Home / Romansa / BUKAN PERNIKAHAN BISNIS / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of BUKAN PERNIKAHAN BISNIS: Chapter 11 - Chapter 20

73 Chapters

Bab 11

Langit kembali memperlihatkan sinarnya yang terang cerah dan segar. Raydan Han duduk di samping tempat tidur Yoona setelah mengantarnya ke toilet. "Kau tidak pergi ke kantor?" "Istriku sedang sakit jadi aku harus menjaganya dan hari ini libur," ucap Raydan dengan suara pelan.Yoona yang terbaring lemah di atas tempat tidur mengangguk pelan, dengan wajah bersemu merah. "Tapi aku sudah lebih baik, bisakah kita pulang saja?" tanya Yoona dengan suara lembut. "Besok baru boleh pulang, darahmu juga rendah. Kenapa kamu tak sayang tubuhmu?" omel Raydan sambil mengupas buah jeruk kesukaan Yoona. "Maaf," ucap Yoona sambil tersenyum lemah. Aku hanya ingin segera pulang tak ingin merepotkanmu." Krak! Tiba-tiba, pintu ruang perawatan terbuka dan seorang pria muda yang berseragam dokter tampak masuk dengan santai. Dokter tersebut adalah Devan Kim, seorang dokter muda yang baru saja bergabung di rumah sakit tersebut. Meskipun baru bekerja sebentar, Devan Kim sudah dikenal sebagai dokter yang
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Bab 12

Setelah menyelesaikan semua administrasi di rumah sakit Raydan dan Yoona berjalan ke parkiran menuju mobil. Di dalam mobil, Raydan dan Yoona duduk berdampingan tetapi atmosfer di dalam mobil terasa hening. Raydan hanya diam tanpa mengajak bicara Yoona, sementara Yoona sibuk melihat ponselnya. "Raydan, besok ada undangan pernikahan temanku. Bisakah kau menemaniku?" tanya Yoona dengan lembut. Raydan sejenak terdiam sebelum akhirnya menjawab. "Besok aku ada sidang. Kau bisa diantar pengawal." "Tapi mereka juga mengundangmu. Orangtuanya teman Appaku," ucap Yoona mencoba meyakinkan Raydan Han. Raydan Han tidak menjawab. Sebaliknya, ia malah mengangkat telepon dari asisten park. 'Ya, bicaralah Park,' jawab Raydan sambil mendengarkan Park berbicara. 'Ketua hakim, semua berkas kasus Kang Min sudah lengkap. Saya letakkan diruangan anda. Besok sidang pertama,' ucap Park. 'Baiklah, besok datang lebih pagi sebelum memulai sidang,' ucap Raydan Han sebelum menutup panggilan. "Yoona,
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Bab 13

"Selamat datang, Yoona. Terima kasih sudah datang," ucap Sora, sang pengantin. "Ya, kau juga selamat atas pernikahanmu. Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu," balas Yoona sambil tersenyum manis. “Dimana ketua han? Aku tidak melihat dia bersamamu," tanya Sora penasaran. "Suamiku ada jadwal sidang hari ini. Sepertinya dia akan menyusulku setelah selesai sidang," jawab Yoona sambil melirik ke arah pintu. "Ah, begitu ya. Ya sudah, kalau begitu melihatmu bisa datang saja sudah membuatku bahagia," ucap Sora tulus. Mereka berdua pun tertawa bersama sambil mengobrol ringan. Dan banyaknya tamu undangan yang mulai memadati acara pesta pernikahan itu. Pesta pernikahan Sora dan Jay berlangsung begitu meriah. Berbagai macam hidangan disajikan di meja makan, tamu-tamu berbaur dan bersenang-senang, serta musik yang mengalun merdu mengiringi acara tersebut. Tak lama kemudian, suara bisik-bisik tamu dan bidikan kamera terarah kepada sosok yang baru saja datang memasuki ruangan. S
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

Bab 14

“Mau kemana hari ini?” tanya Yoona sambil mengaduk jusnya. Raydan menyeka mulutnya dengan napkin dan menjawab, “Kau ingin jalan-jalan hari ini? Kebetulan aku ambil cuti.” Yoona terkejut. “Benarkah? Kita jarang punya waktu bersama, tapi... aku sudah berencana ke kampus untuk mengurus tugas.” “Tenang saja, aku sudah menghubungi kepala kampusmu agar memberikan kamu cuti.” “Kepala kampus? Hem, benarkah?” Yoona bertanya, kaget dengan pernyataan suaminya. “Ya, aku minta izin untuk kamu. Jadi bersiap-siaplah. Aku tunggu di mobil,” jawab Raydan dengan datar, lalu beranjak dari meja makan. Yoona memandangi punggung Raydan yang sudah menuju pintu. 'Kenapa dia jadi begitu baik?' ucapnya dalam hati, merasa bingung sekaligus bahagia. Di luar, Raydan menunggu dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. “Ayo kita berangkat?” “Siap!” jawab Yoona, merasa excited. Mereka melewati berbagai tempat yang biasa mereka lewati, tetapi hari itu terasa berbeda. “Sepertinya ki
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Bab 15

Di dalam kamar hotel yang sunyi, Raydan membayangi wajah istrinya, Yoona, dengan wajah bersedih dengan cahaya redup, Raydan tidak bisa menahan perasaannya lagi. Yoona begitu nyata ada dihadapannya. "Yoona," sebutnya lembut, sambil menggenggam gelas wine di tangannya. "Bagaimana aku harus mengakhiri pernikahan ini? Wajahmu selalu bersedih." "Aku... aku tidak ingin kamu merasa terbebani dengan semua ini." Raydan menggelengkan kepala. "Tapi aku merasa aku tidak bisa membuatmu bahagia. Melihatmu selalu murung, hatiku hancur." "Apakah ini semua salahku?” Raydan melanjutkan. “Aku merasa seperti suami yang tak tahu diri. Aku ingin kau bahagia, Yoona. Bahagia tanpa diriku.” “Raydan, kenapa kamu harus berpikir begitu? Mungkin kau hanya butuh waktu. Hanya butuh waktu untuk bisa merasakan kebahagiaan lagi.” “Tidak, Yoona. Ini bukan hanya soal waktu. Ini tentang kita,” jawab Raydan, suaranya mulai bergetar. “Aku merasa seolah kita terjebak dalam dunia yang tidak kita inginkan. Kita h
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Bab 16

Esoknya, Raydan kembali ke Korea dengan Mia yang selalu menempel kepadanya. "Nanti temani aku ke butik, bisakan?" tanya Mia sambil tersenyum ceria. "Maaf, Mia. Aku harus pulang. Istriku sudah menungguku. Tak enak kalau kita bepergian berdua saja." "Tapi Raydan, kita belum punya waktu untuk bersenang-senang! Kita sudah berencana ini sejak lama." "Ya, aku tahu. Tapi ada hal-hal yang lebih penting," jawab Raydan, mengalihkan pandangannya. "Apakah kamu sudah mencintainya? Sepanjang waktu kita bersama, aku merasa kamu sudah mencintainya dibandingkan aku yang sudah menunggumu begitu lama." “Dia istriku dan aku tidak merasa memintamu menungguku. Kau akan diantarkan asistenku," jawab Raydan tegas. Asisten Park muncul dari belakang mereka. “Maaf, Ketua Han sudah lama menunggu," ucap Park dengan sopan. Mia menatap Raydan dengan tajam. "Kau benar-benar kejam, Raydan! Aku pikir kita memiliki sesuatu yang spesial." "Maaf, Mia. Aku tidak ingin kau salah paham, tapi aku harus mem
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Bab 17

Setelah pulang dari rumah sakit, Raydan merasa lega karena bisa bersantai di apartemen. "Aku akan merawatmu dengan baik, Raydan." "Terima kasih, Yoona. Maaf merepotkanmu." "Kau bicara apa, jangan sungkan aku ini istrimu," ucap Yoona lembut. Tiba-tiba, bunyi bel pintu apartemen Raydan bunyi. Mia muncul di depan pintu apartemen dengan wajah marah. "Kenapa dia tahu alamat apartemenmu. Bukannya kamu baru pindah." "Aku tidak tahu, mungkin Park yang memberitahukannya." Setelah dibukanya pintu apartemen Mia menerobos masuk kedalam. "Kamu tidak bisa mempermainkan aku seperti ini, Raydan! Aku tidak akan membiarkanmu!" "Nona Mia, berhenti dengan omong kosongmu! Kamu sudah mengganggu hidup kami!" "Kamu tidak pantas memiliki Raydan! Aku yang seharusnya bersamanya!" "Mia, cukup! Aku sudah memilih Yoona sebagai istriku, aku tidak pernah menaruh rasa kepadamu. Siapa kau berani mengancamku!" bentak Raydan. "Kau keterlaluan Raydan!" Mia menjadi tidak terkendali dan memecahkan gu
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Bab 18

"Kau sudah gila. Aku tidak pernah mencintaimu, Mia. Kita ini hanya teman," kata Raydan dengan nada sinis. Suaran jantung Mia berdebar. Dia merasa kalimat itu menyakitkan, tapi dia berusaha tenang. "Aku menghormati ayahmu," lanjut Raydan. "Tapi jangan kau manfaatkan rasa hormatku." Mia berpaling, merasa malu dengan perkataan Raydan. Lalu Mia menatap Raydan dengan mata yang penuh pertanyaan. "Lalu kenapa selama ini kau mau jalan denganku, Raydan?" tanyanya, suaranya bergetar. Dia merasa campur aduk antara marah dan sedih. "Aku kasihan denganmu," jawab Raydan. "Perdana menteri, ayahmu selalu memaksaku agar menemanimu. Dia bilang, jaga Mia, dia butuh teman." Mia terkejut. "Jadi, semua ini hanya karena rasa kasihanmu? Aku bukan orang yang butuh belas kasih! Aku juga punya perasaan!" Dia berusaha menahan air mata, tapi tidak bisa. "Meskipun aku belum mencintai Yoona, tapi dia wanita yang cocok untuk berdamping denganku. Dia kuat, berani, dan tidak seperti kamu yang selalu b
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Bab 19

Malam itu gelap dan sunyi, hanya suara desau angin yang terdengar. Mia berdiri di depan layar komputernya, matanya menyala dengan rencana yang telah ia susun. Dalam pikirannya, satu-satunya cara untuk mendapatkan perhatian Raydan adalah membuat Yoona menghilang. “Apakah kamu sudah siap?” tanya Daniel, teman Mia yang terjebak dalam rencananya. Gerakannya canggung, tapi ia merasa terikat untuk membantu Mia. “Ayo, Daniel. Ini kesempatan kita. Kita hanya perlu menculik Yoona sejenak,” jawab Mia penuh semangat. Mia dan Daniel menunggu di pinggir jalan di dekat kampus. Beberapa saat kemudian, Yoona keluar dari kampusnya. Ia tampak senang, berbicara dengan beberapa siswa yang melambaikan tangan padanya. Namun, tanpa dia ketahui, seseorang sedang mengintainya. “Dia sudah keluar,” bisik Daniel. “Apa kita benar-benar akan melakukannya?” “Ya, kita harus cepat. Siapkan anak buahmu kita tidak punya waktu," jawab Mia, seraya menggigit bibirnya. “Jangan mundur sekarang.” Anak buah D
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Bab 20

Raydan duduk di ruang kerjanya terlihat serius. Di atas meja kayunya, tumpukan berkas berbunyi dan kertas tergelar tidak teratur. Sebagai hakim ketua termuda yang disegani di Korsel, pikiran Raydan saat ini terjebak dalam masalah pribadi yang rumit. Ia menarik napas dalam-dalam dan mengangkat teleponnya. Hari ini ia ingin konsultasi tentang perceraian yang entah akanbia jalani atau tidak kepada Yoona, istrinya. 'Selamat pagi, Hakim Han.' Suara pengacara, Pak Lee, terdengar dari telepon. 'Apa kabar?' 'Selamat pagi, Pak Lee. Kabar baik tapi saya merasa sedikit bingung dan tertekan akhir-akhir ini,' jawab Raydan. 'Saya perlu berbicara tentang perceraian. Saya ingin saran dari Anda.' 'Saya mengerti. Meninggalkan seseorang yang kita cintai adalah keputusan yang sulit. Kenapa anda mempertanyakan perceraian ini kalau hubungan baik saja baru dimulai.' Raydan terdiam sejenak. Kenangan indah bersama Yoona muncul dalam pikirannya. Dia menginginkan kebahagiaan, tetapi seiring waktu, per
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more
PREV
123456
...
8
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status