"Agar kau ingat bahwa kala itu sudah membuatku hancur, Al? Sangat ... hancur."Alaric meremas pinggang Isadora cukup kencang, tetapi wanita itu tetap bertahan dengan seutas senyuman. Ia ingin Alaric mengerti jika semua tak akan pernah semanis dulu lagi. Hatinya telah hancur oleh pria yang ia cintai sepenuh hati."Kau sungguh egois, Dora," pungkas Alaric. Ia menatap dalam pada Isadora. "Apa kau pikir, hanya kau yang sakit? Kau seorang diri yang hancur?" Pria itu terkekeh getir, lalu menarik napas sejenak. Ia palingkan wajahnya ke samping, menatap birunya air. "Bahkan tanpa semua orang tahu, akulah yang paling hancur saat itu, Dora. Kau bisa bayangkan, bertahun-tahun aku tetap menyematkan namamu, sementara aku harus hidup dengan seseorang yang tak kucinta selama itu."Alaric menghirup oksigen cukup banyak demi mengurangi sesak. Kemudian, ia bawa pandangannya pada Isadora. "Selama tahun-tahun itu, aku seperti mayat hidup. Ragaku masih bernyawa, tapi hatiku tertinggal di sini, Isadora. Ma
Last Updated : 2025-03-15 Read more