Pagi itu, aroma roti bakar dan telur dadar menguar dari dapur, berpadu dengan semerbak harum teh melati yang mengepul dari dua cangkir di meja makan. Matahari baru saja menampakkan dirinya, sinarnya menembus jendela dan menghangatkan ruangan.Di ruang tengah, Prabu tengah membantu Irena yang berusaha mengenakan kerudung sambil duduk di sofa. Perutnya yang membuncit membuat geraknya terbatas, tapi senyumnya tetap tak pernah surut."Aku bisa sendiri, Mas," gumam Irena, meski tak menolak saat tangan Prabu merapikan ujung kerudungnya dengan lembut."Bukan soal bisa atau enggak. Aku cuma pengin manjain istriku," balas Prabu, menatap wajah istrinya yang makin bercahaya sejak kehamilan masuk trimester ketiga.Irena tertawa pelan, matanya mengerjap lemah. "Kamu bikin aku merasa ... dicintai tanpa syarat, Mas," ujarnya penuh haru. Sungguh, setelah menikah dengan Prabu ia memang merasa sangat diratukan. Ketakutannya dulu mengingat usia Prabu yang lima tahun lebih muda darinya, ternyata tidak te
Last Updated : 2025-04-04 Read more