Share

Chapter 53

Penulis: MISTERIOUS
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-31 12:59:03

Malam itu, tambang sunyi seperti kuburan yang dilupakan waktu. Hanya napas berat para tahanan dan dengkuran pelan yang terdengar, membaur dengan aroma lembab dan busuk dari lorong batu yang seolah tak berujung.

Xuan Li melangkah hati-hati, tubuhnya membungkuk agar bayangannya tak tertangkap oleh cahaya lentera redup di kejauhan.

Ia ingin mencari Fu Yuan, pria misterius yang seolah menyimpan rahasia besar tentang tempat ini. Tak lama ia berjalan, suara rendah dan parau tiba-tiba memanggilnya.

“Kau mau ke mana?”

Xuan Li tertegun, darahnya terasa membeku. Ia menoleh perlahan dan menemukan Mo Xiang berdiri, matanya yang setengah terpejam memancarkan rasa curiga.

“Aku…” Xuan Li meraba-raba alasan di kepalanya. “Aku sedang bermimpi… berjalan dalam tidur.”

Mo Xiang mendekat, menatapnya lekat-lekat.

“Berjalan dalam tidur? Huh, kau memang aneh, Ketua. Cepat kembali tidur sebelum pengawas melihat kita.”

Xuan Li tersenyum kaku dan mengangguk, berpura-pura menurut. Saat Mo Xiang berbalik dan ke
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 54

    “Aku tidak ingin mati di sini. Tak ada yang lebih buruk daripada menyerah pada rasa takut,” gumam Xuan Li sambil menatap dinding batu yang gelap di sekelilingnya.Kata-kata itu lebih seperti mantra bagi dirinya sendiri, pengingat bahwa kelemahan hanya akan mengundangnya ke dalam kehancuran. Ia menarik napas panjang, berusaha menyingkirkan rasa lelah yang menghantuinya. Tubuhnya yang kaku bangkit dari posisi terduduk. Berdiam diri tak akan membawa perubahan.Tambang ini adalah penjara hidup yang penuh penderitaan. Bukan hanya tenaga yang direnggut dari para tahanan, tetapi juga kekuatan spiritual mereka. Seolah ada energi gelap yang menyelimuti setiap sudut tambang, menyerap vitalitas siapa saja, kecuali para pengawas dan algojo Kekaisaran Neraka Jingga. Duduk meratapi nasib hanya akan membuatnya menjadi korban berikutnya.“Aku harus keluar dari sini. Tidak, aku akan keluar dari sini.” Dalam pikirannya, rencana melarikan diri mulai terbentuk. Tapi melarikan diri saja tidak cukup. Ia m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 55

    Aura yang menyelimuti Yan Yue begitu mencekam. Setiap langkahnya memancarkan tekanan yang membuat siapa pun merasa tertindas. Dengan satu ayunan pedang emasnya, ia melontarkan serangan penuh kekuatan, memutus tubuh makhluk iblis itu menjadi serpihan gelap yang menguap di udara.Namun, seolah dipanggil oleh kehancuran rekannya, suara geraman yang menggelegar memecah udara dari arah ruang lain.Xuan Li menahan napas saat suara itu menggema. Jantungnya berdetak cepat, seakan ingin melompat keluar dari dadanya. Naluri bertahan hidupnya berteriak agar ia menjauh dari lokasi itu. Namun, Yan Yue tetap tenang, dengan ekspresi dingin yang nyaris tidak manusiawi. Ia memandang ruang gelap tempat suara itu berasal.“Makhluk lain,” gumam Yan Yue, matanya menyipit tajam. “Dan kali ini lebih kuat.”Cahaya merah darah melingkari tubuhnya ketika ia melangkah ke udara. Setiap jejak langkahnya meninggalkan pola bercahaya, seperti simbol kuno yang menari di kehampaan. Aura ini menunjukkan bahwa dirinya t

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 56

    Kekacauan di tambang bawah tanah semakin menjadi-jadi. Energi spiritual yang kembali mengalir dalam tubuh para tahanan berubah menjadi pisau bermata dua. Bukannya bersatu, mereka justru saling menyerang demi merebut batu sumber yang melimpah. Batu-batu itu bersinar samar dalam gelap, memancarkan daya pikat mematikan, seolah-olah merayu setiap orang untuk mengorbankan segalanya demi memilikinya.Jeritan melengking dan tawa histeris bercampur menjadi simfoni horor yang tak terlukiskan. Udara tebal dengan bau besi dari darah yang tumpah. Suara tulang yang remuk dan daging yang terkoyak menggema, menambah keangkeran suasana. Para algojo dan pengawas, yang sebelumnya menjadi penguasa tambang ini, kini terkapar menjadi sasaran dendam."Ini untuk semua cambukanmu!" teriak seorang tahanan dengan penuh kebencian, sebelum menusukkan pisau berkarat ke dada seorang algojo. Tangan yang gemetar itu menghunus dengan kekuatan yang lahir dari dendam bertahun-tahun. "Kau pikir kau tidak akan pernah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 57

    Xuan Li berdiri di depan para pengawas dan algojo yang terikat. Tubuh mereka penuh luka, wajah mereka menunjukkan campuran ketakutan dan kebencian. Sorot mata Xuan Li tajam, seperti pisau yang siap menusuk kapan saja.Suasana di ruang bawah tanah itu mencekam. Hanya suara napas berat dan gemericik darah yang menetes dari luka para algojo yang terdengar.“Kalian tahu mengapa aku tidak membunuh kalian di tempat,” ucap Xuan Li dengan nada rendah, penuh ancaman. “Jangan sia-siakan kesempatan terakhir ini. Di mana formasi teleportasi untuk keluar dari tambang ini?”Tidak ada jawaban. Para algojo saling berpandangan, seolah mencari keberanian di antara satu sama lain. Salah satu dari mereka mengertakkan gigi dan meludah ke lantai.“Bunuh saja kami! Kami tidak akan bicara.”Xuan Li melangkah maju dengan pelan namun penuh tekanan. Ia berjongkok di depan algojo yang baru saja berbicara. Sebuah senyum tipis menghiasi wajahnya—senyum yang lebih menakutkan daripada ancaman.“Aku tidak perlu membu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 58

    “Phoenix?” Xuan Li tertegun, matanya melebar. Di atas langit yang suram, seekor Fenghuang raksasa terbang rendah dengan anggun. Tubuhnya berselimut nyala api emas yang berkilauan, mengusir kegelapan sekaligus menciptakan tekanan yang tak terlukiskan. Setiap kepakan sayapnya membawa gelombang panas yang membuat udara di sekitarnya bergetar, seperti bayangan ilusi pada air yang tersentuh bara.“Bagaimana mungkin makhluk seperti ini muncul di sini?” bisiknya lirih, penuh ketidakpercayaan.Fenghuang itu melayang perlahan di langit, sayapnya terbentang luas seperti lautan api yang hidup. Setiap gerakan menimbulkan angin panas yang menyapu debu dan pasir, mengguncang dunia seolah memperingatkan keberadaannya. Sepasang mata merah yang bersinar tajam memindai tanah di bawahnya, penuh kehendak dan tujuan.“Tidak mungkin…” Xuan Li menarik napas panjang, pikirannya berputar cepat. “Apa dia mencariku?”Suara pekikan memecah kesunyian, menggema seperti gemuruh langit yang marah. Fenghuang itu ti

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 59

    Saat Xuan Li mendekati lereng gunung, gelombang panas menyengat wajahnya, membuat kulitnya terasa seperti dipanggang. Udara dipenuhi bau sulfur dan suara gemuruh yang mengguncang gendang telinganya. Setiap langkah terasa berat, seolah-olah gravitasi di tempat itu meningkat. Namun, kilauan biru di kejauhan terus memanggilnya."Aku harus hati-hati," pikir Xuan Li. Ia menyalurkan energi spiritual ke telapak kakinya, menciptakan penghalang tipis yang melindunginya dari tanah yang panas membara.Langkahnya terhenti ketika ia merasakan getaran tajam di bawah tanah. Tiba-tiba, tanah di depannya retak, dan dari celah itu lava menyembur dengan kekuatan luar biasa. Xuan Li melompat mundur dengan gesit, nyaris terkena semburan tersebut."Ini semakin berbahaya," gumamnya sembari memperhatikan celah-celah yang mulai terbentuk di sekitarnya.Di tengah usahanya mencari jalur yang lebih aman, ia mendengar suara geraman rendah. Xuan Li menoleh, dan matanya bertemu dengan sepasang mata merah menyala. S

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 60

    Xuan Li melangkah memasuki hutan yang dipenuhi kabut tebal. Udara dingin menggigit, menekan setiap tarikan napasnya. Pohon-pohon raksasa berdiri diam, seolah menjadi saksi bisu dari misteri yang menyelimuti tempat itu. Energi yin yang pekat memenuhi udara, terasa seperti duri-duri tak kasatmata yang menembus kulit.“Energi ini...” pikirnya, alisnya berkerut. “Seolah-olah aku telah menembus batas dunia manusia.”Semakin jauh ia berjalan, semakin berat tekanannya. Udara seperti dipenuhi tangan-tangan tak terlihat yang mencengkeram tubuhnya. Dada Xuan Li mulai terasa sesak. Energi gelap di dalam tubuh gioknya merespons, bergejolak seperti naga yang terbangun dari tidurnya. Tubuhnya bergetar, kekuatan itu seakan siap meledak kapan saja.“Tidak sekarang,” bisiknya sembari mengalirkan energi spiritual ke dantian. Batu hitam di dalamnya bergetar ringan, memancarkan kilauan redup yang menenangkan. Perlahan, badai di dalam tubuhnya mereda, meski hawa dingin hutan itu tetap mengintai, sepert

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 61

    Energi yin merasuk ke dalam tubuh Xuan Li, menyatu dengan kekuatan gelap tubuh gioknya. Alirannya terasa dingin, seperti kabut beku yang menyesakkan dada, bergerak perlahan tapi pasti ke seluruh nadinya. Energi itu tidak bergejolak, namun keberadaannya memengaruhi setiap sudut hati Xuan Li, membangkitkan kenangan kelam dan perasaan yang telah lama terkubur.Udara di sekelilingnya terasa tegang, hampir seperti napas dunia berhenti. Luka-luka di tubuhnya telah sembuh sepenuhnya, kulitnya tampak bersih tanpa bekas goresan. Namun, energi yin yang menyerang tidak berhenti, terus mengalir masuk seperti sungai bawah tanah yang tidak pernah kering."Apa ini?" pikir Xuan Li sambil menggertakkan gigi, merasakan dingin menusuk hingga ke tulang. "Mengapa sulit sekali mengusirnya?"Bayangan gelap mulai muncul di pikirannya. Seperti tirai yang tersibak perlahan, satu per satu wajah dari masa lalunya bermunculan. Pertama, ayahnya. Tatapan dingin pria itu menghantamnya seperti belati."Kau tidak ber

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03

Bab terbaru

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 212

    Mayat para prajurit bergelimpangan, tubuh mereka tertusuk, terkoyak, atau hangus terbakar. Bau besi dari darah yang masih hangat bercampur dengan asap dari reruntuhan yang terbakar, memenuhi udara.Xuan Li berdiri di antara kehancuran itu tanpa ekspresi. Matanya menatap dingin, tak ada sedikit pun emosi dalam sorotnya. Baginya, ini hanya pemandangan biasa, sebuah pertunjukan brutal di dunia kultivasi di mana yang kuat memangsa yang lemah.Prajurit terakhir merangkak dengan sisa tenaganya, darah menetes dari sudut bibirnya. Tangannya berusaha meraih pedang yang jatuh tak jauh darinya, tetapi sebelum jari-jarinya menyentuhnya, sepatu pria berjubah hitam menginjak punggung tangannya."Kuharap kau tahu bahwa keberadaanmu tidak lebih dari sekadar debu di jalan."Suara berat pria itu terdengar dingin sebelum ia mengangkat kakinya dan menghempaskan tubuh prajurit itu dengan satu tendangan keras. Jeritan singkat terdengar sebelum tubuh itu menghantam dinding dan diam selamanya.Xuan Li hanya

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 211

    Seorang prajurit melangkah maju, ekspresinya mulai menunjukkan ketidaksabaran."Orang yang tidak bersalah tidak akan takut untuk menunjukkan siapa dirinya," katanya, suaranya tajam dan penuh keyakinan.Xuan Li menyipitkan mata, sorot matanya sedingin bilah pedang."Dan orang yang benar-benar mencari tersangka tidak akan sembarangan menuduh setiap orang yang lewat," balasnya, suaranya tetap tenang, namun mengandung ketajaman yang membuat lawan bicara terdiam sejenak.Prajurit itu mengernyit, tetapi tetap pada pendiriannya."Ikut kami. Ini hanya pemeriksaan rutin."Namun, nada suaranya jelas mengisyaratkan bahwa ini lebih dari sekadar pemeriksaan biasa.Xuan Li tetap berdiri di tempatnya. Suasana seketika menegang. Para prajurit mulai menggenggam senjata mereka lebih erat, dan orang-orang yang masih berada di sekitar segera menjauh, enggan terlibat dalam konfrontasi yang tampaknya tak terelakkan.Akhirnya, Xuan Li menghela napas perlahan."Baiklah," katanya ringan. "Tapi jangan sampai k

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 210

    "Tak ada yang bisa membukanya, tapi tetap diperebutkan... Menarik."Xuan Li menyandarkan punggungnya ke kursi, tatapannya tetap tenang di tengah riuhnya pelelangan. Ia menangkap percakapan lirih di belakangnya.“Kau lihat itu? Artefak itu muncul lagi.”“Hah, ini sudah ketiga kalinya dalam setahun! Siapa pun yang membelinya pasti akan kecewa.”“Dengar-dengar, segelnya menggunakan formasi larangan tingkat tinggi. Tak ada satu pun ahli formasi atau tetua sekte yang berhasil membukanya. Aku yakin benda itu akan muncul lagi di pelelangan Kota Bintang dalam beberapa hari ke depan.”Xuan Li menyipitkan matanya, sudut bibirnya melengkung samar. 'Jadi benda itu hanya berpindah tangan tanpa pernah benar-benar dimiliki...'Pelelangan terus berlanjut, tapi pikirannya tetap tertuju pada artefak itu. 'Jika benar tak ada yang bisa membukanya, mengapa benda itu terus dilelang? Apakah ini hanya strategi pelelangan, atau ada sesuatu yang lebih dalam?'Pandangan matanya melirik sekilas ke pria berambut

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 209

    'Apakah dia sudah pergi? Atau hanya bersembunyi lebih dalam?'Xuan Li tidak gegabah. Ia menunggu beberapa saat, merasakan aliran energi di sekitarnya, namun tidak ada tanda-tanda bahaya yang tersisa. Setelah memastikan situasi aman, ia melanjutkan langkahnya kembali ke penginapan.Begitu tiba di kamarnya, tanpa ragu ia membentuk segel formasi penghalang. Cahaya redup berpendar di udara, membentuk lapisan perlindungan tak kasatmata yang akan memperingatkannya jika ada penyusup.Xuan Li tidak ingin terganggu lagi.Dengan tenang, ia duduk bersila dan mulai berkultivasi.Saat fajar menyingsing, Xuan Li membuka matanya. Energi spiritual yang ia serap semalaman terasa mengalir stabil dalam tubuhnya, sedikit memperkuat fondasi kultivasinya.Tanpa membuang waktu, ia segera bersiap menuju pelelangan di tengah kota. Jika tidak ada yang menarik perhatiannya di sana, ia akan kembali ke gua persembunyiannya dan membatalkan rencananya menuju Kota Bintang.Jalanan sudah ramai saat ia melangkah kelua

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 208

    "Keluar." Suara Xuan Li terdengar datar, tetapi ada ancaman tersembunyi di dalamnya.Tak ada jawaban.Namun, udara di sekitarnya berubah. Dingin yang awalnya menggigit kini terasa seperti belati yang menyelinap ke dalam tulang. Embun di dedaunan membeku dalam sekejap, lapisan es tipis mulai menutupi tanah.Dari balik kabut yang berputar, sesosok bayangan melangkah maju.Jubah biru tua membalut tubuhnya, tudungnya rendah, menyembunyikan sebagian besar wajahnya. Sepasang mata dingin menatap tanpa ekspresi, seperti pemangsa yang mengamati buruannya.Tidak ada sapaan. Tidak ada peringatan.Pria itu mengangkat tangannya.Udara berhenti bergerak.Kristal-kristal es muncul dari ketiadaan, melayang di udara seperti bilah pisau yang siap menebas. Dalam sekejap, mereka meluncur ke arah Xuan Li, tajam dan mematikan.Xuan Li melangkah ke samping, menghindari serangan pertama. Beberapa pecahan es masih mengarah ke titik vitalnya, tetapi telapak tangannya yang dilapisi api spiritual membakar mereka

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 207

    Feng Rui segera melangkah ke depan, berdiri di antara Xuan Li dan pria yang baru saja muncul. Sorot matanya tajam, menunjukkan bahwa ia sudah memperkirakan situasi ini sejak awal."Kakak Feng Han," kata Feng Rui dengan suara tenang, meskipun ada ketegangan yang jelas dalam nadanya. "Aku membawa tamu, dan Guru sendiri sudah membenarkan kehadirannya."Pria bernama Feng Han itu menyipitkan mata, tatapannya menyapu Xuan Li dari kepala hingga kaki. Sikapnya penuh waspada, seakan masih meragukan keputusan adik sepupunya."Tamu, katamu?" Feng Han mendengus pelan. "Jangan bilang dia orang luar yang kau undang untuk bermain-main dengan nyawa Guru?"Xuan Li tetap diam, tidak merasa perlu membela diri. Baginya, pertikaian ini hanyalah urusan internal keluarga Feng.Feng Rui mengepalkan tangannya. "Jika bukan karena dia, Guru mungkin sudah tidak ada sekarang. Apa kau masih ingin mempertanyakan keputusanku?"Suasana di ruangan itu semakin menegang. Mata Feng Han berkilat, tapi sebelum ia bisa men

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 206

    Xuan Li mengikuti pemuda berjubah hitam melewati jalanan Kota Seribu Lilin yang semakin lengang. Mereka berhenti di depan sebuah kediaman megah. Plakat besar tergantung di atas gerbang utama, dengan huruf emas yang bertuliskan Paviliun Bintang.Dari luar, bangunan ini tampak seperti kediaman keluarga terpandang. Namun, saat mereka melangkah masuk setelah penjaga membukakan pintu, Xuan Li segera menyadari sesuatu yang berbeda. Aroma obat-obatan bercampur dengan hawa gelap yang samar, membentuk atmosfer yang tidak lazim."Aku yang membawamu dan bertanggung jawab sepenuhnya atasmu. Jangan pedulikan ucapan orang lain," bisik pemuda itu tanpa menoleh. Setelah beberapa langkah, ia menambahkan, "Oh, iya. Siapa namamu?""Wu Yu," jawab Xuan Li singkat.Pemuda itu menoleh dan tersenyum tipis. "Panggil aku Feng Rui."Xuan Li hanya mengangguk kecil. Ia tidak tertarik dengan basa-basi yang tidak perlu.Mereka berjalan semakin dalam ke dalam kediaman. Cahaya lentera di sepanjang lorong mulai redup

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 205

    Xuan Li menajamkan instingnya. Ada sesuatu yang tidak beres.Udara malam di Kota Seribu Lilin seharusnya tenang. Namun, kali ini, ada sesuatu yang lain, sesuatu yang mengusik kewaspadaannya.Sebuah bayangan melintas di kejauhan. Cepat, nyaris tak kasatmata.Xuan Li langsung berdiri dari duduknya, lalu berjalan ke jendela dengan langkah ringan. Dari celah tirai, ia mengamati jalanan di luar. Lampu-lampu minyak masih menyala redup di beberapa sudut, tapi tidak ada yang tampak mencurigakan.Namun, firasatnya tak pernah salah.Tanpa ragu, ia segera menutup jendela rapat-rapat. Suara kait besi yang terkunci terdengar lirih di dalam kamar. Ia tidak ingin menarik perhatian.'Untuk saat ini, lebih baik berpura-pura tidak menyadarinya.'Xuan Li kembali duduk di ranjang . Untuk mengisi waktu, ia memilih untuk berkultivasi.Dalam keheningan kamar, ia memejamkan mata dan mulai menarik energi spiritual dari udara. Aliran hangat meresap ke dalam tubuhnya, mengalir melalui meridian dan terhimpun dal

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 204

    Di tempat lain, Di dalam goa tersembunyi, Xuan Li duduk bersila di hadapan kuali pilnya. Aroma herbal memenuhi udara, bercampur dengan uap tipis yang mengepul dari permukaan kuali. Lin Gong dan Jian Cheng duduk di sisi lain ruangan, menatap cairan dalam kuali yang mulai berpendar lembut.Pil penerobosan tingkat tinggi telah selesai dibuat. Butiran pil itu berwarna keemasan, memancarkan aura energi yang murni. Xuan Li mengambilnya dengan hati-hati sebelum menyerahkannya kepada dua rekannya."Setelah mengonsumsinya, kalian akan mengalami lonjakan energi yang besar. Pastikan untuk menstabilkan fondasi kalian sebelum mencoba menerobos ke tingkat berikutnya," ucapnya dengan nada serius.Jian Cheng mengambil pil itu dengan ekspresi antusias. "Akhirnya! Aku sudah menunggu ini sejak lama!"Lin Gong mengamati pil di tangannya, lalu menatap Xuan Li. "Bagaimana denganmu? Bukankah kau juga membutuhkan pil ini?"Xuan Li menggeleng pelan. "Pil ini bukan untukku. Aku masih membutuhkan satu bahan la

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status