[Lu kan, udah cerai sama orang kaya itu, apa susahnya nikah sama Juragan Kosim? Kan, sama saja dimadu juga.]Mata Puspita semakin basah, seiring hatinya yang kian terluka. Kalimat-kalimat Tika bagai belati yang menikam. Ia tahu betapa pamannya memaksa dan mengancamnya untuk menikah dengan pria tua itu demi melunasi utang keluarga. Ia pikir, setelah kedatangan pria paruh baya ke rumah Pram waktu itu, sang paman akan kapok. Nyatanya... Dan yang lebih menyakitkan, Tika yang dulunya bak saudara kandung, kini bahkan menganggapnya sebagai musuh bebuyutan yang sangat membenci.Puspita ingat, sejak ia mengingatkan Tika soal cara berpacarannya, Tika mulai membencinya. Padahal dulu, ia begitu baik dan melindungi.[Kenapa tidak kamu saja yang nikah sama Juragan Kosim? Kan, kamu anaknya Paman.]Akhirnya, dengan tangan gemetar dan hati yang bergemuruh tak karuan, Puspita mengetik balasan. Rasanya cukup dirinya diinjak-injak dan diintimidasi selama ini.[Bukankah kamu yang seharusnya bertanggung ja
Last Updated : 2024-12-16 Read more