Share

Bab 108

Akhirnya Damar meninggalkan sekolah tempat Nisa mengajar selama ini. Perasaan lelaki ini sedikit gelisah, tetapi dia tak mengerti gelisah karna apa. Semua masih dalam kendali, pikir Damar.

Di gedung Hardiansyah beberapa rapat penting terselenggara. Hari ini sangat melelahkan bagi Damar. Dia melonggarkan dasi, menyandarkan kepala di sandaran kursi kebesarannya, hatinya terus berdetak gelisah, pikirannya terus mengingat Nisa.

Lelaki tampan ini meraih ponsel menghubungi Nisa masih juga belum bisa di hubungi. "Kamu kemana, Nis? Kok nggak bisa di telpon," gumam Damar.

Kembali dia menghubungi Darmi. "Mbok, Nisa udah pulang belum?" tanya Damar pada wanita tua di sebrang sana.

"Kalau udah pulang suruh telpon saya, Mbok, penselnya nggak bisa di hubungi," ujar Damar.

"Ohh ... Pantesan. Nanti malam saya telpon lagi, kalo belum sempet beli ponsel baru, bilang ke saya Mbok, nanti saya kirim, " ujar Damar, setelah itu menutup panggilan telpon.

Lelaki ini meraup wajah kasar, bangun dari duduk,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
MisDarwati
Damar harus susah hidupnya
goodnovel comment avatar
Nurin Kafisah Tonkyy
kasih karma yg mengenaskn kak buat damar n Kirana... trus nisa kabur pertemukan dgn lelaki yg benar benar meratukan nisa n buat nisa bahagia kak...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status