Leona seperti mengalami mimpi dengan begitu cepatnya mereka melakukan pernikahan yang cukup mewah di Amman Yordania. Para anggota keluarganya yang bisa hadir, tampak bingung melihat pasangan yang tidak saling kenal tapi bisa menikah secara kilat.
Para Emir dari Timur Tengah yang merupakan para Oom dan sepupu Leona merasa curiga dengan adanya pernikahan mendadak seperti ini. Leona mengatakan bahwa ini murni pernikahan karena cinta bukan proses ekspres seperti sepupunya, Daisy Mancini. Terlepas para keluarga Timur Tengah tahu bahwa ada konflik Yordania dengan Iran, mereka memilih diam karena Leona sepertinya jatuh cinta dengan Haidar. Gadis itu tidak lepas memandang Haidar penuh cinta hingga para keluarga memilih menunggu kelanjutan pernikahan mendadak ini. ___ Sebulan sudah Leona menikah dengan Haidar dan tetap saja gadis itu menolak tidur bersama dengan suaminya. Mereka tidur terpisah dengan kamar bersebrangan dan Leona merasa bosan karena suaminya seolah tidak memberikan kesempatan berkontribusi dengan tugas-tugas kerajaan. Ayah mertuanya, Ukail, sebenarnya suka dengan menantunya yang memiliki jiwa ngemong dan mereka sama-sama suka kuda. Dua Minggu setelah menikah, Ukail mau menunggangi kudanya bersama dengan Leona dengan pengawalan ketat dan itu merupakan kemajuan tersendiri karena semenjak Fatimah meninggal akibat jatuh dari kuda, Ukail tidak mau menunggangi kudanya. Haidar yang mendapatkan laporan dari Gaston, tampak tercenung saat tahu istrinya bisa membuat ayahnya keluar dari cangkangnya. Dimana itu hanya terhitung dalam waktu sekian hari sementara dirinya hampir lima tahun ini tidak bisa membujuk ayahnya sendiri! Memang ini hanya pernikahan kontrak tapi kenapa Leona bisa membuat ayahku bisa luluh? - batin Haidar. ___ Leona merasa bosan di kamar seperti orang tidak produktif dan terjebak di sangkar emas, akhirnya memutuskan untuk keluar guna mencari hawa segar. Gadis itu ( iyalah masih gadis ), celingukan mencari pengawalnya. "Anda mencari saya, tuan putri?" tanya Isme, pengawal Leona. "Ah Isme, aku bosan di kamar. Antarkan aku ke Istal dong!" pinta Leona. "Baik tuan putri. Apakah anda akan berkuda?" Isme lalu menemani Leona berjalan. "Tidak. Aku hanya ingin melihat kuda-kuda itu. Katanya Haidar baru membeli sebuah kuda Arab baru?" Isme mengangguk. "Tuanku pangeran memang sudah mengincarnya, tuan putri. Akhirnya bisa mendapatkan kuda hitam itu." "Pasti cakep!" Entah kenapa Leona membayangkan Haidar mengenakan simagh di kepalanya, thawb dan bisht nya menaiki kuda hitamnya seperti pangeran Arab yang menyelamatkan putri dan mereka naik kuda bersama menembus cakrawala. Leona menggelengkan kepalanya. Ya ampun, kamu terlalu banyak nonton novel romantis Mills and Bloom! Hanya saja kalau tidak dibayangkan kok sayang... Isme melihat Leona tampak bingung sendiri, memilih diam saja karena tuan Putri satu ini bukan tipe gadis manja dan sayang binatang. Bahkan baru-baru ini, Leona membawa kambing-kambing yang menjadi korban kecelakaan ke mini farm yang memang tersedia di istana. Benar-benar tuan putri yang antik! Sementara Leona dan Isme bejalan ke Istal, Haidar sedang sibuk dengan pertemuan internal bersama para menteri dan kepala wilayah. Gaston yang tetap setia berada di belakang Haidar, tertegun saat mendapatkan laporan melalui earpiece-nya. Asisten Haidar itu menunggu sampai waktunya pas, lalu berbisik ke pangeran itu. "Bersama Isme?" tanya Haidar. "Iya tuanku." "Hhhmmm." ___ "Ya ampun kamu tampan sekali!" seru Leona saat melihat kuda Arab hitam itu. "Dia sangat cantik ya tuan putri," senyum kepala Istal istana. "Sangat. Siapa namanya?" tanya Leona sambil mengelus hidung kuda milik suaminya. "Albarq, yang artinya..." "Petir," potong Leona. "Sangat cocok untukmu." Leona asyik mengelus kuda hitam itu ketika sebuah suara membuatnya membeku. "Kamu ngapain di Istal?" Leona berbalik dan terkejut melihat pakaian yang dikenakan Haidar, seperti apa yang dibayangkan tadi. Tinggal memasangkan pelana, jadi deh model majalah mode dengan tema cerita 1001 malam. Seorang pangeran menyelamatkan putri... "Leona..." panggil Haidar yang merasa istrinya melamun. "Jadi aku tidak boleh disini?" tanya Leona tergagap.. "Tidak. Tidak dengan gaun seperti itu!" Leona melihat gaun dari brand Morr yang panjang dengan lengan sampai siku. Tidak ada yang salah tapi kenapa wajah Haidar seperti itu? "Memang kenapa?" tanya Leona bingung. Meskipun dia gadis keturunan Italia yang dikenal modis dan chick, Leona tidak suka baju terbuka. Menurutnya gaun ini masih termasuk sopan sih. "Kalian semua keluar!" perintah Haidar membuat semua orang menghilang dalam waktu sekian detik. Leona menatap bingung ke Haidar yang tiba-tiba membuat mereka hanya berdua... bertiga dengan kuda Haidar. "Sini!" Haidar menarik tangan Leona untuk keluar dari kandang Albarq. "Apa-apaan sih Haidar?" protes Leona sambil menyentakkan tangan suaminya. "Gaun kamu itu, berbahaya!" ucap Haidar. Sangat berbahaya karena memperlihatkan lekuk tubuh kamu, Leona. Entah kenapa dirinya tidak suka melihat istrinya mengenakan gaun dengan motif bunga-bunga itu meskipun sopan. Disini itu banyak pria meskipun semua tahu siapa Leona dan tidak akan berani tapi tetap saja! "Eh?" Leona melihat sekali lagi gaunnya. "Ini tidak terbuka Haidar... Akh !" Leona memekik saat Haidar merengkuh pinggangnya hingga mereka bertabrakan lagi. Entah mengapa Haidar suka menarik tubuh Leona dan keduanya saling berdekatan seperti ini. "Jangan pergi ke Istal sendirian." "Aku bersama Isme. Tidak mungkin sendirian..." jawab Leona sambil menatap Haidar. Entah mengapa melihat suaminya mengenakan pakaian resmi seperti ini, membuat jantungnya berdebar kencang dan tingkat ketampanan Haidar meningkat. Ingat Leona, itu hanya hormon saja. Kamu tidak boleh lepas kendali dan tertarik dengan pria ini. Kita punya surat kontrak. - batin Leona. "Tidak tanpaku!" "Pangeran Haidar Abdullah, kenapa ?" "Kenapa? Karena..." Haidar semakin mempererat pelukannya. "Kamu adalah istriku..." Haidar mencium bibir Leona panas dan Leona membalasnya. Keduanya saling berciuman dan tangan Haidar menyusup ke dalam gaun panjang Leona.Tangan besar Haidar meremas pantat Leona yang padat dan bibir Haidar pun berpindah ke rahang Leona hingga ke ceruk lehernya yang harum parfum Carolina Herrera. "Ha... Haidar..." "Ya ... sayang..." bisik Haidar dengan suara parau. "Stop... " pinta Leona. "Kenapa?"Haidar menggigit pelan cuping telinga Leona membuat gadis itu mendesah. "Kita ... di Istal ... Para kuda ... Dapat film ... Dewasa..." Haidar meletakkan kepalanya di bahu Leona dan bibirnya tersenyum namun tangannya tetap berada di dalam gaun istrinya. Perlahan tangan itu mulai merayap ke sisi depan bagian intim Leona dan istrinya mulai tersengal karena baru kali ini ada yang memegang miliknya pribadi. Celakanya yang melakukannya adalah suaminya sendiri! "Apakah kita akan melakukannya?" Mata emas Haidar menatap mata karamel Leona. "Melakukan apa?" "Bercinta..." Leona mengeluarkan tangan Haidar dari dalam gaunnya. "Tidak." "Tetap sesuai kontrak?" Leona mengangguk. "Haidar, bolehkah aku bekerja?" "Kamu? Bekerja?" Haidar menaikkan sebelah alisnya dan wajahnya tampak kaku. "Please? Aku tidak bisa diam saja seperti anjing English Bulldog yang terpilih sebagai anjing paling malas di dunia." Haidar melepaskan pelukannya dan berjalan keluar dari Istal dengan wajah ditekuk sepuluh. "Haidar!" panggil Leona. Ohya ampun... Hanya minta kerja saja kok kamu bisa marah seperti itu? ***Leona segera mengejar Haidar yang langsung main pergi meninggalkan dirinya membuat gadis itu kesal karena suaminya main kabur saja. "Haidar! Haidar! Tunggu!" panggil Leona sambil berlari mengejar tubuh tinggi itu dengan bhist hitamnya yang berkibar. Leona tidak menyangka saat tiba-tiba Haidar berbalik hingga dirinya menabrak tubuh suaminya. Haidar pun reflek memeluk tubuh gadis itu. "Astaghfirullah... Aduh hidung aku..." Leona mengelus hidungnya yang menubruk dada bidang Haidar yang keras. "Duh, pesek aku! Berdarah nggak?" "Sedikit..." jawab Haidar datar. "Eeeehhh! Kamu tanggung jawab!" tuding Leona sambil menunjuk-nunjuk dada Haidar. "Kok keras banget sih? Yakin kamu tidak pakai baju zir..." Haidar mencium bibir Leona lagi membuat gadis itu terbelalak dan tiba-tiba tubuhnya merasa melayang saat Haidar menggendongnya dengan gaya bridal tanpa melepaskan ciumannya. Leona merangkul leher Haidar karena dirinya merasa terpengaruh dengan ciuman panas suaminya. Leona tahu
Leona menatap mata emas Haidar dengan perasaan antara marah, kesal, gemas tapi juga penasaran alasan di balik keinginan suaminya ingin bercinta dengannya. Bohong kalau Leona tidak merasa tersinggung jika hanya dijadikan pelampiasan secara biologis tapi di sisi lain, dia istri sah Haidar dan suaminya berhak meminta. "Apakah ... Tidak bisa kita bernegosiasi?" tanya Leona. "Mau bernegosiasi bagaimana Leona?" "Bisakah... Kamu menjadi pria yang menyebalkan, dingin, arogan... Bukan yang ..." Leona menggerakkan tangannya ke wajah Haidar."Yang sok lembut demi bisa bercinta denganku?" Mata emas Haidar menatap geli ke omongan istrinya. "Kamu istriku, Leona." "Yang diatas kertas kontrak... Dan ada klausul, tidak tidur bersama..." potong Leona. "Definisi aku, tidur bersama itu kita tidur semalaman dengan berpelukan... Harusnya kamu menuliskan tidak ada hubungan seks disana... Jadi tidak termasuk pelanggaran kontrak kan?" Leona menganga. "Nggak gitu juga bambaaannnggg! Itu sudah
Haidar terbangun menjelang tengah malam karena merasa mendengar suara getar ponselnya diatas nakas. Pria itu menoleh dan melihat Leona masih terlelap dengan nyenyaknya usai bercinta panas tadi sebelum tidur. Haidar mencium kening istrinya lalu mengambil ponselnya dan turun dari tempat tidur, mengacuhkan tubuh polosnya dan menerima panggilannya. "Ya Gaston?" sapa Haidar sambil berdiri di depan jendela kamarnya. "Maaf mengganggu tidur anda, tuanku, tapi ini penting," jawab Gaston. "Sheikh Pahlevi mulai melakukan black campaign ke PBB yang mengatakan bahwa anda memiliki penyimpan persenjataan nuklir di Aqaba..." Haidar mengusap wajahnya kasar. Aqaba adalah tempat yang berbatasan dengan Israel dan sekarang sudah diambil oleh Palestina. Sangat tidak mungkin daerah sana yang dipakai untuk para pengungsi digunakan untuk militernya menyimpan senjata nuklir. "Lalu apalagi?" "Jika di PBB soal nuklir, di pertemuan negara liga Arab, anda melakukan pernikahan politik..." "Siapa jug
Pagi ini Haidar memimpin pertemuan internal bersama dengan ayahnya, Ukail, para menteri dan gubernur Aqaba yang datang setelah mendapatkan inspeksi mendadak dari PBB. Haidar paling tidak suka dengan cara belakang tanpa ada aturan main masuk ke negaranya. Haidar juga memanggil perwakilan PBB yang datang seenaknya. Haidar dikenal sebagai Pangeran Yordania yang dingin, kaku dan tegas bahkan dia bisa kejam dengan orang-orang yang tidak menghargai kedaulatan kerajaannya. Semenjak Ukail kehilangan istrinya dan mengalami patah hati berkepanjangan, Haidar lah yang mengambil alih kepemimpinan meskipun lebih banyak di belakang layar karena Ukail belum secara resmi menyerahkan kekuasaannya. Sekarang Ukail secara nyata memberikan semua tongkat komando ke putra tunggalnya usai menikah dengan Leona Accardi. Memang salah satu syarat dari Ukail, Haidar mendapatkan kekuasaan jika dia sudah menikah. Haidar memang belum secara resmi diangkat sebagai raja Yordania tapi Ukail sudah mulai di belakang l
Ukail melihat wajah datar putra dan menantunya yang sedikit terlambat makan siang, membuat pria paruh baya itu tersenyum tipis. Ukail tahu pasangan pengantin baru itu masih menikmati masa-masa berduaan saling memadu kasih. Aku juga pernah di fase itu - batin Ukail. "Abi, maaf aku dan Haidar agak terlambat datang makan siang," ucap Leona sambil tersenyum. "Tidak apa-apa, Abi paham kok," jawab Ukail. "Tahu lah kalian masih pengantin baru." Pipi Leona merona saat mendengar ucapan ayah mertuanya sementara Haidar memilih tidak berekspresi apapun. "Sayang, tolong aku diambilkan ayam Tikka Masala nya," pinta Haidar lembut. "Oke, Haidar." Leona berdiri dan mengambil mangkuk berisikan ayam Tikka Masala yang merupakan masakan khas India yang penuh rempah-rempah.Ayam tikka masala adalah hidangan potongan ayam bakar yang dibumbui (ayam tikka) dalam saus kari berbumbu. Saus biasanya berwarna krem dan oranye. Ada banyak klaim ke tempat asalnya seperti anak benua India dan Inggris. Ini
"Kenapa Sheikh Pahlevi macam mengobral putrinya ya? Kemana-mana lho termasuk sepupu aku?" gumam Leona sambil berpelukan dengan Haidar menjelang mereka tidur malam. "Demi ambisi, sayang..." "Kamu juga berambisi." Leona menatap wajah tampan suaminya. "Tapi aku tidak tahu kalau kamu itu dari keluarga Pratomo. Saat itu aku hanya berpikir, wajahmu cantik dan polos saja jadi aku seret lah.." jawab Haidar sambil mengelus pipi Leona. "Cantik dan polos? Really?" "Lha kan memang iya." Leona tersenyum smirk. "Kamu belum tahu saja, suamiku. Kamu belum tahu saja..." Haidar menatap bingung ke istrinya. Belum tahu apa? Keesokan paginya, semua orang bersiap menyambut kedatangan Emir Melvin Khalid Becker dan Haidar berinisiatif menjemput sendiri iparnya di bandara sementara Leona tetap tinggal di istana. Pesawat kerajaan Qatar pun tiba di bandara internasional Amman dan Melvin tersenyum manis saat melihat Haidar yang datang sendiri. Pria itu pun turun dari tangga pesawat namun setelahnya
"Melviiiinnn!" seru Leona heboh sambil memeluk pria itu membuat para pejabat dan pengawal mendelik karena tidak ada aturannya seperti itu. Namun mengingat bahwa Emir Melvin Khalid Becker adalah kakak sepupu Leona, mereka pun bisa menerima. "Ampun deh kamu! Macam apa saja," kekeh Melvin sambil mencium pipi Leona. "Bahagia di Yordania?" "Alhamdulillah..." jawab Leona dengan wajah sumringah. "Haidar est bien avec toi, non ( Haidar baik sama kamu kan )?" Melvin bertanya dengan bahasa Perancis agar tidak banyak yang tahu. "C'est vrai que toi seul peux parler français ( memangnya yang bisa bahasa Perancis cuma kamu )," omel Haidar membuat Leona dan Melvin terbahak. "Sorry bro..." kekeh Melvin. "Ayo masuk ..." Haidar mempersilahkan Melvin masuk sambil menggandeng tangan Leona. *** "Apa kamu yakin ?" tanya Leona ke sepupunya. "Kalau Kentongan sudah bilang iya, aku percaya lah.." jawab Melvin usai mereka melakukan pembicaraan serius tentang kerjasama Boeing di Yordania. Ki
"Jadi sekarang Leona memulai tugasnya sebagai Princess Leona Abdullah dan tugas pertamanya adalah mengunjungi rumah sakit hewan?" tanya Melvin. "Aku memberikan tugas pertamanya di zona nyamannya dulu, Melvin. Bukan apa-apa, soalnya aku tahu bahasa Arabnya Leona masih belum fasih jadi kalau di zona nyaman setidaknya mereka memiliki bahasa yang sama bukan?" senyum Haidar. "Kamu benar-benar jatuh cinta pada sepupuku ya?" Haidar mengangguk. "Leona is amazing lady.." Melvin tersenyum. "Jangan remehkan pesona sepupu perempuan aku, Haidar. Mereka terkadang sembrono, ceplas ceplos tapi mereka tidak munafik ... Apa kamu tahu, mereka sangat suka bekerja dan memberikan kontribusi kepada banyak orang?" "Aku juga baru tahu. Aku kira karena kalian keluarga Sultan maka kalian akan ongkang-ongkang kaki..." Melvin tersenyum. "Tidak seperti itu Haidar. Kami kaya raya, iya. Tapi kami bukan tipe orang yang suka membuang uang untuk barang-barang yang menurut kami tidak perlu. Apakah kamu t