Share

122 Sentuhan yang Membuat Tenang

Naren menghela napas kembali, kemudian menyandarkan kepalanya pada punggung kursi dan menatap langit-langit ruangannya. Sementara Rhea masih menunggu dengan sabar sampai Naren bercerita apa yang terjadi padanya.

"Pulang yuk," ajak Naren yang langsung berdiri dan merapikan barang-barangnya.

Rhea berusaha mengerti apa yang dihadapi Naren, ia yakin Naren akan memberitahukannya kalau Naren sudah siap.

"Ayo, aku udah masak tadi di rumah, tapi buru-buru ke sini. Kita makan di rumah aja ya," ucap Rhea sambil melingkarkan tangannya ke lengan Naren.

Naren mengulum senyumnya. Aneh, sentuhan dari Rhea, sekecil apa pun itu, bisa membuatnya tenang. Padahal tadi sebelum kedatangan Rhea, rasanya ia ingin membanting barang-barang yang ada di depannya.

Tiba di perumahan yang mereka tempati, Naren lebih dulu memarkirkan mobilnya di rumah. Setelah berganti dengan pakaian santai, barulah ia menuju rumah Rhea untuk makan malam bersama. Sudah cukup malam, harusnya ia tidak membuat Rhea jadi kelaparan karen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status