Haidar duduk di lantai sambil memeluk tubuh Leona dan mengelus punggungnya. Hatinya seperti disayat sembilu mendengar tangisan istrinya yang terdengar sangat sedih teramat sangat. Jika Leona sudah menangis seperti ini, berarti dia sudah benar-benar hope less. "Sayang, anak-anak baru mau tiga bulan, kenapa kamu galau," bisik Haidar. "Tolong, jangan seperti ini." "Aku takut Haidar. Aku takut tidak bisa melahirkan anak laki-laki. Apa aku harus hamil terus sampai dapat? Aku tidak sanggup," isak Leona. "Ya ampun Leona ... Jangan seperti itu pemikirannya. Insyaallah kita akan diberikan anak laki-laki. Sudah ya, kamu jangan terlalu memikirkan sampai seperti ini. Ada aku, sayang. Aku akan selalu disamping kamu," ucap Haidar sambil mencium kening Leona yang masih tertutup mukena. "Aku takut ...." bisiknya. "Leona ... kamu kan singa betina ... Kok takut? Semua orang bilang kamu pemberani, bahkan kamu ditembak saja masih sempat meminta aku membalas dendam kamu. Dengar sayang ...." H
Terakhir Diperbarui : 2024-12-06 Baca selengkapnya