Share

Chapter 93

Penulis: MISTERIOUS
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-12 15:41:08

Xuan Li memulihkan diri di Dimensi Naga selama beberapa hari. Meskipun tubuhnya terasa lebih ringan, kekuatan yang baru ditemukan dalam tubuhnya masih perlu ia pahami sepenuhnya. Setiap meditasi menjadi upaya untuk mengenali dan menyeimbangkan energi dalam dantiannya.

“Tubuh giok ini… meski telah ditekan, masih menyimpan kekuatan besar,” pikirnya, merasakan pusaran energi gelap yang diam di sudut dantiannya. “Aku tidak bisa lengah.”

Naga angin mendekat dengan langkah mantap, sisiknya yang berkilauan memantulkan aura hijau dimensi itu.

"Waktumu di sini sudah cukup. Dunia luar menunggumu, manusia."

Xuan Li membuka matanya, mengangguk dengan tekad.

“Terima kasih atas bimbinganmu, Naga Senior. Aku akan kembali ke dunia luar.”

Dengan cakar raksasanya, naga itu membentuk formasi kekosongan di udara. Cahaya biru keperakan berputar, menciptakan pintu menuju tempat yang baru.

“Pergilah. Tapi ingat, tubuh giokmu adalah pedang bermata dua. Gunakan dengan bijak,” suara naga itu menggema hingga
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin misterius
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 94

    Hari yang dinanti-nantikan akhirnya tiba. Langit pagi itu cerah, dengan awan tipis yang melayang lembut di cakrawala. Udara terasa segar, tetapi aura tegang di antara para alkemis yang berkumpul di aula kompetisi membangun suasana yang berbeda. Aula besar tempat lomba diadakan dipenuhi dengan energi spiritual yang berputar, bercampur dengan aroma tajam berbagai bahan herbal yang sudah diatur rapi di setiap meja.Xuan Li berdiri di depan meja yang telah ditentukan untuknya. Ia mengamati deretan kuali alkimia yang berkilauan di bawah sinar matahari, masing-masing mencerminkan ambisi dan harapan para peserta. Tatapan peserta lain yang mengarah kepadanya jelas menyiratkan penghinaan. Beberapa alkemis berbisik-bisik, jelas-jelas menyoroti penampilannya yang sederhana."Dia pasti hanya pengisi jumlah peserta. Lihat saja, bahkan jubah alkemisnya tak memiliki lambang sekte mana pun," ujar salah satu peserta sambil melirik Xuan Li dengan sinis.Namun, Xuan Li tetap tenang. Ia menghirup napas

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 95

    Sorak-sorai memenuhi aula besar tempat kompetisi alkimia diselenggarakan. Namun, ketika panitia naik ke panggung dengan gulungan pengumuman di tangan, kerumunan mendadak terdiam.“Pemenang kompetisi ini adalah... Wu Yu!” suara panitia menggema di seluruh ruangan.Keheningan berubah menjadi bisikan tak percaya.“Dia? Anak muda itu? Bagaimana mungkin?”“Pilnya sempurna... tetapi... dia tidak berasal dari sekte besar manapun!”Xuan Li, dengan ekspresi dingin berjalan maju. Langkahnya tenang, sorotan matanya menembus setiap tatapan meremehkan di sekitarnya. Ketika ia menerima hadiah berupa bunga malam abadi yang bercahaya lembut, sebagian besar penonton masih belum bisa menerima kenyataan."Orang-orang ini terlalu lemah untuk memahami dunia di luar sekte mereka," pikir Xuan Li, menyimpan hadiahnya dalam cincin penyimpanannya. Ia tidak memedulikan keributan itu.Namun, di antara kerumunan, seorang pria paruh baya dengan jubah emas berdiri. Sosoknya memancarkan aura dominasi, dan semua oran

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 96

    Di tengah ruangan, tubuh Tuan Muda Ye Jun terkulai lemah di atas ranjangnya, kulitnya memucat hingga menyerupai mayat. Dari pori-porinya, asap gelap perlahan keluar, memenuhi udara dengan aura menakutkan yang membuat semua orang di sana gemetar.Suasana di ruangan itu diselimuti ketegangan."Xu Tang!" Suara Ketua Sekte Ye Tian bergemuruh, memecah keheningan. "Apa yang terjadi?! Bukankah kau bilang dia adalah solusi?! Mengapa anakku menjadi seperti ini?!"Xu Tang, yang berdiri di sudut ruangan, tampak panik. Tangannya gemetar saat ia mencoba menjelaskan. "Ketua, aku... aku juga tidak tahu. Pil itu sempurna, murni, tidak ada yang salah saat aku memeriksanya."Namun, penjelasannya tak mampu meredakan amarah Ye Tian. Wajah ketua sekte itu menggelap, dan dengan satu gerakan tangan, gelombang energi meledak ke arah Xu Tang, memaksanya mundur hingga terpental beberapa langkah."Tangkap dia!" Ye Tian mengacungkan jarinya ke arah Xuan Li, yang berdiri tenang di tengah ruangan.Beberapa murid

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 97

    Pengobatan yang dilakukan oleh Xuan Li akhirnya selesai. Energi spiritualnya mengalir halus, menyisir setiap aliran meridian Ye Jun, memastikan tak ada sisa racun yang tertinggal. Napas pemuda itu mulai teratur, wajahnya yang semula pucat perlahan mendapatkan kembali rona kehidupan. Xuan Li mengeluarkan pil terakhir, Pil Peluruh Racun, dan menyodorkannya ke bibir Ye Jun yang masih lemah.“Telan ini,” ujar Xuan Li datar. Suaranya tenang, namun penuh otoritas.Dengan susah payah, Ye Jun menelan pil itu. Sesaat kemudian, tubuhnya bergetar. Cairan hitam pekat keluar dari mulutnya, mengeluarkan bau busuk menyengat yang memenuhi ruangan. Beberapa murid sekte yang hadir refleks menutup hidung.Xuan Li, duduk bersila di belakang Ye Jun, meletakkan kedua telapak tangannya di punggung pemuda itu. Aliran energi spiritual mengalir masuk, membantu membersihkan residu racun yang tersisa di organ-organ vitalnya. Setelah beberapa saat, tubuh Ye Jun melemas, namun auranya perlahan stabil.“Sudah sele

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 98

    Saat Ye Sheng dibawa pergi oleh penjaga sekte, tatapan Ye Tian tertuju pada punggung anak sulungnya itu. Raut wajah ketua sekte yang biasanya tak tertembus emosi kini menunjukkan retakan yang mendalam. Bahunya berguncang pelan, seolah-olah beban bertahun-tahun menekan tubuhnya dalam satu tarikan napas.“Ye Sheng...” gumamnya, hampir tak terdengar.Tetua-tetua sekte yang semula bersorak untuk kesembuhan Ye Jun kini tak berani membuka mulut. Atmosfer ruangan menjadi senyap, hanya dihiasi oleh langkah-langkah berat para penjaga yang membawa Ye Sheng pergi.Ye Tian yang biasanya berdiri tegak seperti pilar kokoh, perlahan berlutut di hadapan tempat tidur Ye Jun. Tangannya gemetar, mencengkeram ujung selimut putranya. Air mata, yang jarang sekali terlihat, jatuh perlahan, menodai lantai kayu yang dingin.“Jun’er...” suara Ye Tian pecah, menggambarkan kehancuran hatinya. “Aku... aku telah gagal sebagai seorang ayah.”Ye Jun yang masih lemah mencoba mengangkat tangannya untuk menyentuh bahu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 99

    Di ruang perawatan Ye Jun, keheningan menggantung berat, hanya diselingi suara napas dan langkah pelan Xuan Li serta Xu Tang. Xu Tang yang kini mulai mempercayai niat baik Xuan Li, menutup matanya, memusatkan kekuatan spiritualnya untuk mendeteksi jejak energi yang tersisa di ruangan itu. Di sisi lain, Xuan Li memilih metode manual, memeriksa setiap detail dinding, lantai, hingga furnitur dengan cermat.“Energinya masih samar,” gumam Xu Tang dengan alis mengerut. “Formasi seperti ini tak mudah meninggalkan jejak. Pelakunya pasti sangat ahli.”Xuan Li mengangguk ringan tanpa menghentikan gerakannya. Jemarinya menyusuri tepi meja kerja Ye Tian yang kokoh, hingga tiba-tiba berhenti di sebuah ukiran kecil di bawah meja. “Tetua Xu Tang, ada yang aneh di sini.”Xu Tang menghampiri, lalu menempelkan telapak tangannya pada ukiran tersebut. Sebuah aura gelap samar terpancar, dan pola-pola rumit di permukaan kayu itu mulai terlihat. Ia memeriksa dengan seksama, matanya menyipit tajam.“Ini bu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 100

    Di bawah tatapan tajam Ketua Ye dan Xu Tang, Tetua Liu akhirnya berbicara dengan suara bergetar. “Aku… aku hanya mengurus dokumen pengeluaran seperti biasanya. Aku tidak tahu bahan-bahan itu akan digunakan untuk formasi terlarang!”Xuan Li mendekat, sorot matanya penuh ketenangan dan keyakinan. “Jika itu benar, kau pasti ingat kepada siapa bahan-bahan itu diserahkan. Siapa orangnya?”Tetua Liu tergagap, jelas panik. Sebelum ia sempat menjawab, Tetua Zhang, yang berdiri di sisi lain aula, melangkah maju dengan suara lantang. “Cukup! Kita tidak bisa terus menginterogasi salah satu dari kita sendiri tanpa bukti lebih lanjut. Tuduhan tanpa dasar hanya akan memecah belah sekte.”Xu Tang, berdiri tegap di samping Xuan Li, membalas dengan nada tajam, “Justru untuk melindungi sekte, kita harus mengungkap kebenaran. Atau, Tetua Zhang, apa kau menyembunyikan sesuatu?”Tatapan Tetua Zhang berubah gelisah, namun ia memilih untuk tidak menjawab. Xuan Li memperhatikan setiap gerak-geriknya denga

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 101

    Setelah kepergian Xu Tang, Xuan Li kembali ke ruangan pribadinya. Di atas meja alkimia sederhana yang terbuat dari batu giok, ia mengeluarkan Bunga Malam Abadi, hadiah berharga dari kompetisi sebelumnya. Kelopak bunga itu memancarkan cahaya lembut berwarna ungu kebiruan, dengan aroma manis yang menenangkan.“Bunga ini cukup sederhana, tetapi manfaatnya luar biasa,” pikir Xuan Li sambil menyalakan api alkimia di tangannya.Nyala biru pucat menyelimuti bunga itu, membuat kelopaknya bergetar seolah hidup. Ia mencampurkan bahan-bahan pendukung seperti Serbuk Buluh Perak dan Esensi Matahari Terbenam ke dalam cairan murni yang mulai terbentuk.Langit malam di luar ruangan perlahan memudar menjadi fajar ketika akhirnya pil itu selesai. Pil berbentuk bulat kecil dengan permukaan yang berkilauan, seperti dipenuhi bintang-bintang. Xuan Li mengamati karyanya dengan puas.“Sekarang waktunya melihat seberapa jauh aku bisa melangkah.”Tanpa ragu, ia menelan pil itu. Begitu pil melewati tenggorokann

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15

Bab terbaru

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 145

    Bruk!Sebuah portal energi mendadak terbuka di udara, diikuti oleh dua sosok yang terlempar dengan cara yang sama sekali tidak elegan.Lin Gong, masih dalam wujud naga, jatuh menghantam tanah dengan keras, menyebabkan retakan kecil di sekitarnya. Sementara itu, Shu Shi, yang entah bagaimana mendarat di punggungnya, mendesah kesal. Debu tebal mengepul di udara, menutupi pandangan mereka sejenak.“Ugh... teleportasi macam apa ini?” Lin Gong mengerang sambil menggeliat, mencoba berdiri tegak. “Aku merasa seperti dilempar ke dalam pusaran badai!”Shu Shi, yang kini duduk di atas punggung Lin Gong, dengan kesal merapikan rambut peraknya yang berantakan. Ia lalu menepuk kepala naga itu dengan cukup keras.“Itu karena kau tidak bisa mengontrol energi teleportasimu dengan benar! Berhenti mengandalkan insting dan gunakan kepalamu, dasar kadal besar!”Lin Gong mendelik tajam.“Hei! Aku ini naga, bukan kadal!” protesnya.Namun, sebelum perdebatan mereka berlanjut, mata keduanya akhirnya menangka

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 144

    Suasana dalam gua berubah drastis. Aura energi Yan Yue berkobar liar, menggetarkan udara di sekitarnya. Tekanan spiritual yang dipancarkannya begitu kuat hingga dinding-dinding batu mulai retak, sementara angin yang muncul dari ledakan energinya menyapu debu dan serpihan batu ke segala arah.Xuan Li berdiri di tengah kekacauan itu, tubuhnya tetap tegak meski hawa panas dari kemarahan Yan Yue menghempasnya seperti badai. Matanya yang dingin tetap terfokus, tetapi pikirannya sudah menyadari satu hal."Aku tidak punya peluang menang. Bahkan jika aku ingin bertahan, aku hanya akan memperburuk situasi."Yan Yue melayang di udara, tatapan matanya penuh amarah. Lalu, tanpa peringatan, ia mengayunkan tangannya.Gelombang energi spiritual merah melesat cepat, menghantam tubuh Xuan Li dengan kekuatan dahsyat.Bugh!Tubuhnya terpental ke belakang, menghantam dinding batu hingga retak. Rasa sakit langsung menjalar ke seluruh tubuhnya, tetapi Xuan Li tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Ia tahu,

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 143

    Xuan Li duduk di tepi gua, menatap cahaya api tungku yang mulai redup. Sisa hawa panas dari malam sebelumnya masih terasa di udara.Ia menoleh ke arah Yan Yue yang masih tertidur, tubuhnya hanya diselimuti pakaian yang setengah terbuka. Napasnya sudah lebih tenang, tapi sesekali tubuhnya masih bergerak gelisah. Efek pil itu mungkin telah mereda, tetapi masalah lain yang lebih besar sedang menunggu saat ia terbangun.Xuan Li menarik napas dalam-dalam."Sebelum Yan Yue terbangun, aku harus melakukan sesuatu. Aku tidak ingin mati muda."Tangannya bergetar sedikit saat ia menghunus belati kecil dari balik lengan jubahnya. Mata emasnya memancarkan sinar dingin saat ia menatap telapak tangan Yan Yue. Dengan hati-hati, ia mengambil ujung belati dan menggores halus kulit putih pucat itu.Setetes darah merah pekat keluar.Tanpa ragu, Xuan Li segera membentuk segel dengan tangannya, mengucapkan mantra kuno dengan suara pelan. Darah itu mulai bersinar samar, menyatu dengan aliran energi yang ia

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 142

    Xuan Li berdiri di sisi Yan Yue, menatap sosoknya yang masih terbaring dengan napas memburu. Aura merah yang menguar dari tubuhnya terus bergejolak, seperti api yang mencari bahan bakar untuk terus menyala. Kening Xuan Li berkerut. Ia telah mencoba berbagai metode untuk menetralkan efek pil, tetapi sejauh ini semuanya sia-sia.“Aku tidak bisa membiarkannya seperti ini.”Xuan Li mengulurkan telapak tangannya, mencoba menyerap kelebihan energi spiritual dari tubuh Yan Yue dengan tekniknya. Ia mengerahkan kekuatan penyelarasan spiritualnya, namun begitu telapak tangannya bersentuhan dengan aura panas yang mengelilingi Yan Yue, aliran energi itu justru menolak untuk berpindah."Daya tolaknya terlalu kuat… Seakan energi ini menganggap tubuhnya sebagai wadah yang paling cocok."Yan Yue menggeliat dalam tidurnya. Tubuhnya berkeringat deras, bulu-bulu halus di kulitnya tampak berkilauan dalam cahaya api tungku. Ia merintih pelan, suara yang keluar dari bibirnya terdengar seperti panggilan ya

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 141

    Di Pulau Tujuh Binatang Surgawi,Keheningan menyelimuti seluruh tempat. Yan Yue duduk di atas sebuah batu besar, memandang cakrawala dengan tatapan kosong."Sudah berapa lama aku menunggu di sini?" gumamnya sambil memainkan batu kecil di tangannya. Meskipun wajahnya tetap tenang, raut kebosanan terlihat jelas di matanya.Ia melirik ke arah gua tersembunyi di balik dinding batu. Di dalamnya, Xuan Li tengah sibuk memurnikan pil. Yan Yue tahu bahwa pekerjaan itu tak bisa diganggu, tetapi waktu yang terasa lambat mulai menguji kesabarannya."Dia pasti sedang serius," bisiknya pelan. "Tapi, kenapa harus selama ini?"Di dalam gua, suasananya benar-benar berbeda. Xuan Li duduk bersila di depan tungku alkimia yang memancarkan api biru kehijauan. Matanya tajam dan fokus, mengamati setiap perubahan dalam proses pemurnian. Cairan bercahaya dalam tungku perlahan berubah menjadi bola kecil, memancarkan energi yang semakin kuat."Aku harus memastikan semuanya sempurna," pikirnya. Peluh mengalir di

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 140

    Liang Xue berusaha mempertahankan ketenangannya meskipun jantungnya berdegup kencang. Wanita berpakaian mewah di hadapannya menatapnya dengan tajam. Ia tahu, satu gerakan yang salah dapat mengungkap identitasnya.Ia melirik peti yang sudah setengah terbuka di sampingnya. Jika ia tidak segera bertindak, keadaannya akan semakin sulit. Sebuah ide muncul di pikirannya. Ide ini cukup berisiko, tetapi ia tidak punya pilihan lain.“Oh tidak! Itu... itu kelabang beracun!” Liang Xue menunjuk ke arah atas peti, suaranya bergetar, menciptakan kesan ketakutan. “Hati-hati!”Wanita itu refleks mengalihkan pandangan ke arah yang ditunjuk Liang Xue. Dalam waktu bersamaan, Liang Xue melepaskan kelabang hitam beracunnya dari dalam jubah. Hewan itu merayap keluar, tampak bergerak lambat tetapi berbahaya.Wanita itu segera bereaksi. “Menjauh!” serunya, melangkah maju untuk melindungi Liang Xue. Dengan satu gerakan cepat, ia menghancurkan kelabang itu menggunakan energi tajam yang dipancarkan dari telap

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 139

    Liang Xue melompat dari satu pohon ke pohon lain, gerakannya cepat dan nyaris tanpa suara seperti bayangan yang menyelinap di malam gelap. Pikiran tentang percakapan terakhirnya dengan Bing Chuan terus berputar di kepalanya."Dia tahu... tentang energi spiritual itu," pikir Liang Xue, menggigit bibirnya. "Aku harus segera kembali ke markas. Tapi kembali tanpa membawa sesuatu? Para tetua tidak akan melepaskanku begitu saja. Aku harus memiliki alasan yang cukup kuat untuk melindungi diriku."Ia mempercepat langkahnya, melewati hutan yang semakin gelap. Bintang-bintang di langit mulai meredup, tertutup awan gelap yang menggantung seperti pertanda buruk. Tubuhnya bergerak tanpa ragu, meskipun pikirannya penuh dengan rencana.Di perbatasan Kekaisaran Bulan Perak,Liang Xue menghentikan langkahnya di atas pohon tinggi, menatap ke arah sebuah jalan besar di kejauhan. Matanya yang tajam menangkap kereta berhias emas dan perak, dikelilingi oleh puluhan penjaga bersenjata lengkap. Meskipun dari

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 138

    Xuan Li akhirnya berhasil mengatasi masalah yang muncul selama proses pemurnian pil. Tetesan keringat membasahi dahinya, menggambarkan betapa sulitnya pemurnian ini.Tungku alkimia di hadapannya memancarkan sinar hijau kebiruan, seolah memiliki kehidupannya sendiri. Aroma herbal yang kuat memenuhi ruangan, bercampur dengan hawa panas yang membuat napasnya semakin berat.“Dua bulan…” gumam Xuan Li sambil menyeka keringat di dahinya. “Setidaknya dua bulan untuk menyelesaikan ini. Tidak boleh ada kesalahan lagi.”Tatapannya tak pernah lepas dari tungku alkimia yang memancarkan cahaya redup. Di dalamnya, inti pil yang ia ciptakan mulai terbentuk, bersinar seperti permata yang tertanam di dasar kegelapan. Namun Xuan Li tahu, satu kesalahan kecil saja bisa menghancurkan semuanya.“Ini bukan hanya soal pil,” pikirnya. “Ini adalah soal hidup dan mati… Jika gagal, aku tidak akan punya kesempatan lagi. Yan Yue pasti akan membunuhku.”Ia menarik napas dalam-dalam, memusatkan energinya, lalu kemb

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 137

    Xuan Li berdiri tegap di hadapan Yan Yue, membiarkan aura kultivasinya mengalir tanpa hambatan. Tingkat Pemurnian Jiwa tahap awal yang baru saja ia capai terasa seperti angin badai yang bergulir perlahan, membawa tekanan berat di sekitar mereka. Matanya yang tajam menatap langsung ke arah Yan Yue, seolah ingin mengatakan bahwa ia kini cukup kuat untuk menjalankan tugasnya.Yan Yue mengangguk pelan, tetapi senyum tipis yang biasa menghiasi wajahnya memudar. Ekspresinya kini serius, dan matanya memancarkan kekhawatiran."Kekuatanmu memang luar biasa," katanya akhirnya, nada suaranya rendah dan hati-hati. "Namun, apakah tubuh giokmu tidak akan menjadi penghalang dalam proses pembuatan pil tubuh abadi?"Pertanyaan itu menggantung di udara seperti embun pagi yang belum memudar.Xuan Li menggelengkan kepala dengan tegas. “Aku bisa mengatasinya,” jawabnya dengan nada yang tidak meninggalkan ruang untuk keraguan.Yan Yue memperhatikan Xuan Li dengan mata yang tajam, seolah mencoba menembus l

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status