Semua Bab Dinikahi Duda Cinta Pertamaku: Bab 61 - Bab 66

66 Bab

Bermalam di Sini

"Siapkan tempat makan malam untukku dan Isadora. Semuanya harus siap pukul 8 malam," suruh Alaric pada seseorang di seberang panggilan. Tak hanya makan malam. Alaric juga sudah meminta seseorang menyiapkan kamar hotel bintang 5 untuknya bermalam dengan Isadora. Sementara Rayden akan ia titipkan pada Mona. Ya, meski baru rencana.Pria tampan itu kembali fokus pada perkejaan setelah panggilan selesai. Beberapa saat ruangan itu hanya diisi oleh suara papan laptop yang ditekan olehnya. Hingga sebuah suaran ketukan pintu memaksa gerakan tangan Alaric terhenti."Masuk!" suruh pria itu.Mata Alaric masih fokus pada layar laptop hingga tak menyadari siapa yang datang. Ketika sebuah aroma parfum masuk ke indera penciuman, baru ia menyadari kehadiran seseorang."Dora?" Isadora tersenyum manis. Wanita itu melangkah lebih dekat pada Alaric. Satu tangannya meletakkan sebuah paper bag di atas meja sang suami. "Kau tidak senang aku datang?" tanya Isadora dengan kening yang terlipat ke dalam. "Ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-17
Baca selengkapnya

Tidak Akan Pernah

Sungguh Isadora terkejut mendengar ucapan Alaric jika mereka akan menginap di hotel malam ini. Ia hanya mengira akan makan malam seperti biasa. Akan tetapi, meski sedikit takut, Isadora tak bisa menolak. Ia tidak ingin membuat suaminya kecewa."Aku tahu kau pasti terkejut," ucap Alaric sembari menatap sang istri yang baru saja memasukkan potongan daging ke dalam mulut.Isadora menghentikan gerakan tangannya sejenak. "Hem. Aku tidak menyangka kau merencanakan sejauh ini."Sudah Alaric duga. Maka pria itu hanya mengukir senyum manis dan kembali menikmati hidangan di depannya. Hingga setelah beberapa lama, ia kembali bersuara, "Beberapa hari lagi waktu kita habis, Dora. Maka dari itu, aku menyiapkan semua ini untuk membuat kenangan indah bersamamu, hanya berdua."Garpu dan gagang pisau yang tak bersalah, menjadi sasaran remasan Isadora kala telinganya mendengar Alaric berucap demikian. Entah kenapa hatinya selalu sakit jika pria itu membahas tentang sisa kebersamaan mereka."Ah, lupakan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-17
Baca selengkapnya

Yang Lebih Baik

Hari-hari selanjutnya, kehidupan Alaric dan Isadora berjalan lebih normal, tanpa ada pertengkaran. Keduanya sudah bisa mengatur ego masing-masing. Tak jarang saling mengalah demi terciptanya sebuah kedamaian dalam rumah tangga. Meski begitu, tetap belum ada kata cinta yang terucap dari bibir Isadora.Hem, tak apa. Sebab tanpa diungkapkan pun, Alaric sudah yakin 1000% jika Isadora memang mencintainya.Tak hanya hubungan mereka yang membaik. Kondisi Aldora pun sudah tidak seterpuruk kemarin. Perlahan tapi pasti, Alaric berhasil kembali menarik kepercayaan publik. Klien baru dari luar kota dan luar negeri pun berdatangan untuk mengajukan sebuah kerjasama. Semua itu berkat usaha dan kerja keras semua tim Aldora, juga dukungan penuh dari Isadora.Entahlah harus berapa banyak lagi kata syukur yang Alaric ucap karena memiliki istri yang selalu mendukungnya.Kini, Alaric sudah membawa Rayden dan Isadora kembali ke rumah mereka. Ia juga mempekerjakan dua orang pelayan baru untuk mengurus rumah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-18
Baca selengkapnya

Ingin Merasakan ....

Isadora menutup mulut tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sungguh, ia lupa jika hari ini adalah kelahirannya. "I-ini ...." Wanita cantik itu tak bisa berkata apa-apa. Ia bergegas memeluk kedua orang tuanya erat, lalu beralih memeluk Alaric meski sedikit sulit. Ya, sebab pria itu tengah memegang sebuah kue ulang tahun dengan lilin yang menyala di atasnya."Selamat bertambah usia, Honey. Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu," ucap Alaric manis. "Terima kasih, Al ...." "Selamat ulang tahun putri Mommy," ujar Celine. Ia menatap dalam sang putri yang begitu ceria hari ini. "Doa terbaik untukmu, Nak." Julian ikut menimpali.Hah, sungguh Isadora terharu rasanya. Ia benar-benar tak menyangka diam-diam diberi kejutan."Thank you, semuanya. I'am so surprise!"Kebahagiaan tampak menyelimuti mereka yang ada di sana. Hingga seorang bocah berlari mendekat dengan wajah keheranan."Daddy! Kue siapa itu?" Semua orang mengalihkan perhatian mereka pada Ryden. Lalu, dengan jahil Isadora mencol
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-19
Baca selengkapnya

Berhak Jatuh Cinta

Hari minggu ini, Alaric berjanji untuk mengabdikan diri pada keluarga, terutama Isadora. Menjelang siang, ia bersama anak dan istrinya menikmati waktu bersama dengan jalan-jalan, berbelanja, juga menemani Rayden bermain di sebuah wahana. "Kau masih ingat permintaanku kemarin, kan, Al?" tanya Isadora di sela menyantap makan siangnya. Kondisi kafe yang ramai cukup membuat ia ingin segera keluar. Hanya saja, ia tak tega sebab Alaric dan Rayden tampak menikmati makanan yang terhidang. "Emh ...." Alaric tampak berpikir keras. Sejujurnya, ia lupa apa yang diminta Isadora. "Ya ... aku ingat." Ia terpaksa beralibi agar tidak merusak suasana hati sang istri. Sontak saja senyum di wajah Isadora mengembang sempurna. "Baiklah. Kalau begitu, setelah ini aku akan kembali ke mall. Kau dan Rayden boleh menunggu di mana pun yang kalian mau." "Hm? Tentu aku akan ikut denganmu, Sayang." Bahaya jika Alaric membiarkan Isadora sendirian. Bukannya tak percaya jika sang istri bisa menjaga diri, tetapi ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-19
Baca selengkapnya

Bidadari Cantik

"Mommy ... terlihat an—"Alaric segera membekap mulut Rayden sebelum bocah itu melanjutkan ucapannya. "Ah, tentu. Kau sangat manis, Honey. Aku hampir saja tidak mengenalimu," ucap Alaric. Ya, meski tidak sepenuhnya benar. Pakaian terusan berwarna biru dengan model nyentrik, sangat jauh dari kebiasaan Isadora. Rambut panjang yang selalu anggun, kini hanya tersisa sebatas bahu. Memang masih terlihat cantik. Tetapi, ini seperti bukan Isadora. Alaric malah merasa melihat seorang gadis berusia 15 tahun yang baru merasakan cinta."Benarkah?" Mata Isadora berbinar seketika. Ia melakukan gerakan memutar dengan senyum yang mengembang."Menurutmu bagaimana, Ray? Mommy cantik, kan?"Rayden tak langsung menjawab, sebab mulutnya masih dibungkam. Ia menatap kesal pada sang ayah, baru tangan besar pria itu lepas dari mulutnya."Kau sangat cantik, Sayang. Lagipula Rayden masih terlalu kecil. Dia belum paham tentang penampilan.""Tapi ... bukankah anak kecil itu justru selalu berkata jujur, ya?" kat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status