Andini menatap ponselnya dengan tatapan kosong. Jari-jarinya gemetar, ragu-ragu menekan deretan angka yang tidak bernama di ponselnya sebagai pengirim pesan. Ia sudah lama menghapus nomor itu dan tidak pernah menyimpannya lagi, meski Radit sering menghubunginya.Ya, itu nomor Radit. Seseorang yang sangat membuatnya muak, tetapi ia harus menghubunginya demi sang kakak.Suasana di ruang tengah itu terasa mencekam. Prabu dan Irena menunggu dengan penuh harap, sementara dadanya sendiri berdegup kencang.“Ayo, Din,” suara Irena nyaris seperti bisikan, penuh harap sekaligus ketakutan. Jauh di lubuk hatinya, sebenarnya ia tidak ingin mengorbankan adiknya seperti ini, tetapi ini harus dilakukan untuk memancing Radit keluar membawa Chiara.Mungkin terkesan egois sebagai seorang kakak, namun lagi-lagi ini terpaksa. Toh, Andini tidak harus benar-benar menikah dengan Radit. Demi Tuhan, ia tidak akan pernah membiarkan hal itu. Cukup dirinya yang merugi selama ini.Andini menarik napas dalam, berus
Last Updated : 2025-03-24 Read more