Nayana menatap pergelangan tangannya yang masih memerah. Perih yang dirasa, tak seperti perihnya luka akibat pengkhianatan. Tak ingin terlalu larut dalam sakit hati, dia pun membuka salep yang diberikan Darrel dan mengoleskan tipis-tipis pada lukanya. Wanita sesekali mengipasi dan meniup lukanya karena perih. Lima menit berselang, Nayana kembali menutup salep dan memasukkannya ke dalam tas. Dia menatap cermin dan membenahi sedikit riasannya. Tepat saat itulah, pintu bilik di belakangnya terbuka. Lalu, seorang wanita berbaju hitam keluar. Nayana berserobok dengan wanita itu dan melempar senyum. Lalu, membenahi baju sebelum keluar toilet. Dia melenggang menuju ruangan di mana acara akan berlangsung. Melihat Darrel sedang berbincang dengan Wijoyo, dia segera mendekat sambil mengulas senyum. “Ayo, duduk! Acara segera dimulai.” Darrel segera memeluk pinggang Nayana dan membawa ke kursi paling depan. Pria itu menarik kursi dan mempersilakan sang istri duduk. Semua perlakuan manis Darre
Last Updated : 2025-02-20 Read more