Abimana tidak bergerak. Kedua tangannya terkulai, membiarkan Dianti memeluknya. Di sisi lain, Kresna dan Kirana yang melihat pemandangan itu tak dapat menahan air mata mereka.Andini berdiri di belakang Kalingga, menatap dingin pemandangan kakak adik yang berpelukan itu. Jika mengatakan dia tidak merasakan apa-apa, itu pasti bohong.Dia tahu, Dianti hanya putri palsu. Dia juga tahu, Abimana adalah kakaknya. Bahkan, semua kasih sayang serta perhatian yang diberikan Keluarga Biantara kepada Dianti, adalah sesuatu yang seharusnya menjadi miliknya.Karena itu, saat melihat Dianti dengan bangganya merebut semua yang dulu adalah miliknya, hati Andini mencelos. Tatapannya semakin dingin dan menusuk.Untungnya, dia tidak peduli lagi. Sesuatu yang bisa direbut dengan mudah sejak awal sudah bukan sesuatu yang berharga. Jika memang tidak berharga, untuk apa dia menginginkannya?Namun, di saat itu juga, Kirana tiba-tiba berbalik menghadap orang-orang, lalu perlahan berlutut.Semua orang terkejut m
Read more