บททั้งหมดของ NYONYA MUDA, TUAN INGIN ANDA KEMBALI!: บทที่ 271 - บทที่ 275

275

271. GEMAS

“Kalian di sini?” suara Prabu tercekat, nyaris tak terdengar.Tubuhnya masih setengah membungkuk, napasnya tersengal. Pandangannya menangkap dua sosok di ujung lorong ruang NICU: seorang perempuan berkerudung dengan balutan coat cokelat muda, dan seorang gadis kecil yang sedang duduk di kursi tunggu sambil memeluk boneka.Andini. Chiara.Sementara di sekitar mereka, berkumpul sepasang orang tua, sepasang suami istri muda, dan juga seorang anak perempuan berusia tiga tahun. Semua orang itu kini menatap Prabu yang masih terduduk lemas di lantai rumah sakit.Prabu memejamkan matanya setelah memastikan bahwa pandangannya tidak salah. Ia memejamkan mata seolah ingin membuang rasa sesak yang bertubi-tubi datang yang nyaris merenggut nyawanya.Prabu masih memejam sampai sentuhan kecil terasa di pundaknya.“Papa kenapa?”Prabu membuka mata dan mendapati gadis enam tahun yang memeluk boneka itu berdiri tepat di hadapannya.“Kenapa Papa nangis? Kenapa Papa lari-lari?” tanyanya lagi dengan tatap
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-17
อ่านเพิ่มเติม

272. TERIMA KASIH

Seminggu berlalu …Mendung menggantung seolah ikut merasakan kesedihan yang masih membekas di hati banyak orang. Dua minggu bukan waktu yang cukup untuk menghapus luka, terutama kehilangan sebesar Irena. Tapi hidup tak menunggu siapa pun. Dan hari ini, Prabu akan mengucapkan janji baru di hadapan penghulu.Di ruangan kecil yang menjadi bagian sebuah masjid, Pram berdiri di samping kakak iparnya. Ia memandangi Prabu yang duduk tegang menunggu Andini didandani di dalam sana. Wajah kakak iparnya itu serius, matanya tampak lelah.“Bang …,” panggil Pram pelan tapi tegas. “Bawa santai saja,” lanjutnya seraya menepuk pundak Prabu.Prabu tidak menjawab. Hanya berkedip lemah. Meski sangat ingin pernikahan ini terjadi, tentu saja hatinya masih bertentangan. Kalaupun ia kemarin berjuang keras meyakinkan Andini agar mau menikah dengannya, semua karena amanat Irena dan juga demi kebaikan anak-anaknya. Bukan karena perasaannya terhadap wanita itu.Terkadang ia merasa bersalah pada adik iparnya itu.
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-18
อ่านเพิ่มเติม

273. TERLALU CEPAT

Andini duduk termenung di depan meja rias. Pantulan wajahnya di cermin terlihat lelah, mata sembab bekas menangis meski riasan masih rapi. Di dadanya sesak. Hari ini... ia resmi menjadi istri Prabu."Istri," gumamnya lirih.Kata itu terasa asing, berat, sekaligus menakutkan. Seolah menggantung di antara realita dan mimpi buruk yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ia teringat bagaimana Prabu menunduk patuh saat ijab kabul. Tanpa ekspresi, seperti membaca naskah tanpa emosi. Hanya sekilas tatapan mata yang terasa tulus saat ia menatapnya setelah akad, selebihnya hampa. Datar. Dingin. Semua yang dilakukannya ... bukan karena cinta.Andini menunduk. Ada luka yang tak bisa dilihat, tapi terasa mengiris di dalam dadanya. Ia tahu, Prabu menikahinya demi amanat Irena. Amanat dari seseorang yang sudah tiada, yang terlalu besar untuk ditolak oleh siapa pun—termasuk dirinya.Ia menghela napas berat. Dadanya bergemuruh dengan perasaan campur aduk yang sulit dijelaskan. Haru, kecewa, duka, bah
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-18
อ่านเพิ่มเติม

274. BANTU AKU!

Andini keluar dengan wajah bersih tanpa riasan. Rambutnya masih disembunyikan di balik kerudung. Ia belum nyaman harus melepasnya di depan Prabu, meski mereka sudah resmi menjadi suami istri. Kini wajahnya terlihat polos... dan rapuh.Prabu yang sedang duduk di tepi ranjang sambil memandangi layar ponselnya, menoleh, lalu meletakkannya di atas nakas. Ia memperhatikan wanita itu yang berjalan memutar ke sisi berlawanan darinya."Sudah?" tanya Prabu dari tempat duduknya.Andini mengangguk, lalu berdiri di sisi ranjang.“Chiara sangat senang menginap dengan Prilly. Sepertinya mereka akan langsung akrab,” ujar Prabu lagi, memberi informasi. Ia baru saja berbalas pesan dengan Puspita yang tengah menginap di rumah opa.Lagi-lagi, Andini tidak menjawab apa pun. Ia hanya mengangguk, tanda mengerti. Tadinya, ia berharap tetap bisa menemani Chiara tidur malam ini, tapi keluarga Prabu memaksa membawa Chiara untuk menginap di kediaman mereka. Kedekatannya yang baru terjalin dengan Prilly dijadika
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-19
อ่านเพิ่มเติม

275. BESAR HATI

Andini masih memunggungi Prabu saat tangan hangat itu perlahan membalikkan tubuhnya. Sentuhan itu lembut, sama sekali tidak memaksa. Prabu menatap wajah Andini dalam diam, berusaha membaca isi hati wanita yang kini sudah resmi menjadi istrinya.“Andin…” bisiknya pelan, nyaris tak terdengar.Andini masih membisu. Matanya menatap kosong pada dada bidang Prabu yang hanya berjarak sejengkal dari wajahnya. Ia sama sekali tidak berani mendongak karena yakin akan beradu tatap dengannya.“Din…,” panggil Prabu lagi.Andini sampai menahan napasnya. Apalagi saat Prabu mulai menundukkan wajahnya. Satu kecupan lembut mendarat begitu saja di keningnya. Andini memejamkan matanya. Keringat terasa semakin deras membasahi sekujur tubuhnya yang kaku.Apa yang akan dilakukan Prabu sebenarnya? Apa pria itu akan meminta haknya sebagai suami malam ini juga? Benarkah? Tapi kenapa secepat ini?Tidak!Itu tidak mungkin. Prabu tidak mencintainya, tidak mungkin sang pria langsung ingin melakukannya malam ini jug
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-19
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
232425262728
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status