Xuan Li menatap kedua pria itu dengan dingin. Tatapannya tajam, membuat suasana di antara mereka semakin tegang. Ia tahu konfrontasi ini tak dapat sepenuhnya dihindari, tetapi sebisa mungkin ia ingin menghindari konflik fisik.“Aku hanya seorang penumpang tak diundang,” ujarnya dengan nada tenang, tetapi tersirat ancaman halus di balik suaranya. “Aku tidak mencari masalah. Biarkan aku di sini sampai kita mencapai tujuan, dan aku tidak akan mengganggu kalian.”Pria pertama, yang memegang belati, tertawa sinis sambil melangkah maju.“Penumpang tak diundang? Kau pikir kami sebodoh itu? Kau pasti mata-mata dari mereka!” tudingnya dengan nada menantang.Xuan Li tetap tenang. Ia melipat tangan di depan dada, energi biru keperakan mulai memancar samar dari tubuhnya.“Aku bukan siapa-siapa,” balasnya, tatapannya tak beranjak dari pria itu. “Tapi jika kalian memaksa, aku tidak ragu melawan.”Pria kedua, yang sejak tadi hanya mengamati, mengangkat tangan. “Tunggu.” Suaranya lebih tenang, beru
Terakhir Diperbarui : 2024-12-25 Baca selengkapnya