Semua Bab Dicampakkan Suami Dicintai CEO: Bab 11 - Bab 13

13 Bab

Tempat Baru

"Tap-tapi Bu, saya tidak punya pengalaman sebagai sekretaris? Kemarin HRD bilang saya bekerja di bagian administrasi. Apa Ibu tidak salah?" Dewa kebingungan dengan sambutan Ratih.Ratih tersenyum penuh arti. "Bu Mona yang memberi mandat, jadi anda tinggal menjalankan. Perlahan nanti akan saya ajari. Ini mejamu dan seluruh peralatan kerja yang ada di atasnya sudah saya siapkan."Dewa terheran-heran dengan apa yang terjadi di menit ini. Dewi fortuna sungguh berpihak padanya."Bu Mona akan datang sekitar setengah jam lagi. Sekarang mari saya ajari dulu," tutur Ratih lembut.Dewa mau tak mau menurut melangkah menuju belakang meja barunya. Dengan penuh hati-hati ia duduk di kursi goyang yang sangat empuk. "Wow, luar biasa."Ratih yang melihat tingkah rekan barunya tertawa geli, lalu menjelaskan runtut agar Dewa mudah memahami. Ia sangat menguasai bidang kerjanya, sekaligus hapal betul kebiasaan atasannya. Maka dari itu ia menatar Dewa agar benar-benar paham konsep kerjanya.Dewa mendengark
Baca selengkapnya

Kena Kau

Pagi ini Fahri duduk di teras rumah sambil disuapi Wulan. Sementara Wina menyapu halaman dan menata tanaman ibunya yang lama tak terurus.Fahri tak lepas menatap putri keduanya itu, seakan belum puas memeluk rindu. Wulan yang berada di sebelahnya tersenyum bahagia melihat wajah suaminya tidak pucat lagi sejak kedatangan Wina. Bahkan piring yang dipegangnya kini sudah piring kedua yang diminta oleh Fahri. Nafsu makannya melonjak drastis."Sudah mau habis, Suamiku. Mau nambah lagi nasinya?" tanya Wulan tersenyum sembari menahan geli.Fahri menengok ke piring lalu menggeleng perlahan. "Kalau aku lapar lagi, aku akan minta padamu, Bu."Wulan mengangguk sambil menyelesaikan suapan terakhir ke mulut suaminya."Win! Ibu mau masuk rumah. Kau temani ayahmu dulu," seru Wulan bangkit dari kursi.Wina menoleh lalu bergegas menaruh sapu kemudian mencuci tangan. Langkah kakinya mendekat ke kursi yang ada di sebelah Fahri. "Ayah sudah kenyang?".Fahri tersenyum, mengangguk. Sorot matanya lembut mena
Baca selengkapnya

Pemantik Api

Hari ini merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh Dewa. Yakni, kepulangan bos besarnya, setelah empat hari bersama tim riset melakukan penelitian di luar negeri. Parfum aroma maskulin disemprotkan dibeberapa titik tubuh, selagi Ratih masih di dalam ruangan bos untuk mengecek kebersihan.'Aku tak sabar menunggunya datang,' batin Dewa diliputi rasa bahagia. Penampilan istimewa hari ini sengaja ditunjukkan untuk menyambut bos Mona setelah lama tak sua.Ratih keluar dari ruangan Mona. "Kau masih hapal semua yang kuajarkan?" "Masih, Bu.""Bagus. Biasanya Nona Besar akan meminta dibuatkan laporan setelah perjalanannya dari luar negeri. Mungkin kau atau aku yang disuruh oleh beliau. Bersiaplah," tutur Ratih."Siap."Tak lama, pintu lift terbuka. Aroma parfum feminim menguar keluar. Kaki jenjang terawat melangkah penuh percaya diri. Kecantikan yang tertuang di wajah Mona tak pernah sirna. Kulit putihnya bersih menawan. Baju kerjanya sangat sesuai dengan bentuk tubuh. Siapapun yang melihat pa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status