Share

Bab 107

"Udah, Mas. Ngomong aja, Mas Damar mau ngomong apa? Pasti punya permintaan yang bakal sulit Nisa terima," ujar Nisa menangkup wajah Damar menjauhkan dari tubuhnya.

"Mas kangen sama kamu, Nis." Damar menatap Nisa sayu. Lalu mencium ceruk leher Nisa.

Nisa diam pasrah mendapatkan sentuhan-sentuhan dari suaminya, memang sudah beberapa kali Damar pulang ke rumah, Nisa menolak Damar karna dalam keadaan datang bulan, dan juga beberapa kali Nisa dalam keadaan sangat lelah.

Setelah menuntaskan segala gejolak rasa, mereka terlelap, melupakan pembicaraan apa, yang ingin di sampaikan Damar.

Pagi ini senyum Nisa mengembang dia duduk di depan meja rias. Damar menyisir lembut rambut Nisa, lalu mengecup puncak kepala Nisa.

"Wangi banget rambutnya, coba cium rambut Mas Damar wangi juga nggak?" tanya Damar, menundukkan kepala agar di cium Nisa.

"Kan sampo kita sama, Mas. Bilang aja pengen di cium." Nisa menangkup wajah suaminya lalu mngecup pipi Damar.

Meraka tertawa bahagia, netra mereka bersibo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Maqfirah Ira
damar oh damar minta digampar kesel egois
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status