Aku duduk di sofa ruang tamu, mencoba menenangkan diriku. Tanganku gemetar, saling menggenggam erat di pangkuanku. Di depanku, Mas Rey duduk diam dengan kepala menunduk. Dia selalu begitu—terdiam ketika kami harus membahas sesuatu yang penting, terutama jika itu menyangkut ibunya. "Ibu … lagi-lagi membicarakan soal Citra," katanya akhirnya, suaranya terdengar lelah. Citra. Nama itu seperti belati yang menusuk dadaku setiap kali disebutkan. Aku tahu betul apa yang ingin disampaikan Mas Rey, bahkan sebelum dia membuka mulut. Citra adalah wanita yang dianggap ibu mertuaku sebagai istri ideal untuk Mas Rey. Dan aku? Aku hanyalah istri yang, menurut beliau, tidak pernah cukup baik. "Apa yang ibu katakan kali ini?" tanyaku, suaraku bergetar meskipun aku mencoba terdengar tegar. Mas Rey menghela napas panjang, lalu berkata, "Ibu bilang … aku harus mempertimbangkan ulang pernikahan kita. Katanya, lima tahun tanpa anak adalah bukti bahwa … mungkin ada sesuatu yang salah." Aku terdiam.
Terakhir Diperbarui : 2024-12-24 Baca selengkapnya