“Apa kalau aku minta maaf, kamu akan memaafkanku?”Awalnya Puspita tertegun mendengar pertanyaan Pram itu. Minta maaf? Jadi, Pram mengaku salah? Laki-laki egois itu?Rasanya Puspita tidak percaya. Bukankah Pram selama ini tidak pernah merasa dirinya bersalah? Hanya ia yang salah di mata pria itu. Ya, selalu salah. Mau menjadi istri kedua salah, melayani sebagai istri salah, Prily alergi salah, lalu saat Pram meminta kembali dan ia menolak, masih juga salah. Ia tidak pernah benar di mata Pram. Lalu kenapa tiba-tiba pria itu minta maaf?“Maafkan aku ya, Puspita.” Pram mengulang ucapannya dengan ekspresi datar. Tanpa rasa. Siapa pun yang melihat dan mendengarnya akan sepakat dengan Puspita jika pria itu tidak bersungguh-sungguh.“Minta maaf untuk apa, ya?” Puspita memancing. Ingin tahu sejauh mana permainan Pram. Apa benar-benar menyesal, atau hanya di mulut saja.“Kesalahanku terlalu banyak, ya. Sampai kamu bertanya begitu.”Puspita memutar bola mata. Masih juga nanya ternyata pria yang
Terakhir Diperbarui : 2024-12-13 Baca selengkapnya