Share

Chapter 55

Penulis: MISTERIOUS
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-01 12:11:42

Aura yang menyelimuti Yan Yue begitu mencekam. Setiap langkahnya memancarkan tekanan yang membuat siapa pun merasa tertindas. Dengan satu ayunan pedang emasnya, ia melontarkan serangan penuh kekuatan, memutus tubuh makhluk iblis itu menjadi serpihan gelap yang menguap di udara.

Namun, seolah dipanggil oleh kehancuran rekannya, suara geraman yang menggelegar memecah udara dari arah ruang lain.

Xuan Li menahan napas saat suara itu menggema. Jantungnya berdetak cepat, seakan ingin melompat keluar dari dadanya. Naluri bertahan hidupnya berteriak agar ia menjauh dari lokasi itu. Namun, Yan Yue tetap tenang, dengan ekspresi dingin yang nyaris tidak manusiawi. Ia memandang ruang gelap tempat suara itu berasal.

“Makhluk lain,” gumam Yan Yue, matanya menyipit tajam. “Dan kali ini lebih kuat.”

Cahaya merah darah melingkari tubuhnya ketika ia melangkah ke udara. Setiap jejak langkahnya meninggalkan pola bercahaya, seperti simbol kuno yang menari di kehampaan. Aura ini menunjukkan bahwa dirinya t
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
semakin menarik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 56

    Kekacauan di tambang bawah tanah semakin menjadi-jadi. Energi spiritual yang kembali mengalir dalam tubuh para tahanan berubah menjadi pisau bermata dua. Bukannya bersatu, mereka justru saling menyerang demi merebut batu sumber yang melimpah. Batu-batu itu bersinar samar dalam gelap, memancarkan daya pikat mematikan, seolah-olah merayu setiap orang untuk mengorbankan segalanya demi memilikinya.Jeritan melengking dan tawa histeris bercampur menjadi simfoni horor yang tak terlukiskan. Udara tebal dengan bau besi dari darah yang tumpah. Suara tulang yang remuk dan daging yang terkoyak menggema, menambah keangkeran suasana. Para algojo dan pengawas, yang sebelumnya menjadi penguasa tambang ini, kini terkapar menjadi sasaran dendam."Ini untuk semua cambukanmu!" teriak seorang tahanan dengan penuh kebencian, sebelum menusukkan pisau berkarat ke dada seorang algojo. Tangan yang gemetar itu menghunus dengan kekuatan yang lahir dari dendam bertahun-tahun. "Kau pikir kau tidak akan pernah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 57

    Xuan Li berdiri di depan para pengawas dan algojo yang terikat. Tubuh mereka penuh luka, wajah mereka menunjukkan campuran ketakutan dan kebencian. Sorot mata Xuan Li tajam, seperti pisau yang siap menusuk kapan saja.Suasana di ruang bawah tanah itu mencekam. Hanya suara napas berat dan gemericik darah yang menetes dari luka para algojo yang terdengar.“Kalian tahu mengapa aku tidak membunuh kalian di tempat,” ucap Xuan Li dengan nada rendah, penuh ancaman. “Jangan sia-siakan kesempatan terakhir ini. Di mana formasi teleportasi untuk keluar dari tambang ini?”Tidak ada jawaban. Para algojo saling berpandangan, seolah mencari keberanian di antara satu sama lain. Salah satu dari mereka mengertakkan gigi dan meludah ke lantai.“Bunuh saja kami! Kami tidak akan bicara.”Xuan Li melangkah maju dengan pelan namun penuh tekanan. Ia berjongkok di depan algojo yang baru saja berbicara. Sebuah senyum tipis menghiasi wajahnya—senyum yang lebih menakutkan daripada ancaman.“Aku tidak perlu membu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 58

    “Phoenix?” Xuan Li tertegun, matanya melebar. Di atas langit yang suram, seekor Fenghuang raksasa terbang rendah dengan anggun. Tubuhnya berselimut nyala api emas yang berkilauan, mengusir kegelapan sekaligus menciptakan tekanan yang tak terlukiskan. Setiap kepakan sayapnya membawa gelombang panas yang membuat udara di sekitarnya bergetar, seperti bayangan ilusi pada air yang tersentuh bara.“Bagaimana mungkin makhluk seperti ini muncul di sini?” bisiknya lirih, penuh ketidakpercayaan.Fenghuang itu melayang perlahan di langit, sayapnya terbentang luas seperti lautan api yang hidup. Setiap gerakan menimbulkan angin panas yang menyapu debu dan pasir, mengguncang dunia seolah memperingatkan keberadaannya. Sepasang mata merah yang bersinar tajam memindai tanah di bawahnya, penuh kehendak dan tujuan.“Tidak mungkin…” Xuan Li menarik napas panjang, pikirannya berputar cepat. “Apa dia mencariku?”Suara pekikan memecah kesunyian, menggema seperti gemuruh langit yang marah. Fenghuang itu ti

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 59

    Saat Xuan Li mendekati lereng gunung, gelombang panas menyengat wajahnya, membuat kulitnya terasa seperti dipanggang. Udara dipenuhi bau sulfur dan suara gemuruh yang mengguncang gendang telinganya. Setiap langkah terasa berat, seolah-olah gravitasi di tempat itu meningkat. Namun, kilauan biru di kejauhan terus memanggilnya."Aku harus hati-hati," pikir Xuan Li. Ia menyalurkan energi spiritual ke telapak kakinya, menciptakan penghalang tipis yang melindunginya dari tanah yang panas membara.Langkahnya terhenti ketika ia merasakan getaran tajam di bawah tanah. Tiba-tiba, tanah di depannya retak, dan dari celah itu lava menyembur dengan kekuatan luar biasa. Xuan Li melompat mundur dengan gesit, nyaris terkena semburan tersebut."Ini semakin berbahaya," gumamnya sembari memperhatikan celah-celah yang mulai terbentuk di sekitarnya.Di tengah usahanya mencari jalur yang lebih aman, ia mendengar suara geraman rendah. Xuan Li menoleh, dan matanya bertemu dengan sepasang mata merah menyala. S

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 60

    Xuan Li melangkah memasuki hutan yang dipenuhi kabut tebal. Udara dingin menggigit, menekan setiap tarikan napasnya. Pohon-pohon raksasa berdiri diam, seolah menjadi saksi bisu dari misteri yang menyelimuti tempat itu. Energi yin yang pekat memenuhi udara, terasa seperti duri-duri tak kasatmata yang menembus kulit.“Energi ini...” pikirnya, alisnya berkerut. “Seolah-olah aku telah menembus batas dunia manusia.”Semakin jauh ia berjalan, semakin berat tekanannya. Udara seperti dipenuhi tangan-tangan tak terlihat yang mencengkeram tubuhnya. Dada Xuan Li mulai terasa sesak. Energi gelap di dalam tubuh gioknya merespons, bergejolak seperti naga yang terbangun dari tidurnya. Tubuhnya bergetar, kekuatan itu seakan siap meledak kapan saja.“Tidak sekarang,” bisiknya sembari mengalirkan energi spiritual ke dantian. Batu hitam di dalamnya bergetar ringan, memancarkan kilauan redup yang menenangkan. Perlahan, badai di dalam tubuhnya mereda, meski hawa dingin hutan itu tetap mengintai, sepert

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 61

    Energi yin merasuk ke dalam tubuh Xuan Li, menyatu dengan kekuatan gelap tubuh gioknya. Alirannya terasa dingin, seperti kabut beku yang menyesakkan dada, bergerak perlahan tapi pasti ke seluruh nadinya. Energi itu tidak bergejolak, namun keberadaannya memengaruhi setiap sudut hati Xuan Li, membangkitkan kenangan kelam dan perasaan yang telah lama terkubur.Udara di sekelilingnya terasa tegang, hampir seperti napas dunia berhenti. Luka-luka di tubuhnya telah sembuh sepenuhnya, kulitnya tampak bersih tanpa bekas goresan. Namun, energi yin yang menyerang tidak berhenti, terus mengalir masuk seperti sungai bawah tanah yang tidak pernah kering."Apa ini?" pikir Xuan Li sambil menggertakkan gigi, merasakan dingin menusuk hingga ke tulang. "Mengapa sulit sekali mengusirnya?"Bayangan gelap mulai muncul di pikirannya. Seperti tirai yang tersibak perlahan, satu per satu wajah dari masa lalunya bermunculan. Pertama, ayahnya. Tatapan dingin pria itu menghantamnya seperti belati."Kau tidak ber

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 62

    Xuan Li duduk di atas akar pohon tua yang besar, dikelilingi oleh hutan yang sunyi dan pekat. Udara dingin malam menyelimuti tubuhnya, namun ia tetap tenang, seolah rasa dingin itu sudah menjadi bagian dari dirinya.Energi yin mengalir lembut di dalam nadinya, perlahan-lahan berkumpul di dantiannya. Selama sebulan penuh, ia menghabiskan waktunya di tempat ini, beradaptasi dengan energi tersebut hingga akhirnya berhasil menjinakkannya."Memang sulit, tapi akhirnya aku bisa mengendalikannya tanpa merusak stabilitas tubuh giokku," gumamnya sambil memejamkan mata. Ia merasakan harmoni baru yang terbentuk, keseimbangan antara energi yin dan kekuatan gelap tubuhnya. Dengan ini, ia yakin bisa melangkah lebih jauh dalam perjalanan kultivasinya."Seandainya semudah ini mengendalikan tubuh giok, mungkin aku tidak perlu bersusah payah seperti ini."Perjalanan Xuan Li belum berakhir. Ada dua tugas penting yang masih menunggunya. Yang pertama adalah memenuhi janjinya kepada Yan Yue, yaitu membuat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 63

    Xuan Li berdiri di depan pintu rumah kayu sederhana yang ia sewa dari pasangan Zhao Yun dan Liu Ying. Rumah itu memancarkan aura hangat. Bunga-bunga liar tumbuh di sekitarnya, sementara aroma kayu segar menguar lembut setiap kali angin berembus.“Kami senang bisa menerima tamu seperti Anda,” kata Zhao Yun, pria paruh baya dengan tubuh sedikit membungkuk. Meskipun wajahnya penuh kerutan, senyumnya memancarkan ketulusan. “Desa kami jarang kedatangan orang asing.”“Iya, kami merasa seperti punya anak sendiri,” kata Liu Ying sambil membawa secangkir teh panas. Uapnya naik perlahan, membawa aroma daun teh lokal yang menenangkan.Xuan Li tersenyum tipis dan mengangguk sopan, meskipun di dalam hatinya ia merasa canggung menerima keramahan yang jarang ia alami.“Terima kasih, Paman Zhao, Bibi Liu. Kalian sangat baik.”Sejak pertama kali menginjakkan kaki di desa ini, Xuan Li selalu menjaga jarak dengan penduduk lainnya. Hanya kepada Zhao Yun dan Liu Ying ia sedikit membuka diri, meski tetap b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03

Bab terbaru

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 318

    Tidak ingin menimbulkan kecurigaan dari Dewa Langit Surgawi, Liang Zheng menggunakan segel formasi teleportasi untuk mengantarkan Liang Xue yang masih tak sadarkan diri kembali ke kamarnya. Cahaya keunguan berkedip samar sebelum sosok mereka lenyap dari tempat itu.Begitu tiba, Liang Zheng membaringkan tubuh Liang Xue di atas ranjang berlapis sutra, memperhatikan wajahnya yang tenang dalam tidurnya. Namun, sorot matanya menyiratkan sesuatu yang lebih dalam, hasrat, ambisi, dan keinginan yang berakar kuat di hatinya.Tanpa ragu, ia mencabut beberapa helai rambut Liang Xue dan menggenggamnya erat di antara jemarinya. Sebuah sihir kuno segera tertanam dalam helai-helai itu, mengikat emosi dan pikirannya agar Liang Xue tidak akan pernah membencinya, tidak peduli apapun yang terjadi."Xue'er…" bisiknya pelan, suaranya sarat dengan obsesi yang semakin mendalam.Ia menundukkan kepala, menyentuhkan bibirnya ke bibir Liang Xue. Begitu bibir mereka bersentuhan, sebuah gelombang energi dahsyat m

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 317

    Liang Zheng mengejar Liang Xue bukan sekadar karena cinta. Ada alasan lain yang jauh lebih mendalam dan mendesak.Ratu Langit Liang Xue bukan wanita biasa. Ia terlahir dengan tubuh unik, tulang kristal, sebuah anugerah langka yang hanya muncul sekali dalam beberapa ribu tahun. Wanita dengan tulang kristal memiliki takdir yang berbeda dari kebanyakan makhluk di dunia ini. Jika ia melahirkan keturunan dari ras iblis, maka anaknya akan menjadi Dewa Azura, makhluk yang lebih kuat dari iblis biasa. Jika keturunannya berasal dari manusia, anak itu akan mewarisi kekuatan iblis dan dewa sekaligus. Ia akan menjadi entitas yang melampaui batas dua dunia, seorang yang ditakdirkan untuk mendominasi.Dan Liang Zheng menginginkan itu. Ia ingin keturunan dari Liang Xue.Di hadapan Liang Xue, ia tetap mempertahankan sikap lembut dan perhatian. Liang Xue masih kehilangan ingatan, dan itu adalah celah yang bisa ia manfaatkan. Ia hanya perlu menunggu saat yang tepat untuk menanamkan kebohongan-keboh

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 316

    Dewa Langit Surgawi melangkah keluar dari ruangan megah itu dengan aura mendominasi. Para pembesar klan iblis segera mengikuti di belakangnya, meninggalkan ruangan dalam keheningan yang menyesakkan. Setelah kepergian mereka, Ratu Langit Liang Xue melangkah keluar dengan ekspresi kosong. Ia merasa ada sesuatu yang mengusik hatinya, meskipun ingatannya masih kabur.Tiba-tiba, sesosok bayangan bergerak cepat dari sudut gelap ruangan. Sebelum Liang Xue sempat bereaksi, sebuah tangan kuat membekap mulutnya, menahan kemungkinan ia berteriak. Liang Xue terkejut, tubuhnya menegang, namun sebelum ia bisa melawan, simbol formasi teleportasi muncul di bawah kaki mereka, mengeluarkan cahaya gelap keunguan.Dalam sekejap, keduanya menghilang dari istana klan iblis.Mereka muncul di sebuah tempat yang jauh dari pusat kekuasaan iblis. Liang Xue terhuyung ketika teleportasi selesai, napasnya sedikit tersengal. Ia memandang sekeliling, mencoba memahami di mana ia berada.Di hadapannya terbentang se

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 315

    Di luar alam manusia, ancaman gelang pengendali semakin meluas. Bukan hanya membelenggu para kultivator tingkat rendah, tetapi juga mengincar penguasa dan eksistensi kuat di berbagai dunia. Dewa Langit Surgawi semakin agresif dalam memperluas kekuasaannya, mengincar sekutu baru agar tak ada satu pun yang bisa menentang kehendaknya.Di Istana Iblis, Liang Xue, Ratu Langit yang dulu disegani, masih terjebak dalam ingatan yang kabur. Sebagai keturunan langsung Dewa Langit Surgawi, ia mendapatkan perlakuan istimewa. Namun, meski berbagai metode telah dicoba, ingatannya tetap tidak kembali.Di sebuah ruangan luas yang diterangi lampu spiritual berwarna ungu, Dewa Langit Surgawi duduk di atas singgasananya. Wajahnya tenang, tetapi sorot matanya penuh perhitungan. Di hadapannya, beberapa pemimpin klan iblis berdiri dengan kepala tertunduk.“Kita telah kehilangan terlalu banyak utusan di alam manusia.” Suara Dewa Langit Surgawi bergema, mengguncang udara. “Sudah saatnya kita mengubah strateg

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 314

    Dua anggota Alam Bayangan itu tersungkur di tanah, napas mereka tersengal-sengal. Di bawah tekanan spiritual Xuan Li, tubuh mereka bergetar hebat, wajah mereka penuh luka, dan darah segar mengalir dari sudut bibir mereka.Xuan Li menatap mereka dingin. "Katakan. Apa rencana Alam Bayangan?"Pria tinggi berkulit gelap itu menggertakkan giginya, matanya menyala dengan kebencian. "Kau pikir kami akan mengkhianati Alam Bayangan? Hahaha... Kau hanya buang-buang waktu."Xuan Li tidak menanggapi. Dia mengangkat tangannya, jari-jarinya membentuk segel yang segera melepaskan tekanan spiritual yang lebih besar. Tanah di sekitar mereka bergetar, udara seolah-olah tertarik ke satu titik, menciptakan hisapan yang mengerikan. Pria bercodet mengerang, tubuhnya melengkung kesakitan."Jawab atau mati," ujar Xuan Li datar, matanya setenang dan sedalam jurang tak berdasar.Namun, sepertinya harapannya sia-sia. Kedua pria itu tiba-tiba menegang, tubuh mereka membeku seperti patung. Mata mereka yang penuh

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 313

    Xuan Li dan Qing Peng tetap berdiri di tempat, tidak menunjukkan tanda-tanda panik meskipun tekanan dari pertarungan yang terjadi di kejauhan mulai terasa hingga ke titik mereka berada. Xuan Li menyipitkan mata, mengaktifkan mata spiritualnya untuk melihat lebih jelas.Yang bertarung di sana bukanlah orang biasa. Kedua sosok itu memiliki aura yang serupa, gelap dan mencekam, penuh dengan dendam."Alam Bayangan..." gumam Xuan Li pelan, nyaris tanpa suara.Qing Peng, yang berdiri di sampingnya, langsung merasakan perubahan kecil dalam ekspresi Xuan Li. "Kita tidak seharusnya terlibat. Mari kita pergi," usulnya tanpa ragu.Xuan Li mengangguk. Tidak ada keuntungan dalam ikut campur urusan orang-orang Alam Bayangan, apalagi jika mereka berasal dari faksi yang sama dan sedang bertarung satu sama lain. Tetapi, sebelum mereka sempat bergerak, angin tajam menerjang, disertai suara robekan udara yang mengancam.Dalam sekejap, dua sosok yang tadi bertarung telah muncul di hadapan mereka. Mereka

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 312

    Setelah mendapatkan persetujuan dari Bai Xian, Xuan Li bersiap untuk meninggalkan Istana Phoenix. Sebelum pergi, ia memutuskan untuk meminta izin kepada Feng Ru dan para tetua Klan Phoenix. Meskipun ia tidak terbiasa melakukan hal seperti ini, ia memahami bahwa Bai Xian dan anak mereka akan tetap berada di sini, dan ia ingin memastikan semuanya dalam keadaan aman.Feng Ru menatap Xuan Li dengan penuh kebijaksanaan. "Jangan khawatir tentang Bai Xian dan keturunanmu. Kami akan menjaga mereka sebaik mungkin," katanya dengan suara tenang namun penuh keyakinan. "Sebagai nenek, sudah menjadi tugasku untuk melindungi Bai Xian. Pergilah dengan tenang."Xuan Li mengangguk, menghargai kata-kata Feng Ru. Tanpa banyak bicara lagi, ia berbalik dan berjalan menuju kamarnya untuk berpamitan dengan Bai Xian dan bayi spiritual mereka.Saat ia masuk ke dalam kamar, Bai Xian sudah menunggunya. Ia duduk di tepi tempat tidur, tangannya membelai perlahan bola energi bercahaya yang merupakan bayi spiritua

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 311

    Calon janin spiritual di tubuh Bai Xian, yang telah berusia satu purnama, kini mulai menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Keadaan janin yang sebelumnya sangat bergantung pada asupan energi dari Xuan Li, kini sudah mampu menyerap energi spiritual dari alam secara mandiri. Hal itu membawa perasaan lega bagi Xuan Li, karena proses pertumbuhannya semakin membaik dan tidak memerlukan perhatian intensif seperti sebelumnya.Di sisi lain, kondisi fisik Bai Xian juga semakin pulih. Ia kini bisa bergerak lebih leluasa, meskipun masih ada waktu yang dibutuhkan untuk benar-benar pulih sepenuhnya. Kini, di antara mereka, ada ikatan yang semakin kuat, tidak hanya sebagai suami istri, tetapi juga sebagai pasangan yang saling mendukung di jalan kehidupan spiritual dan fisik.Seiring berjalannya waktu, Xuan Li tak hanya fokus pada kesehatan Bai Xian. Ia juga mengajarkan berbagai teknik kultivasi dan pengobatan untuk memperdalam pengetahuan dan kemampuan Bai Xian. Meskipun Bai Xian sudah s

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 310

    Xuan Li mencengkeram leher Feng Mian dengan tangan kirinya, jari-jarinya menekan dengan kekuatan yang cukup untuk membuat napas wanita itu tersengal. Mata Feng Mian membelalak, tubuhnya bergetar, tetapi ia tidak dapat melawan tekanan luar biasa yang menghimpitnya. Sementara itu, dengan tangan kanannya, Xuan Li menghancurkan tubuh dua tetua klan Phoenix yang berkhianat. Serangan itu begitu cepat hingga hanya menyisakan serpihan energi yang menghilang di udara.Pemandangan mengerikan ini membuat Feng Ru dan para tetua yang tersisa menahan napas. Wajah mereka pucat pasi, tidak percaya bahwa pria muda di hadapan mereka dapat bertindak dengan begitu kejam dan tanpa ragu."Semut kecil berani bermain-main denganku?" suara Xuan Li terdengar tenang, tetapi setiap kata yang diucapkannya membawa tekanan yang menusuk jiwa. Aura mendominasi yang terpancar darinya membuat semua orang di ruangan itu merasa seperti tertindih gunung yang tak terlihat.Setelah menguasai teknik pengendalian jiwa ting

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status