Home / Romansa / BUKAN PERNIKAHAN BISNIS / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of BUKAN PERNIKAHAN BISNIS: Chapter 1 - Chapter 10

14 Chapters

Bab 1

"Yoona, aku sudah menepati janjiku kepada paman Joe. Kita sekarang resmi menjadi suami istri. Mari kita buat perjanjian pernikahan." Tatapan tajam dan ucapan tegas Raydan Han membuat Yoona bingung. "Perjanjian pernikahan? Apa maksudmu?" Sayangnya, Raydan Han justru tertawa sinis. "Bukankah Kau yang menginginkan pernikahan palsu seperti ini?" "Ini adalah kesepakatan yang aku buat dengan paman Joe. Aku hanya melaksanakan janji yang telah kuberikan padanya," ucap pria itu lagi. "Namun, apakah kau tidak merasakan apapun? Apakah hatimu begitu dingin sehingga bisa membuat kesepakatan seperti ini?" ujar Yoona sambil meneteskan air mata. Raydan Han hanya diam untuk sesaat sebelum akhirnya berkata. "Ini bukan masalah perasaan, Yoona. Ini hanya masalah bisnis. Kau tahu betapa pentingnya nama baik dan kekayaan bagi keluargamu. Kau hanya menjadi alat untuk mencapai tujuan itu." Tanpa basa-basi, Raydan Han langsung memulai pembicaraan serius.Yoona terdiam, tidak menyangka bahwa suaminya ak
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 2

Jujur, ada sedikit rasa hangat menyentuh hatinya mendengar ucapan pria yang berubah dingin semenjak mereka menjadi pasangan suami-istri. Tapi, dia sadar posisinya dan tahu bahwa Raydan Han tidak pernah mengutarakan sesuatu tanpa alasan yang jelas. "Baiklah, aku akan menyiapkan segalanya," jawab Yoona akhirnya. Mereka berdua pun segera mulai menyiapkan segala keperluan untuk meninggalkan rumah utama mereka. Raydan Han memeriksa barang-barang yang perlu dibawa, sementara Yoona mengatur segala dokumen penting yang harus dibawa. Setelah semua persiapan selesai, mereka segera meninggalkan rumah utama mereka. Raydan menuju ke apartemennya sebagai tempat perlindungan bagi mereka sementara. Namun, dalam perjalanan, mereka merasa dikejar-kejar oleh sekelompok orang yang tidak dikenal. "Sial! Kenapa mereka mengincar kita," ucap Raydan melihat sekelompok orang yang mengikutinya Asisten Park dan beberapa mobil pengawal terus berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari kejaran tersebut
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 3

"Kau sudah pulang, aku menghawatirkanmu," ucap Yoona sambil menatap lembut ke arah Raydan Han yang baru saja tiba di apartemen. Raydan Han akhirnya kembali setelah beberapa minggu ke luar kota. Wajahnya terlihat lelah. Dia berhasil menyelesaikan masalah yang mengancam keamanan mereka. Tapi wajah itu kembali dingin dan acuh menatapnya. "Tak ada yang perlu kau khawatirkan, aku baik-baik saja," jawab Raydan Han sambil berjalan ke arah pantry untuk mengambil segelas air minum. "Pengawal akan mengantarmu pulang ke rumah utama kemasi barang-barangmu," ucap Raydan Han dengan suara dingin tanpa ekspresi. "Apa maksudmu? Bukannya situasi di luar sedang tidak aman?" tanya Yoona, mulai merasa khawatir dengan ketegangan yang terasa di udara. "Tenang saja, para pemberontak itu sudah tertangkap. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi," jawab Raydan Han sambil tetap meminum air di gelasnya. Yoona mencoba menenangkan hatinya yang mulai berdebar-debar. "Bisakah aku tinggal di sini bersama
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 4

Yoona dan Raydan Han kini duduk di sebuah sudut cafe yang sepi, terlepas dari keramaian yang terjadi di sekitar mereka. Mereka sudah lama tidak bertemu, dan pertemuan kali ini terasa agak tegang. "Bagaimana kabarmu, Yoona?" tanya Raydan Han sambil menatap wanita di hadapannya. Yoona menatapnya dengan ekspresi tenang sebelum akhirnya menjawab. "Baik, bagaimana kabarmu, Raydan?" "Sudah lama kita tidak bertemu. Banyak gosip yang beredar begitu liar tentang kedekatanku dengan anak perdana menteri. Apa kau tidak terganggu?" tanya Raydan Han dengan nada sedikit sinis. "Bagaimana aku bisa tidak terganggu, kalau kau saja tidak pernah datang menemuiku. Bukannya kita suami istri," balas Yoona dengan nada sinis yang sama. Perbincangan mereka terasa penuh dengan tegang dan kebingungan. "Apa kau menemuiku hanya untuk menghindari gosip itu?" tanya Yoona dengan ekspresi mengejek. Raydan Han merasa sedikit tersinggung dengan pertanyaan itu. Mereka saling menatap dengan tatapan tajam, seolah-ola
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 5

Sepertinya, dia harus menyerah sekarang … dan menikmati apa yang bisa dia nikmati selagi bisa. Di tengah keramaian pusat perbelanjaan yang elit di pusat kota Seoul, Raydan Han dan Yoona kini terlihat berjalan beriringan sambil menggenggam tangan satu sama lain. Pemandangan itu seperti gambaran dalam mimpi bagi Yoona, yang begitu bahagia diperlakukan oleh suaminya seperti seorang ratu. "Terima kasih, Raydan," ucap Yoona sambil tersenyum manis pada Raydan Han. "Tidak perlu terima kasih. Aku hanya ingin mengikuti kemauanmu," jawab Raydan Han sambil melihat beberapa pesan masuk yang masuk ke handphonenya. Mereka berjalan menuju toko-toko branded yang berjejer di sepanjang jalan, Raydan Han membelikan Yoona berbagai barang mewah yang disukainya. Setiap kali Yoona memilih baju atau aksesoris, Raydan Han dengan sabar menunggu di sampingnya dan mengiyakan segala keinginannya. Setelah puas berbelanja, mereka berdua menuju restoran mewah untuk makan malam. Raydan Han memilihkan tempat d
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 6

Pagi yang cerah di kota Seoul, Raydan Han duduk di dalam mobilnya dengan perasaan yang tak menentu. Hatinya berdebar-debar karena perlakuan yang baru saja dilakukannya terhadap Yoona malam itu. Raydan Han masih teringat jelas saat tadi malam. Yoona terlihat begitu cantik dengan gaun hitamnya yang elegan, membuatnya sulit untuk tidak terpesona. Ketika tiba di rumah utama, Raydan Han spontan mencium kening istrinya dan memeluknya erat. Namun, setelah insiden tersebut, ia merasa seakan-akan ada yang salah dengan perilakunya. 'Sial! Kenapa aku mencium keningnya, dan kenapa tubuhku memeluknya erat?' gumamnya dalam hati sambil mengemudikan mobilnya menuju kantor. Dia merasa bersalah dan merasa seperti telah melanggar batas-batas yang seharusnya tidak ia langgar. Namun, pada saat yang sama, Raydan Han merasa bahwa sebagai suami, dia berhak untuk memperlakukan istrinya dengan cara apapun. Raydan Han tiba di kantor pengadilan dengan pikiran yang kacau. Dia seharusnya fokus untuk menyi
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 7

Sore hari yang cerah, Yoona pulang dari kampus setelah selesai mengajar. Dia merasa lelah dan lapar, jadi dia memutuskan untuk mampir ke mini market untuk membeli beberapa barang kebutuhan rumah tangga. Namun, tak disangka, kejadian yang mengejutkan terjadi saat Yoona hendak pulang ke rumah. Saat melintasi jalan raya yang ramai, tiba-tiba mobil misterius keluar dari belokan dan menabrak Yoona. Tubuhnya terpental ke aspal, kakinya sedikit terkilir dan luka ringan di pelipisnya. Orang-orang di sekitar langsung panik dan berusaha menolong Yoona, sementara sang pengemudi mobil kabur tanpa meninggalkan jejak. Orang-orang di sekitar mulai berteriak dan membantu Yoona. Seseorang segera menghubungi suaminya, Raydan Han, yang merupakan seorang hakim terkemuka di kota tersebut. Tanpa pikir panjang, Raydan dan asistennya, Park, segera menuju rumah sakit tempat Yoona dilarikan. "Dokter, bagaimana keadaan istriku?" tanya Raydan Han cemas kepada dokter yang sedang melakukan pemeriksaan terhadap
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 8

Sore hari, Bibi Hye Ri datang menjenguk Yoona di rumah sakit menjadi sebuah momen yang penuh kekhawatiran dengan ekpresi wajah yang cemas. "Bagaimana keadaanmu, Yoona? Apa yang terjadi sampai kau bisa kecelakaan begini?" tanya Bibi Hye Ri dengan khawatir. Yoona mencoba menenangkan bibinya. "Aku baik-baik saja, bibi. Ini murni kecelakaan karena aku yang kurang hati-hati." Namun Bibi Hye Ri tak percaya begitu saja. "Hey Raydan, kau bagaimana bisa kecolongan? Keponakanku ini sangat berharga bagi keluarga kami." Raydan akhirnya angkat bicara. "Aku memang kurang hati-hati, Bibi. Aku berjanji akan lebih berhati-hati lagi di masa depan." Bibi Hye Ri masih terlihat kesal. "Yoona, sayang. Bagaimana bisa suamimu sibuk berkencan dengan wanita lain sementara kau di sini terluka parah?" "Bibi, itu semua tidak benar. Raydan adalah suami yang baik dan setia padaku. Semua ini hanya kecelakaan biasa saja." Bibi Hye Ri hanya menggelengkan kepala. "Kau selalu membelanya, Yoona. Tapi Bibimu ini
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 9

Kabar serangan yang dilakukan di rumah Ketua Hakim Muda Raydan Han tersebar luas dan memunculkan kekacauan di seluruh negeri. Pelaku serangan yang tak dikenal melakukan aksi kekerasan di rumah Raydan Han, melemparkan bom molotov dan meninggalkan jejak yang membuat pihak berwenang bingung. Sebagai seorang hakim muda yang ambisius dan berani, Rayan Han dipandang sebagai sosok yang tegas dan adil dalam menjalankan tugasnya. Namun, serangan yang terjadi di rumahnya membuatnya merasa terancam dan khawatir akan keselamatan dirinya dan keluarganya. "Kabar ini sungguh mengkhawatirkan, siapa dan mengapa melakukan serangan ini," ujar Raydan kepada asisten Park. ketika mereka sedang berdiskusi di ruangannya yang dihiasi dengan lukisan-lukisan tua dan buku-buku hukum. "Apakah ada kemungkinan ini terkait dengan kasus-kasus yang saat ini tengah kita tangani, Park?" tanya Raydan sambil memandang asisten setianya dengan serius. "Ada beberapa orang yang saya curigai, salah satunya adalah keluarga
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 10

Pagi tiba, Raydan sudah rapi dengan setelan jasnya. Matanya menatap ke arah kamarnya Yoona, namun tidak ada tanda-tanda kehadiran wanita tersebut. Ada asisten Park yang menunggu di ruang tamu, menunggu kedatangan Raydan Han. "Dimana Yoona?" tanya Raydan Han dengan sedikit kebingungan. "Nyonya Yoona tadi hanya membuka pintu untuk saya masuk, tapi setelah itu dia masuk kembali ke kamarnya," jawab asisten Park. Raydan Han mengangguk, lalu berjalan ke meja makan. Matanya menyipit saat melihat bahwa tidak ada sarapan yang disiapkan oleh Yoona. 'Apa dia marah karena ucapan ku semalam?' ucap Raydan Han dalam hati. Dengan perasaan cemas, Raydan memandang pintu kamar Yoona. Namun tiba-tiba asisten Park berkata. "Sudah saatnya anda ke kantor Ketua, karena hari ini anda ada sidang." "Ya, ayo berangkat," jawab Raydan sambil mengurungkan niatnya untuk melihat Yoona di dalam kamarnya. Mereka berdua pun berangkat ke kantor. Selama perjalanan, Raydan merenungkan sikap Yoona. Setelah sampai di k
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status