Chapter: Bincang-bincang wanitaMarsya yang sibuk melamun dikejutkan oleh Siska yang tiba-tiba berdiri di sampingnya. "Hei, Dokter Marsya! Apa yang kamu pikirkan sampai begitu serius?" tanya Siska ramah. Marsya tersentak dan memalingkan wajahnya dari lamunan. "Oh, maaf Sis. Aku hanya sedang memikirkan laporan keuangan klinik saja," jawab Marsya sambil tersenyum tipis. Siska mengangguk mengerti, lalu melanjutkan. "Dokter, katanya mau jalan-jalan ke taman komplek. Mau aku temani?" tanya Siska. Marsya terkekeh. "Ya, sebentar. Aku sedang bersiap-siap. Kamu mau menemaniku, Sis?" Siska tersenyum lebar. "Boleh. Kebetulan pekerjaanku juga sudah selesai. Ayo, Dokter. Kita ke taman!" ajak Siska semangat. Mereka berdua meninggalkan rumah dan berjalan menuju taman komplek yang terletak tidak jauh dari rumah mereka. Di tengah perjalanan, mereka berbincang-bincang ringan tentang pekerjaan, hobi, dan rencana masa depan.
Terakhir Diperbarui: 2024-12-20
Chapter: Menyelidiki seseorang yang pernah di hatiJuan duduk di kursi di ruang kerja kantornya. Pikirannya kacau memikirkan mantan istrinya, Marsya. Yang menurut informasi dari anak buahnya masih tinggal di Bandung, tepatnya di sebuah klinik kecil di pinggiran kota. Juan masih belum bisa melupakan kenangan indah bersama Marsya, meskipun sudah lama mereka berpisah. Juan menimbang-nimbang untuk menemui Marsya langsung, namun ia sadar bahwa tidak mungkin baginya untuk kembali bersama dengan wanita itu. Akhirnya, ia memutuskan untuk meminta bantuan seseorang untuk memata-matai Marsya dan memberinya informasi terbaru tentang kehidupan mantan istrinya tersebut. Juan pun segera menghubungi salah satu bawahannya, seorang pria bernama Ardi. “Ardi, aku butuh bantuanmu. Aku ingin kamu memata-matai mantan istriku, Marsya yang katanya masih tinggal di Bandung. Bisakah kamu melakukan tugas itu untukku?” pinta Juan kepada Ardi. Ardi meng
Terakhir Diperbarui: 2024-12-20
Chapter: Kisah Dokter baby AlvaTok! Tok! "Selamat malam, bumil, sudah waktunya makan malam." Siska membawa nampan berisi makanan kesukaan Dokter Marsya sejak hamil, Caramel, dan udang rebus saos Thailand. "Terima kasih, Siska. Maafkan aku yang selalu merepotkan," ujar Marsya sambil tersenyum lembut. "Haduh, jangan gitu dong. Tentu saja saya sangat senang merawat Anda," balas Siska ramah. "Oh ya, terima kasih banyak, Siska sudah mau merawatku," ucap Marsya dengan senyum tulus. "Hem, sama-sama. Ayo, saya bantu duduk. Eleh-eleh Dede bayinya kayaknya manja nih. Apa masih mual, Dokter?" tanya Siska sambil mengelus lembut perut Marsya yang sudah terlihat buncit di usia empat bulan. "Sedikit mual, tapi tidak terlalu parah seperti kemarin," jawab Marsya sambil menikmati hidangan di depannya. "Ha ha ha, dasar masih di dalam perut saja sudah kesal sama Ayahnya, gimana kalau sudah lahir. Maka
Terakhir Diperbarui: 2024-12-19
Chapter: Dokter pribadi dan paman hebat"Vale, Alva kelihatan sehat ya saat bersama Dokter Marsya tadi." "Iya, Alva memang senang sekali saat berada dekat dengan Dokter Marsya." "Mungkin karena Dokter Marsya begitu perhatian dan lembut saat memeriksa Alva. Aku senang kita memilihnya sebagai dokter pribadi keluarga kita." "Ya, aku juga senang meskipun dia sedang hamil tanpa suami Dokter Marsya begitu mandiri dan kuat." "Yang ku tahu mantan suaminya itu pengusaha dan Dokter juga." "Oh begitu, aku selalu berdoa semoga Dokter Marsya mendapatkan kebahagiaan." "Ya, semoga," ucap Alan tersenyum kepada Vale sambil menoel-noel pipi gembul Alva. Malam hari tiba, Alva terus menangis sejak beberapa jam yang lalu. Alan dan Vale cemas melihat kondisi bayi mereka yang rewel. "Apa yang seharusnya kita lakukan, Alan? Alva terus menangis dan tidak mau dihibur." "Aku akan menghubungi Dokter Marsya. Mungkin dia bisa memberikan saran atau datang ke rumah untuk memeriksa Alva." "Tapi ini sudah malam nanti mengganggunya."
Terakhir Diperbarui: 2024-12-19
Chapter: Masa laluflasback masa lalu Bela dan Alan adalah pasangan yang sangat serasi di sekolah. Mereka diidolakan oleh banyak teman karena hubungan mereka yang begitu manis dan harmonis. Alan sangat mencintai Bela, begitu pula sebaliknya. Mereka sering dikatakan sebagai pasangan yang paling romantis di sekolah mereka. Namun, segalanya mulai berubah ketika Bela mulai dekat dengan teman Alan, Mike. Alan tidak merasa curiga atau khawatir, karena dia telah percaya sepenuhnya pada Bela dan persahabatan mereka. Namun, tanpa sepengetahuan Alan, Bela dan Mike sering bertemu tanpa sepengetahuannya. Suatu hari, Alan dan Bela berencana untuk makan bersama di restoran favorit mereka. Alan sangat antusias. Namun, Alan terkejut ketika tiba di restoran melihat Mike dan bela. Mereka tertawa, bercanda, dan terlihat sangat dekat satu sama lain. Alan menatap Bela dengan wajah penuh kekecewaan. "Apa yang kalian lakukan di sini, Bela? Dan kenapa bisa bersamanya?" tanyanya, menunjuk ke arah Mike yang duduk di s
Terakhir Diperbarui: 2024-12-18
Chapter: Berita bahagiaBeberapa hari yang lalu Vale mulai berubah menjadi manja dan sering merasa mual-mual. Alan pun merasa bingung dengan perubahan sikap istrinya. Ia mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Vale. Dengan cemas, Alan menghubungi dokter pribadi mereka, Dokter Marsya, untuk memeriksa kondisi Vale. Keesokan harinya, Dokter Marsya datang ke rumah mereka untuk memeriksa Vale. Setelah melakukan pemeriksaan yang cermat, Dokter Marsya tersenyum dan berkata. "Tuan Alan, saya mempunyai berita baik untukmu. Gejala yang istrimu alami sebenarnya disebabkan oleh sindrom kehamilan." Alan begitu terkejut mendengarnya. "Apakah itu mungkin? Aku kira cuma masuk angin biasa, tapi ternyata kamu hamil, sayang," ucapnya lembut kepada Vale. Dokter Marsya mengangguk sambil tersenyum. "Ya, Tuan Alan. Nyonya Vale sedang hamil. Anda akan menjadi seorang calon ayah sekarang." Vale tersenyum bahagia. "Tentu saja, sayang. Aku bahagia sekali mendengar berita ini." Alan pun langsung mencium keni
Terakhir Diperbarui: 2024-12-18