Semua Bab Accidentally Fall For You: Bab 11 - Bab 20

31 Bab

11. Kau Tak Akan Bisa Kabur

Lily berusaha mendudukkan tubuhnya dan ketika duduk bagian inti tubuhnya terasa sangat kebas dan sakit. Namun ia tak menghiraukannya. Ia harus bangkit dan memeriksa apakah Arsen masih ada di apartemen ini atau tidak, jika tidak ada itu akan menguntungkan untuknya.Lily menutupi tubuh polosnya dengan selimut dan dengan perlahan mencoba untuk turun dari atas tempat tidur.Bagian inti tubuhnya benar-benar terasa sangat perih. Lily sedikit meringis kesakitan. Ia mencoba berdiri dan bertumpu pada kakinya. Namun, kakinya terasa sangat lemas, ia hampir saja terjatuh, untungnya dengan cepat ia mampu berpegangan pada sisi tempat tidur.Dengan tertatih-tatih Lily kembali mengenakan pakaian yang diambilnya dari lemari. Dan mulai memasukkan sebagian pakaiannya ke dalam tas ranselnya. Lily tak peduli meskipun ia belum mandi, ia harus segera pergi dari sana.Setelah dirasa semuanya siap, dengan pelan Lily membuka pintu kamarnya dan mulai mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan untuk mencari
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

12. Tuan Lazcano Orang Baik, Hanya Saja Kamu Belum Memahaminya

Tadi pagi Arsen menghubunginya untuk mengurus apartemen dan seorang gadis yang kini tinggal di apartemen miliknya.Camile cukup kaget, karena ia tak pernah mengetahui jika Tuan muda nya sedang menjalin hubungan dengan seorang gadis.Marissa belum mengetahuinya, karena saat ini Marissa sedang berada di luar negeri, dan Arsen meminta Camile untuk tidak mengatakannya kepada Grandma Marissa.Camile akan berada di apartemen ini selama Arsen tak ada saja untuk mengawasi gadis yang bernama Lylia tersebut. Camile tidak tahu apa hubungan Tuan Mudanya ini dengan gadis itu, tapi selama ini, selama yang ia tahu jika Tuan Muda-nya ini tak pernah dekat dengan seorang wanita manapun.Tapi Camile berharap, jika gadis itu adalah gadis pilihan tuan mudanya, Camile sangat mengetahui masa lalu dan sifat seorang Arsenio Orlando Lazcano seperti apa. Dia sebenarnya pria yang baik, namun ia terlalu pendiam.Hanya dengan melihat wajah gadis itu saja ia bisa menyimpulkan jika ia gadis baik-baik. Semoga saja ga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

13. Mungkin Ini Jalan Satu-satunya Untukku

Sudah malam, dan Lily belum bisa tidur. Ia masih bisa bersantai karena Arsen belum kembali. Dan Camile pamit sore tadi karena ada yang harus ia kerjakan di mansion Marissa. Ia merasa sangat bebas karena kini ia hanya sendirian saja. Tidak ada yang mengawasinya sama sekali.Meski Camile baik, tapi ia tahu jika Camile juga mengawasi setiap gerak-geriknya.Lily tidak menyadari jika seluruh apartemen ini memiliki kamera pengawas yang selalu mengawasinya sepanjang waktu.'Semoga saja ia tak pernah kembali kesini!' serunya dalam hati.Kini Lily berada di beranda apartemen dan menatap keindahan lampu kota yang menyala.Tempat ini adalah tempat favoritnya selama berada di sini. Ia dapat melihat kota dengan jelas dan bintang saat malam. Hanya tempat ini yang membuatnya nyaman. Seakan ia berada di luar apartemen yang mengurungnya ini.Lily berpegangan pada pagar balkon dan memejamkan matanya sejenak dan menghirup udara dalam, dengan angin yang menerpa wajahnya.Semuanya terasa begitu damai dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

14. Siapa Yang Berani Bermain-main Denganku?

Setelah beberapa hari kemudian keadaan di apartemen kembali normal. Dan Lily diperbolehkan untuk keluar kamarnya dan membantu Camile untuk membersihkan apartemen atau sekedar memasak. Itupun, Lily tak boleh jauh-jauh dari Camile.Lily merasa jenuh karena tak ada yang bisa ia lakukan di sana. Sempat terpikir olehnya mengenai kejadian beberapa hari yang lalu. Ada sedikit penyesalan mengapa ia berniat melakukan tindakan bodoh. Tapi saat ini ia juga masih terkurung di tempat ini, dan masih dalam cengkraman Arsen.Jika mengingat apa yang sudah di lakukan Arsen malam itu, masih membuatnya trauma. Sudah tiga hari ini Arsen tak kembali ke apartemen dan hal tersebut membuat Lily bisa kembali bernapas lega. Tidak terbayangkan jika ia harus berhadapan dengan Arsen saat ini. Bagaimana ia mengingat malam itu dan juga terakhir kalinya ia melihat wajah Arsen yang sangat marah saat menariknya dengan kasar dan mendorongnya ke atas tempat tidur."Sepertinya aku harus berbelanja. Bahan makanan sudah hab
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-20
Baca selengkapnya

15. Akhirnya Aku Mendapatkanmu!

Lily terperanjat kaget saat pintu tempatnya terkurung di buka dari luar. Tampak seseorang masuk ke dalam dan mendekatinya. Ia tak bisa melihatnya dengan lebih jelas karena pencahayaan ruangan yang begitu buruk.Di ruangan itu hanya terdapat satu buah lampu bohlam kecil dengan warna kuning yang hampir redup.Namun begitu wanita itu mendekat mata Lily terbelalak dengan sempurna."I-ibu..." lirihnya.Margaret menyeringai, "Jalang cilik! Akhirnya aku mendapatkanmu."Apa?? Ternyata yang menculiknya adalah ibu tirinya, Margaret. Ya, ampun sungguh Lily tak percaya dengan semua ini.Ternyata apa yang diucapkan Arsen mengenai ibu tirinya yang sudah berada di New York benar adanya. Bukan bualan belaka.Kini ia menyesal sempat tidak mempercayai ucapan Arsen. Kini ia kembali tertangkap oleh Margaret.'Aku harus bagaimana?' lirih Lily dalam hati, tanpa terasa air matanya menetes begitu saja. Ia sudah bisa membayangkan apa yang akan ibu tirinya lakukan padanya."Kau tak akan bisa lepas dariku lagi!
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-20
Baca selengkapnya

16. Bersenang-senanglah, Tuan. Dia Milikmu.

Byurrrr….Air dingin itu membasahi tubuh Lily, ia semakin menggigil kedinginan. Perlahan ia membuka matanya, entah berapa lama ia tidak sadarkan diri, pening di kepalanya terasa semakin berat saja."Bersiaplah, malam ini juga aku akan menjualmu jalang cilik!!" pekik Margaret melemparkan sebuah dress tanpa lengan pada Lily.Setelah Lily berganti pakaian, dengan kasar Margaret menyeret paksa Lily dan membawanya menuju mobil, kemudian membawanya entah kemana, Lily tak tahu. Ia hanya bisa diam dan meringis kesakitan. Tanpa bisa melakukan perlawanan. Ia sangat tahu bagaimana sifat ibu tirinya tersebut. Semakin di lawan maka ia akan semakin kejam padanya.Lily kembali diseret dengan paksa keluar dari mobil dan di masukkan ke dalam sebuah kamar di motel. Lily hanya bisa menangis dan terus berdoa dalam hatinya, agar sebuah keajaiban muncul dan menyelamatkannya.Namun harapannya lenyap, saat seorang pria tua, dengan perut yang buncit dan rambut yang hampir botak, memberikan sejumlah uang pada
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

17. Kau Bodoh Gadis Pembangkang!

Setelah mengangkat tubuh Lily, Arsen membawa Lily ke dalam mobil dan membaringkan tubuh Lily di pangkuannya, dan pahanya menjadi sandaran Lily. Walaupun sedikit menjijikkan dengan tubuh Lily yang berlumuran darah Arsen tak membiarkan seorang pun menyentuh Lily, kecuali pengawal wanita yang ikut bersamanya. Bahkan darah di kepala Lily mengotori celana Arsen tak ia pedulikan.'Kau bodoh gadis pembangkang!' seru Arsen dalam hatinya.Jas serta celana yang dikenakannya kini terkena darah Lily. Mobil yang mereka tumpangi membawa mereka menuju rumah sakit besar yang berada di tengah kota."Mom...dad...Lily ikut..." lengguh Lily masih tak sadarkan diri.Arsen menghembuskan napas kasar. Kemudian ia mendekatkan bibirnya pada telinga Lily."Jika kau ikut mati dengan orang tua mu, dengan senang hati aku akan menarikmu dari kematian, membawa serta neraka untukmu," ucapnya pelan namun tajam.Air mata Lily mengalir meskipun matanya terpejam. Arsen menghapusnya dengan saputangan sutra miliknya. "Jang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

18. Rupanya Kau Memilih Untuk Menjadi Santapan Makan Malam Binatang Peliharaan Ku

“Silahkan Nona,” seru pria bernama Albert tersebut mempersilahkan Lily untuk keluar dari dalam lift.“Terima kasih,” seru Lily sedikit takut-takut, Lily hanya di temani oleh pria paruh bernama Albert tersebut, sedangkan wanita yang menatapnya dengan tatapan menelisik dirinya tak mengikuti mereka.“Kamar Nona berada di lantai 3, sedangkan kamar Tuan ada di lantai atas,” jelas Albert seraya mengeluarkan kunci dari saku jasnya, kemudian membuka pintu tersebut.“Silahkan masuk, Nona!” seru Albert dengan sesopan mungkin. Lily mengangguk, kemudian mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar yang dikatakan sebagai tempatnya kini.Begitu Lily memasukinya, tampak kamar tersebut cukup luas dan terlihat sangat mewah dengan warna dominan putih, coklat muda serta gold, dengan single bed yang berukuran besar. Terdapat pula satu set sofa di dekat jendela besar dengan pemandangan pepohonan hijau yang terlihat sangat rimbun. Namun, terlihat jelas keraguan dalam wajah Lily.“Hmm, Paman, apa kau tid
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-06
Baca selengkapnya

19. Siapa Yang Menyuruhmu Pergi?

Sudah hampir tiga minggu lebih semenjak kejadian itu, kini Lily tampak sudah lebih sehat. Bahkan luka-luka di kulitnya sudah mulai hilang. Dan berat tubuhnya mulai kembali naik, tentu saja Lily selalu menghabiskan makanannya langsung, karena tak ingin makan di bawah tatapan tajam penuh intimidasi Arsen lagi.Beberapa kali selama tiga minggu itu, dokter datang untuk mengecek keadaan Lily. Lily sedikit tenang, karena selama itu Arsen tidak mengunjunginya lagi. Mengancam atau mengintimidasinya. Setidaknya ia bisa bernapas lega. Bukan hanya itu saja, Lily sudah berbaur dengan orang-orang yang berada di mansion, bahkan ia sudah memiliki teman bernama Maria.Lily tidak mau memikirkan Arsen. Ia hanya bingung dan terus berpikir, bagaimana caranya agar ia bisa kabur dari Arsen tanpa pernah tertangkap lagi. Rupanya ia harus benar-benar memutar otaknya. Setelah tiga minggu lamanya tinggal di sini, ia semakin tahu jika pengamanan dan pengawasan di tempat ini sangat ketat.Bukan hanya itu saja, Pa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-06
Baca selengkapnya

20. Masih Berani Menolak ku?

Makan malam berlangsung damai, tanpa ada obrolan apapun. Hanya sesekali suara dentingan garpu dan pisau di atas piring.Tampak Xaviera yang terlihat sangat anggun saat ia menyantap makanannya. Sesekali Marissa meliriknya. Namun ia belum mengeluarkan sepatah katapun. Sophia dan Xaviera datang kembali ke mansionnya khusus untuk menemuinya, Marissa tak mampu menolaknya, hingga ia mengajak mereka berdua makan malam bersama.Anggun, lembut, baik hati, penuh pengertian dan seorang model terkenal, serta bisa diajak kerjasama menjadi pertimbangan yang tepat bagi Sophia untuk menikahkan Arsen dengan Xaviera. Ia kandidat terbaik untuk Arsen. Boneka yang cocok untuk dikuasai dan dimainkan oleh Sophia.Sophia merupakan adik dari ibunya Arsen, Lucia, ia merasa Arsen serta kekayaannya adalah miliknya sepeninggal kedua orang tuanya. Kenapa ia merasa begitu, karena ia memiliki affair dengan ayah Arsen. Dan ayah Arsen menjanjikan sejumlah aset kekayaan miliknya saat itu, namun belum sempat membuat sur
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status