Share

Sungguh Terkejut

Penulis: Deshika Widya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-15 17:03:29
Bulan madu, bulan pertama, hanya tinggal nama. Pada kenyataannya, Alaric dan Isadora tak melakukan apa-apa. Setelah kembali dari makan malam yang terasa hambar, keduanya langsung tertidur saling memunggungi.

Kini saat cahaya mentari mulai masuk lewat jendela, Isadora baru mengerjapkan mata. Kala sepasang mata indah itu terbuka, ia terkejut melihat kekosongan di sampingnya.

Isadora beringsut duduk bersandar di kepala ranjang. "Ke mana dia?" gumamnya heran. Tidak biasanya Alaric meninggalkan ia di ranjang sendiri. Meski sudah bangun lebih dulu, pria itu akan tetap memeluk tubuh Isadora hingga membuka mata.

Merasa penasaran, gegas Isadora turun dari ranjang. Kaki jenjangnya berjalan menuju kamar mandi, tetapi tak ia dapati keberadaan sang suami.

"Dia benar-benar pergi."

Huft!

"Sudahlah. Lebih baik aku mandi daripada memikirkan pria gila itu!"

Memikirkan Alaric terus-menerus hanyalah sebuah kebodohan bagi Isadora. Maka dari itu, ia tak akan pernah melakukannya.

Hanya perlu waktu 30 men
Deshika Widya

Halo, teman-teman semua. Selamat datang di karya baru Widdy. Silakan beri komentar dan ulasan agar Widdy semangat update, ya🤩

| Sukai
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Kau Cemburu?

    "Oh, shit!" Alaric mengumpat keras kala melihat sang istri tengah membolakan mata. Gegas ia mengenakan pakaian atasnya dan turun dari ranjang dengan langkah yang sempoyongan.Sementara Isadora masih terpaku di tempatnya. Ia tak percaya sang suami yang diyakini adalah pria sejati ternyata malah berada dalam satu kamar bersama pria lain.Oh, Tuhan ... Isadora benar-benar terkejut setengah mati!"Emh ... N-Nona, ini tidak seperti yang kau pikirkan," jelas Dave, tak mau wanita yang berdiri di ambang pintu sana salah paham. "Aku ... a-aku hanya membantu suami tercintamu."Akan tetapi, penjelasan Dave tak membuat Isadora percaya. Wanita itu menggelengkan kepala sembari mengusap kasar air mata yang mengalir di wajah. "Membantu apa, hah? Aku bukan anak kecil yang bisa kalian tipu!"Sungguh, Alaric ingin berlari untuk menenangkan wanita itu. Namun, ia sadar jika tenaganya tengah hilang sekarang. Maka dari itu, Alaric hanya bisa terduduk lemas di lantai sembari bersandar ke ranjang."Nona, kami

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Ternyata Dia ....

    "Frans?!" Mata Isadora seketika membola saat mengetahui bahwa orang yang baru saja tertabrak adalah Frans. Dengan cepat ia berjongkok di depan pria yang tengah terkapar itu."Frans, kau baik-baik saja?" tanya Isadora cemas. Lalu, kecemasannya kian bertambah kala Frans mengerang kesakitan sembari memegang kaki. Dengan cepat ia menoleh pada Alaric yang hanya berdiri santai. "Cepat bawa dia ke rumah sakit, Al! Kenapa kau hanya diam?!"Pria tampan dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya itu berdecak pelan. Bukannya merasa kasihan, ia malah kesal sekaligus curiga pada Frans. Lebih dulu Alaric meminta beberapa orang yang berkerumun untuk bubar dan berkata akan bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Frans."Bawa di ke rumah sakit!" suruhnya pada sopir. Ia kemudian menarik tangan Isadora untuk berdiri, lalu berbisik, "Kau tak perlu berlebihan seperti ini."Isadora mengerling malas. N

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Sudah Tahu, Bukan?

    Seperti yang sudah Isadora putuskan sebelumnya, bahwa ia akan menggantikan peran Frans dalam meninjau sebuah proyek yang cukup besar di kota ini. Pria itu bilang hanya tiga hari, lalu Isadora boleh pulang setelahnya meski Frans belum bisa berjalan seperti biasa.Awalnya Isadora bimbang. Ia merasa sangat bersalah dan ingin menemani Frans, setidaknya hingga pria itu bisa pulang ke kota asal. Tetapi, Isadora tak bisa egois karena Alaric pun harus mengurus pekerjaan di perusahaan. Belum lagi, Rayden. Ah, ia jadi teringat pada bocah satu itu."Aku ke depan sebentar," pamitnya pada seorang wanita yang merupakan asisten Frans. Ia kemudian melangkah ke depan, tepat di dekat parkiran. Saat ini Isadora tengah berada di tempat pembangunan hotel mewah yang proyeknya dipegang oleh perusahaan milik Frans.Ia memanggil kontak bernama Liona—pengasuh Rayden yang baru direkrut kurang dari satu bulan itu. Tak membutuhkan waktu lama, suara seorang wanita pun terdengar dari seberang sana."Halo, Nyonya."

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Kenapa Menangis?

    Makan siang yang Isadora rencanakan bersama Jessica, gagal karena ia harus makan siang bersama Alaric, hanya berdua. Isadora sudah membujuk beberapa kali agar pria itu mengizinkan Jessica bergabung dengan mereka, tetapi hasilnya nihil.Hem, seharusnya Isadora sadar sejak awal jika apa yang ia lakukan pada Alaric akan sia-sia sebab pria itu sangat keras kepala.Kini, sepasang suami-istri yang masih layak disebut pengantin baru itu tengah duduk berhadapan di sebuah restoran yang cukup mewah. Di meja mereka tersaji berbagai hidangan untuk menemani makan siang. Kondisi restoran yang tak terlalu ramai, membuat Isadora merasa nyaman dan fokus menikmati hidangan. Hingga wanita cantik berbulu mata lentik itu tak sadar jika tengah diperhatikan oleh sepasang mata tajam.Alaric. Ya, memangnya siapa lagi?Jika ada ajang kompetisi untuk memberi peringkat siapa yang bisa menatap Isadora paling lama, jelas Alaric lah pemenangnya. "Kau membuatku kembali hidup, Dora," gumam pria itu dalam hati. Kedu

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Tidak Pernah Gagal

    "Kenapa Anda terlihat kesal sekali, Nyonya?" Jessica bertanya sembari meletakkan minuman kaleng dingin di depan Isadora.Wanita cantik itu melepas tangan dari dagunya. Ia meneguk minuman sejenak sebelum menjawab, "Aku sedang kesal pada suamiku!" cetusnya. "Kau tahu? Kemarin dia berani menipuku, Jes .... Dasar, Alaric kurang ajar!"Mendengar nama itu disebut, tubuh Jessica seketika membeku. Keringat dingin pun mulai keluar dari pori-pori kulit. Ia segera meneguk minumannya untuk menghalau rasa gugup. Tetapi, gelagatnya itu tetap terbaca oleh Isadora."Kau baik-baik saja, Jes? Kenapa kau seperti—""Tidak ada apa-apa, Nyonya." Ia memotong ucapan Isadora. "Aku ... hanya merasa gerah dan haus. Oh ya, memangnya suami Anda melakukan apa, Nyonya?"Isadora langsung menyandarkan punggungnya pada kursi yang diduduki. Kedua tangan wanita itu terlipat di depan dada, siap bercerita pada Jessica."Kemarin .....""Honey, kenapa kau menangis?" tanya Alaric panik saat Isadora malah kian tergugu dalam t

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Salah Strategi

    Helaan napas panjang terdengar keluar dari mulut Frans yang kini masih terbaring di atas bangsal rumah sakit. Ingatannya kembali berputar pada saat Isadora datang dengan wajah panik, ditemani Jessica."Frans, sorry. Aku harus segera pulang, sekarang. Rayden sedang sakit, dan dia terus menyebut namaku. Maaf karena aku tidak bisa memenuhi janji untuk menyelesaikan pekerjaanmu," kata Isadora tadi dengan wajah yang sangat panik. Frans bisa melihat jika wanita itu benar-benar tulus menyayangi putra Alaric. "Kau begitu baik, Isa. Alaric beruntung mendapatkanmu," gumam pria itu yang masih bisa didengar oleh seorang wanita yang duduk di dekat bangsal.Ia adalah Jessica. Sejak datang ke sini menemani Isadora, ia belum pergi ke mana-mana. Masih setia menemani Frans meski pria itu lebih sibuk dengan pikirannya sendiri. "Apa Tuan menyukai Nyonya Isadora?"Pertanyaan konyol itu sontak membuat Frans menoleh pada Jessica. Bibir tipisnya berdecak pelan. "Dari mana kau mendapat ide untuk bertanya se

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Alaric Si Pemaksa

    "Kau mau ke mana, Sayang?" Kening Alaric mengkerut dalam saat melihat Isadora memeluk erat sebuah selimut. Ia singkirkan sejenak laptop dari atas pangkuan, lalu turun dari ranjang untuk menghampiri istrinya."Mau ke mana?" tanyanya lagi."Aku mau tidur bersama Rayden.""Apa?" Mata Alaric membulat sempurna. Tangannya dengan cekatan menarik selimut dari pelukan Isadora. Sontak saja wanita itu tak terima."Al, kembalikan!" Isadora hendak merebut kembali selimut tersebut, tetapi Alaric lebih dulu melemparnya jauh."Kau tidak boleh tidur di tempat lain selain di sini, Dora! Kau harus menemaniku!" Alaric menekankan setiap kata yang keluar dari bibirnya. Padahal, ini bukan kali pertama ia memperingati Isadora. Tetapi, wanita itu tetap keras kepala.Tadi setelah lama Isadora berada di kamar Rayden, Alaric membawa wanita itu beralih ke kamarnya. Ia memojokkan tubuh Isadora ke dinding agar tak bisa lepas darinya."Aku tahu kau peduli, dan kau khawatir. Tapi, aku tak suka kau berlebihan seperti

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20
  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Misi Rahasia

    "Mom ...."Isadora merasa terusik kala mendengar bisikan itu. Perlahan matanya mengerjap untuk menyesuaikan cahaya yang masuk lewat ventilasi kamar."Selamat pagi, Ray." Pemandangan pertama yang Isadora lihat adalah Rayden yang tengah tersenyum padanya."Selamat pagi, Mommy," balas bocah itu.Isadora mengusap kening Rayden sesaat, memastikan jika suhu tubuh sang putra terasa normal. "Syukurlah kau baik-baik saja," ucapnya. Ah, mungkin wanita itu lupa jika sejak kemarin pun suhu tubuh Rayden tidak meningkat, masih normal seperti biasa."Hari ini kau mulai sekolah, kan?" tanya Isadora memastikan.Bocah laki-laki dengan rambut berponi itu mengangguk pelan. "Aku sekolah diantar Sus Ona?""Ya. Memangnya kenapa?" Isadora balik bertanya setelah membenarkan pertanyaan putranya. Sejenak Rayden terdiam. Ada sedikit keinginan di hati kecilnya. Keinginan yang mungkin lebih pantas disebut harapan. Namun, akankah Isadora mampu mewujudkan?"Ray ... kenapa, hm? Bicara pada Mommy." Usapan lembut Isa

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20

Bab terbaru

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Sendirian

    Isadora termenung seorang diri di dalam kamar. Pandangannya jatuh pada bingkai foto Rayden yang terpajang indah di atas nakas. Sudah satu bulan sejak Grace datang, dan Rayden masih saja bersikap dingin padanya. Anehnya, bocah itu sama sekali tak mau mengatakan apa salah Isadora.Jika ditanya oleh Alaric, Rayden pasti akan menjawab, "Mommy tidak salah apa-apa, Daddy. Aku hanya sedang malas saja."Dan ya, baik Alaric maupun Isadora tak ingin memperpanjang topik itu. Mereka biarkan saja Rayden bersikap senyamannya. Barangkali bocah itu memang tengah tak mau dengan Isadora.Meski begitu, sudah banyak malam-malam yang Isadora lewati dengan tangis pedih. Ia merasa ada ruang kosong di hatinya saat sang putra bersikap tak acuh padanya."Honey ...."Panggilan itu membuat Isadora menoleh ke arah pintu. Tampaklah Alaric yang sudah berpakaian rapi, berjalan menghampiri. "Kau mau ke mana, Al?" Wanita itu melirik pada jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 9 malam. "Kau memiliki acara malam ini?"

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Apa Salahnya?

    "G-Grace?" Isadora membelalakan mata. Sementara wanita di depannya malah tersenyum santai sembari mendekat."Maaf karena aku tidak memberitahumu sebelumnya. Aku hanya ingin bertemu dengan Rayden, Isa. Dan ... Alaric sudah mengizinkannya." Grace sengaja melirik Alaric agar pria itu juga ikut berbicara."Emh ... Honey ...." Alaric lebih dulu merangkul pinggang sang istri agar lebih rapat dengannya. "Tolong kau jangan salah paham," katanya. Ia pun segera menatap tajam Grace agar pergi dari hadapannya dan Isadora. "Kau bisa meninggalkan kami berdua saja, kan?"Dengan senang hati Grace mengangguk. Ia meninggalkan Alaric dan Isadora, lalu kembali duduk bersama Monica."Tadi Grace datang ke kantor dan mengatakan jika ...." Alaric segera menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, sebelum Isadora bertanya dan curiga. Ia memaparkan semua tanpa ada yang ditutupi sediktipun dari Isadora."Lalu kau akan membiarkan Grace membawa Rayden jalan-jalan? Aku tidak setuju, Al!" tukas Isadora dengan raut kes

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Datang Kembali

    Isadora termenung seorang diri. Tatapannya tertuju pada langit pagi yang tengah hangat-hangatnya. Namun, sedikitpun ia tak menikmati kehangatan itu. Ya, memang harusnya ia merasa senang sekarang, karena semalam Alaric bilang jika Rayden tidak marah padanya. Tetapi, entah kenapa Rayden masih saja bersikap tak acuh padanya. Bahkan ketika tadi sarapan sebelum sekolah pun, bocah itu masih sama seperti semalam.Rasanya Isadora hampir putus asa. Ia dipaksa mengingat kesalahan yang entah apa, sebab Rayden tak mau memberitahu. "Kau tidak perlu terlalu memikirkannya, Sayang. Biarkan saja," pesan Alaric semalam. Tetapi, hal itu tak bisa Isadora lakukan.Sebagai seseorang yang sangat dekat dengan Rayden, jelas ia merasa tak nyaman kala bocah itu selalu menghindar."Sepertinya aku harus mengajak dia jalan-jalan berdua."Ya, mungkin itu akan menjadikan Rayden kembali terbuka dan mau berbicara dengannya.Tak ingin membuang waktu, gegas Isadora bersiap. Ia memasuki kamar mandi sebentar untuk mencu

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Kau Marah?

    Isadora tak ingin menyerah untuk membuat Rayden mau bicara. Kala bocah itu kembali dari sekolah, ia langsung mengajaknya memasuki kamar dan membongkar semua hadiah. Mobil dan robot mainan tampak mendominasi di lantai kamar itu."Bagaimana? Kau suka, kan, Ray? Mommy yang memilih semua ini untukmu," seru Isadora penuh antusias. Tetapi, bocah di depannya masih saja menampilkan wajah datar."Lihat! Mommy juga membeli banyak buku tulis yang sampulnya lucu. Ada pensil juga. Kau suka, kan?"Lagi, Rayden masih diam.Isadora menghela napas lelah. Ia sungguh bingung dengan sikap Rayden yang tiba-tiba berubah."Ray ... sebenarnya kau kenapa, Sayang? Apa Mommy memiliki kesalahan? Jika benar, Mommy minta maaf padamu."Rayden masih tak merespon. Kepala bocah itu kini sedikit tertunduk seperti ada yang tengah ditahan. Tetapi, tak bisa ia ungkapkan."Ray ...." Isadora hendak menyentuh bahu Rayden, tetapi bocah itu malah menghindar dengan menggeser duduknya. Sesaat kemudian, Rayden berdiri dan berteri

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Benar Marah?

    Waktu berlibur satu minggu itu terasa singkat dan masih tak cukup bagi Alaric. Rasanya ia masih ingin tinggal di Tokyo untuk menghabiskan waktu berdua dengan Isadora. Sayangnya, ia harus ditampar kenyataan bahwa ada segudang pekerjaan yang menunggunya pulang.Alaric dan Isadora tiba di rumah tepat pukul 10 malam, dan belum sempat bertemu Rayden, sebab bocah itu sudah tertidur. Mereka tidak tega jika harus mengganggu.Kini sebagai penebusan karena sudah meninggalkan Rayden selama 1 minggu, Isadora membawakan bocah itu banyak mainan yang sengaja ia beli di Tokyo. Ia yakin Rayden pasti suka.Setelah selesai mandi dan merapikan diri, gegas Isadora turun ke lantai dasar sembari menenteng dua plastik berukuran besar. Sementara Alaric yang tengah bersiap untuk ke kantor, ia tinggalkan di dalam kamar sendirian.Isadora ingin segera bertemu Rayden. Ia ingin memberikan semua hadiah yang dibawa pada bocah itu."Suprise!" seru Isadora begitu tiba di kamar sang putra. Terlihat Rayden tengah dibant

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Tokyo

    Entah kenapa sore itu terasa begitu syahdu bagi Isadora. Entah karena ia berada di tempat yang sangat indah, atau karena ada Alaric di sampingnya. Atau mungkin ... bisa jadi karena keduanya. Yang jelas, Isadora benar-benar bersyukur dengan apa yang ia dapat."Kau ingin makan apa?" tanya Alaric yang membuayarkan lamunan istrinya. Beberapa saat lalu mereka baru tiba di sebuah restoran yang terkenal di sana.Isadora segera membawa pandangannya pada buku menu di tangan Alaric. "Aku ingin makan ... Yakizakana. Lengkap dengan teman-temannya."Alaric terkekeh pelan. Ia tahu yang Isadora maksud teman-temannya adalah nasi, sup miso, juga acar. Tetapi, wanita itu malas menyebutkan.Baiklah, Alaric segera menyebutkan pesanan ia dan Isadora satu per satu. Setelah itu, harus menunggu beberapa saat hingga pesanan mereka terhidang."Kapan kita akan pulang, Al?"Pertanyaan Isadora membuat alis Alaric sedikit terangkat. Sejujurnya ia tak suka wanita itu membahas mengenai kepulangan mereka. Ia ingin me

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Mimpi yang Terwujud

    Bulan berlalu, kehidupan rumah tangga Alaric dan Isadora nyaris sempurna. Mereka sudah jarang sekali bertengkar selain beradu argumen kecil yang sebenarnya tak perlu diperdebatkan. Hanya saja, mereka menganggap hal itu sebagai hiburan."Rasanya hidup ini terlalu datar jika aku tidak menggodamu," kata Alaric kala itu. Dan, Isadora tak memungkiri jika ia pun setuju.Terkadang, dalam rumah tangga memang perlu sedikit perdebatan untuk menjadi bumbu. Dengan begitu, setiap pasangan akan belajar untuk menyelesaikan masalah bersama, berdiskusi, dan saling menurunkan ego agar suasana kembali damai.Seperti saat Alaric memutuskan untuk kembali menyewa jasa pengasuh untuk Rayden. Ia dan Isadora berdebat hebat karena perbedaan pendapat. Alaric yang memang tak ingin Isadora harus repot mengantar dan menunggu Rayden, meskipun sebenarnya wanita itu tidak merasa keberatan. Sementara, Isadora sendiri masih trauma dengan kejadian tempo lalu."Aku takut mendapat pengasuh seperti Monica, Al. Aku takut ki

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Bidadari Cantik

    "Mommy ... terlihat an—"Alaric segera membekap mulut Rayden sebelum bocah itu melanjutkan ucapannya. "Ah, tentu. Kau sangat manis, Honey. Aku hampir saja tidak mengenalimu," ucap Alaric. Ya, meski tidak sepenuhnya benar. Pakaian terusan berwarna biru dengan model nyentrik, sangat jauh dari kebiasaan Isadora. Rambut panjang yang selalu anggun, kini hanya tersisa sebatas bahu. Memang masih terlihat cantik. Tetapi, ini seperti bukan Isadora. Alaric malah merasa melihat seorang gadis berusia 15 tahun yang baru merasakan cinta."Benarkah?" Mata Isadora berbinar seketika. Ia melakukan gerakan memutar dengan senyum yang mengembang."Menurutmu bagaimana, Ray? Mommy cantik, kan?"Rayden tak langsung menjawab, sebab mulutnya masih dibungkam. Ia menatap kesal pada sang ayah, baru tangan besar pria itu lepas dari mulutnya."Kau sangat cantik, Sayang. Lagipula Rayden masih terlalu kecil. Dia belum paham tentang penampilan.""Tapi ... bukankah anak kecil itu justru selalu berkata jujur, ya?" kat

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Berhak Jatuh Cinta

    Hari minggu ini, Alaric berjanji untuk mengabdikan diri pada keluarga, terutama Isadora. Menjelang siang, ia bersama anak dan istrinya menikmati waktu bersama dengan jalan-jalan, berbelanja, juga menemani Rayden bermain di sebuah wahana. "Kau masih ingat permintaanku kemarin, kan, Al?" tanya Isadora di sela menyantap makan siangnya. Kondisi kafe yang ramai cukup membuat ia ingin segera keluar. Hanya saja, ia tak tega sebab Alaric dan Rayden tampak menikmati makanan yang terhidang. "Emh ...." Alaric tampak berpikir keras. Sejujurnya, ia lupa apa yang diminta Isadora. "Ya ... aku ingat." Ia terpaksa beralibi agar tidak merusak suasana hati sang istri. Sontak saja senyum di wajah Isadora mengembang sempurna. "Baiklah. Kalau begitu, setelah ini aku akan kembali ke mall. Kau dan Rayden boleh menunggu di mana pun yang kalian mau." "Hm? Tentu aku akan ikut denganmu, Sayang." Bahaya jika Alaric membiarkan Isadora sendirian. Bukannya tak percaya jika sang istri bisa menjaga diri, tetapi ia

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status