Semua Bab TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG: Bab 81 - Bab 90

145 Bab

Chapter 81

Manik-manik darah pengorbanan yang disimpan dalam kantong penyimpanan Xuan Li mulai bergetar, seolah ingin keluar dengan paksa. Energinya memancar lembut tetapi penuh tekanan, seperti sedang merespons sesuatu di sekitarnya. Xuan Li menatap kantong itu dengan alis berkerut."Apa yang terjadi?" pikirnya, sebelum pandangannya beralih pada sosok berjubah hitam yang berdiri tidak jauh darinya.Orang berjubah hitam itu begitu misterius. Wajahnya tersembunyi di balik tudung gelap, dan tubuhnya memancarkan aura yang sulit dijelaskan. Tidak ada riak energi spiritual yang bisa dirasakan darinya, tetapi kehadirannya cukup membuat udara sekitar terasa berat.Sosok itu mengangkat tangannya perlahan. Saat itu pula, Xuan Li merasakan adanya lonjakan energi di sekitar penduduk desa yang telah berubah menjadi mayat hidup. Tubuh-tubuh yang sebelumnya terikat oleh kekuatan spiritual Xuan Li mulai bergerak kembali, meskipun perlahan."Kekuatan ini..." gumam Xuan Li. Ia bisa merasakan bahwa kutukan yang t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-08
Baca selengkapnya

Chapter 82

"Rupanya kamu ada di sini."Xuan Li segera memutar tubuhnya. Suara itu terasa familier. Dari kegelapan, sosok pria berjubah hitam perlahan melangkah maju. Meski wajahnya masih tersembunyi, suara itu tidak mungkin dilupakan oleh Xuan Li."Gu Feng..." gumamnya, nyaris berbisik, tetapi sarat dengan kewaspadaan.Sejenak, waktu terasa berhenti. Bayangan masa lalu menyeruak dalam ingatan Xuan Li, ketika ia masih terjebak di Kekaisaran Neraka Jingga. Jiwa-jiwa dipersembahkan tanpa ampun untuk memperkuat kekuatan gelap, dan ia hampir menjadi salah satunya. Ia pikir, setelah melarikan diri, mereka akan melupakannya. Namun ternyata, ia salah besar."Jadi kau masih mengingatku, Wu Yu..." ucap Gu Feng dengan nada sinis.Tatapan tajam Xuan Li mengunci sosok itu. "Apa maumu?" tanyanya dingin.Gu Feng tertawa pelan, suaranya serak, penuh ejekan. "Kau tahu apa yang kuinginkan. Manik-manik itu, dan... dirimu."Darah Xuan Li berdesir mendengar kata-kata itu. Ia tahu betul apa yang dimaksud Gu Feng.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

Chapter 83

Langit malam semakin meredup, menyisakan kegelapan yang hanya diterangi oleh kilatan samar dari energi bayangan yang lenyap satu per satu. Lin Gong terhuyung mundur, keringat dingin membasahi dahinya. Sisa-sisa bayangan pasukan Gu Feng perlahan memudar ke udara, sebelum akhirnya menghilang.“Kurasa itu yang terakhir,” ujar Lin Gong dengan napas terengah-engah. Ia menyeka darah di sudut bibirnya. “Aku mulai bosan dengan semua ini. Mereka terus datang seperti gelombang ombak. Apa bayangan itu tidak tahu cara menyerah?”Di sebelahnya, Shu Shi berdiri diam, meskipun tubuhnya menunjukkan kelelahan yang sama. Ia menatap ke kejauhan, ke arah di mana pusaran energi merah gelap muncul seperti badai kecil yang mengamuk.“Dia ada di sana,” gumam Shu Shi, lebih kepada dirinya sendiri.Lin Gong mengikuti pandangannya, wajahnya langsung berubah tegang. “Wu Yu? Apa yang dia lakukan? Energi itu... terlihat berbahaya.”Shu Shi menggeleng, matanya menyipit. “Dia sedang bertarung di dalam kesadaranny
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

Chapter 84

Matahari sudah meninggi ketika Xuan Li mulai memeriksa penduduk desa satu per satu. Tangannya yang cekatan menyentuh titik nadi di pergelangan tangan seorang pria tua. Energi spiritualnya mengalir lembut, memasuki tubuh pria itu untuk memeriksa kondisi internalnya.Wajah Xuan Li menegang saat ia menemukan sumber permasalahan. Dalam tubuh pria itu, seekor ulat kecil bersarang, menggeliat perlahan di antara jaringan organ vital. Ulat itu bukan makhluk biasa, ia adalah salah satu ciptaan klan Gu, digunakan untuk mengendalikan pikiran inangnya sekaligus menyerap energi hidup mereka.“Jadi, ini ulah mereka lagi...” pikir Xuan Li dengan amarah yang tertahan. Ia mengingat setiap kejahatan klan Gu yang pernah ia pelajari. Taktik kejam ini tidak hanya menghancurkan kehidupan para korban tetapi juga memperkuat kekuatan spiritual para pengendalinya.“Bagaimana, Wu Yu?” tanya Lin Gong, mendekat dengan raut wajah tegang.“Ulat spiritual,” jawab Xuan Li singkat. “Makhluk ini tidak hanya mempengaru
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

Chapter 85

"Tabib Wu Yu! Penduduk yang kau obati… mereka mengalami kejang! Beberapa kondisinya memburuk!" seru pemuda itu. Wajahnya penuh keringat, dan suaranya bergetar di antara rasa takut dan putus asa.Mata Xuan Li terbuka dengan cepat. Wajahnya yang biasanya tenang kini berubah serius. Ia berdiri tanpa sepatah kata, lalu mengangguk singkat kepada pemuda itu.“Tunjukkan jalannya,” katanya singkat namun penuh otoritas.Jalan setapak menuju desa penuh dengan akar-akar besar yang menjalar di sepanjang tanah berbatu. Ketika mereka tiba, pemandangan desa yang semula tenang kini berubah mencekam. Tangisan dan rintihan terdengar dari segala penjuru, mengisi udara malam yang dingin. Para penduduk berkumpul di depan rumah-rumah mereka, wajah-wajah mereka penuh ketakutan.Xuan Li segera masuk ke rumah pertama, di mana seorang pria paruh baya terbaring di lantai. Tubuhnya menggeliat tak terkendali, kejang-kejang, sementara busa putih keluar dari mulutnya. Di beberapa bagian tubuhnya, urat hitam mencu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya

Chapter 86

"Ulangi sekali lagi! Aku tidak mendengarnya!" seru Lin Gong, maju beberapa langkah ke depan sambil meletakkan tangan di telinganya, seolah benar-benar ingin mendengar dengan jelas.Wajahnya yang polos bercampur antusias membuat Shu Shi mendesah pelan. "Jangan bercanda, Lin Gong." Ia memutar bola matanya, lalu kembali memainkan helai rambut putih panjangnya yang memancarkan aroma wangi seperti bunga persik.Namun, Xuan Li tetap diam. Mata tajamnya mengamati para bandit yang mengelilingi mereka. Aura di tubuh mereka terlalu tersembunyi, membuatnya tidak bisa membaca tingkat kultivasi mereka. Sebagai seseorang yang telah lama terlatih, Xuan Li tahu satu hal, semakin tak terdeteksi, semakin besar potensi ancamannya."Jangan bertindak gegabah," bisiknya kepada dua temannya, suaranya dingin namun tegas.Pemimpin bandit datang mendekat. Pedangnya terangkat, ujungnya menunjuk langsung ke wajah Xuan Li. Dengan senyuman sinis, dia mencoba menyibak kain hitam yang menutupi kepala Xuan Li."Heh
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya

Chapter 87

Sosok misterius itu melayang turun, jubah hitamnya berkibar dengan anggun.Shu Shi bergerak maju, sembilan ekor putih di belakangnya berkibar. "Siapa kau?" serunya tegas. "Jika kau musuh, sebaiknya bersiap untuk menyesali keputusanmu datang ke sini."Lin Gong menghentakkan kakinya ke tanah, menciptakan retakan kecil. "Aku suka lawan yang langsung muncul tanpa basa-basi! Kalau mau bertarung, ayo sekarang juga!"Namun Xuan Li hanya berdiri diam, matanya mengamati setiap detail dari sosok itu. Sikapnya tidak menunjukkan permusuhan yang langsung, melainkan kewaspadaan tingkat tinggi.Sosok itu akhirnya membuka suara. Suaranya berat, namun penuh karisma. "Musuh? Tidak. Jika aku ingin menghancurkan kalian, aku tidak perlu turun ke sini."Pernyataannya membuat suasana tegang sesaat. Shu Shi dan Lin Gong saling melirik, sementara Xuan Li tetap tak bergeming."Apa maksudmu?" tanya Xuan Li dingin.Pria itu menurunkan tudungnya, memperlihatkan wajah yang penuh bekas luka, namun tampak gagah.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya

Chapter 88

Feng Yuntian merogoh sesuatu dari jubah hitamnya. Ia mengeluarkan sebuah liontin berbentuk bulat dengan pola angin yang rumit. Liontin itu bersinar samar dalam cahaya redup.“Ini, Liontin Pemanggil Badai. Dengan artefak ini, kita bisa meniru gelombang energi yang menyerupai binatang musuh Qi Feng. Ia akan mengira sarangnya sedang diserang dan muncul untuk menghancurkan ancaman tersebut. Di saat itu, kita memancingnya ke area keheningan dan menyerangnya dengan serangan gabungan.”Shu Shi memicingkan mata, mencoba menilai kejujuran Feng Yuntian. “Dan jika rencanamu gagal?”Feng Yuntian terkekeh kecil. “Kalau rencana ini gagal, kita semua akan mati. Tapi aku cukup yakin ini berhasil, aku sudah mempelajari Qi Feng selama bertahun-tahun.”“Kau yakin ini bukan jebakan?” sela Lin Gong, meskipun ekspresi wajahnya lebih tampak tertarik daripada curiga.“Kalian bebas memilih untuk mempercayai atau tidak. Tapi tanpa aku, kalian bahkan tidak akan bisa mendekati tebing itu, apalagi mengambil aka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya

Chapter 89

Lin Gong kembali berdiri, meski dengan tubuh berlumuran darah. Dia menyeringai lebar, seolah rasa sakit itu justru membangkitkan semangatnya. "Hahaha! Sekarang aku serius!" teriaknya, melompat kembali ke medan pertempuran.Dengan kekuatan gabungan, mereka berhasil memancing Qi Feng ke dalam batas area keheningan. Tepat ketika kaki raksasa itu melangkah ke dalam area tersebut, badai di sekelilingnya perlahan mulai mereda."Dia melemah!" seru Shu Shi.Namun, pada saat yang sama, Xuan Li merasakan sesuatu yang tidak beres. Energi di sekitarnya terasa berubah. Ia melirik Feng Yuntian yang kini berdiri dengan tangan terangkat, senyuman licik di wajahnya."Apa yang kau lakukan?" tanya Xuan Li tajam.Feng Yuntian tertawa kecil. "Bukankah aku sudah bilang? Aku punya peran sendiri dalam rencana ini. Dan sayangnya, rencana itu tidak sepenuhnya melibatkan kalian."Tiba-tiba, formasi biru berubah warna menjadi merah. Cahaya itu memancar lebih terang, menciptakan tekanan besar yang menekan tubuh
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya

Chapter 90

Xuan Li mendekati Qi Feng dengan hati-hati."Kenapa kau membantu kami melawan formasi itu?"Qi Feng menatapnya dengan mata lemah."Aku tak peduli pada perburuan manusia… tapi kau… memiliki potensi besar. Namun… ingat ini, pemuda… kekuatan tubuhmu adalah anugerah sekaligus kutukan… Jika kau tak mampu mengendalikannya, kehancuran akan datang. Sebuah akar naga angin… akan membantumu menekan kutukan itu."Mata Xuan Li melebar. Sebelum ia sempat bertanya lebih jauh, Qi Feng menghembuskan nafas terakhirnya.Shu Shi dan Lin Gong mendekat."Apa yang dia katakan?" tanya Shu Shi.Xuan Li menggeleng pelan, menyembunyikan informasi penting itu."Tidak ada yang perlu kalian khawatirkan. Kita perlu pergi dari sini."Langkah Xuan Li berhenti di depan tebing curam yang menjulang tinggi, dikenal sebagai Tebing Dewa Angin. Angin kencang menderu tanpa henti, menciptakan tekanan besar di udara. Di bawahnya, jurang tak berdasar menganga seolah menanti siapa pun yang terjatuh.“Jadi ini Tebing Dewa Angin…”
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
15
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status