Share

Bab 5

Penulis: Miss Kay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-10 22:12:17

Sepertinya, dia harus menyerah sekarang … dan menikmati apa yang bisa dia nikmati selagi bisa.

Di tengah keramaian pusat perbelanjaan yang elit di pusat kota Seoul, Raydan Han dan Yoona kini terlihat berjalan beriringan sambil menggenggam tangan satu sama lain.

Pemandangan itu seperti gambaran dalam mimpi bagi Yoona, yang begitu bahagia diperlakukan oleh suaminya seperti seorang ratu.

"Terima kasih, Raydan," ucap Yoona sambil tersenyum manis pada Raydan Han.

"Tidak perlu terima kasih. Aku hanya ingin mengikuti kemauanmu," jawab Raydan Han sambil melihat beberapa pesan masuk yang masuk ke handphonenya.

Mereka berjalan menuju toko-toko branded yang berjejer di sepanjang jalan, Raydan Han membelikan Yoona berbagai barang mewah yang disukainya. Setiap kali Yoona memilih baju atau aksesoris, Raydan Han dengan sabar menunggu di sampingnya dan mengiyakan segala keinginannya.

Setelah puas berbelanja, mereka berdua menuju restoran mewah untuk makan malam. Raydan Han memilihkan tempat duduk yang paling romantis dan memesan hidangan terbaik untuk Yoona. Mereka bercakap-cakap santai sambil menikmati hidangan lezat di depan mereka.

Namun, di tengah kebahagiaan itu, gosip tentang kedekatan Raydan Han dengan anak perdana menteri mulai menyebar di kalangan masyarakat tanpa mereka sadari.

***

“Maukah Kau mampir?”

Setelah seharian bersama-sama, Raydan Han mengantarkan Yoona pulang ke rumah utama mereka. Jadi, wajar jika Yoona meminta Raydan Han untuk masuk ke dalam rumah untuk istirahat sejenak, kan?

Tapi, Raydan Han justru menatap wajah Yoona dengan intens. "Tidak. Aku memiliki urusan yang harus kuselesaikan malam ini," tegasnya.

Yoona terdiam dan menahan pedih di hatinya.

Namun anehnya sebelum Raydan masuk ke dalam mobil, tangan Raydan Han mendadak mengambang di pintu mobil.

Tanpa ragu, pria itu memutarkan tubuhnya dan melangkah menghampiri Yoona yang masih berdiri di luar lalu memeluknya dengan erat tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Deg!

Yoona terkejut namun segera tersenyum bahagia, merasa hangatnya pelukan suaminya. Dalam pelukan eratnya, Raydan Han seolah-olah menyiratkan rasa cinta dan sayang kepada Yoona, namun karena keegoisannya yang mengalahkan rasanya itu, Yoona merasa hancur dan terluka.

"Jaga dirimu baik-baik, Yoona. Setelah ini aku akan mengurus perceraian kita. Nanti aku akan menghubungimu," ucap Raydan Han dengan dingin.

Yoona terdiam, menahan air mata yang berlinang di wajahnya. Dia merasa seperti dunianya hancur berantakan. Namun, dia tidak bisa berbuat banyak selain menerima kenyataan.

"Terima kasih sudah menjadi adik angkatku dan menjalani pernikahan toxic ini. Selamat ulang tahun Yoona," kata Raydan Han sambil mencium kening Yoona. Perlakuan tiba-tiba yang tak pernah dia lakukan selama menjadi seorang suami.

Setelah itu, Raydan Han pergi meninggalkan Yoona dengan sejuta rasa.

Yoona menatap kepergian mobil Raydan Han sambil memegang keningnya, air matanya tak henti-hentinya mengalir. Dia mencoba menguatkan diri dan melangkah masuk kerumah menuju kamar tidurnya. Sambil menangis, Yoona membuka bingkisan ulang tahun yang telah diberikan oleh Raydan Han.

Dia membuka bingkisan tersebut dengan gemetar, dan di dalamnya terdapat sepasang anting berlian cantik yang selalu Yoona inginkan. Dia terkejut karena ternyata Raydan Han masih memperhatikan keinginannya meskipun dalam situasi seperti saat ini. Hatinya terasa hangat dan sedikit terhibur oleh tindakan suaminya tersebut.

"Apa-apaan ini kau selalu memusuhiku tapi kau ingat dengan anting ini."

Malam itu, Yoona tidur dengan perasaan campur aduk. Dia merasa bingung, sedih, dan kecewa dengan keputusan Raydan Han. Namun, di sisi lain, hatinya juga terasa hangat karena masih ada perhatian kecil dari suaminya tersebut.

Dia perlahan-lahan menyadari bahwa pernikahan mereka memang tidak lagi sehat dan bahagia.

Sepertinya, dia harus menyerah sekarang ...

Mungkin memang sudah saatnya mereka berpisah untuk mencari kebahagiaan masing-masing.

Bab terkait

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 6

    Pagi yang cerah di kota Seoul, Raydan Han duduk di dalam mobilnya dengan perasaan yang tak menentu. Hatinya berdebar-debar karena perlakuan yang baru saja dilakukannya terhadap Yoona malam itu. Raydan Han masih teringat jelas saat tadi malam. Yoona terlihat begitu cantik dengan gaun hitamnya yang elegan, membuatnya sulit untuk tidak terpesona. Ketika tiba di rumah utama, Raydan Han spontan mencium kening istrinya dan memeluknya erat. Namun, setelah insiden tersebut, ia merasa seakan-akan ada yang salah dengan perilakunya. 'Sial! Kenapa aku mencium keningnya, dan kenapa tubuhku memeluknya erat?' gumamnya dalam hati sambil mengemudikan mobilnya menuju kantor. Dia merasa bersalah dan merasa seperti telah melanggar batas-batas yang seharusnya tidak ia langgar. Namun, pada saat yang sama, Raydan Han merasa bahwa sebagai suami, dia berhak untuk memperlakukan istrinya dengan cara apapun. Raydan Han tiba di kantor pengadilan dengan pikiran yang kacau. Dia seharusnya fokus untuk menyi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 7

    Sore hari yang cerah, Yoona pulang dari kampus setelah selesai mengajar. Dia merasa lelah dan lapar, jadi dia memutuskan untuk mampir ke mini market untuk membeli beberapa barang kebutuhan rumah tangga. Namun, tak disangka, kejadian yang mengejutkan terjadi saat Yoona hendak pulang ke rumah. Saat melintasi jalan raya yang ramai, tiba-tiba mobil misterius keluar dari belokan dan menabrak Yoona. Tubuhnya terpental ke aspal, kakinya sedikit terkilir dan luka ringan di pelipisnya. Orang-orang di sekitar langsung panik dan berusaha menolong Yoona, sementara sang pengemudi mobil kabur tanpa meninggalkan jejak. Orang-orang di sekitar mulai berteriak dan membantu Yoona. Seseorang segera menghubungi suaminya, Raydan Han, yang merupakan seorang hakim terkemuka di kota tersebut. Tanpa pikir panjang, Raydan dan asistennya, Park, segera menuju rumah sakit tempat Yoona dilarikan. "Dokter, bagaimana keadaan istriku?" tanya Raydan Han cemas kepada dokter yang sedang melakukan pemeriksaan terhadap

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 8

    Sore hari, Bibi Hye Ri datang menjenguk Yoona di rumah sakit menjadi sebuah momen yang penuh kekhawatiran dengan ekpresi wajah yang cemas. "Bagaimana keadaanmu, Yoona? Apa yang terjadi sampai kau bisa kecelakaan begini?" tanya Bibi Hye Ri dengan khawatir. Yoona mencoba menenangkan bibinya. "Aku baik-baik saja, bibi. Ini murni kecelakaan karena aku yang kurang hati-hati." Namun Bibi Hye Ri tak percaya begitu saja. "Hey Raydan, kau bagaimana bisa kecolongan? Keponakanku ini sangat berharga bagi keluarga kami." Raydan akhirnya angkat bicara. "Aku memang kurang hati-hati, Bibi. Aku berjanji akan lebih berhati-hati lagi di masa depan." Bibi Hye Ri masih terlihat kesal. "Yoona, sayang. Bagaimana bisa suamimu sibuk berkencan dengan wanita lain sementara kau di sini terluka parah?" "Bibi, itu semua tidak benar. Raydan adalah suami yang baik dan setia padaku. Semua ini hanya kecelakaan biasa saja." Bibi Hye Ri hanya menggelengkan kepala. "Kau selalu membelanya, Yoona. Tapi Bibimu ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 9

    Kabar serangan yang dilakukan di rumah Ketua Hakim Muda Raydan Han tersebar luas dan memunculkan kekacauan di seluruh negeri. Pelaku serangan yang tak dikenal melakukan aksi kekerasan di rumah Raydan Han, melemparkan bom molotov dan meninggalkan jejak yang membuat pihak berwenang bingung. Sebagai seorang hakim muda yang ambisius dan berani, Rayan Han dipandang sebagai sosok yang tegas dan adil dalam menjalankan tugasnya. Namun, serangan yang terjadi di rumahnya membuatnya merasa terancam dan khawatir akan keselamatan dirinya dan keluarganya. "Kabar ini sungguh mengkhawatirkan, siapa dan mengapa melakukan serangan ini," ujar Raydan kepada asisten Park. ketika mereka sedang berdiskusi di ruangannya yang dihiasi dengan lukisan-lukisan tua dan buku-buku hukum. "Apakah ada kemungkinan ini terkait dengan kasus-kasus yang saat ini tengah kita tangani, Park?" tanya Raydan sambil memandang asisten setianya dengan serius. "Ada beberapa orang yang saya curigai, salah satunya adalah keluarga

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 10

    Pagi tiba, Raydan sudah rapi dengan setelan jasnya. Matanya menatap ke arah kamarnya Yoona, namun tidak ada tanda-tanda kehadiran wanita tersebut. Ada asisten Park yang menunggu di ruang tamu, menunggu kedatangan Raydan Han. "Dimana Yoona?" tanya Raydan Han dengan sedikit kebingungan. "Nyonya Yoona tadi hanya membuka pintu untuk saya masuk, tapi setelah itu dia masuk kembali ke kamarnya," jawab asisten Park. Raydan Han mengangguk, lalu berjalan ke meja makan. Matanya menyipit saat melihat bahwa tidak ada sarapan yang disiapkan oleh Yoona. 'Apa dia marah karena ucapan ku semalam?' ucap Raydan Han dalam hati. Dengan perasaan cemas, Raydan memandang pintu kamar Yoona. Namun tiba-tiba asisten Park berkata. "Sudah saatnya anda ke kantor Ketua, karena hari ini anda ada sidang." "Ya, ayo berangkat," jawab Raydan sambil mengurungkan niatnya untuk melihat Yoona di dalam kamarnya. Mereka berdua pun berangkat ke kantor. Selama perjalanan, Raydan merenungkan sikap Yoona. Setelah sampai di k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 11

    Langit kembali memperlihatkan sinarnya yang terang cerah dan segar. Raydan Han duduk di samping tempat tidur Yoona setelah mengantarnya ke toilet. "Kau tidak pergi ke kantor?" "Istriku sedang sakit jadi aku harus menjaganya dan hari ini libur," ucap Raydan dengan suara pelan.Yoona yang terbaring lemah di atas tempat tidur mengangguk pelan, dengan wajah bersemu merah. "Tapi aku sudah lebih baik, bisakah kita pulang saja?" tanya Yoona dengan suara lembut. "Besok baru boleh pulang, darahmu juga rendah. Kenapa kamu tak sayang tubuhmu?" omel Raydan sambil mengupas buah jeruk kesukaan Yoona. "Maaf," ucap Yoona sambil tersenyum lemah. Aku hanya ingin segera pulang tak ingin merepotkanmu." Krak! Tiba-tiba, pintu ruang perawatan terbuka dan seorang pria muda yang berseragam dokter tampak masuk dengan santai. Dokter tersebut adalah Devan Kim, seorang dokter muda yang baru saja bergabung di rumah sakit tersebut. Meskipun baru bekerja sebentar, Devan Kim sudah dikenal sebagai dokter yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 12

    Setelah menyelesaikan semua administrasi di rumah sakit Raydan dan Yoona berjalan ke parkiran menuju mobil. Di dalam mobil, Raydan dan Yoona duduk berdampingan tetapi atmosfer di dalam mobil terasa hening. Raydan hanya diam tanpa mengajak bicara Yoona, sementara Yoona sibuk melihat ponselnya. "Raydan, besok ada undangan pernikahan temanku. Bisakah kau menemaniku?" tanya Yoona dengan lembut. Raydan sejenak terdiam sebelum akhirnya menjawab. "Besok aku ada sidang. Kau bisa diantar pengawal." "Tapi mereka juga mengundangmu. Orangtuanya teman Appaku," ucap Yoona mencoba meyakinkan Raydan Han. Raydan Han tidak menjawab. Sebaliknya, ia malah mengangkat telepon dari asisten park. 'Ya, bicaralah Park,' jawab Raydan sambil mendengarkan Park berbicara. 'Ketua hakim, semua berkas kasus Kang Min sudah lengkap. Saya letakkan diruangan anda. Besok sidang pertama,' ucap Park. 'Baiklah, besok datang lebih pagi sebelum memulai sidang,' ucap Raydan Han sebelum menutup panggilan. "Yoona,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 13

    "Selamat datang, Yoona. Terima kasih sudah datang," ucap Sora, sang pengantin. "Ya, kau juga selamat atas pernikahanmu. Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu," balas Yoona sambil tersenyum manis. “Dimana ketua han? Aku tidak melihat dia bersamamu," tanya Sora penasaran. "Suamiku ada jadwal sidang hari ini. Sepertinya dia akan menyusulku setelah selesai sidang," jawab Yoona sambil melirik ke arah pintu. "Ah, begitu ya. Ya sudah, kalau begitu melihatmu bisa datang saja sudah membuatku bahagia," ucap Sora tulus. Mereka berdua pun tertawa bersama sambil mengobrol ringan. Dan banyaknya tamu undangan yang mulai memadati acara pesta pernikahan itu. Pesta pernikahan Sora dan Jay berlangsung begitu meriah. Berbagai macam hidangan disajikan di meja makan, tamu-tamu berbaur dan bersenang-senang, serta musik yang mengalun merdu mengiringi acara tersebut. Tak lama kemudian, suara bisik-bisik tamu dan bidikan kamera terarah kepada sosok yang baru saja datang memasuki ruangan. S

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01

Bab terbaru

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 15

    Di dalam kamar hotel yang sunyi, Raydan membayangi wajah istrinya, Yoona, dengan wajah bersedih dengan cahaya redup, Raydan tidak bisa menahan perasaannya lagi. Yoona begitu nyata ada dihadapannya. "Yoona," sebutnya lembut, sambil menggenggam gelas wine di tangannya. "Bagaimana aku harus mengakhiri pernikahan ini? Wajahmu selalu bersedih." "Aku... aku tidak ingin kamu merasa terbebani dengan semua ini." Raydan menggelengkan kepala. "Tapi aku merasa aku tidak bisa membuatmu bahagia. Melihatmu selalu murung, hatiku hancur." "Apakah ini semua salahku?” Raydan melanjutkan. “Aku merasa seperti suami yang tak tahu diri. Aku ingin kau bahagia, Yoona. Bahagia tanpa diriku.” “Raydan, kenapa kamu harus berpikir begitu? Mungkin kau hanya butuh waktu. Hanya butuh waktu untuk bisa merasakan kebahagiaan lagi.” “Tidak, Yoona. Ini bukan hanya soal waktu. Ini tentang kita,” jawab Raydan, suaranya mulai bergetar. “Aku merasa seolah kita t

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Mengukir kenangan

    “Mau kemana hari ini?” tanya Yoona sambil mengaduk jusnya. Raydan menyeka mulutnya dengan napkin dan menjawab, “Kau ingin jalan-jalan hari ini? Kebetulan aku ambil cuti.” Yoona terkejut. “Benarkah? Kita jarang punya waktu bersama, tapi... aku sudah berencana ke kampus untuk mengurus tugas.” “Tenang saja, aku sudah menghubungi kepala kampusmu agar memberikan kamu cuti.” “Kepala kampus? Hem, benarkah?” Yoona bertanya, kaget dengan pernyataan suaminya. “Ya, aku minta izin untuk kamu. Jadi bersiap-siaplah. Aku tunggu di mobil,” jawab Raydan dengan datar, lalu beranjak dari meja makan. Yoona memandangi punggung Raydan yang sudah menuju pintu. 'Kenapa dia jadi begitu baik?' ucapnya dalam hati, merasa bingung sekaligus bahagia. Di luar, Raydan menunggu dengan kacamata

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 13

    "Selamat datang, Yoona. Terima kasih sudah datang," ucap Sora, sang pengantin. "Ya, kau juga selamat atas pernikahanmu. Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu," balas Yoona sambil tersenyum manis. “Dimana ketua han? Aku tidak melihat dia bersamamu," tanya Sora penasaran. "Suamiku ada jadwal sidang hari ini. Sepertinya dia akan menyusulku setelah selesai sidang," jawab Yoona sambil melirik ke arah pintu. "Ah, begitu ya. Ya sudah, kalau begitu melihatmu bisa datang saja sudah membuatku bahagia," ucap Sora tulus. Mereka berdua pun tertawa bersama sambil mengobrol ringan. Dan banyaknya tamu undangan yang mulai memadati acara pesta pernikahan itu. Pesta pernikahan Sora dan Jay berlangsung begitu meriah. Berbagai macam hidangan disajikan di meja makan, tamu-tamu berbaur dan bersenang-senang, serta musik yang mengalun merdu mengiringi acara tersebut. Tak lama kemudian, suara bisik-bisik tamu dan bidikan kamera terarah kepada sosok yang baru saja datang memasuki ruangan. S

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 12

    Setelah menyelesaikan semua administrasi di rumah sakit Raydan dan Yoona berjalan ke parkiran menuju mobil. Di dalam mobil, Raydan dan Yoona duduk berdampingan tetapi atmosfer di dalam mobil terasa hening. Raydan hanya diam tanpa mengajak bicara Yoona, sementara Yoona sibuk melihat ponselnya. "Raydan, besok ada undangan pernikahan temanku. Bisakah kau menemaniku?" tanya Yoona dengan lembut. Raydan sejenak terdiam sebelum akhirnya menjawab. "Besok aku ada sidang. Kau bisa diantar pengawal." "Tapi mereka juga mengundangmu. Orangtuanya teman Appaku," ucap Yoona mencoba meyakinkan Raydan Han. Raydan Han tidak menjawab. Sebaliknya, ia malah mengangkat telepon dari asisten park. 'Ya, bicaralah Park,' jawab Raydan sambil mendengarkan Park berbicara. 'Ketua hakim, semua berkas kasus Kang Min sudah lengkap. Saya letakkan diruangan anda. Besok sidang pertama,' ucap Park. 'Baiklah, besok datang lebih pagi sebelum memulai sidang,' ucap Raydan Han sebelum menutup panggilan. "Yoona,

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 11

    Langit kembali memperlihatkan sinarnya yang terang cerah dan segar. Raydan Han duduk di samping tempat tidur Yoona setelah mengantarnya ke toilet. "Kau tidak pergi ke kantor?" "Istriku sedang sakit jadi aku harus menjaganya dan hari ini libur," ucap Raydan dengan suara pelan.Yoona yang terbaring lemah di atas tempat tidur mengangguk pelan, dengan wajah bersemu merah. "Tapi aku sudah lebih baik, bisakah kita pulang saja?" tanya Yoona dengan suara lembut. "Besok baru boleh pulang, darahmu juga rendah. Kenapa kamu tak sayang tubuhmu?" omel Raydan sambil mengupas buah jeruk kesukaan Yoona. "Maaf," ucap Yoona sambil tersenyum lemah. Aku hanya ingin segera pulang tak ingin merepotkanmu." Krak! Tiba-tiba, pintu ruang perawatan terbuka dan seorang pria muda yang berseragam dokter tampak masuk dengan santai. Dokter tersebut adalah Devan Kim, seorang dokter muda yang baru saja bergabung di rumah sakit tersebut. Meskipun baru bekerja sebentar, Devan Kim sudah dikenal sebagai dokter yang

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 10

    Pagi tiba, Raydan sudah rapi dengan setelan jasnya. Matanya menatap ke arah kamarnya Yoona, namun tidak ada tanda-tanda kehadiran wanita tersebut. Ada asisten Park yang menunggu di ruang tamu, menunggu kedatangan Raydan Han. "Dimana Yoona?" tanya Raydan Han dengan sedikit kebingungan. "Nyonya Yoona tadi hanya membuka pintu untuk saya masuk, tapi setelah itu dia masuk kembali ke kamarnya," jawab asisten Park. Raydan Han mengangguk, lalu berjalan ke meja makan. Matanya menyipit saat melihat bahwa tidak ada sarapan yang disiapkan oleh Yoona. 'Apa dia marah karena ucapan ku semalam?' ucap Raydan Han dalam hati. Dengan perasaan cemas, Raydan memandang pintu kamar Yoona. Namun tiba-tiba asisten Park berkata. "Sudah saatnya anda ke kantor Ketua, karena hari ini anda ada sidang." "Ya, ayo berangkat," jawab Raydan sambil mengurungkan niatnya untuk melihat Yoona di dalam kamarnya. Mereka berdua pun berangkat ke kantor. Selama perjalanan, Raydan merenungkan sikap Yoona. Setelah sampai di k

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 9

    Kabar serangan yang dilakukan di rumah Ketua Hakim Muda Raydan Han tersebar luas dan memunculkan kekacauan di seluruh negeri. Pelaku serangan yang tak dikenal melakukan aksi kekerasan di rumah Raydan Han, melemparkan bom molotov dan meninggalkan jejak yang membuat pihak berwenang bingung. Sebagai seorang hakim muda yang ambisius dan berani, Rayan Han dipandang sebagai sosok yang tegas dan adil dalam menjalankan tugasnya. Namun, serangan yang terjadi di rumahnya membuatnya merasa terancam dan khawatir akan keselamatan dirinya dan keluarganya. "Kabar ini sungguh mengkhawatirkan, siapa dan mengapa melakukan serangan ini," ujar Raydan kepada asisten Park. ketika mereka sedang berdiskusi di ruangannya yang dihiasi dengan lukisan-lukisan tua dan buku-buku hukum. "Apakah ada kemungkinan ini terkait dengan kasus-kasus yang saat ini tengah kita tangani, Park?" tanya Raydan sambil memandang asisten setianya dengan serius. "Ada beberapa orang yang saya curigai, salah satunya adalah keluarga

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 8

    Sore hari, Bibi Hye Ri datang menjenguk Yoona di rumah sakit menjadi sebuah momen yang penuh kekhawatiran dengan ekpresi wajah yang cemas. "Bagaimana keadaanmu, Yoona? Apa yang terjadi sampai kau bisa kecelakaan begini?" tanya Bibi Hye Ri dengan khawatir. Yoona mencoba menenangkan bibinya. "Aku baik-baik saja, bibi. Ini murni kecelakaan karena aku yang kurang hati-hati." Namun Bibi Hye Ri tak percaya begitu saja. "Hey Raydan, kau bagaimana bisa kecolongan? Keponakanku ini sangat berharga bagi keluarga kami." Raydan akhirnya angkat bicara. "Aku memang kurang hati-hati, Bibi. Aku berjanji akan lebih berhati-hati lagi di masa depan." Bibi Hye Ri masih terlihat kesal. "Yoona, sayang. Bagaimana bisa suamimu sibuk berkencan dengan wanita lain sementara kau di sini terluka parah?" "Bibi, itu semua tidak benar. Raydan adalah suami yang baik dan setia padaku. Semua ini hanya kecelakaan biasa saja." Bibi Hye Ri hanya menggelengkan kepala. "Kau selalu membelanya, Yoona. Tapi Bibimu ini

  • BUKAN PERNIKAHAN BISNIS   Bab 7

    Sore hari yang cerah, Yoona pulang dari kampus setelah selesai mengajar. Dia merasa lelah dan lapar, jadi dia memutuskan untuk mampir ke mini market untuk membeli beberapa barang kebutuhan rumah tangga. Namun, tak disangka, kejadian yang mengejutkan terjadi saat Yoona hendak pulang ke rumah. Saat melintasi jalan raya yang ramai, tiba-tiba mobil misterius keluar dari belokan dan menabrak Yoona. Tubuhnya terpental ke aspal, kakinya sedikit terkilir dan luka ringan di pelipisnya. Orang-orang di sekitar langsung panik dan berusaha menolong Yoona, sementara sang pengemudi mobil kabur tanpa meninggalkan jejak. Orang-orang di sekitar mulai berteriak dan membantu Yoona. Seseorang segera menghubungi suaminya, Raydan Han, yang merupakan seorang hakim terkemuka di kota tersebut. Tanpa pikir panjang, Raydan dan asistennya, Park, segera menuju rumah sakit tempat Yoona dilarikan. "Dokter, bagaimana keadaan istriku?" tanya Raydan Han cemas kepada dokter yang sedang melakukan pemeriksaan terhadap

DMCA.com Protection Status