Share

Bab 118

Langit sore memancarkan cahaya jingga, Nisa duduk di balkon melihat jauh ke depan. Kali ini hatinya seolah begitu bahagia.

"Apakah bahagia seutuhnya akan aku dapat?"

"Apakah setelah ini Mas Damar akan seutuhnya menjadi milikku."

Apakah, apakah, apakah.

Banyak sekali pertanyaan apakah bersarang di kepala Nisa, terlihat wanita cantik ini menghela nafas. Kelebatan bayangan kesedihan waktu lalu terlintas. Nisa memejamkan mata, bibirnya merapal doa, berharap Tuhan memberikan kehidupan yang terbaik, kehidupan impian, suami impian.

Suara pintu di tutup membuyarkan lamunan Nisa. Wanita cantik ini menengok.

"Mbok, ketuk-ketuk pintunya, nggak nyaut, mbok kira ke mana?" ujar Darmi.

"Mbok ... Aku lagi ngeliatin langit, warnanya bagus banget, senja. Aku berharap bahagiaku bukan hanya seperti waktu senja ini. Indahnya dapat kita nikmati hanya sebentar." Nisa berucap mengungkapkan isi hatinya.

"Non, pasti akan mendapatkan bahagia yang sesungguhnya. Bahagia dari hati." Darmi menyentuh dadanya. "Asa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Azzurra
Ikuti terus bab bab lanjutannya Kak. sepertinya cerita ulet bulu memang tidak enak di konsumsi. apakah bab bab selanjutnya ada cerita ulet bukunya???🫢🫢...️
goodnovel comment avatar
Ar Ni
kayaknya bakal ada cerita ulet bulu lagi .ga ada cerita yg lebih elegant ya Thor kalau ga ada ulet bulunya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status