Share

Iri

Melihat amarah Dewa yang menakutkan, Wina menyurutkan langkah. Kepalanya menunduk ketakutan.

"Dari mana kau tadi siang?" tanya Dewa mendekat ke wajah istrinya.

Wina langsung menengadah. Tak mengira Dewa tahu kegiatannya tadi siang. "Kamu tahu dari siapa?" polosnya.

"Kau tak perlu tahu dari siapa aku tahu informasi itu. Jawab dulu pertanyaanku?!" tekan Dewa gusar.

"Aku-aku beli pulsa, Wa." Tubuh Wina bergetar.

"Bohong!" gelegar Dewa. Tangan kokohnya memegang kedua pundak Wina. "Kau tahu akibatnya jika tak jujur padaku?"

Dada Wina berdegup kencang. Wajahnya pias. Mulutnya kelu tak tahu harus menjawab apa, karena kejujuran sudah ia ungkapkan. "A-aku tidak bohong, Wa."

"Haahh!" Dewa mendorong kasar pundak Wina ke arah tempat tidur.

Wina sontak kaget dan terpekik. Tubuhnya tersuruk di atas kasur. Bulir bening mulai mengalir. Batinnya perih, tak mengira akan mendapat perlakuan tak semestinya dari suaminya.

"Kalau kamu ketahuan selingkuh, awas aja!" ancam Dewa.

Wina mengusap air matanya. Uc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status