondongkan kepalanya. Dia menyalakan lampu di kamar. Setelah memastikan Dylan benar-benar telah pergi, dia baru membungkus tubuhnya dengan selimut dan menuruni ranjang.Baru saja kaki Camila menginjak ke lantai, dia kembali jatuh duduk di atas ranjang. Seluruh tubuhnya terasa pegal. Kedua kakinya juga lemas, seolah-olah ditindih oleh benda berat saja.Camila tahu inilah hasil dari kegembiraan semalam!Camila mengerutkan keningnya dan menenangkan dirinya sejenak. Dia memaksa dirinya untuk menahan rasa tidak nyaman itu, lalu pergi mengunci pintu kamar. Setelah pintu dikunci, Camila baru merasa tenang.Ketika melihat tisu-tisu di atas lantai, gambaran semalam kembali terbayang di benaknya ….Pertempuran yang sengit. Hal yang paling penting adalah Camila duluan yang memulai! Wajahnya terasa membara. Dia sungguh merasa canggung.Camila bukanlah wanita yang manja. Dia juga sudah dewasa, apalagi sudah pernah menikah, tidur dengan pri

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1522

    Lagi pula, meskipun melarikan diri, setelah Camila bangun, dia juga akan tahu Dylan orangnya! Semua ini seperti mengemudi di saat mabuk saja. Pada dasarnya, masalah sudah sangat serius. Jika kamu melarikan diri lagi, permasalahan akan menjadi semakin serius lagi!Seandainya tidak melarikan diri, bagaimana kalau Dylan memukul dirinya hingga babak belur, lalu mengakui kesalahannya? Tidak! Dylan tidak sanggup untuk memukul dirinya sendiri!Ketika kepikiran bagaimana Camila mengakhiri hubungannya dengan Leon, Dylan pun merasa frustrasi. Jangan-jangan Camila juga akan mengebirinya?Jantung Dylan berdetak kencang ….Dylan sudah merokok belasan batang. Setelah galau selama setengah hari, pada akhirnya dia pun menerima nasibnya.Lagi pula, Dylan sudah meniduri Camila. Dia juga tidak bisa mengadang badai yang akan datang.Berhubung tidak kepikiran dengan solusi penyelesaian yang bagi, terserah saja mau bagaimana. Setelah Camila bangun, Dylan akan menyerahkan pisau kepadanya. Camila bebas untuk

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1521

    Tanpa menunggu respons dari Dylan, sesosok hantu wanita berlumuran darah tiba-tiba muncul di depan layar!Dylan merasa kaget hingga tubuhnya gemetar. Dia spontan meraih ponselnya, lalu melemparnya sejauh mungkin!Ponsel menghantam bagian cermin di atas dinding. “Prang ….”Cermin hancur berkeping-keping di atas lantai!Seluruh bulu kuduk Dylan berdiri! Dia segera masuk ke dalam selimut dan memeluk wanita di atas ranjang dengan erat untuk memberanikan dirinya!Sejak kecil, Dylan takut dengan sosok hantu dan sejenisnya.Entah Camila terbangun akibat pelukan erat atau suara ricuh di dalam kamar. Dia yang masih memejamkan matanya berkata dengan kesal, “Ngapain?”Dylan masih merasa takut. Dia tidak sadar bahwa suara itu adalah suara Camila.“Sayang, layar ponselmu sudah mengagetkanku. Biarkan aku peluk sebentar.”“Awas! Aku mau tidur!”Camila masih belum sadar sepenuhnya. Dia memaksa untuk melepaskan tangan Dylan, lalu membalikkan tubuhnya untuk melanjutkan tidurnya.“Ayo, sini, tidur sambil

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1520

    Dylan pernah berhubungan dengan terlalu banyak wanita sebelumnya. Di hadapan wanita lain, biasanya Dylan berlagak terbengong. Namun, Camila telah membuat Dylan benar-benar terbengong!Dylan sungguh merasa tidak berdaya. Dia sungguh tidak menyangka mereka yang tadinya sedang mencurahkan isi hati akan berkembang hingga tahap seperti ini!Saat membuka telapak tangannya sendiri, tangannya sudah dipenuhi dengan keringat. Dia sungguh merasa syok!Ketika menunduk melihat perubahan tubuhnya, Dylan mengerutkan keningnya dan menggertakkan giginya!“Alkohol! Aku mau minum alkohol! Beri aku alkohol!” Tiba-tiba Camila mengangkat kepala untuk melihatnya.Riasan Camila sudah berantakan, begitu pula dengan rambutnya. Matanya memerah. Air mata terlihat menempel di atas bulu matanya. Dia kelihatan sangat malang.Belum sempat Dylan berbicara, Camila berkata lagi, “Apa aku nggak pantas untuk minum alkoholmu lagi?”Dylan berkata, “Kamu tunggu sebentar …. Aku akan biarkan kamu minum sampai puas!” Dylan pun

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1519

    Mata Dylan langsung terbelalak lebar. Dia sungguh merasa syok. Dylan sungguh tidak menyangka Camila akan menjatuhkannya!Dylan merasa panik. “Kamu jangan sembarangan. Aku ajari kamu tidur cowok ganteng dan muda supaya kamu nggak merasa tertekan, tapi aku nggak suruh kamu buat tiduri aku!”Camila mengusap wajah Dylan dengan penuh kasmaran. Dia pun tersenyum. “Kamu juga ganteng.”Senyuman Camila sangat memesona. Dapat diketahui, dia sudah mabuk parah.Jakun Dylan bergerak. Dia menahan tangan bandel Camila. “Aku tahu aku ganteng, tapi aku … kamu nggak boleh tiduri aku! Kamu boleh tidur sama orang lain! Awas, biar aku masak sup pereda mabuk buat kamu.”Kedua tangan Dylan menahan pinggang Camila, ingin menurunkan Camila dari atas tubuhnya. Namun ….Camila malah segera menangkap kedua tangan Dylan, lalu memaksa jari tangan Dylan untuk bertautan dengan jari-jarinya. Kemudian, dia menindih tangan Dylan di atas lantai dan kembali duduk di atas tubuh Dylan!Tanpa menunggu respons dari Dylan, Cam

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1518

    “Aku benar-benar nggak menyangka dia benar-benar jago akting! Pintar sekali sandiwaranya! Coba kamu bilang, kalau dia nggak cinta sama aku, ngapain dia kejar aku? Demi uangku? Haha … demi uang, dia malah sudah berakting selama bertahun-tahun. Dia bahkan ingin membunuhku!”“Aku nggak habis pikir. Meskipun dia nggak suka sama aku, kami juga sudah berhubungan selama beberapa tahun, apa nggak ada sedikit pun perasaan antara sesama teman? Kami sudah berhubungan dekat selama beberapa tahun, apa dia nggak ada sedikit pun perasaan sama aku?”“Dia malah ingin habisi aku. Dia kejam sekali. Kenapa dia bisa sekejam itu? Coba kamu bilang sama aku, kenapa dia sekejam itu? Huhuhu ….” Sembari berbicara, Camila pun menangis. Dylan menarik selembar tisu untuk diberikan kepada Camila.“Kalau kamu ingin menangis, menangislah. Aku … aku nggak akan tertawakan kamu!”Camila masih keras kepala. “Aku nggak nangis! Aku nggak akan meneteskan air mata demi dia lagi!”Dylan membantah, “Kamu ini bukan menangis dem

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1517

    Dylan tiba-tiba terdiam. Masalah itu memang sudah berlalu selama beberapa tahun, dirinya juga sudah keluar dari masa kelam itu. Namun, ketika membahas soal ini, hatinya tetap saja terasa sakit.Beberapa saat kemudian, Dylan baru berkata pada Camila dengan tersenyum, “Apa kamu merasa sangat syok? Nggak menyangka aku juga pernah bersikap begitu murahan!”Kening Camila berkerut. Dia yang tadinya merasa syok berubah menjadi kasihan.Orang-orang yang mendengar kisah itu akan merasa gadis itu murahan dan juga bodoh! Dia malah melepaskan seorang Tuan Muda dan bersama seorang preman. Kartu as di tangannya pun diremuk hancur di tangan gadis itu sendiri! Ada juga yang akan merasa gadis itu tidak tahu diri. Meninggalkan Dylan adalah keberuntungan bagi Dylan!Namun, di mata Camila, dia lebih merasakan betapa menderitanya Dylan.Waktu itu, Dylan yang berusia belasan tahun itu pasti merasa sangat marah, kesal, tersiksa, dan putus asa!Cinta pertama orang-orang biasanya menyedihkan, tetapi cinta pert

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1516

    “Waktu itu perusahaan Keluarga Hermanto baru berkembang di sana. Orang tuaku sangat sibuk setiap harinya. Mamaku juga hanya fokus dengan diri papaku, sama sekali nggak tahu apa yang terjadi dengan diriku.”“Aku masih nggak putus asa dan pergi mencarinya lagi. Aku bertanya apa dia terpaksa putus sama aku? Waktu itu dia menjepit rokok di tangannya dan tertawa dengan sangat keras. Dia bukan hanya tertawa sendiri saja. Dia juga menceritakan masalah itu kepada si preman. Preman dan anak buahnya juga ikut mentertawakanku.”“Aku nggak tahu apa karena aku terlalu marah atau terlalu sedih, kemudian aku sakit parah. Aku baru sembuh setelah 2 minggu. Pada akhirnya, aku tetap nggak bisa menahan diriku dan pergi mencarinya lagi.”“Haih, kalau menggunakan kata-kata zaman sekarang, aku yang dulu memang seperti penjilat saja. Aku nggak bisa mengendalikan diriku, ingin pergi mencarinya. Kebetulan aku melihat preman itu memukulnya, tanpa berpikir, aku langsung berlari pergi melindunginya. Dia mengatakan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status