Home / Romansa / Accidentally Fall For You / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Accidentally Fall For You: Chapter 41 - Chapter 50

216 Chapters

41. Makanan Serigala

Mata Lily membuka perlahan dalam keadaan badan letih dan nyeri. Ia seketika terkesiap dengan suara datar nan dingin tentu saja milik suaminya."Bersiaplah dalam 20 menit, kita pulang ke mansion!" ujar Arsen."B-baik..." Lily segera bangkit dari tempat tidur, meskipun badannya masih terasa sakit dan lelah. Perintah Arsen bersifat mutlak dan tidak bisa dibantah. Lily sudah mengetahui ini semenjak beberapa bulan hidup bersama Arsen.Dulu saat masih bekerja di perusahaan Arsen Lily tidak sampai berpikir bahwa Tuannya yang kini telah resmi menjadi suaminya ini memiliki sikap yang sangat otoriter. Bahkan sampai saat ini Lily belum mengetahui sepenuhnya mengenai Arsen. Terlalu banyak yang Arsen sembunyikan darinya. Lily merasakan kejanggalan itu, namun ia tidak bisa memastikannya, bahkan ia tak memiliki keberanian untuk itu.Lily melilitkan selimut untuk menutupi tubuh polosnya dan berjalan dengan sedikit terseok akibat ulah Arsen semalam, yang menyiksa dirinya tanpa henti. Namun entah menga
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

42. Perlakuan Arsen

Arsen kembali ke mansion saat sudah larut malam, ia melihat Lily yang sudah tidur terbaring di tempat tidur. Ia kemudian segera menuju kamar mandi untuk membasuh tubuhnya.Arsen yang telah selesai mandi segera mengenakan piyama yang ternyata sudah di siapkan oleh Lily sebelum ia tidur tadi.Setelah mengenakan piyama Arsen membaringkan tubuhnya di samping Lily. Tangannya memeluk pinggang Lily yang ramping.Lily sama sekali tidak terganggu oleh gerakan Arsen. Ia masih tidur dengan nyenyak, mungkin ia merasa lelah. Arsen menatap lekat wajah Lily yang menghadapnya. Pipinya tampak menggemaskan untuk Arsen.Arsen sering mencuri kesempatan untuk mengecupi pipi Lily saat ia sedang terlelap tanpa di ketahui oleh Lily sama sekali. Atau mengelus semua wajah Lily, seperti hidung, bibir atau mata Lily. Semuanya begitu sempurna di mata Arsen.Namun saat bersama Lily, ia akan bersikap seperti biasa. Tatapan, sikap bahkan aura yang kental akan intimidasi selalu ia keluarkan. Tidak ada yang berubah. T
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

43. Perasaan Arsen

Hari yang sulit untuk Arsen, setidaknya begitulah yang di rasakannya. Ia kembali ke mansion saat sudah larut malam. Pasti istrinya sudah tertidur dengan pulas. Pikirannya masih sedikit kacau dengan emosi yang tertahan di dada.Arsen sudah berdiri di depan pintu kamarnya. Namun ia mengurungkan niatnya untuk membuka pintu dan masuk ke dalam kamar.Ia memutuskan untuk pergi untuk masuk ke dalam perpustakaan yang masih berada di lantai empat ini. Suasana perpustakaan akan membuatnya sedikit tenang.Ia menikmati segelas wine sambil terduduk di sofa dekat jendela di perpustakaan pribadinya. Entahlah apa yang kini ia rasakan.Amarah, kesal, emosi, semuanya berkecambuk di dadanya. Ya..., penyerangan ladang dan pabriknya di Vietnam membuatnya sedikit emosi. Tapi yang lebih membuatnya kesal adalah rasa takut jika suatu saat Lily yang akan kena imbas dari serangan para musuhnya.Arsen tidak bisa menggambarkan apa yang ia rasakan saat ini, hanya rasa sesak."Shit!!" umpatnya sambil melemparkan ge
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

44. One Shoot One Kill

Lily seakan masih tak percaya dengan perlakuan Arsen semalam. Sungguh di luar pikirannya. Ia tidak dapat membayangkan hal seperti itu sebelumnya.Selepas membersihkan diri mereka di pagi hari, Arsen meminta Lily untuk mengenakan celana jeans panjang dan kaos yang nyaman, serta meminta istrinya untuk mengikat rambutnya dengan rapi.Lily sempat bingung, namun pertanyaannya terjawab sudah ketika Arsen membawanya ke sebuah tempat yang mirip dengan lapangan tempatnya latihan menembak, tapi kali ini di dalam sebuah ruangan.'Latihan menembak? Lagi?' ujarnya dalam hati, namun Lily tak dapat menolak perintah Arsen. Ia hanya bisa menghembuskan napas kasar. Bagaimanapun ia belum terbiasa dengan hal-hal seperti ini.Arsen yang berada di samping Lily sudah pasti mendengar hembusan napas kasar istrinya, namun ia tidak memperdulikannya."Kau tidak suka? Setelah ini kau akan belajar bertarung dengan beruang, kemarin aku membeli peliharaan baru, beruang grizzly. Sepertinya dia butuh teman," ujar Arse
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

45. Penyusup

Mike menghampiri Arsen yang sedang berlatih menembak dengan sedikit tergesa. Kemudian Mike tampak membisikan sesuatu di telinga Arsen. Dan Arsen tidak mengeluarkan ekspresi apapun di wajahnya."Riobard!" panggil Arsen, Riobard yang dipanggil dengan segera menghampiri Tuannya. "Ya, Tuan!" sahutnya segera."Bereskan semua ini." Arsen menunjuk dengan matanya ke arah peralatan miliknya dan istrinya yang sudah digunakan untuk berlatih menembak. "Kau ikut ke markas setelah ini," lanjut Arsen yang segera diangguki oleh Riobard.Lily hanya menatap saja apa yang di lakukan oleh suaminya dan anak buahnya. Ia sama sekali tidak paham. Sedikit penasaran namun ketakutannya melebihi rasa penasarannya. Sehingga ia memilih hanya untuk diam saja.Arsen menghampiri Lily. "Kita kembali ke mansion," ujar Arsen dengan nada datarnya. Lily mengangguk dan segera mengikuti langkah Arsen.Di dalam hatinya Lily sangat bersyukur, karena sesi latihan menembaknya sudah selesai. Ini sangat menyiksa bagi Lily."Kau b
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

46 - ( S ) Good Bye Lylia Kenward

"Cukur rambutnya." Perintah Arsen, Mike sempat mengernyit, namun dengan cepat ia bisa memahami arti ucapan Arsen. Tanpa basa-basi Mike segera mengambil alat pencukur rambut dan menyuruh anak buahnya untuk mencukurnya.Anak buah yang lain tampak kebingungan, mata penyusup itu semakin membelalak. Karena apa yang ia sembunyikan dapat diketahui dengan cepat oleh Black Nostra."Tuan.." Seru anak buah Arsen yang bertugas mencukur rambut penyusup tersebut. Menandakan bahwa ia telah selesai. Mike mengangguk.Kemudian Arsen menghampiri penyusup tersebut untuk melihat apakah tebakannya benar, diikuti oleh Mike.Dan ternyata itu sesuai dengan prediksinya. Di kepala sebelah kiri penyusup tersebut terdapat sebuah tatto lambang dari salah satu klan anggota Five Familia.Arsen tersenyum miring. "Tua bangka sialan.!" Umpatnya. "You wanna play, i will give you hard play." Gumamnya penuh amarah.Karena kini Arsen sudah mengetahui siapa klan Five Familia yang di maksud oleh mata-matanya yang berada di F
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

47 - Sleeping Beauty

Giuseppe mengeram penuh emosi. Bagaimana tidak, mata-mata yang ia kirim ke dalam Black Nostra untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi yang berguna untuknya, kini sudah kembali pulang ke markas Gio Brucha.Ya kembali dalam keadaan tidak bernyawa, dan hanya bersisa kepalanya saja yang sudah di gunduli sehingga tato yang menggambarkan simbol kelompoknya terlihat dengan jelas.Kepala anak buahnya dimasukkan ke dalam sebuah kotak mewah berwarna merah dengan hiasan pita yang sangat mewah dan elegant. Kotak tersebut di titipkan oleh seorang kurir di pos penjagaan mansionnya.Tadinya ia kira itu hanya sebuah hadiah entah dari siapa. Namun begitu di buka alangkah terkejut dirinya begitu melihat kepala dengan simbol kelompoknya di potongan kepala itu.Dan yang lebih mengejutkan lagi ada sebuah surat, yang tertanda dari Arsenio. Sudah dapat di pastikan potongan kepala itu adalah anak buahnya yang di kirim ke dalam Black Nostra.Kelompok Gio Bruscha memang menandai semua anggota kelompokn
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

48 - Sleeping Beauty Part 2

Kini sebuah pergerakan terlihat dari tubuh Lily, benar saja dalam waktu kurang dari 5 detik mata Lily terbuka. Lily sedikit tersentak saat melihat Arsen yang sudah berada di dekatnya."K-kau sudah p-pulang?" Tanya Lily terbata, ia masih sedikit takut jika harus berhadapan dengan Arsen, meskipun sudah banyak kemajuan mengenai hubungannya dengan Arsen belakangan ini.Entahlah Lily pun tidak paham mengapa ia selalu merasa seperti itu, mungkin aura yang Arsen keluarkan membuatnya masih merasa takut. Terlalu mengerikan bagi Lily.Arsen menaikan kedua alis matanya. "Apa hantu yang kau lihat di depanmu, heh?" Arsen tidak menjawab, ia malah balik bertanya."M-maksud..ku, ah.." Lily tidak melanjutkan ucapannya dan memilih untuk mengalihkan kepada pertanyaan yang lain. "Apa kau lapar? Aku akan membuatkan makanan untukmu."Lily merasa sedikit dongkol, ia hanya penasaran mengapa Arsen sudah berada di mansion, sedangkan ini masih sore hari. Tapi dengan cepat ia meredakan kedongkolannya.Arsen tida
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

49. Menuju Mexico

Kini Lily sudah berada di atas pesawat pribadi milik Arsen, beberapa menit yang lalu mereka tiba di bandara, dan kini tinggal menunggu pesawat lepas landas.Arsen menggunakan pesawat Gulfstream III, bukan pesawat pribadi termewahnya. Ia sengaja karena tidak ingin terlalu mencolok karena membawa Lily. Ia tidak mau dirinya menjadi sorotan hingga wajah Lily tersorot media. Arsen sebenarnya memiliki pesawat Gulfstream G650 yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan pesawat yang digunakannya sekarang.Lily duduk di sebelah Arsen, rambutnya kini berwarna blonde, bukan coklat, serta make up yang merubah sedikit wajahnya. Membuatnya tampak lain. Arsen sengaja melakukannya. Bahkan ia membayar mahal seorang make up artist dan membawanya serta dalam perjalanan mereka ke Mexico ini.Selain itu Arsen membawa serta Mike, Jeofre, dan Camilio bersama mereka, saat ini mereka sedang berada di kabin sebelah. Tentu saja mereka tidak akan menganggu tuan dan nyonya mereka."Arsen kita akan pergi kemana?" Ta
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

50. Arsen Terdesak

Lily di bangunkan oleh suara ketukan di pintu kamar yang terdengar sangat nyaring di telinganya. Lily yang sedikit tersentak segera mendudukan tubuhnya serta menutupi tubuh polosnya dengan selimut. Saat ia memandang tempat tidur di sebelahnya rupanya Arsen sudah tidak ada.Tidak berapa lama pintu kamar terbuka dan masuklah seorang pelayan wanita paruh baya."Nyonya, makan malam anda sudah siap." Seru dengan hormat dan ramah."Ah.., iya" Seru Lily terbata, ia malu karena tubuhnya yang hanya tertutup oleh selimut. Sudah pasti pelayannya ini mengetahui apa yang sudah terjadi, terlihat dari senyum simpulnya ketika memandang Lily dengan rambut yang sedikit acak-acakan.Penyiksaan Lily yang di mulai di kamar mandi berakhir di atas tempat tidur, sudah pasti keadaannya cukup parah. Untung saja sebelum pergi Arsen menyelimuti tubuh polos Lily, dan meminta Adriana, kepala pelayan untuk melayani Lily secara langsung, dan hanya pelayan wanita yang harus melayaninya.'Oh.., ya ampun, sudah malam r
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more
PREV
1
...
34567
...
22
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status