Share

Bab 53

Penulis: Miss Kay
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-31 22:45:38

Setelah pertemuan itu, Park dan Scot sepakat untuk tidak membicarakan masalah mereka di depan Stevani. Mereka ingin memberikan kesempatan kepada Stevani untuk tumbuh dan berkembang dengan bahagia, tanpa harus terpengaruh oleh konflik antara ayah dan ibunya.

Stevani sendiri tampaknya tidak terlalu mempermasalahkan pertemuan itu. Dia terus bermain dengan kucing Persia miliknya, dan sesekali memandang Park dan Scot dengan mata yang polos.

Park memutuskan untuk mengawasi Stevani dengan lebih ketat, untuk memastikan bahwa dia tidak terpengaruh oleh konflik antara ayah dan ibunya. Dia juga memutuskan untuk terus berkomunikasi dengan Scot, untuk memastikan bahwa dia tidak melanggar janjinya untuk tidak melukai Stevani dan Maria.

Sementara itu, Maria yang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 54

    Bella tersenyum sambil menemani Crush bermain di taman belakang. Mereka berdua sedang bermain dengan gembira, dan Bella tidak bisa tidak merasa bahagia melihat Crush yang sedang bermain dengan begitu gembira. Sambil bermain, Bella juga melakukan video call kepada mertuanya, Yoona Ri. Yoona Ri tersenyum sambil melihat Bella dan Crush bermain di taman belakang. "Halo, Bella! Bagaimana kabarmu?" tanya Yoona dengan suara yang hangat. "Aku baik, Mom," jawab Bella dengan tersenyum. "Crush sedang bermain di taman belakang, dan aku sedang menemani dia." Yoona tersenyum. "Aku senang melihat Crush bermain dengan gembira. Bagaimana kabar Rayno? Apakah dia sudah pulang dari urusan bisnisnya?" Bella mengangguk. "Belum, Mom. Rayno masih di luar u

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-31
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 55

    Hari ini, Park datang ke kediaman Raydan untuk membahas proyek yang sedang berjalan di Dubai. Mereka duduk bersama di ruang tamu yang, dikelilingi oleh lukisan-lukisan dan artefak- artefak kuno yang menjadi koleksi Raydan. Raydan, pria tua yang tetap gagah meskipun usianya semakin bertambah, belum pernah lelah dengan aktivitasnya yang selalu memantau perusahaannya semenjak dia pensiun dari jabatan hakim ketua. Dia merasa senang bisa tetap terlibat dalam proyek-proyek besar seperti proyek di Dubai ini. "Selamat datang, Park. Bagaimana perkembangan proyek di Dubai?" tanya Raydan sambil menyeruput secangkir teh. Park, mulai menjelaskan detail proyek tersebut. Mereka berdiskusi panjang lebar tentang desain, anggaran, dan jadwal pelaksanaan proyek. Raydan memberikan masukan dan saran-saran yang berharga. Di tengah-tengah keseriusan pembicaraan, Raydan tiba-tiba menanyakan tentang kabar Maria dan Stevani. Park tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Raydan. “Maria sedang sibuk dengan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-01
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 56

    "Awas saja kalau sampai kau memainkan wanita lagi aku tidak segan-segan memotong senjatamu itu," ancam Yoona. Seketika James menutup senjatanya membuat Raydan tertawa terbahak-bahak. "Paman Park hanya membual Aunty," kesal James. Yoona yang kesal langsung menjewer keponakannnya yang playboy itu. Park tersenyum melihat kebahagiaan keluarga bosnya. Dia sangat bersyukur menjadi bagian keluarga mereka. Setelah puas mentertawakan James, Raydan kembali serius. "Kita sudahi, Park?" titah Raydan sambil menepuk bahu Park. "Iya, Tuan," jawab Park ramah. "Kita harus bersiap-siap untuk ke Dubai dalam waktu dekat. Kita harus memastikan semua persiapan sudah baik," tambah Raydan. "Benar. Saya akan mengatur semuanya," kata Park sambil mengangguk. Setelah itu, Park pamit pulang dari kediaman Raydan. Park memasuki mobilnya dan segera menghubungi istrinya, Maria. 'Kau mau titip apa, aku sebentar lagi sampai rumah?' tanya Park sambil memacu mobilnya di jalan raya yang ramai. 'Aku ingin ma

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-01
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 57

    Rayno dan Bella sedang bersiap-siap untuk mengunjungi Raydan Dan Yoona, bersama Crush. Crush sangat antusias karena sudah lama tidak bertemu dengan kakek neneknya, Raydan Han dan Yoona Ri. Ketika mereka tiba di rumah Raydan, Crush langsung terpesona oleh kakek neneknya yang terlihat gagah dan cantik. Mereka berdua terlihat awet muda dan selalu tersenyum ramah pada siapapun. “Hai, Crush! Selamat datang di rumah kakek nenekmu!” sapa Raydan Han sambil merangkul cucunya dengan penuh kasih sayang. “Halo, kakek! Halo, nenek!” jawab Crush sambil tersenyum sumringah. Saat itu James, sepupu Rayno, datang menghampiri mereka dengan senyum lebar di wajahnya. James memang tinggal bersama Raydan dan Yoona karena Yoona menginginkan rumahnya biar ramai. Itu semua karena Rayno lebih memilih tinggal dirumah utama. “Hai, Crush! Senang bisa bertemu denganmu lagi!” sapa James sambil mengangkat Crush ke udara. “Halo, Uncle James! Kamu jadi semakin tampan, ya?” balas Crush sambil terkikik gel

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-01
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 58

    James kembali turun ke lantai bawah setelah selesai mengerjai keponakannya yang lucu. Dia duduk di samping Rayno sambil menikmati sepiring buah segar. "Hey bro, bagaimana kabarmu? Kenapa baru datang kesini?" tanya James kepada Rayno. "Aku sibuk sekali di kantor dan dirumah menemani crush," jawab Rayno sambil tersenyum. "Crush tinggalkan saja disini bersama Uncle Raydan," gumamnya yang langsung ditatap tajam oleh Raydan. "Ayolah Uncle, kamu itu harus pensiun. Biarkan yang muda bekerja. Tugasmu menjaga cucu gendutmu yang rese itu," goda Rayno sambil bersiap-siap pergi. Tapi tiba-tiba, sebuah jitakan dari arah belakang membuat James terkejut dan berteriak. "Ah

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 59

    Scot sedang duduk di ruang rapat besar perusahaannya. Dia merapikan dasinya sambil menatap layar laptop yang menampilkan laporan investasi terbaru yang disiapkan oleh asistennya, Jason. "Jason, bisakah kamu mengulang sekali lagi laporan ini? Aku ingin memastikan bahwa semua data sudah benar," pinta Scot dengan suara tenang. Jason mengangguk dan mulai menjelaskan detail perusahaan Aiden Group yang mereka investasikan. Dia menyebutkan proyek-proyek yang sedang berjalan dan perkembangan terakhir dari investasi mereka. Setelah laporan selesai, Scot mengangkat tangan kanannya sedikit untuk menghentikan Jason. "Terima kasih, Jason. Laporan ini sangat baik. Aku senang mendengar investasi kita berkembang dengan baik di perusahaan itu," ucap Scot dengan senyuman. Jason tersenyum lega dan berterima kasih atas pujian dari bosnya. Dia kemudian meninggalkan ruangan untu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 60

    Hari itu, Scott duduk di bangku belakang rumahnya sambil memandang anaknya, Stevani, bermain di taman belakang. Gadis kecil itu begitu ceria, tanpa beban dan selalu penuh semangat. Scott tersenyum melihatnya, lalu berjalan ke pembakaran untuk menyiapkan daging sapi barbeque kesukaan Stevani. "Sudah siap untuk makannya, Nak?" pinta Scott sambil tersenyum lembut. Stevani yang sedang asyik bermain dengan boneka berseru."Ya, Ayah! Aku lapar sekali!" Scott pun segera menyalakan barbeque grill di taman belakang. Sambil menunggu daging matang, ia duduk di kursi taman sambil memperhatikan Stevani yang masih asyik bermain. Perubahan dalam dirinya mulai terlihat semenjak ia memutuskan untuk tidak melakukan balas dendam kepada Park, rivalnya yang telah menikahi mantan istrinya. Ia menyadari bahwa dendam hanya akan merusak dirinya sendiri dan menempatkan Stevani dalam bahaya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 61

    Scott menatap sinis wanita yang duduk di ruang tamu kamar resortnya, tangan wanita itu sibuk dengan kamera yang ia pegang. Wanita itu mengaku sebagai fotografer dan tidak terlihat takut dengan ancaman dari pengawal Scott. "Berapa nominal yang harus saya ganti?" tanya Scott sambil menunjuk cek di meja. "Aku punya banyak uang, jika satu kamera rusak, aku masih bisa membeli lagi," jawab Preya dengan angkuh. "Kalau begitu, tunggu apalagi? Pergilah dari sini," ucap Scott tegas. "Ck, sudah kubilang aku sedang mencari foto bagus untuk modelku," sahut Preya tanpa rasa takut. Scott menarik napas panjang, merasa kesal dengan sikap Preya yang begitu angkuh. Dia tahu bahwa wanita itu memiliki daya tarik tertentu, namun sikapnya yang tidak sopan membuat

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03

Bab terbaru

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 73

    Raydan Han, mantan seorang hakimketua yang snagat terkenal di korea. Pria sukses yang telah berusia lanjut, duduk di kepala meja makan bersama keluarga besarnya. Dia tersenyum bahagia melihat anak, menantu dan cucunya berbicara dan tertawa bersama. "Aku sangat bersyukur bisa memiliki keluarga yang bahagia dan sukses seperti ini. Aku tidak pernah menyangka bahwa aku bisa mencapai usia seperti ini dan masih bisa beraktifitas memegang perusahaan." Yoona Ri, istri Han, tersenyum dan memegang tangan suaminya. "Kamu telah melakukan yang terbaik, Han. Kamu telah membangun perusahaan yang sukses dan memiliki keluarga yang bahagia. Aku sangat bangga dengan kamu." Mereka semua menikmati makan malam bersama, berbicara dan tertawa bersama. "Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah mendukung aku selama ini. Aku tidak bisa melakukan semua ini tanpa bantuan kalian semua." Semua orang di meja makan mengangguk dan tersenyum, menunjukkan rasa hormat dan penghargaan me

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 72

    Perjalanan bulan madu mereka di Rusia sangatlah indah dan penuh kenangan. Mereka berdua menikmati setiap momen bersama, dari mengunjungi tempat-tempat wisata hingga menikmati keintiman mereka. Cinta mereka semakin kuat dan dalam setiap hari, dan mereka berdua tahu bahwa cinta mereka akan bertahan selamanya. Mereka berdua sangat bahagia dan puas dengan kehidupan mereka bersama. Sementara itu, Stevani dan Crush juga sangat bahagia bermain bersama. Mereka berdua seperti saudara yang terpisah, dan mereka sangat menyukai kebersamaan mereka. *** Stevani berlari ke arah Scot dan Preya dengan senyum lebar. "Ayah! Ibu! Selamat datang kembali!" Scot memeluk Stevani dengan h

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 71

    Setelah tiba di Korea, Scot langsung melamar Preya dengan cincin yang indah dan lamaran yang romantis. Preya terkejut dan tersenyum, lalu menerima lamaran Scot. keluarga Preya pun menerima Scot dengan baik. Seminggu kemudian, mereka menikah dalam sebuah upacara yang indah dan romantis. Banyak tamu yang hadir, termasuk Maria dan Park, yang datang dari Dubai untuk merayakan hari bahagia Scot dan Preya. Raydan dan Yoona juga datang, mereka membawa hadiah yang indah dan menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan baru itu. Rayno dan Bella juga datang bersama anaknya, Crush, yang gendut dan lucu. Crush yang berusia tiga tahun itu, langsung berlari ke arah Stevani dan memeluknya. "Kakak Stevani!" teriak Crush dengan suara yang kencang. Stevani tersenyum dan memeluk Crush. "Adik Crush! Aku

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 70

    Pagi harinya, Stevani memanggil-manggil ayahnya dengan suara yang keras sambil mengetuk-ngetuk pintu. "Ayah! Ayah!" Scot yang masih berbaring di tempat tidur, berpelukan dengan Preya dan selimut yang masih menutupi tubuhnya, tersentak kaget karena kesiangan. Dia membuka mata dan melihat jam di atas meja, lalu dia terkejut karena sudah terlambat. "Ahh, kita kesiangan!" Scot berkata dengan suara yang panik, sambil melempar selimut ke samping dan berusaha untuk bangun dari tempat tidur. Preya juga terbangun dan memandang Scot dengan senyum. "Pagi, Scot. Kita hanya kesiangan?" Scot mengangguk dan berusaha untuk bangun dari tempat tidur. "Ya, jangan terlambat. Kita harus pergi sekarang dan menikmati hari bersama Stevani!" Stevani masih memanggil-manggil ayahnya dari luar kamar. "Ayah! Ayah! Ayo kita sarapan! Kita bisa telati ke taman nasional Hulhumale!"

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 69

    Scot dan Preya berjalan di pantai, menikmati pemandangan laut yang indah dan angin yang sejuk. Stevani berlari di depan mereka, bermain dengan pasir dan air laut. Scot memandang Preya dengan senyum dan membalas. "Aku senang bisa membuat Stevani bahagia," katanya. Preya tersenyum dan membalas. "Aku juga senang, Scot. Stevani sangat menyenangkan dan aku senang bisa menjadi bagian dari hidup kalian." Scot memandang Preya dengan lebih serius dan berkata. "Aku juga senang kamu bisa menjadi bagian dari hidup Stevani, Preya. Kamu sangat baik dengan dia dan aku senang bisa melihatnya." Preya tersenyum menatap Scot. "Terima kasih, Scot. Aku senang bisa membantu dan menjadi bagian dari hidup Stevani." Scot memandang Preya dengan lebih dalam. "Aku rasa aku mulai menyukaimu, Preya. Kamu sangat berbeda dan aku senang bisa memiliki kamu di sampingku." Preya terkejut dan tidak siap untuk mendengar ungkapan cinta Scot. Dia memandang Scot dengan mata yang lebar dan tidak bisa mengucapkan ap

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 68

    Maria tersenyum dan menutup teleponnya, merasa lega setelah berbicara dengan Stevani. Park, yang duduk di sebelahnya, memperhatikan ekspresi wajah Maria dan bertanya. "Bagaimana kabar Stevani?" tanya Park dengan senyum. Maria tersenyum dan membalas. "Dia baik, dia akan pergi ke Maladewa bersama Scot dan Aunty Preya katanya." Park mengangguk dan bertanya lagi. "Bagaimana dengan Scot dan Preya? Apakah mereka sudah...?" Maria memperhatikan pertanyaan Park dan tersenyum. "Aku tidak tahu, Park. Aku pikir mereka masih dalam proses mengenal satu sama lain. Tapi aku senang melihat mereka dekat dengan Stevani." Park mengangguk dan membalas. "Ya, aku juga senang melihat mereka dekat dengan Stevani. Tapi aku juga penasaran, apakah Scot sudah memiliki perasaan yang lebih dalam terhadap Preya?" Maria tersenyum dan berkata. "Aku tidak tahu, Park. Tapi aku pikir kita harus menunggu dan melihat bagaimana hubungan mereka berkembang." Park, suami Maria, tersenyum dan memandang ke arah jend

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 67

    Scot mengajak Preya makan siang di sebuah restoran yang elegan. Mereka duduk di meja yang nyaman, menikmati pemandangan kota yang indah. Saat mereka makan, banyak orang yang melihat mereka dan berpikir bahwa mereka adalah pasangan suami istri. Mereka terlihat sangat nyaman dan akrab, seperti pasangan yang telah bersama selama bertahun-tahun. Scot dan Preya tidak memperhatikan orang-orang yang melihat mereka, mereka terlalu sibuk menikmati makan siang dan berbicara tentang berbagai hal. "Aku sangat senang kamu bisa mengajar Stevani tentang fotografi," kata Scot dengan senyum. "Dia sangat menyukainya." Preya tersenyum dan membalas. "Aku juga sangat senang bisa membantu Stevani. Dia sangat berbakat dan memiliki semangat yang besar." Mereka terus berbicara dan menikmati makan siang, tidak memperhatikan orang-orang yang melihat mereka dengan rasa penasaran. Preya memandang Scot dengan senyum dan berkata, "Scot, aku ingin berbagi sesuatu denganmu. Aku telah memutuskan untuk pergi

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 66

    Scot terus berbicara dengan Maria, membicarakan tentang kabar Stevani dan rencana mereka untuk masa depan. Mereka berbicara dengan santai dan nyaman, seperti biasa. Setelah beberapa lama berbicara, Scot dan Maria memutuskan untuk mengakhiri panggilan telepon. Scot merasa lega karena bisa berbicara dengan Maria dan memastikan bahwa Stevani baik-baik saja. Scot kemudian berjalan ke kamar tidurnya, merasa lelah setelah hari yang panjang. Dia berbaring di tempat tidur dan memikirkan tentang rencana masa depannya dengan Preya dan Stevani. Dia merasa bahwa dia telah menemukan kebahagiaan lagi, dan dia ingin memastikan bahwa Preya dan Stevani juga merasa bahagia. Scot tersenyum dan memejamkan mata, merasa lega dan bahagia. Esoknya... Scot mengajak Stevani ke sekolah fotografi milik Preya. Stevani sangat bersemangat karena dia ingin belajar fotografi dari Preya. "Aku senang sekali, Ayah!" kata Stevani dengan mata yang berbinar. "Aku ingin belajar fotografi dari Aunty Preya!" Scot

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 65

    Dariell berjalan menuju ruang makan, ingin melaporkan hasil meetingnya dengan Aiden Group kepada Scot. Namun, saat dia melihat ke dalam ruang makan, dia tertahan sejenak. Scot sedang tertawa bersama Preya, dan suasana di ruang makan terlihat sangat hangat dan nyaman. Dariell tidak bisa tidak merasa senang melihat tuannya tidak kesepian lagi. "Ah, Tuan Scot terlihat sangat bahagia," pikir Dariell, dengan senyum di wajahnya. Dariell memutuskan untuk tidak mengganggu Scot dan Preya, dan memilih untuk menunggu sampai mereka selesai makan malam. Dia berharap bahwa Scot akan lebih bahagia dan santai setelah bertemu dengan Preya. Setelah selesai makan malam mereka kembali ke ruang keluarga. Preya bertanya kepada Scot dengan penasaran, "Scot, aku ingin bertanya, kenapa Stevani tidak belajar saja di sekolah ku? Aku memiliki sekolah anak-anak khusus fotografer, dan aku pikir Stevani akan sangat menyukainya." Scot terlihat terkejut dengan pertanyaan Preya, tapi kemudian dia tersenyum. "

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status