Semua Bab BUKAN PERNIKAHAN BISNIS: Bab 51 - Bab 60

73 Bab

Bab 51

Pagi itu, Scot duduk di ruang tamu rumahnya sambil menikmati segelas teh hangat. Menunggu kabar dari anak buahnya, tiba-tiba anak buahnya datang tergopoh-gopoh memberikan kabar yang membuatnya terkejut. "Maafkan saya Tuan Scot, tapi saya harus memberi kabar bahwa kami gagal membawa Nona Stevani pulang," ucap Jeremy, anak buah Scot dengan suara gemetar. Scot merasa darahnya mendidih. Stevani adalah anaknya bersama Maria yang baru dia ketahui. "Apa yang terjadi?!" teriak Scot dengan suara penuh emosi. "Maaf Tuan, Kekuatan Tuan Park dan Tuan Rayno sangat sulit dikalahkan, kami kalah telak," jawab Jeremy takut. Scot mengumpat kesal."Bodoh! Bagaimana bisa kalian kalah?!" ucapnya dalam amarah. "Dasar bodoh! Melawan mereka saja kalian tidak mampu!" bentak Scot dengan suara yang penuh kemarahan. James menunduk dengan penuh ketakutan. "Maafkan kami Tuan Scot," ucapnya dengan suara gemetar. Scot tak bisa menahan amarahnya lagi. Dengan penuh kekuatan, ia melempar James dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-29
Baca selengkapnya

Bab 52

James masih memikirkan tentang Maria dan anaknya, Stepani. Dia merasa menyesal karena tidak memberitahukan Rayno tentang rahasia Maria sebelumnya. Tiba-tiba, James mendengar suara pintu apartemennya dibuka. Dia berpaling dan melihat Reza, asisten Rayno yang kini menjadi temannya, masuk ke dalam ruangan. "Hey, James! Apa kabar?" tanya Reza dengan senyum. James menghela nafas dan memandang Reza. "Aku baik-baik saja, Reza. Tapi aku masih memikirkan tentang Maria dan anaknya." Reza mengangguk. "Aku tahu, James. Tapi kita harus fokus pada projek di Riau sekarang. Kita tidak bisa membiarkan projek itu gagal."
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Baca selengkapnya

Bab 53

Setelah pertemuan itu, Park dan Scot sepakat untuk tidak membicarakan masalah mereka di depan Stevani. Mereka ingin memberikan kesempatan kepada Stevani untuk tumbuh dan berkembang dengan bahagia, tanpa harus terpengaruh oleh konflik antara ayah dan ibunya. Stevani sendiri tampaknya tidak terlalu mempermasalahkan pertemuan itu. Dia terus bermain dengan kucing Persia miliknya, dan sesekali memandang Park dan Scot dengan mata yang polos. Park memutuskan untuk mengawasi Stevani dengan lebih ketat, untuk memastikan bahwa dia tidak terpengaruh oleh konflik antara ayah dan ibunya. Dia juga memutuskan untuk terus berkomunikasi dengan Scot, untuk memastikan bahwa dia tidak melanggar janjinya untuk tidak melukai Stevani dan Maria. Sementara itu, Maria yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-31
Baca selengkapnya

Bab 54

Bella tersenyum sambil menemani Crush bermain di taman belakang. Mereka berdua sedang bermain dengan gembira, dan Bella tidak bisa tidak merasa bahagia melihat Crush yang sedang bermain dengan begitu gembira. Sambil bermain, Bella juga melakukan video call kepada mertuanya, Yoona Ri. Yoona Ri tersenyum sambil melihat Bella dan Crush bermain di taman belakang. "Halo, Bella! Bagaimana kabarmu?" tanya Yoona dengan suara yang hangat. "Aku baik, Mom," jawab Bella dengan tersenyum. "Crush sedang bermain di taman belakang, dan aku sedang menemani dia." Yoona tersenyum. "Aku senang melihat Crush bermain dengan gembira. Bagaimana kabar Rayno? Apakah dia sudah pulang dari urusan bisnisnya?" Bella mengangguk. "Belum, Mom. Rayno masih di luar u
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-31
Baca selengkapnya

Bab 55

Hari ini, Park datang ke kediaman Raydan untuk membahas proyek yang sedang berjalan di Dubai. Mereka duduk bersama di ruang tamu yang, dikelilingi oleh lukisan-lukisan dan artefak- artefak kuno yang menjadi koleksi Raydan. Raydan, pria tua yang tetap gagah meskipun usianya semakin bertambah, belum pernah lelah dengan aktivitasnya yang selalu memantau perusahaannya semenjak dia pensiun dari jabatan hakim ketua. Dia merasa senang bisa tetap terlibat dalam proyek-proyek besar seperti proyek di Dubai ini. "Selamat datang, Park. Bagaimana perkembangan proyek di Dubai?" tanya Raydan sambil menyeruput secangkir teh. Park, mulai menjelaskan detail proyek tersebut. Mereka berdiskusi panjang lebar tentang desain, anggaran, dan jadwal pelaksanaan proyek. Raydan memberikan masukan dan saran-saran yang berharga. Di tengah-tengah keseriusan pembicaraan, Raydan tiba-tiba menanyakan tentang kabar Maria dan Stevani. Park tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Raydan. “Maria sedang sibuk dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-01
Baca selengkapnya

Bab 56

"Awas saja kalau sampai kau memainkan wanita lagi aku tidak segan-segan memotong senjatamu itu," ancam Yoona. Seketika James menutup senjatanya membuat Raydan tertawa terbahak-bahak. "Paman Park hanya membual Aunty," kesal James. Yoona yang kesal langsung menjewer keponakannnya yang playboy itu. Park tersenyum melihat kebahagiaan keluarga bosnya. Dia sangat bersyukur menjadi bagian keluarga mereka. Setelah puas mentertawakan James, Raydan kembali serius. "Kita sudahi, Park?" titah Raydan sambil menepuk bahu Park. "Iya, Tuan," jawab Park ramah. "Kita harus bersiap-siap untuk ke Dubai dalam waktu dekat. Kita harus memastikan semua persiapan sudah baik," tambah Raydan. "Benar. Saya akan mengatur semuanya," kata Park sambil mengangguk. Setelah itu, Park pamit pulang dari kediaman Raydan. Park memasuki mobilnya dan segera menghubungi istrinya, Maria. 'Kau mau titip apa, aku sebentar lagi sampai rumah?' tanya Park sambil memacu mobilnya di jalan raya yang ramai. 'Aku ingin ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-01
Baca selengkapnya

Bab 57

Rayno dan Bella sedang bersiap-siap untuk mengunjungi Raydan Dan Yoona, bersama Crush. Crush sangat antusias karena sudah lama tidak bertemu dengan kakek neneknya, Raydan Han dan Yoona Ri. Ketika mereka tiba di rumah Raydan, Crush langsung terpesona oleh kakek neneknya yang terlihat gagah dan cantik. Mereka berdua terlihat awet muda dan selalu tersenyum ramah pada siapapun. “Hai, Crush! Selamat datang di rumah kakek nenekmu!” sapa Raydan Han sambil merangkul cucunya dengan penuh kasih sayang. “Halo, kakek! Halo, nenek!” jawab Crush sambil tersenyum sumringah. Saat itu James, sepupu Rayno, datang menghampiri mereka dengan senyum lebar di wajahnya. James memang tinggal bersama Raydan dan Yoona karena Yoona menginginkan rumahnya biar ramai. Itu semua karena Rayno lebih memilih tinggal dirumah utama. “Hai, Crush! Senang bisa bertemu denganmu lagi!” sapa James sambil mengangkat Crush ke udara. “Halo, Uncle James! Kamu jadi semakin tampan, ya?” balas Crush sambil terkikik gel
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-01
Baca selengkapnya

Bab 58

James kembali turun ke lantai bawah setelah selesai mengerjai keponakannya yang lucu. Dia duduk di samping Rayno sambil menikmati sepiring buah segar. "Hey bro, bagaimana kabarmu? Kenapa baru datang kesini?" tanya James kepada Rayno. "Aku sibuk sekali di kantor dan dirumah menemani crush," jawab Rayno sambil tersenyum. "Crush tinggalkan saja disini bersama Uncle Raydan," gumamnya yang langsung ditatap tajam oleh Raydan. "Ayolah Uncle, kamu itu harus pensiun. Biarkan yang muda bekerja. Tugasmu menjaga cucu gendutmu yang rese itu," goda Rayno sambil bersiap-siap pergi. Tapi tiba-tiba, sebuah jitakan dari arah belakang membuat James terkejut dan berteriak. "Ah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-03
Baca selengkapnya

Bab 59

Scot sedang duduk di ruang rapat besar perusahaannya. Dia merapikan dasinya sambil menatap layar laptop yang menampilkan laporan investasi terbaru yang disiapkan oleh asistennya, Jason. "Jason, bisakah kamu mengulang sekali lagi laporan ini? Aku ingin memastikan bahwa semua data sudah benar," pinta Scot dengan suara tenang. Jason mengangguk dan mulai menjelaskan detail perusahaan Aiden Group yang mereka investasikan. Dia menyebutkan proyek-proyek yang sedang berjalan dan perkembangan terakhir dari investasi mereka. Setelah laporan selesai, Scot mengangkat tangan kanannya sedikit untuk menghentikan Jason. "Terima kasih, Jason. Laporan ini sangat baik. Aku senang mendengar investasi kita berkembang dengan baik di perusahaan itu," ucap Scot dengan senyuman. Jason tersenyum lega dan berterima kasih atas pujian dari bosnya. Dia kemudian meninggalkan ruangan untu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-03
Baca selengkapnya

Bab 60

Hari itu, Scott duduk di bangku belakang rumahnya sambil memandang anaknya, Stevani, bermain di taman belakang. Gadis kecil itu begitu ceria, tanpa beban dan selalu penuh semangat. Scott tersenyum melihatnya, lalu berjalan ke pembakaran untuk menyiapkan daging sapi barbeque kesukaan Stevani. "Sudah siap untuk makannya, Nak?" pinta Scott sambil tersenyum lembut. Stevani yang sedang asyik bermain dengan boneka berseru."Ya, Ayah! Aku lapar sekali!" Scott pun segera menyalakan barbeque grill di taman belakang. Sambil menunggu daging matang, ia duduk di kursi taman sambil memperhatikan Stevani yang masih asyik bermain. Perubahan dalam dirinya mulai terlihat semenjak ia memutuskan untuk tidak melakukan balas dendam kepada Park, rivalnya yang telah menikahi mantan istrinya. Ia menyadari bahwa dendam hanya akan merusak dirinya sendiri dan menempatkan Stevani dalam bahaya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status