Leona menatap wajah dingin Haidar dengan tatapan tidak percaya.
Dirinya tidak menyangka akan ‘diculik’ oleh seorang pangeran yang bersedia membayar anting anting cantik dengan harga tidak murah.
“Kenapa ?” Haidar membalas tatapan Leona. “Kenapa kamu tidak bilang padaku, Sayaang?”drama Leona. “Aku kan jadi malu karena idak tahu siapa kamu sebenarnya.” Leona mengalihkan pandangannya dari Haidar ke para teman-temannya. “Dia selalu bersikap sederhana padaku. Bahkan dia tidak bisa mengganti gelato ku yang jatuh dengan alasan …” Leona berbisik. “Dompetnya ketinggalan.” Sontak keempat pasangan itu terbahak sementara Haidar memasang wajah dingin tanpa ekspresi ke Leona yang malah asyik bermain drama seolah mereka sudah bersama cukup lama. “Itu bukan sederhana, Leona. Itu pelit ! Khas Haidar. Dia malas membuang uang kecil” ujar Ali. “Benar!” Angguk Leona. Haidar hanya menatap dingin ke semua orang. Gadis satu ini… “Di mana kamu bertemu Leona ?” Tanya Iman. “Di Mall,” jawab Haidar pendek. “Serius ?” Seru keempat pria itu. Haidar menyesap minumannya. “Begitu. Kamu bukan orang Yordania kan?” tanya Rasyid. “Bukan” jawab Leona. “Lulus dari mana?” Tanya Mohammed. “Aku? University of London.” “Oh, British.” ujar pasangan Mohammed dengan nada mengejek. “Aku tidak suka orang Inggris! Sombong!” Leona hanya melihat wajah gadis yang bernama Hamidah itu dengan wajah sedikit terkejut, sementara Haidar melirik ke arah gadis berambut coklat dan bermata karamel itu dengan wajah datar.'Kira-kira yang akan diucapkan oleh gadis ini?'
“Aku pernah berkencan dengan seorang pria Inggris. Pria itu seorang pemain sepakbola dan sangat sombong. Bagaimana bisa dia membanggakan kemampuannya di ranjang, padahal baru sebentar sudah loyo! Harus pakai viagra pula!” Gelak Hamidah membuat Haidar menatap tidak suka dengan gadis itu. “Pacar kamu pelacur, Mohammed?” Mata emas Haidar menatap tajam ke temannya. Hamidah melongo sementara Leona memilih tidak berekspresi karena tahu ini bukan ranahnya. “Jaga ucapanmu, Haidar !” Bentak Mohammed marah. “Apanya yang salah? Bukannya pacarmu sendiri yang membuka aibnya,?” jawab Haidar kalem. Leona menatap Haidar dan Mohammed bergantian. Kedua pria itu saling berpandangan dan seolah tidak sabar untuk melakukan perkelahian. “Sudah lah. Apa kamu berani melawan Putra Mahkota Kerajaan Yordania?” bujuk Ali sambil berusaha menahan Mohammed. “Aku tidak peduli !” Mohammed pun berdiri dari duduknya dan menghampiri Haidar, sementara pangeran itu sudah bersiap-siap dengan menarik Leona untuk bersembunyi di belakang punggungnya.Haidar tidak mau jika gadis dadakannya itu terluka, apalagi sampai membuat kekacauan. Lagipula, dia juga tidak mau ayahnya tahu.
Mohammed langsung memberikan ayunan tangan ke wajah Haidar, tapi sebagai pangeran, Haidar bukanlah pria yang lemah.Dia adalah seorang pangeran yang terlatih dan dididik secara militer. Jadi, dia bisa bela diri, menembak bahkan mengayunkan pedang.
Tangan kiri Haidar menangkis tangan Mohammed lalu tangan kanannya meninju perut Mohammed di area ulu hatinya.
Mohammed terbatuk saat perutnya kena tinju dan pria itu langsung jatuh membungkuk sembari memegang perutnya.Tindakan itu membuat Haidar berjongkok mengikuti tinggi badan temannya itu.
“Dia bukan gadis baik-baik! Pikirkan itu !” Ucap Haidar dingin. “Uhuk … Uhuk …” Mohammed menatap nanar ke Haidar. “Ba-bagaimana denganpacarmu itu ?” Haidar menoleh untuk menatapa Leona. “Yang penting, dia tidak murahan seperti pacarmu.”Pangeran itu pun berdiri dan meraih tangan Leona, “Kita pulang !”
Leona yang dari tadi diam saja karena takut kena pukul hanya bisa mengangguk dan pasrah digandeng oleh Haidar. “Permisi,” pamitnya sambil menunduk karena tidak tahu akan jadi begini. “Aku rasa perempuan itu juga merupakan seorang pelacur, Haidar !” Teriak Mohammed setelah bisa mengatur nafasnya. Haidar tidak menjawab dan hanya keluar dari ruang VIP sambil menggandeng Leona yang sedikit ditarik langkahnya. Di dalam lift, Leona tidak berani mengucapkan sepatah katapun padahal dia termasuk gadis yang sangat cerewet. “Dimana hotelmu ?” Tanya Haidar tanapa menoleh ke gadisnitu dengan nada dinginnya yang menurut Leona seperti ciri khasnya. “Ce-Centro Mada.” “Kamar ?” “1168,” jawab Leona. Haidar hanya mengangguk dan tangannya menggandeng tangan Leona lagi sambil keluar dari lift. Di lobby, petugas Valet sudah mempersiapkan mobil Mercedes Benz G-Class yang akan mereka naiki.Haidar lalu mendorong Leona masuk ke dalam kursi penumpang sebelum kemudian pergi ke kursi pengemudi.
Dengan ban mobil yang sedikit berdecit, mereka pergi meninggalkan hotel.
Yuhuuuu up Sore Yaaaaaaaa Thank you for reading and support author don't forget to like vote and gift tararengkyu ❤️🙂❤️
Sepanjang perjalanan dari tempat acara makan siang yang menjadi arena adu jotos menuju hotel, Leona memilih untuk tidak bertanya apa pun.Padahal bibirnya sudah gatal karena ingin tahu lebih banyak tentang siapa pria yang berada di balik kemudi ini. Sebab, semua orang di sana menghormati pria itu sebagai Haidar Abdullah, Putra Mahkota Kerajaan Yordania. 'Apakah dia benar-benar seorang pangeran?' batin Leona. Leona menatap side profile Haidar yang tampak sangat sempurna. Rahang yang keras milik Haidar ditumbuhi oleh bulu-bulu halus berwarna gelap.Hidung pria itu yang mancung terpahat sempurna seperti cetakan dokter operasi plastik. Bibirnya yang merah tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis, sempurna untuk dicium.Kemudian matanya...Baru kali ini Leona melihat secara langsung mata berwana emas, seperti milik Haidar.Leona hanya pernah melihat warna mata seperti itu di wajah aktor India, Hrithik Roshan. Hanya saja Haidar jauh lebih tampan dari aktor India itu. "Sudah
Haidar lantas melirik ke arah Leona yang masih galau memikirkan tawaran kontrak pernikahan yang ditawarkan. Sebenarnya, bukan gaya Haidar untuk membuat pernikahan menjadi seperti ajang permainan, tapi dia terpaksa memilih jalan seperti ini demi keamanan negaranya. Sejak awal, Haidar sudah tahu kalau Leona bukan dari kalangan biasa-biasa saja. Sebab, siapapun kalangan old money tahu kalau harga semua outfit yang dikenakan Leona bukan bermerk sembarangan. “Leona.” “Ya?” Balas Leona judes. Tindakan itu membuat Haidar meliriknya dengan tajam. “Di mana kamu bekerja?” “Di Turin, di ranch milik keluargaku dan juga di rumah sakit hewan. Kenapa?” jawab Leona sambil menatap ke arah pria tampan yang sayangnya dingin macam puncak salju gunung Fuji. Mobil Haidar berhenti karena mereka telah tiba di depan lobby hotel tempat Leona menginap. Sebelum gadis itu turun, pria itu memegang tangannya. "Perihal tawaranku tadi, aku tidak menerima penolakan," ucap Haidar sembari menatap taj
Di kamar hotelnya, Leona tampak berpikir tentang tawaran mendadak dari seorang pangeran Yordania yang entah mengapa mampu membuat dirinya merasa panik. Bukan masalah lamanya kontrak tapi apa yang akan terjadi selama mereka menikah. Leona ingin menikah sekali seumur hidup dan bukan kawin cerai macam artis-artis Hollywood. Bagi Leona, pernikahan itu sakral dan bukan perkara main-main. Gadis itu tampak hilir mudik di kamar hotelnya, berusaha mencerna semua ucapan Haidar bahwa pernikahan ini adalah pernikahan politik dan untuk melindungi negara dan rakyatnya. Apakah karena tahu aku memiliki keluarga di timur tengah, jadi pangeran sombong itu bisa melakukan sekutu dengan mereka? Tapi tetap saja kan tidak perlu harus menikahi aku bukan? Leona tetap berjalan hilir mudik hingga akhirnya dia lelah sendiri dan memutuskan untuk memesan makanan dari hotel karena dia sudah tidak ada selera untuk jalan-jalan lagi. Keesokan paginya, Leona menikmati acara sarapannya di restoran hotel ketika
Leona berjalan mondar mandir di kamar hotelnya sambil menggigiti kukunya pertanda dirinya sedang bingung dan panik. Orang itu! Benar-benar seenaknya sendiri! Leona pun akhirnya duduk di sofa dan mengambil MacBook nya lalu mulai mencari tahu kasus apa yang terjadi di timur tengah. Ya Allah… Memang situasinya kacau. Leona bersimpuh diatas sajadah setelah ayahnya menghubungi dirinya tadi. Leona tidak menyangka Haidar mengatakan apa adanya dengan posisinya yang sulit. Ini memang pernikahan politik dan wajar jika Haidar membuat surat nikah kontrak karena bukan pernikahan sebenarnya, hanya melindungi rakyat Jordania. “Apa yang harus aku lakukan, ya Allah …” ucap Leona. “Masa aku harus menikah dengan jalan seperti ini?” Gadis itu meringkuk diatas sajadah sambil termenung. “Apakah itu hanya akal-akalan Haidar? Tapi aku membaca berita politik memang sedang ada krisis di Timur Tengah.” Leona melentangkan tubuhnya dan menghadap langit-langit hotel. “Kamu sih Leona, hanya ga
Leona akhirnya tidak diijinkan pulang ke hotelnya setelah menandatangani kontrak pernikahan dengan Haidar. Calon suaminya meminta dirinya untuk tinggal karena dia akan menjalani serangkaian acara dan tradisi pernikahan khas Yordania. Sehari setelah penandatanganan kontrak pernikahan itu, Leona dikejutkan dengan kedatang kedua orangtuanya bersama dengan adiknya, Lev. Untuk pertama kalinya, Ukail pun bertemu dengan calon besannya. Suasana yang kaku itu pun pada awalnya menjadi mencair setelah para ayah bisa memahami keinginan anak mereka masing-masing. Lennah pun ikut sibuk dalam acara pernikahan yang agak berbeda dibandingkan dengan di Italia dan berkat bantuan Isme, pengawal yang dipilih Haidar untuk mengawal istrinya nanti, Lennah bisa mengikuti acara sesuai adat istiadat Yordania. Berita pernikahan Pangeran Haidar Abdullah dan Leona Accardi pun tiba di semua pemimpin negara Timur Tengah yang merupakan bagian dari keluarga Leona. Acara pernikahan pun dihelat sangat mewah karen
Leona seperti mengalami mimpi dengan begitu cepatnya mereka melakukan pernikahan yang cukup mewah di Amman Yordania. Para anggota keluarganya yang bisa hadir, tampak bingung melihat pasangan yang tidak saling kenal tapi bisa menikah secara kilat. Para Emir dari Timur Tengah yang merupakan para Oom dan sepupu Leona merasa curiga dengan adanya pernikahan mendadak seperti ini. Leona mengatakan bahwa ini murni pernikahan karena cinta bukan proses ekspres seperti sepupunya, Daisy Mancini. Terlepas para keluarga Timur Tengah tahu bahwa ada konflik Yordania dengan Iran, mereka memilih diam karena Leona sepertinya jatuh cinta dengan Haidar. Gadis itu tidak lepas memandang Haidar penuh cinta hingga para keluarga memilih menunggu kelanjutan pernikahan mendadak ini. ___ Sebulan sudah Leona menikah dengan Haidar dan tetap saja gadis itu menolak tidur bersama dengan suaminya. Mereka tidur terpisah dengan kamar bersebrangan dan Leona merasa bosan karena suaminya seolah tidak memberikan ke
Leona segera mengejar Haidar yang langsung main pergi meninggalkan dirinya membuat gadis itu kesal karena suaminya main kabur saja. "Haidar! Haidar! Tunggu!" panggil Leona sambil berlari mengejar tubuh tinggi itu dengan bhist hitamnya yang berkibar. Leona tidak menyangka saat tiba-tiba Haidar berbalik hingga dirinya menabrak tubuh suaminya. Haidar pun reflek memeluk tubuh gadis itu. "Astaghfirullah... Aduh hidung aku..." Leona mengelus hidungnya yang menubruk dada bidang Haidar yang keras. "Duh, pesek aku! Berdarah nggak?" "Sedikit..." jawab Haidar datar. "Eeeehhh! Kamu tanggung jawab!" tuding Leona sambil menunjuk-nunjuk dada Haidar. "Kok keras banget sih? Yakin kamu tidak pakai baju zir..." Haidar mencium bibir Leona lagi membuat gadis itu terbelalak dan tiba-tiba tubuhnya merasa melayang saat Haidar menggendongnya dengan gaya bridal tanpa melepaskan ciumannya. Leona merangkul leher Haidar karena dirinya merasa terpengaruh dengan ciuman panas suaminya. Leona tahu
Leona menatap mata emas Haidar dengan perasaan antara marah, kesal, gemas tapi juga penasaran alasan di balik keinginan suaminya ingin bercinta dengannya. Bohong kalau Leona tidak merasa tersinggung jika hanya dijadikan pelampiasan secara biologis tapi di sisi lain, dia istri sah Haidar dan suaminya berhak meminta. "Apakah ... Tidak bisa kita bernegosiasi?" tanya Leona. "Mau bernegosiasi bagaimana Leona?" "Bisakah... Kamu menjadi pria yang menyebalkan, dingin, arogan... Bukan yang ..." Leona menggerakkan tangannya ke wajah Haidar."Yang sok lembut demi bisa bercinta denganku?" Mata emas Haidar menatap geli ke omongan istrinya. "Kamu istriku, Leona." "Yang diatas kertas kontrak... Dan ada klausul, tidak tidur bersama..." potong Leona. "Definisi aku, tidur bersama itu kita tidur semalaman dengan berpelukan... Harusnya kamu menuliskan tidak ada hubungan seks disana... Jadi tidak termasuk pelanggaran kontrak kan?" Leona menganga. "Nggak gitu juga bambaaannnggg! Itu sudah