Share

Bab 109

Setelah mencurahkan segala permohonan, Damar duduk di undakan mushola memasang kembali sepatu hitam mengkilatnya. Sebelum pergi dia merogoh gawai di kantong jas, lalu menelpon Nisa, sudah lima hari ini, Nisa tak dapat di hubungi. "Kemana Nisa," gumam Damar.

Setelah itu Damar menelpon Darmi, "Mbok, ponsel Nisa masih belum bisa dihubungi,"ujar Damar pada wanita tua di sebrang sana.

Darmi masih belum jujur pada Damar, mengenai Nisa.

"Ya sudah kalo baik-baik saja, sampaikan pada Nisa, Kirana kecelakaan, Mbok. minta doanya agar persalinan Kirana lancar, sehat ibu dan bayinya." Damar meminta doa wanita tua ini.

Darmi terperanjat kaget mendengar Kirana kecelakaan.

"Terimakasih Mbok, saya tutup ponselnya."

Damar kembali ke tempat Kirana sedang menjalani operasi. Langkah lebar tergesa membuatnya menabrak pudak lelaki yang juga sedang berbincang dengan seorang perawat.

"Damar! Sedang apa di sini." Bagus menyapa lelaki yang terlihat kalut ini.

"Bagus. Kirana mengalami kecelakaan," ujar Da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status