Home / Fantasi / TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG: Chapter 91 - Chapter 100

145 Chapters

Chapter 91

Tubuh Xuan Li terhempas ke dalam jurang kegelapan tanpa dasar, seolah tersedot oleh kekosongan dimensi lain. Udara di sekitarnya terasa berat dan asing. Benda-benda aneh seperti pecahan bebatuan dan puing-puing logam melayang tanpa aturan, membentuk pemandangan ruang hampa yang kacau. Bruk!Tanpa gravitasi, membiarkan tubuhnya terus melayang, hingga akhirnya ia menghantam bongkahan batu besar dengan suara yang menggema keras."Argh! Sial!"Xuan Li mengerang, tangannya bergetar saat mencoba menopang tubuhnya yang terasa remuk. "Di mana aku?" Suaranya terpantul dalam kehampaan. Ia berdiri dengan susah payah, matanya menyapu sekeliling. Tempat itu asing, hampa, gelap, dan penuh dengan aura yang menekan seperti ribuan mata tak terlihat yang mengawasi. Batu tempatnya berdiri, seperti panggung terapung di tengah kekosongan.Sebuah suara rendah namun penuh kekuatan menggema di udara, membuat jantungnya berdetak lebih cepat. "Pewaris tubuh giok... akhirnya kau datang."Xuan Li memutar tub
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Chapter 92

Setelah menelan pil itu, Xuan Li duduk bersila di atas batu berkilau yang mengapung di tengah aura hijau Dimensi Naga. Ia memejamkan mata, membiarkan energi dari pil penyelaras roh menyebar ke seluruh tubuhnya. Pada awalnya, sensasi hangat dan lembut mengalir di nadinya, seperti aliran air yang membawa kehidupan. Namun, dalam sekejap, rasa hangat itu berubah menjadi gelombang panas yang mengamuk, membuat tubuhnya bergetar hebat."Ugh!" Xuan Li menggertakkan gigi, kedua tangannya mengepal hingga uratnya terlihat. Energi dari pil itu begitu dahsyat, menyusup ke setiap sudut dantiannya. Seperti badai tanpa ampun, energi pil mulai bertarung dengan kekuatan gelap tubuh gioknya yang selama ini tersembunyi.Di dalam tubuhnya, dua kekuatan bertolak belakang itu saling bertubrukan. Energi dari pil penyelaras roh berwarna hijau cerah, seperti aliran sungai yang deras namun menenangkan. Sementara itu, energi tubuh gioknya adalah pusaran gelap yang dingin dan menakutkan, seolah-olah mewakili j
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Chapter 93

Xuan Li memulihkan diri di Dimensi Naga selama beberapa hari. Meskipun tubuhnya terasa lebih ringan, kekuatan yang baru ditemukan dalam tubuhnya masih perlu ia pahami sepenuhnya. Setiap meditasi menjadi upaya untuk mengenali dan menyeimbangkan energi dalam dantiannya.“Tubuh giok ini… meski telah ditekan, masih menyimpan kekuatan besar,” pikirnya, merasakan pusaran energi gelap yang diam di sudut dantiannya. “Aku tidak bisa lengah.”Naga angin mendekat dengan langkah mantap, sisiknya yang berkilauan memantulkan aura hijau dimensi itu. "Waktumu di sini sudah cukup. Dunia luar menunggumu, manusia."Xuan Li membuka matanya, mengangguk dengan tekad. “Terima kasih atas bimbinganmu, Naga Senior. Aku akan kembali ke dunia luar.”Dengan cakar raksasanya, naga itu membentuk formasi kekosongan di udara. Cahaya biru keperakan berputar, menciptakan pintu menuju tempat yang baru.“Pergilah. Tapi ingat, tubuh giokmu adalah pedang bermata dua. Gunakan dengan bijak,” suara naga itu menggema hingga
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Chapter 94

Hari yang dinanti-nantikan akhirnya tiba. Langit pagi itu cerah, dengan awan tipis yang melayang lembut di cakrawala. Udara terasa segar, tetapi aura tegang di antara para alkemis yang berkumpul di aula kompetisi membangun suasana yang berbeda. Aula besar tempat lomba diadakan dipenuhi dengan energi spiritual yang berputar, bercampur dengan aroma tajam berbagai bahan herbal yang sudah diatur rapi di setiap meja.Xuan Li berdiri di depan meja yang telah ditentukan untuknya. Ia mengamati deretan kuali alkimia yang berkilauan di bawah sinar matahari, masing-masing mencerminkan ambisi dan harapan para peserta. Tatapan peserta lain yang mengarah kepadanya jelas menyiratkan penghinaan. Beberapa alkemis berbisik-bisik, jelas-jelas menyoroti penampilannya yang sederhana."Dia pasti hanya pengisi jumlah peserta. Lihat saja, bahkan jubah alkemisnya tak memiliki lambang sekte mana pun," ujar salah satu peserta sambil melirik Xuan Li dengan sinis.Namun, Xuan Li tetap tenang. Ia menghirup napas
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Chapter 95

Sorak-sorai memenuhi aula besar tempat kompetisi alkimia diselenggarakan. Namun, ketika panitia naik ke panggung dengan gulungan pengumuman di tangan, kerumunan mendadak terdiam.“Pemenang kompetisi ini adalah... Wu Yu!” suara panitia menggema di seluruh ruangan.Keheningan berubah menjadi bisikan tak percaya.“Dia? Anak muda itu? Bagaimana mungkin?”“Pilnya sempurna... tetapi... dia tidak berasal dari sekte besar manapun!”Xuan Li, dengan ekspresi dingin berjalan maju. Langkahnya tenang, sorotan matanya menembus setiap tatapan meremehkan di sekitarnya. Ketika ia menerima hadiah berupa bunga malam abadi yang bercahaya lembut, sebagian besar penonton masih belum bisa menerima kenyataan."Orang-orang ini terlalu lemah untuk memahami dunia di luar sekte mereka," pikir Xuan Li, menyimpan hadiahnya dalam cincin penyimpanannya. Ia tidak memedulikan keributan itu.Namun, di antara kerumunan, seorang pria paruh baya dengan jubah emas berdiri. Sosoknya memancarkan aura dominasi, dan semua oran
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Chapter 96

Di tengah ruangan, tubuh Tuan Muda Ye Jun terkulai lemah di atas ranjangnya, kulitnya memucat hingga menyerupai mayat. Dari pori-porinya, asap gelap perlahan keluar, memenuhi udara dengan aura menakutkan yang membuat semua orang di sana gemetar.Suasana di ruangan itu diselimuti ketegangan."Xu Tang!" Suara Ketua Sekte Ye Tian bergemuruh, memecah keheningan. "Apa yang terjadi?! Bukankah kau bilang dia adalah solusi?! Mengapa anakku menjadi seperti ini?!"Xu Tang, yang berdiri di sudut ruangan, tampak panik. Tangannya gemetar saat ia mencoba menjelaskan. "Ketua, aku... aku juga tidak tahu. Pil itu sempurna, murni, tidak ada yang salah saat aku memeriksanya."Namun, penjelasannya tak mampu meredakan amarah Ye Tian. Wajah ketua sekte itu menggelap, dan dengan satu gerakan tangan, gelombang energi meledak ke arah Xu Tang, memaksanya mundur hingga terpental beberapa langkah."Tangkap dia!" Ye Tian mengacungkan jarinya ke arah Xuan Li, yang berdiri tenang di tengah ruangan.Beberapa murid
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Chapter 97

Pengobatan yang dilakukan oleh Xuan Li akhirnya selesai. Energi spiritualnya mengalir halus, menyisir setiap aliran meridian Ye Jun, memastikan tak ada sisa racun yang tertinggal. Napas pemuda itu mulai teratur, wajahnya yang semula pucat perlahan mendapatkan kembali rona kehidupan. Xuan Li mengeluarkan pil terakhir, Pil Peluruh Racun, dan menyodorkannya ke bibir Ye Jun yang masih lemah.“Telan ini,” ujar Xuan Li datar. Suaranya tenang, namun penuh otoritas.Dengan susah payah, Ye Jun menelan pil itu. Sesaat kemudian, tubuhnya bergetar. Cairan hitam pekat keluar dari mulutnya, mengeluarkan bau busuk menyengat yang memenuhi ruangan. Beberapa murid sekte yang hadir refleks menutup hidung.Xuan Li, duduk bersila di belakang Ye Jun, meletakkan kedua telapak tangannya di punggung pemuda itu. Aliran energi spiritual mengalir masuk, membantu membersihkan residu racun yang tersisa di organ-organ vitalnya. Setelah beberapa saat, tubuh Ye Jun melemas, namun auranya perlahan stabil.“Sudah sele
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Chapter 98

Saat Ye Sheng dibawa pergi oleh penjaga sekte, tatapan Ye Tian tertuju pada punggung anak sulungnya itu. Raut wajah ketua sekte yang biasanya tak tertembus emosi kini menunjukkan retakan yang mendalam. Bahunya berguncang pelan, seolah-olah beban bertahun-tahun menekan tubuhnya dalam satu tarikan napas.“Ye Sheng...” gumamnya, hampir tak terdengar.Tetua-tetua sekte yang semula bersorak untuk kesembuhan Ye Jun kini tak berani membuka mulut. Atmosfer ruangan menjadi senyap, hanya dihiasi oleh langkah-langkah berat para penjaga yang membawa Ye Sheng pergi.Ye Tian yang biasanya berdiri tegak seperti pilar kokoh, perlahan berlutut di hadapan tempat tidur Ye Jun. Tangannya gemetar, mencengkeram ujung selimut putranya. Air mata, yang jarang sekali terlihat, jatuh perlahan, menodai lantai kayu yang dingin.“Jun’er...” suara Ye Tian pecah, menggambarkan kehancuran hatinya. “Aku... aku telah gagal sebagai seorang ayah.”Ye Jun yang masih lemah mencoba mengangkat tangannya untuk menyentuh bahu
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Chapter 99

Di ruang perawatan Ye Jun, keheningan menggantung berat, hanya diselingi suara napas dan langkah pelan Xuan Li serta Xu Tang. Xu Tang yang kini mulai mempercayai niat baik Xuan Li, menutup matanya, memusatkan kekuatan spiritualnya untuk mendeteksi jejak energi yang tersisa di ruangan itu. Di sisi lain, Xuan Li memilih metode manual, memeriksa setiap detail dinding, lantai, hingga furnitur dengan cermat.“Energinya masih samar,” gumam Xu Tang dengan alis mengerut. “Formasi seperti ini tak mudah meninggalkan jejak. Pelakunya pasti sangat ahli.”Xuan Li mengangguk ringan tanpa menghentikan gerakannya. Jemarinya menyusuri tepi meja kerja Ye Tian yang kokoh, hingga tiba-tiba berhenti di sebuah ukiran kecil di bawah meja. “Tetua Xu Tang, ada yang aneh di sini.”Xu Tang menghampiri, lalu menempelkan telapak tangannya pada ukiran tersebut. Sebuah aura gelap samar terpancar, dan pola-pola rumit di permukaan kayu itu mulai terlihat. Ia memeriksa dengan seksama, matanya menyipit tajam.“Ini bu
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Chapter 100

Di bawah tatapan tajam Ketua Ye dan Xu Tang, Tetua Liu akhirnya berbicara dengan suara bergetar. “Aku… aku hanya mengurus dokumen pengeluaran seperti biasanya. Aku tidak tahu bahan-bahan itu akan digunakan untuk formasi terlarang!”Xuan Li mendekat, sorot matanya penuh ketenangan dan keyakinan. “Jika itu benar, kau pasti ingat kepada siapa bahan-bahan itu diserahkan. Siapa orangnya?”Tetua Liu tergagap, jelas panik. Sebelum ia sempat menjawab, Tetua Zhang, yang berdiri di sisi lain aula, melangkah maju dengan suara lantang. “Cukup! Kita tidak bisa terus menginterogasi salah satu dari kita sendiri tanpa bukti lebih lanjut. Tuduhan tanpa dasar hanya akan memecah belah sekte.”Xu Tang, berdiri tegap di samping Xuan Li, membalas dengan nada tajam, “Justru untuk melindungi sekte, kita harus mengungkap kebenaran. Atau, Tetua Zhang, apa kau menyembunyikan sesuatu?”Tatapan Tetua Zhang berubah gelisah, namun ia memilih untuk tidak menjawab. Xuan Li memperhatikan setiap gerak-geriknya denga
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status