Chapter: Yang Lebih BaikHari-hari selanjutnya, kehidupan Alaric dan Isadora berjalan lebih normal, tanpa ada pertengkaran. Keduanya sudah bisa mengatur ego masing-masing. Tak jarang saling mengalah demi terciptanya sebuah kedamaian dalam rumah tangga. Meski begitu, tetap belum ada kata cinta yang terucap dari bibir Isadora.Hem, tak apa. Sebab tanpa diungkapkan pun, Alaric sudah yakin 1000% jika Isadora memang mencintainya.Tak hanya hubungan mereka yang membaik. Kondisi Aldora pun sudah tidak seterpuruk kemarin. Perlahan tapi pasti, Alaric berhasil kembali menarik kepercayaan publik. Klien baru dari luar kota dan luar negeri pun berdatangan untuk mengajukan sebuah kerjasama. Semua itu berkat usaha dan kerja keras semua tim Aldora, juga dukungan penuh dari Isadora.Entahlah harus berapa banyak lagi kata syukur yang Alaric ucap karena memiliki istri yang selalu mendukungnya.Kini, Alaric sudah membawa Rayden dan Isadora kembali ke rumah mereka. Ia juga mempekerjakan dua orang pelayan baru untuk mengurus rumah
Last Updated: 2025-04-18
Chapter: Tidak Akan PernahSungguh Isadora terkejut mendengar ucapan Alaric jika mereka akan menginap di hotel malam ini. Ia hanya mengira akan makan malam seperti biasa. Akan tetapi, meski sedikit takut, Isadora tak bisa menolak. Ia tidak ingin membuat suaminya kecewa."Aku tahu kau pasti terkejut," ucap Alaric sembari menatap sang istri yang baru saja memasukkan potongan daging ke dalam mulut.Isadora menghentikan gerakan tangannya sejenak. "Hem. Aku tidak menyangka kau merencanakan sejauh ini."Sudah Alaric duga. Maka pria itu hanya mengukir senyum manis dan kembali menikmati hidangan di depannya. Hingga setelah beberapa lama, ia kembali bersuara, "Beberapa hari lagi waktu kita habis, Dora. Maka dari itu, aku menyiapkan semua ini untuk membuat kenangan indah bersamamu, hanya berdua."Garpu dan gagang pisau yang tak bersalah, menjadi sasaran remasan Isadora kala telinganya mendengar Alaric berucap demikian. Entah kenapa hatinya selalu sakit jika pria itu membahas tentang sisa kebersamaan mereka."Ah, lupakan.
Last Updated: 2025-04-17
Chapter: Bermalam di Sini"Siapkan tempat makan malam untukku dan Isadora. Semuanya harus siap pukul 8 malam," suruh Alaric pada seseorang di seberang panggilan. Tak hanya makan malam. Alaric juga sudah meminta seseorang menyiapkan kamar hotel bintang 5 untuknya bermalam dengan Isadora. Sementara Rayden akan ia titipkan pada Mona. Ya, meski baru rencana.Pria tampan itu kembali fokus pada perkejaan setelah panggilan selesai. Beberapa saat ruangan itu hanya diisi oleh suara papan laptop yang ditekan olehnya. Hingga sebuah suaran ketukan pintu memaksa gerakan tangan Alaric terhenti."Masuk!" suruh pria itu.Mata Alaric masih fokus pada layar laptop hingga tak menyadari siapa yang datang. Ketika sebuah aroma parfum masuk ke indera penciuman, baru ia menyadari kehadiran seseorang."Dora?" Isadora tersenyum manis. Wanita itu melangkah lebih dekat pada Alaric. Satu tangannya meletakkan sebuah paper bag di atas meja sang suami. "Kau tidak senang aku datang?" tanya Isadora dengan kening yang terlipat ke dalam. "Ti
Last Updated: 2025-04-17
Chapter: Apa yang Diharapkan?Hari demi hari terlewati, menyisakan waktu 1 minggu lagi kebersamaan Alaric dan Isadora. Sebab itu, Alaric tak akan membuat waktu yang tersisa menjadi sia-sia. Meski kerap kali disibukkan dengan masalah pekerjaan, ia tetap menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu bersama sang istri.Ya, meski hanya duduk berdua di balkon apartemen pada malam hari. Seperti saat ini."Akhir-akhir ini kau bekerja terlalu keras, Al. Kau bahkan selalu pulang malam," kata Isadora. Beberapa hari ini ia merasa khawatir sebab Alaric bekerja terlalu ekstra. Tak jarang pria itu juga melupakan kesehatannya."Aku hanya ingin mengusahakan yang terbaik untuk Aldora, Sayang. Membangun kepercayaan kembali itu sangat sulit. Karena itu aku harus berusaha lebih keras dari biasanya," jelas Alaric. "Maaf, jika kau merasa waktu kita hanya sedikit akhir-akhir ini."Alaric mengerti itu tidak baik untuk hubungan mereka yang masih belum memiliki arah pasti. Namun, ia pun tak punya pilihan lain, sebab Aldora pun sama penting.
Last Updated: 2025-04-16
Chapter: Kau Harus KuatKekacauan sempat terjadi di lapas kala Alaric beberapa kali memberi bogeman pada Jeff. Beruntung para petugas lapas dengan sigap menahan tubuh pria yang seperti tengah kesetanan itu. Sementara Isadora sendiri tak bisa melakukan apa-apa selain menenangkan Rayden. Hingga kini berada di dalam mobil, Rayden masih terlihat ketakutan. Beberapa kali Isadora sudah membujuk agar bocah itu tenang, tetapi tak ada hasilnya."Apa kita harus membawa Rayden menemui psikolog, Al?" tanya Isadora pada sang suami yang duduk di balik kemudi."Sepertinya tidak perlu, Sayang. Kita lihat dulu perkembangannya hingga malam."Ya, bagi Alaric sang putra harus mewarisi mental baja darinya. Tidak boleh lemah! Apalagi kalah oleh orang-orang jahat yang tidak menyukai mereka. Kelak Rayden lah yang akan meneruskan generasi Alaric, dan ia ingin sang putra tumbuh menjadi pria kuat sebagai tameng untuk keluarganya nanti."Tapi aku sangat khawatir, Al," ucap Isadora cemas. Jemarinya tak henti mengusap pipi sang putra de
Last Updated: 2025-04-16
Chapter: Ternyata Dia ...."Sialan! Kau harus mati di tanganku!" teriak Isadora tanpa mau melepaskan tangan dari rambut Monica alias Liona palsu. Sementara dua polisi wanita yang berada di sana cukup kesulitan memisahkan keduanya."Kau yang harusnya mati, Isa! Harusnya aku membunuhmu saja sejak masih di rumah itu!" Monica tak mau kalah. Ia menarik rambut panjang Isadora sekuat tenaga.Dan, adegan saling menjambak itu terjadi beberapa lama, hingga penampilan keduanya acak-acakan. Baru bisa terhenti kala seorang pria masuk sembari memekik, "Dora, stop!"Isadora dan Monica spontan mengalihkan pandangan mereka pada Alaric. Monica seketika menunduk kala mendapat tatapan tajam dari pria itu. Entahlah, mengapa ia takut. Padahal, ia tak pernah takut sedikitpun kala Jeff yang mengamuk.Alaric tak menghiraukan Monica. Ia segera menarik lembut tubuh sang istri dari cekalan polisi. Lalu, membawa wanita itu ke dalam pelukannya."Tenanglah ... kau tidak perlu membuang energi untuk hal seperti ini," bisiknya lembut sembari me
Last Updated: 2025-04-15