Share

Bab 121

"Mas kamu kenapa pingsan di ruang kerja?" tanya Nisa, mengusap kepala Damar. "Lagian masih cape udah turun. Untung Nisa turun, ambil minum."

Damar hanya diam, tak menanggapi ucapan Nisa, "Jam berapa ini Nis?" tanya Damar.

"Udah mau subuh, mas mau mandi?" tanya Nisa.

"Nanti, kepala mas masih sakit. Sini tidur sampe subuh." Damar menarik tubuh Nisa pada pelukannya.

Isi kepala lelaki tampan ini berfikir, punya rencana apa Fina. Damar tidak sabaran menunggu pagi datang.

"Mbok!! Fina belum sarapan?" tanya Damar pagi ini sudah duduk di meja makan dengan menggunakan pakaian eksekutif muda. Sungguh terlihat tampan dan berkharisma.

"Pagi-pagi sekali nyonya sudah pergi, Den," jawab Darmi.

"Ngapain nyariin Fina, Mas?" tanya Nisa masam.

Damar tersenyum kikuk. "Iya juga ngapain nanyain Fina di sini," monolognya.

"Kamu semalem pingsan, libur kerja aja!" ujar Nisa.

"Di rumah ada kamu, mana bisa libur, Nis," jawab Damar, memulai santap paginya.

"Iisshhh ... Kamu pikirannya mesum terus," ujar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status