Semua Bab TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG: Bab 61 - Bab 70

145 Bab

Chapter 61

Energi yin merasuk ke dalam tubuh Xuan Li, menyatu dengan kekuatan gelap tubuh gioknya. Alirannya terasa dingin, seperti kabut beku yang menyesakkan dada, bergerak perlahan tapi pasti ke seluruh nadinya. Energi itu tidak bergejolak, namun keberadaannya memengaruhi setiap sudut hati Xuan Li, membangkitkan kenangan kelam dan perasaan yang telah lama terkubur.Udara di sekelilingnya terasa tegang, hampir seperti napas dunia berhenti. Luka-luka di tubuhnya telah sembuh sepenuhnya, kulitnya tampak bersih tanpa bekas goresan. Namun, energi yin yang menyerang tidak berhenti, terus mengalir masuk seperti sungai bawah tanah yang tidak pernah kering."Apa ini?" pikir Xuan Li sambil menggertakkan gigi, merasakan dingin menusuk hingga ke tulang. "Mengapa sulit sekali mengusirnya?"Bayangan gelap mulai muncul di pikirannya. Seperti tirai yang tersibak perlahan, satu per satu wajah dari masa lalunya bermunculan. Pertama, ayahnya. Tatapan dingin pria itu menghantamnya seperti belati."Kau tidak ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Chapter 62

Xuan Li duduk di atas akar pohon tua yang besar, dikelilingi oleh hutan yang sunyi dan pekat. Udara dingin malam menyelimuti tubuhnya, namun ia tetap tenang, seolah rasa dingin itu sudah menjadi bagian dari dirinya.Energi yin mengalir lembut di dalam nadinya, perlahan-lahan berkumpul di dantiannya. Selama sebulan penuh, ia menghabiskan waktunya di tempat ini, beradaptasi dengan energi tersebut hingga akhirnya berhasil menjinakkannya."Memang sulit, tapi akhirnya aku bisa mengendalikannya tanpa merusak stabilitas tubuh giokku," gumamnya sambil memejamkan mata. Ia merasakan harmoni baru yang terbentuk, keseimbangan antara energi yin dan kekuatan gelap tubuhnya. Dengan ini, ia yakin bisa melangkah lebih jauh dalam perjalanan kultivasinya."Seandainya semudah ini mengendalikan tubuh giok, mungkin aku tidak perlu bersusah payah seperti ini."Perjalanan Xuan Li belum berakhir. Ada dua tugas penting yang masih menunggunya. Yang pertama adalah memenuhi janjinya kepada Yan Yue, yaitu membuat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Chapter 63

Xuan Li berdiri di depan pintu rumah kayu sederhana yang ia sewa dari pasangan Zhao Yun dan Liu Ying. Rumah itu memancarkan aura hangat. Bunga-bunga liar tumbuh di sekitarnya, sementara aroma kayu segar menguar lembut setiap kali angin berembus.“Kami senang bisa menerima tamu seperti Anda,” kata Zhao Yun, pria paruh baya dengan tubuh sedikit membungkuk. Meskipun wajahnya penuh kerutan, senyumnya memancarkan ketulusan. “Desa kami jarang kedatangan orang asing.”“Iya, kami merasa seperti punya anak sendiri,” kata Liu Ying sambil membawa secangkir teh panas. Uapnya naik perlahan, membawa aroma daun teh lokal yang menenangkan.Xuan Li tersenyum tipis dan mengangguk sopan, meskipun di dalam hatinya ia merasa canggung menerima keramahan yang jarang ia alami.“Terima kasih, Paman Zhao, Bibi Liu. Kalian sangat baik.”Sejak pertama kali menginjakkan kaki di desa ini, Xuan Li selalu menjaga jarak dengan penduduk lainnya. Hanya kepada Zhao Yun dan Liu Ying ia sedikit membuka diri, meski tetap b
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Chapter 64

Malam itu terasa berbeda. Xuan Li duduk bersila di lantai kamarnya yang kecil, mencoba memusatkan pikirannya pada kultivasi. Namun, cerita Zhao Yun tentang makhluk yang disegel di sumur tua tak henti-hentinya menghantui benaknya."Lembah di utara, akar naga angin, dan makhluk itu..." gumamnya pelan. "Apakah semua ini saling terkait?"Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan pikirannya. Namun, suara samar terdengar dari kejauhan. Ting… ting… ting… Seperti bunyi lonceng kecil yang tertiup angin malam, namun nadanya ganjil, nyaris menyeramkan.Xuan Li membuka matanya perlahan. Suara itu tidak wajar. Ada sesuatu yang aneh malam ini.Dari kamar sebelah, ia mendengar percakapan berbisik antara Zhao Yun dan Liu Ying.“Suamiku, suara itu muncul lagi...” suara Liu Ying terdengar gemetar.“Apa mungkin segel itu melemah?” balas Zhao Yun dengan nada penuh kecemasan.Xuan Li memperhatikan dengan seksama. Ia segera berdiri, mengenakan jubahnya, lalu melangkah keluar dari kamar. Angin dingi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Chapter 65

Xuan Li berdiri di tepi sumur tua yang dipenuhi aura kegelapan. Tanpa ragu, ia mulai menggerakkan tangannya, membentuk pola rumit di udara. Setiap gerakan memancarkan cahaya spiritual berwarna kebiruan yang terasa dingin namun kokoh. Cahaya itu membentuk lingkaran besar yang perlahan turun, menyelimuti sumur tempat Lin Gong disegel.Namun, kekuatan besar di dalam sumur tidak tinggal diam. Energi gelap yang berdesir naik menimbulkan ledakan kecil yang mengguncang tanah di sekitar sumur. Udara terasa berat, penuh dengan tekanan yang menyesakkan. Xuan Li terdorong ke belakang, namun ia segera menstabilkan dirinya, kaki mantap menapak tanah. Ia membentuk formasi penghalang, sebuah lingkaran energi pelindung di sekitarnya.“Lin Gong, kau harus tetap tinggal,” gumamnya, meski napasnya sedikit tersengal.Dari dalam sumur, tidak ada suara balasan. Sebaliknya, energi gelap yang memancar dari sana semakin pekat, seolah memiliki kehidupan sendiri. Tanah di sekitarnya bergetar, dan aura dingin m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-04
Baca selengkapnya

Chapter 66

Xuan Li duduk bersila di hadapan Lin Gong, mencoba menenangkan pikirannya. Gelapnya sumur dan kehadiran energi gelap yang berat seolah menekan tubuhnya, namun ia tidak membiarkan hal itu mengganggu konsentrasinya. Ia menarik napas dalam-dalam, memusatkan auranya. Dengan hati-hati, ia mulai menggerakkan kedua tangannya, menciptakan simbol-simbol kuno di udara.Simbol-simbol itu bercahaya lembut, seakan-akan diukir dengan cahaya bulan yang menembus kegelapan. Setiap gerakan tangannya memancarkan aura kuno, energi murni yang tidak biasa ditemukan di dunia. Ini adalah teknik rahasia yang diwariskan oleh Tabib Hantu Wu, gurunya, sebuah seni penyembuhan yang tidak hanya menyentuh tubuh, tetapi juga jiwa.“Energi di tubuhmu tidak seimbang,” ucap Xuan Li perlahan, lebih kepada dirinya sendiri. “Transformasi ganda dan akar naga angin yang gagal dimurnikan telah merusak inti spiritualmu. Tapi mungkin ini masih bisa diperbaiki.”Lin Gong memandangnya dengan sorot mata tajam. “Kau berbicara seol
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-04
Baca selengkapnya

Chapter 67

Xuan Li duduk bersila dengan pandangan kosong. Di hadapannya, Lin Gong menunggu dengan tatapan penuh harap. Tetapi pikiran Xuan Li berputar-putar tanpa henti. Keputusan ini terlalu besar untuk diambil dengan tergesa-gesa. Melepaskan segel Lin Gong berarti membiarkan makhluk itu bebas, tetapi risiko apa yang akan ditanggungnya jika Lin Gong mengingkari janjinya?Xuan Li menghela napas panjang, lalu tanpa berkata apa-apa, ia merogoh kantong kecil di jubahnya dan mengeluarkan sebuah pil pemulih. Pil itu berwarna hijau zamrud, memancarkan aroma herbal yang menyegarkan. Dengan satu gerakan sederhana, ia menelannya, membiarkan energi pil itu menyebar ke seluruh tubuhnya.Lin Gong memperhatikan dengan penuh rasa ingin tahu. "Pil itu..." gumamnya, mengernyitkan dahi. "Kau seorang alkemis?"Xuan Li tidak menjawab. Ia menutup matanya dan mulai bermeditasi, membiarkan energi pil tersebut menyatu dengan tubuhnya. Cahaya lembut mulai memancar dari tubuhnya, menandakan bahwa ia sedang memulihkan k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-04
Baca selengkapnya

Chapter 68

"Desa ini harus tetap aman."Lin Gong berbicara dengan nada yang berat namun tulus. Xuan Li berdiri diam, memandang makhluk setengah naga di hadapannya. Ada kehangatan samar di balik tatapan Lin Gong, sebuah pengabdian yang tak pernah Xuan Li sangka akan ia temukan di makhluk yang telah dikurung selama berabad-abad.“Jadi... selama ini kau tetap melindungi desa ini, bahkan ketika mereka menganggapmu monster,” gumam Xuan Li pelan, nyaris seperti berbicara pada dirinya sendiri.Lin Gong hanya mengangguk perlahan. “Mereka adalah keturunanku,” katanya, suaranya rendah namun menggema. “Aku tidak akan membiarkan desa ini hancur, bahkan jika mereka tidak lagi mengenal siapa aku sebenarnya.”Kata-kata itu membuat dada Xuan Li sesak. Sejenak ia memejamkan mata, membiarkan pikirannya melayang pada dilema yang tengah dihadapinya. Apakah benar bijaksana membebaskan Lin Gong? Di satu sisi, ia adalah makhluk yang pernah dianggap ancaman. Namun di sisi lain, ketulusan yang terpancar dari dirinya t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-05
Baca selengkapnya

Chapter 69

Ketika riuh suara penduduk desa perlahan menghilang, Xuan Li melangkah maju. Dengan tubuh yang masih terasa lelah, ia menarik napas dalam-dalam, berusaha mengumpulkan keberanian. Di hadapannya, puluhan pasang mata menatap penuh tanda tanya, bercampur kekhawatiran dan ketidakpercayaan.“Saya ingin menyampaikan sesuatu,” kata Xuan Li, suaranya tenang namun terdengar jelas di tengah keheningan. Ia berhenti sejenak, memandang penduduk desa satu per satu. “Saya meminta maaf atas keputusan yang telah saya ambil tanpa meminta pendapat kalian terlebih dahulu.”Kata-katanya langsung memicu bisik-bisik di antara kerumunan.“Apa yang dia maksud?” tanya seorang pria tua kepada tetangganya.“Saya telah membebaskan makhluk yang selama ini dikurung di sumur tua itu,” lanjut Xuan Li tanpa ragu. “Saya tahu apa yang saya lakukan ini mungkin menimbulkan banyak pertanyaan, bahkan kemarahan. Jika kalian merasa dirugikan, saya siap bertanggung jawab.”Bisikan semakin keras. Beberapa penduduk terlihat ket
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-05
Baca selengkapnya

Chapter 70

Saat matahari perlahan tenggelam di cakrawala, Xuan Li berjalan mendekati Zhao Yun dan Liu Ying yang berdiri di pintu gerbang desa. Udara sore terasa sejuk, membawa aroma tanah lembap dan bunga liar. Mata mereka penuh haru, menyadari bahwa tamu yang telah menjadi bagian dari kehidupan desa itu akan pergi.“Ini untuk kalian,” ujar Xuan Li sambil menyerahkan sekantong kecil uang. Cahaya jingga dari matahari senja memantulkan kilauan dari logam perak yang ada di dalamnya.“Tuan Wu Yu, ini terlalu banyak,” kata Liu Ying, suara wanita itu penuh rasa terima kasih bercampur penolakan. “Kami tidak bisa menerimanya.”“Tolong terima,” kata Xuan Li dengan lembut namun tegas. “Anggap ini sebagai ungkapan terima kasihku. Aku berutang banyak pada kalian.”Zhao Yun mengangguk pelan, menerima kantong itu dengan kedua tangan. “Terima kasih, Tuan Wu Yu. Desa ini tak akan pernah melupakan kebaikanmu.”Xuan Li hanya tersenyum kecil, lalu menunduk hormat sebelum membalikkan tubuhnya. Meski berat meninggal
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
15
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status