All Chapters of Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya: Chapter 1 - Chapter 7

7 Chapters

Peluru, Darah dan Takdir

Hujan turun deras malam itu. Kota diterangi oleh lampu jalan yang berpendar suram, aspal basah memantulkan cahaya merah dari lampu lalu lintas. Elera baru saja menyelesaikan shift panjang di rumah sakit. Matanya lelah, tubuhnya ingin segera beristirahat, tetapi semua itu sirna ketika suara tembakan pertama meledak di kejauhan.Dor! Dor! Dor!Elera langsung menoleh. Sumber suara itu berasal dari gang sempit di seberang jalan, hanya beberapa blok dari rumah sakit. Lampu-lampu jalan berkedip, bayangan hitam dari beberapa pria bersenjata tampak berlarian di balik gedung.Jantungnya berdebar cepat. Apa itu? Polisi? Perampokan?Tetapi saat ia hendak berpaling dan berjalan cepat ke arah mobilnya, sosok pria tinggi berjas hitam muncul dari salah satu gang.Ia berjalan tertatih, jasnya berlumuran darah yang semakin lama semakin pekat terkena air hujan. Tangan kirinya mencengkeram perutnya yang terluka, sementara tangan kanannya masih menggenggam pistol dengan erat.Elera membeku.Pria itu berusa
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Dokter Keras Kepala vs Pasien Mafia

Di sudut ruangan, Dante hanya bisa tersenyum lebar. Sepertinya, untuk pertama kalinya, ada seseorang yang benar-benar bisa menantang bosnya tanpa takut kehilangan nyawa.Dan jujur saja, dia cukup menikmati melihatnya.Elera melepas sarung tangannya dan membereskan peralatan medis seadanya yang baru saja digunakan untuk menangani luka Leon. Tangannya masih sedikit gemetar, bukan karena takut, melainkan karena frustrasi."Baiklah, aku sudah melakukan tugasku." Ia menatap Leon yang kini duduk bersandar di sofa dengan mata tertutup. "Sekarang aku akan pulang."Leon membuka matanya, menatapnya sekilas sebelum dengan santai menjawab, "Tidak."Elera mengerutkan kening. "Apa maksudmu tidak?"Leon menghembuskan napas pelan, lalu duduk lebih tegak. "Kau tidak bisa pergi sekarang. Itu terlalu berbahaya."Elera mendengus. "Bahaya? Aku bukan bagian dari ini semua. Aku hanya kebetulan lewat, menyelamatkanmu, dan sekarang tugasku sudah selesai. Aku harus pulang, Leon."Dante yang berdiri di sudut rua
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Singa yang bertemu lawan

Elera mendengus kesal, duduk di atas ranjang empuk dengan tangan terlipat di dada. Safe house? Tempat ini lebih mirip hotel bintang lima ketimbang tempat persembunyian. Tetapi meskipun ranjangnya nyaman, ia tetap merasa seperti tahanan mewah."Astaga, kenapa aku bisa terjebak dalam kekacauan ini?" gumamnya, memijat pelipis.Di luar kamarnya, terdengar suara langkah kaki mendekat. Elera segera merapatkan selimutnya dan menajamkan pendengaran.~~~~~~~Di ruang kerja Leon…Leon duduk di kursi besar di balik meja kayu gelap, matanya menelusuri dokumen laporan terbaru. Namun, pikirannya terus melayang pada kejadian malam itu—baku tembak, luka yang ia alami, dan… Elera.Pintu terbuka, dan seorang pria masuk tanpa izin, langsung menjatuhkan dirinya ke sofa."Gawat, Leon. Aku baru dengar kabar ini, dan aku harus lihat dengan mataku sendiri."Leon mendesah tanpa melihat. "Gabriel, tutup pintu dan berhenti berisik."Gabriel Moretti, sahabat sekaligus penasihat strateginya, menyeringai. "Aku tid
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Elera Vasqeuz

Sergio Serrano berdiri di depan jendela kaca besar di kantornya, menatap kelam ke pemandangan kota di bawahnya. Cerutu di tangannya mengepulkan asap tebal, memenuhi ruangan dengan aroma tembakau yang kuat.Di belakangnya, Rafael Serrano bersandar santai di sofa, memainkan pisau lipat dengan ekspresi bosan. "Ayah, kau terlalu tegang."Sergio tidak menoleh, tetapi suaranya terdengar dingin dan berbahaya. "Katakan sekali lagi siapa dokter yang membantu Leon Santiago."Seorang pria berjas hitam berdiri di hadapannya, menundukkan kepala dalam ketakutan. "Kami sudah menyelidikinya, Tuan. Namanya Elera Vasquez."Sergio mengerutkan alis. "Vasquez?"Rafael menegakkan tubuhnya, ekspresi bosannya berubah menjadi tertarik. "Hmm… seperti nama yang familiar."Pria berjas itu menelan ludah sebelum melanjutkan. "Elera Vasquez adalah seorang dokter, bekerja di rumah sakit pusat kota. Dan dia… anak dari Rodrigo Vasquez."Brak!Sergio melempar gelas whisky di tangannya hingga pecah berkeping-keping di l
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Kebohongan tak Terduga

Maya masih berdiri dengan ekspresi syok total, matanya meneliti Leon dan Dante dari atas ke bawah, seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya."Elera… siapa mereka? Dan kenapa pria itu berbicara seolah kau harus pergi bersamanya?"Elera menelan ludah, otaknya bekerja cepat mencari jawaban yang masuk akal. Dia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya.Dia tidak bisa mengatakan “Oh, dia seorang mafia yang sedang dalam perang dengan musuhnya, dan aku tidak sengaja terjebak di dalamnya setelah menyelamatkan nyawanya dari baku tembak.”Jadi, tanpa berpikir panjang, kata-kata pertama yang keluar dari mulutnya adalah—"Dia… orang yang dijodohkan denganku oleh Om dan Tante."Hening.Maya berkedip, wajahnya berubah dari penuh kecurigaan menjadi kebingungan total. "APA?!"Dante, yang tadinya bersandar santai di pintu, langsung membeku, menatap Elera seolah baru saja mendengar lelucon terbaik dalam hidupnya.Leon, sementara itu, tetap memasang ekspresi datarnya. Namun, tatapannya ke
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Awal dari Kekacauan Baru

Mobil melaju melewati jalan-jalan kota dengan tenang, meskipun suasana dalam kendaraan terasa jauh dari kata damai.Elera duduk di kursi penumpang dengan tangan terlipat di dada, masih berusaha mencerna semua yang terjadi di apartemennya tadi.Leon, yang menyetir dengan santai, meliriknya sekilas sebelum berkata dengan nada datar. "Aku tidak percaya kau benar-benar mengatakan kalau kita dijodohkan."Elera menutup mata dan menghembuskan napas panjang. "Jangan mengingatkanku."Dante, yang duduk di belakang, terkikik. "Jujur saja, itu cukup jenius. Walaupun aku tak yakin bagaimana kau bisa berpikir secepat itu."Elera melotot ke arah kaca spion, menatap Dante yang masih tersenyum lebar. "Itu bukan pilihan! Maya mulai curiga dan aku harus mengatakan sesuatu! Lagipula, itu lebih masuk akal daripada mengatakan kalau aku terjebak dalam perang mafia!"Leon menyeringai tipis. "Dan sekarang kau harus mempertahankan kebohongan itu."Elera tersentak. Oh. Sial.Dante tertawa lebih keras. "Ya, sela
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Maya yang Meledak

Elera duduk di sofa dengan wajah penuh kelelahan, sementara Leon berdiri di dekat jendela dengan tangan terlipat di dada. Dante bersandar di dinding, Kai dan Gabriel duduk dengan santai, masih menyisakan sisa-sisa tawa dari kejadian sebelumnya."Jadi," kata Elera akhirnya, menatap mereka semua dengan tajam. "Setelah dipikir-pikir, aku rasa Maya harus tahu yang sebenarnya."Kai langsung bersiul santai. "Wah, wah, wah. Ini akan menyenangkan."Gabriel langsung menepuk pahanya dengan penuh semangat. "Akhirnya! Aku sudah menunggu saat ini!"Leon menghela napas panjang. "Aku masih tidak yakin ini ide yang bagus."Elera melotot ke arahnya. "Kau pikir berapa lama aku bisa mempertahankan kebohongan ini? Maya terlalu pintar untuk tidak menyadari ada yang aneh. Kalau aku tidak segera memberitahunya, dia pasti akan mulai menyelidiki sendiri, dan itu jauh lebih berbahaya!"Leon terdiam, tetapi matanya tetap tajam. "Kalau dia tahu, dia juga bisa jadi target."Elera mendesah. "Maya bisa menjaga diri
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status