Share

127 Di Bawah Tatapanku

Rhea mengetuk pintu di depannya—yang ia tahu sebagai kamar untuk Naren beristirahat di kantor. "Maaas. Aku boleh masuk nggak?"

Tidak terdengar jawaban dari Naren. "Mas, aku masuk ya." Dengan memberanikan diri, Rhea membuka pintu yang tidak terkunci itu. Apa sih yang akan terjadi padanya? Paling-paling hanya diusir setelah diamuk oleh Naren.

Pemandangan pertama yang dilihat Rhea adalah Naren yang duduk di pinggir ranjang sambil menunduk dan mengepalkan tangan.

Rhea mendekat, berjongkok di depan Naren, lalu menangkupkan tangannya di atas tangan Naren yang sedang mengepal erat. "Maaf ya, Mas. Aku belum cerita. Aku bingung gimana mau cerita ke kamu, takut kamu emosi lagi."

"Udah," jawab Naren singkat sambil menatap manik mata Rhea tanpa berkedip.

"Hah?"

"Kamu udah berhasil bikin aku emosi. Kenapa sih kamu nggak cerita, Rhe? Apa dia yang nyuruh kamu nggak cerita ke aku?"

Rhea menggeleng cepat. "Nggak, Mas. Mamamu nggak nyuruh aku buat rahasiain dari kamu. Aku ... aku cuma bingung aja mulai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status