Setelah dua hari perjalanan tanpa henti, gerobak kayu yang membawa Xuan Li dan rombongannya akhirnya berhenti. Namun, pandangan mereka tetap terhalang oleh kain hitam yang menutupi mata. Desiran angin kencang menyapu wajah mereka, dan suara roda yang melayang di udara menjadi petunjuk bahwa perjalanan ini tidak biasa.“Apa kita sedang terbang?” bisik Mo Xiang, suaranya nyaris tertelan oleh deru angin.“Diam,” jawab Xuan Li tegas, meski ia sendiri tak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Ia memusatkan indranya, mencoba memahami situasi. Sayup-sayup terdengar suara gemuruh di kejauhan, entah itu ombak atau tanah yang bergeser.Tiba-tiba, gerobak berhenti mendadak, membuat tubuh mereka terhuyung. Sesaat kemudian, sensasi meluncur tajam menghantam tubuh mereka. Gerobak dijatuhkan dari ketinggian.Tubuh mereka terlempar ke sana kemari di dalamnya, disertai suara kayu yang pecah berderak saat gerobak menghantam tanah dengan keras.“Lindungi diri kalian!” Xuan Li berseru saat merasakan hentak
Last Updated : 2024-12-30 Read more