Share

Bab 110

Tetapi saat ingin melewati Emran tangannya di cekal oleh lelaki tampan ini, Nisa menghentak kasar tangan Emran. "Yang sopan, Pak."

"Saya ke sini mau ajak Dek Nisa makan, pasti belum makan iya kan?" Emran mendongak menatap wajah Nisa.

Tebakan Emir memang benar, entah kapan terakhir Nisa makan, dia makan seingin dia. "Tapi saya nggak suka sama ucapan Bapak barusan," ujar Nisa.

"Saya hanya menyampaikan perasaan saya, jika Dek Nisa keberatan, saya nggak akan memaksa. Tapi bolehkan saya menemani dan menghibur Dek Nisa," ujar Emran mantap.

"Ayo kita cari tempat makan, masa sudah di sini hanya tidur di dalam kamar, bukan 'kah sudah lima hari Dek Nisa di dalam kamar?" ujar Emran menebak dengan benar.

"Ya sudah, saya pake kerudung dulu." Nisa masuk ke dalam kamar, tak lama keluar dengan wajah sedikit di poles bedak.

Emran menatap takjub pada Nisa. Nisa semakin grogi di tatap seperti itu oleh Emran, "Pak, bisa nggak jangan liatin Nisa begitu," ujar wanita cantik ini, menunduk malu.

"Nggak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Gee Gnaz
nisa ngambek mulu ..baik Damar pisah aja ma nisa ..
goodnovel comment avatar
Nurin Kafisah Tonkyy
lanjut kakk... nungguin Kirana koid n nisa pisah ma damarrrr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status