Malam itu, Xuan Li bersandar di atas tumpukan jerami berbau apek, tubuhnya terbaring santai. Sementara itu, Mo Xiang dan anak buahnya berdiri kaku seperti patung, titik-titik tekanan yang diaktifkan oleh Xuan Li membuat mereka tak mampu bergerak semalam suntuk.Udara penjara yang lembap bercampur bau busuk menusuk hidung, tetapi Xuan Li menutup matanya, berusaha mengabaikan lingkungan menjijikkan di sekitarnya.“Setidaknya mereka tidak membuat keributan lagi,” pikirnya, sebelum akhirnya terlelap.Pagi harinya, sinar matahari redup menyelinap melalui celah kecil di dinding batu. Xuan Li membuka matanya dan melirik ke arah Mo Xiang, yang wajahnya memerah, campuran antara amarah dan rasa malu.“Sudah cukup,” ujar Xuan Li tenang. Ia menjentikkan jarinya, melepaskan titik tekanan yang mengurung mereka.“Akhirnya!” Mo Xiang berseru, langsung menggerakkan tubuhnya yang kaku, diikuti erangan pelan dari anak buahnya. “Kau… kau ini sebenarnya apa?”Xuan Li hanya mengangkat bahu, memungut segeng
Last Updated : 2024-12-30 Read more