Home / Romansa / Accidentally Fall For You / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Accidentally Fall For You: Chapter 31 - Chapter 40

216 Chapters

31. Like A Princess

Lily menatap dirinya yang tengah di rias di hadapan cermin. Sungguh ia merasa tidak karuan, ia begitu gelisah dalam duduknya. Entah apa, apa ia harus bahagia karena sebentar lagi akan meninggalkan status lajangnya, atau malah harus bersedih mengingat dengan siapa ia akan menikah, dan mendampingi pria itu untuk selama-lamanya. "Believe in God plan dear…" ucap Eleanor yang melihat kegundahan dalam wajah Lily. Ia merapikan gaun yang dikenakan oleh Lily, serta make up Lily. Lily tampak sangat memukau dalam tampilannya, benar-benar sangat cantik. Gaun yang di kenakannya, seakan memang hanya diciptakan untuk dirinya. "Like a princess, kau hanya tinggal tersenyum, dan akan tampak semakin sempurna," lanjut Eleanor. Lily hanya diam seraya menghembuskan napas panjangnya. "Aku tahu sayang, kau masih belum siap. Tuhan sedang merencanakan sesuatu yang baik dan indah untukmu, percayalah…" ucap Eleano
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

32. Kau Sudah Bukan Pelayanku

Arsen memberi kode kepada pastor tersebut untuk melanjutkan kembali acara yang tertunda.Arsen dan Lily saling menggenggam tangan, kemudian saling mengucap janji.Setelah pembacaan janji pernikahan tersebut, pastor mensahkan mereka menjadi pasangan suami istri lalu mengucapkan "Apa yang dipersatukan oleh Tuhan, tidak bisa dipisahkan oleh manusia".Pastor menunjukkan cincin sambil berkata: "Cincin perkawinan ini adalah lambang perkawinan dari dua segi: kemurnian emas melambangkan kemurnian cinta saudara satu sama lain, dan lingkaran yang tak berujung melambangkan janji yang telah saudara ucapkan yang tidak pernah berakhir yang tidak dapat diputuskan secara apapun dihadapan Tuhan kecuali karena kematian. Sebagai sebuah tanda bagi janji saudara, saudara memberikan dan menerima cincin. "Pastor menyerahkan cincin kepada Arsen untuk dimasukkan di jari manis kanan Lily. Begitu pula Pastor menyerahkan cincin kepada Lily untuk dimasukkan di jari manis kanan Arsen
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

33. Lust Will Never End

Keesokan paginya Lily terbangun, ia membuka matanya perlahan, langsung di suguhkan dengan sebuah dada bidang di hadapannya. Yup..., dada bidang milik Arsen, suaminya. Suami? Ah.., astaga Lily masih belum mempercayai dengan semua yang terjadi pada dirinya saat ini. Apa daya, Lily tak dapat menghindar dari takdir yang sudah di tentukan untuknya ini. Ia akan berusaha untuk percaya dengan ucapan dari Eleanor padanya, bahwa pasti akan ada kebahagiaan pada akhirnya. Semoga saja itu terjadi pada Lily. Rasanya seluruh tubuhnya begitu lemah dan letih, ia dapat merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Setelah ia mengalami malam panjang yang menyiksa namun, ahh..., entahlah, mengingatnya membuat wajah Lily merona. Ia tak dapat berpikir jernih saat ini. Yang ia tahu aktivitas semalam yang di lalui bersama Arsen membuatnya sangat lelah, tubuhnya begitu lemas tak berdaya. "Sudah puas memandan
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

34. Xaviera Fernandez

Arsen segera berangkat ke kantor setelah menyelesaikan sarapannya, sedangkan Lily tetap diam di mansion. Meskipun baru kemarin Arsen melangsungkan pernikahannya, namun ia tetap memutuskan untuk menghabiskan waktu dan pergi bekerja seperti biasanya. Masih banyak yang harus ia kerjakan di kantor. Berita mengenai pernikahannya menyebar luas, membuat banyak wanita yang merasa patah hati dan iri terhadap wanita yang Arsen nikahi. Tidak ada yang tahu sebelumnya termasuk media, jika Arsen sebelumnya sudah menjalin hubungan dengan seorang wanita. Sampai kejadian empat hari lalu saat Arsen mengeluarkan statment mengenai hubungannya dengan Xaviera. Barulah semua orang mengetahui jika Arsen sedang menjalin hubungan bahkan akan segera melangsungkan pernikahan. Selain media memberitakan pernikahan Arsen. Media juga di hebohkan oleh pemberitaan yang sangat menggemparkan masyarakat. Bahkan beberapa media lokal dan
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

35. Xaviera Fernandez Part 2

Karena jumlah obat-obat yang digunakan oleh Xaviera dan teman-temannya dalam ukuran besar. Maka D.E.A yang akan mengambil alih mengenai kasus Xaviera dari pihak N.Y.P.D. Ada kemungkinan bandar besar di belakang penyediaan obat-obat terlarang tersebut. Kartel misalnya. Pihak D.E.A dan pihak N.Y.P.D saling berargumen, masing-masing pihak merasa merekalah yang lebih berhak menangani kasus Xaviera. Pihak N.Y.P.D berusaha menahan agar pihak mereka tetap bertugas menangani dan mengusut tuntas kasus Xaviera. Namun dua anggota D.E.A tersebut tidak gentar melawan N.Y.P.D, mereka memberikan pemaparan serta bukti-bukti yang mereka miliki, jika kasus Xaviera berkaitan dengan kasus besar yang sedang di tangani oleh D.E.A. Dua anggota tersebut berdalih, bahwa bukan hanya bandar besar, tapi ini berhubungan dengan kartel dan mafia di belakangnya. Ini bukan skala kecil yang bisa di selesaikan oleh pihak kepolisian da
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

36. Xaviera Fernandez Part 3

Alonzo, Dante dan Pascoe akhirnya sampai di markas Black Nostra. Mereka sampai lewat tengah malam dengan membawa Xaviera untuk di hadapkan pada tuan mereka, Arsenio Orlando Lazcano. Keadaan Xaviera masih dengan tangan terborgol dan mulut di lakban saat mereka menariknya masuk, Xaviera sempat memberikan perlawanan, ia meronta dan berusaha melarikan diri, namun sayang semua usahanya hanya sia-sia. Mereka membawanya ke sebuah ruangan dengan penerangan yang temaram, mereka mendudukannya di sebuah kursi di tengah ruangan di bawah cahaya lampu yang sedikit redup. Mereka biasa menyebutnya ruangan eksekusi. Di mana semua tahanan mereka di siksa dan dibunuh diruangan ini. Arsen memerintahkan anak buahnya untuk melepas borgol Xaviera dan mengikat kedua tangan serta kakinya di kursi. Xaviera kembali meronta. Arsen sudah duduk di sebuah sofa berbahan kulit mahal di dalam ruang eksekusi. Itu
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

37. Astaga Apa Itu Barusan?

"Tu--Arsen..." seru Lily kaget saat Arsen membaringkannya di tempat tidur, ia langsung menegakkan tubuhnya. Rupanya ia terbangun ketika Arsen baru saja membaringkannya. Lily mengucek matanya, agar ia bisa melihat sedikit lebih jelas pada Arsen yang tengah berdiri di samping tempat tidur dan menatapnya. Lagi pula Lily harus bangun, takut jika Arsen membutuhkan sesuatu. Namun mata Lily membulat seketika, ketika ia melihat noda darah di lengan kemeja Arsen. "Kau terluka?" tanya Lily panik, ia langsung bangkit dari tempat tidurnya dan mendekati Arsen. Ia segera menyentuh dan mengecek lengan Arsen yang terdapat noda darah. "Tidak…" jawab Arsen datar. Ia memang tidak terluka sama sekali, itu hanya cipratan darah Xaviera yang mengenai lengan kemejanya saat iya menyayat tubuh Xaviera. Dan ia belum sempat mengganti pakaiannya. "Sungguh? Biar aku memeriksamu," ujar Lily dengan penuh perhat
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

38. Kencan Ala Arsen

Arsen segera menaiki kuda kesayangannya, kemudian membantu Lily untuk naik, sedikit terjadi drama saat Lily menaiki kuda, ia cukup ketakutan, namun setelah Arsen menatapnya dengan tajam membuat Lily lebih takut pasa Arsen dibanding dengan menaiki kuda tersebut. Hingga akhirnya mau tak mau Lily menuruti perintah Arsen. Arsen hanya menyeringai saat merasakan tubuh Lily yang bergetar ketakutan ketika ia memacu kuda miliknya. Hingga akhirnya mereka mulai memasuki kawasan hutan yang mengelilingi mansion milik Arsen. Arsen memacu kudanya lebih cepat hingga akhirnya mereka sampai disebuah tempat. Tempat tersebut seperti sebuah lapangan. Lily memejamkan mata sedari tadi sejak Arsen memacu kudanya. Ia sudah merapalkan doa dalam hati, berharap tidak terjadi apa-apa padanya. Terjatuh dari kuda misalnya. Terdapat beberapa orang sedang memegang senjata api dan mengarahkan pada sebuah papan target, terdapat sekitar 20 line target deng
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

39. Tenggelam

Lily yang tidak bisa berenang berusaha untuk terus menggapai udara. Lily mulai merasakan sesak pada napasnya dan nyeri di dada. Ia benar-benar tidak mampu untuk memposisikan mulut dan hidung di atas permukaan air, dan menahan napas ketika berada di dalam air karena ia memang tidak bisa berenang. Air sudah masuk ke dalam saluran pernapasan Lily sehingga pasokan oksigen menjadi terhenti, ia sudah tidak bisa bersuara lagi. Sementara Arsen masih memperhatikan Lily yang sedang berjuang dengan tatapan tak terbaca. "Dia benar-benar tidak bisa berenang rupanya." Gumam Arsen dengan santainya. Sampai akhirnya sudah tidak terlihat pergerakan lagi dari Lily. Arsen berdecak dan memutar bola matanya malas, dan segera melompat ke dalam danau untuk menggapai tubuh Lily yang sudah terapung dengan mata tertutup. Arsen segera mendekatinya dan membawa tubuh Lily ke tepi danau. Ia bergerak dan menari
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

40. Dan Di Sinilah Lily Akan Memilih

Lily memandang mata Arsen yang sudah di penuhi oleh kabut hasrat yang menggebu. Ia menundukkan kepalanya dan menggigit bibirnya. Arsen mengangkat wajah Lily dengan telunjukkan dan membuat Lily mau tidak mau menatap wajah Arsen. "Stop biting your lip," gumam Arsen dengan suara seraknya. Ia memajukan wajahnya dan bibirnya langsung menyentuh bibir Lily. Bibir Arsen sangat lembut dan Lily merasakan bahwa bibir Arsen menekan bibirnya untuk mendapat balasannya. "Balas..." ucap Arsen di sela kecupannya. Lily mencoba untuk menurut, jika tidak menurutpun Arsen pasti akan memaksanya. Arsen mulai melumat Lily dengan berirama. Atas, bawah, atas, bawah. Lily tidak dapat berbuat apapun selain membalas kecupan Arsen, dan ia mulai terhanyut. Tanpa terasa Lily mulai terbuai dan jatuh dalam permainan Arsen. Arsen sangat lihai dalam urusan ini, sedangkan Lily? Meskipun bukan ka
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
PREV
123456
...
22
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status