Saat itu juga Malika mengernyit dalam-dalam, lalu menghela napas sambil berkata, "Ibu nggak menyalahkan Andin, semua itu cuma omongan orang luar .... Sudahlah, gosip seperti itu kalau nggak diladeni, lama-lama juga akan hilang dengan sendirinya.""Benar, nggak perlu dihiraukan," ujar Kalingga akhirnya menoleh pada ibunya dan tersenyum tipis."Kalau begitu, Ibu ... aku kembali dulu ke kamar untuk istirahat.""Baik, baik, kamu istirahatlah dulu!" Malika menjawab cepat sambil mengangguk.Namun, setelah melihat Kalingga memberi hormat dan berjalan pergi, raut wajah Malika malah semakin muram.Begitu anaknya pergi cukup jauh, dia langsung menoleh ke pelayan senior di belakangnya. "Ambilkan perjanjian pernikahan antara Andini dan Kalingga sebelumnya. Salin tanggal lahir Andini, lalu kirim ke Master Hardan dari Kuil Amnan untuk diperiksa."Dulu, saat pernikahan itu dijalankan, tanggal lahir keduanya memang tidak pernah dicocokkan. Bagaimanapun, saat itu ada titah pernikahan langsung dari Kais
Baca selengkapnya