“Siapa gadis itu, Haidar?” tanya Ukail penasaran, karena putranya memang dikenal sebagai pria yang tidak bisa dekat dengan seorang wanita. “Dia seorang …” Suara ponsel milik Gaston berbunyi dan pria itu meminta maaf lalu mengangkatnya. “Dia siapa?” Desak Ukail. “Namanya Leona,” jawab Haidar. ‘Sialan! Kenapa aku malah teringat dengan gadis cerewet itu?’“Dia gadis Amman juga?” Haidar menggelengkan kepalanya. “Maafkan saya, Tuanku Raja, Tuanku Pangeran. Namun, ini ada telepon penting untuk Tuanku Pangeran,” potong Gaston.“Berikan ponselmu,” pinta Haidar yang menerima benda pipih itu dari Gaston. “Halo? … Hmmm… Hmmm. Iya, tolong siapkan saja. Nanti akan diambil. Ya, dibereskan oleh Gaston. Baik, terima kasih.” Ukail Abdullah menatap ke arah putranya, “Soal apa, Haidar?” “Pesanan aku, Abi. Aku tidak akan menikahi putri Shah Pahlevi. Aku tidak suka dia”. Ukail manggut-manggut karena tahu gaya hidup putri Shah Pahlevi yang suka dengan kehidupan mewah dan glamor. Padahal Haidar buk
Read more